Anda di halaman 1dari 2

BAB 6 Tahap-Tahap Pertumbuhan Ekonomi

Teori tahap-tahap pertumbuhan ekonomi yang dicetuskan oleh Rostow (1956) menuai paling
banyak perhatian dan komentar. Proses pembangunan ekonomi menurut Rostow dapat
dikelompokkan ke dalam lima tahap dan masing-masing negara dapat dikelompokkan ke
dalam salah satu dari lima tahap pembangunan ekonomi tersebut.
Analisisnya mengarah pada faktor utama yang memicu pertumbuhan ekonomi dan ciri-ciri
perubahan dalam setiap tahap pembangunan dalam masyarakat. Hal tersebut berdasarkan
keyakinannya bahwa pertumbuhan ekonomi dapat terjadi akibat perubahan yang fundamental
bukan hanya dalam corak kegiatan ekonomi, namun juga kehidupan politik dan hubungan
sosial yang terjadi di masyarakat.
Teori Tahap-Tahap Pertumbuhan Ekonomi
1. Masyarakat Tradisional
Menurut Rostow, tahap dimana perekonomian masih belum berkembang dan suatu negara
sedang mempersiapkan masyarakatnya untuk memulai pertumbuhan ekonomi yang lebih
cepat. Tingkat produksi perkapita dan tingkat produktivitas per pekerja masih sangat
terbatas, oleh karena itu sebagian besar sumber daya masyarakat digunakan untuk kegiatan
sektor pertanian.
2. Prasyarat untuk Lepas Landas
Rostow menggambarkan, tahap ini sebagai masa transisi dimana masyarakat telah
mempersiapkan dirinya atau dipersiapkan dari luar, untuk mencapai pertumbuhan yang
mempunyai kekuatan untuk terus berkembang (self-sustained growth). Tahap ini dan
selanjutnya pertumbuhan ekonomi akan berlangsung secara otomatis.
Tahap prasyarat untuk lepas landas ini dibedakan oleh Rostow menjadi dua, yaitu:
1) Dilakukan dengan merombak masyarakat tradisional yang sudah lama ada (Eropa,
Asia, Timur Tengah dan Afrika)
2) Dapat mencapai prasyarat lepas landas tanpa harus merombak sistem masyarakat
yang tradisional karena masyarakat negara-negara tersebut terdiri dari imigran yang
telah mempunyai sifat-sifat yang diperlukan oleh suatu masyarakat untuk tahap
prasyarat lepas landas (Amerika Serikat, Kanada, Australia, dan Selandia Baru).
Dalam tahap transisi menuju tahap lepas landas, pokok-pokok pemikiran untuk mencapai
keberhasilan menuju tahap lepas landas, yaitu:
1) Kenaikan dalam tingkat penanaman modal yang akan menciptakan pembangunan
ekonomi yang lebih cepat dari sebelumnya bukan semata-mata bergantung pada
kenaikan dalam tingkat tabungan, tetapi juga kepada perubahan radikal dalam sikap
masyarakat terhadap ilmu pengetahuan.
2) Kenaikan tingkat penanaman modal hanya mungkin tercipta apabila terjadi perubahan
dalam struktur kegiatan ekonomi.
3) Kemajuan pertanian diperlukan dalam rangka menjamin persediaan bahan makanan
bagi penduduk kota yang bertambah dengan cepat akibat industrialisasi.
4) Dalam tahap lepas landas itu sendiri, bagian yang cukup besar dari penanaman modal
adalah untuk membangun infrastruktur, dalam hal ini pemerintah memegang peranan
penting dalam menjamin tercapainya tahap prasyarat untuk mencapai lepas landas.
5) Perubahan dalam kepemimpinan yang mampu melibatkan diri dalam usaha
mewujudkan suatu masyarakat industri, dimana pemimpin harus mempunyai sifat
nasionalisme reaktif.
3. Tahap Lepas Landas
Tahap berlangsungnya perubahan yang drastis di dalam masyarakat, seperti revolusi
politik, kemajuan yang pesat dalam inovasi atau berupa terbukanya pasar-pasar baru, dan
peningkatan penanaman modal.
Ciri-ciri suatu negara sudah mencapai tahap lepas landas yaitu :
1. Terwujudnya kenaikan dalam penanaman modal yang produktif dari lebih kurang 5%
menjadi 10% dari Produk Nasional Neto.
2. Terjadinya peningkatan satu atau beberapa sektor industri dengan tingkat laju
perkembangan yang tinggi.
3. Adanya suatu platform politik, sosial dan institusional baru yang akan menjamin
berlangsungnya segala tuntutan perluasan di sektor modern, dan potensi ekonomi
ekstern (external economies) yang ditimbulkan oleh kegiatan lepas landas, sehingga
pertumbuhan dapat terus menerus berjalan.
Rostow juga membedakan kegiatan perekonomian dalam tahap lepas landas ke dalam tiga
sektor pertumbuhan yaitu: Pertumbuhan primer, Pertumbuhan supplementer, dan
Pertumbuhan terkait.
4. Gerakan ke Arah Kedewasaan
Tahap dimana masyarakat sudah efektif menggunakan teknologi modern pada sebagian
besar faktor produksi dan kekayaan alamnya.
Ciri-ciri yang bersifat non-ekonomi pada masyarakat yang telah mencapai tahap gerakan
ke arah kedewasaan dan yang hampir memasukinya, diantaranya:
1. Struktur dan keahlian tenaga kerja mengalami perubahan.
2. Sifat kepemimpinan dalam perusahaan mengalami perubahan.
3. Masyarakat secara keseluruhan merasa bosan dengan keajaiban yang diciptakan oleh
industrialisasi, dan kritik-kritik terhadapnya mulai timbul.
5. Tahap Konsumsi Tinggi
Tahap dimana perhatian masyarakat lebih kepada masalah-masalah konsumsi dan
kesejahteraan, dan bukan lagi kepada masalah produksi.
3 macam tujuan masyarakat yang saling bersaing untuk mendapatkan sumber daya yang
tersedia dan dukungan politik, yaitu :
1. Memperbesar kekuasaan dan pengaruh negara ke luar negeri
2. Menciptakan welfare state, yaitu kemakmuran yang lebih merata bagi penduduk.
3. Mempertinggi tingkat konsumsi masyarakat di atas konsumsi keperluan utama yang
sederhana.

Anda mungkin juga menyukai