Anda di halaman 1dari 11

GENRE MUSIK ISLAM

(ORKES GAMBUS, Qasidah, Nasyid, Marawis)

Kasidah Gambus dan Rebana

Unsur budaya Indonesia yang banyak mendapatkan pengaruh dari budaya


Arab adalah seni, terutama seni tari dan seni musik tradisional. Tidak sulit untuk
mengetahui jenis-jenis musik apa saja yang dipengaruhi oleh musik Arab.
Melalui teknologi informasi atau museum, kita dapat mengenali persamaan
bentuk musik di jazirah Arab dan di negeri ini. Gambus adalah salah satunya.
Gambus berkembang pesat di beberapa kawasan Melayu, seperti Indonesia,
Brunei Darussalam, dan Malaysia. Hingga kini, musik ini masih banyak
dimainkan meskipun secara kuantitas tidak seramai dahulu.

Sejarah kehadiran musik gambus dapat ditelusuri melalui masuknya Islam


di kawasan Melayu. Dra Tengku Sitta Syaritsa dalam Musik Melayu dan
Perkembangannya di Sumatra Utara menyatakan, masuknya musik gambus di
Sumatra melalui hubungan dagang Kerajaan Melayu Aru yang berpusat di Deli
dan Kerajaan Malaka dengan pedagang-pedagang Arab. Dari sini, kontak budaya
terus berkembang sehingga melahirkan bentuk-bentuk kesenian baru.

Senada dengan pernyataan itu, Tengku Irham, managing director of The


Malay Management, mengatakan, selain kesamaan agama antara orang Melayu
dan orang Arab, karakter orang Melayu sendiri terbuka bagi budaya-budaya luar.
''Masuknya Islam melalui pantai timur Sumatra memungkinkan terjadinya kontak
budaya antarbangsa, termasuk kontak budaya antara Melayu dan Arab. Pengaruh
Arab dalam musik Melayu berupa alat musik dan nada lagu. Alat musiknya
berupa gambus dan nada lagunya berupa cengkok Melayu yang khas padang
pasir,'' kata Tengku Irham kepada Republika.

1
Nasib Gambus

Pada zaman dahulu, masyarakat Melayu menampilkan gambus dalam


berbagai hajatan, seperti pesta pernikahan, sunatan, upacara kelahiran, bahkan
pada upacara kematian. Tampak jelas bagaimana pentingnya musik gambus bagi
masyarakat Melayu. Ia menjadi hiburan, di samping sebagai sarana penyampaian
pesan-pesan moral. Tak heran jika segenap masyarakat, mulai dari keluarga
kesultanan hingga masyarakat awam, gandrung pada musik ini.

Pada awal tahun 1970-an, musik gambus di Indonesia berkembang dengan


baik. Biasanya, gambus diiringi dengan alat-alat musik yang terdiri atas biola,
seruling, gendang, dan tabla. Salah satu orkes gambus yang terkenal pada awal
tahun 70-an ialah Orkes Gambus El-Surayya di bawah pimpinan Almarhum Prof
Ahmad Baqi. Tidak hanya di Indonesia, masyarakat Melayu Sabah juga giat
mengembangkan gambus. Tokoh musik pada waktu itu adalah Tuan Haji Umar
Sidik, pendiri kelompok gambus Gelora Dakwah pada tahun 1975 dan juga Tuan
Haji Jalidar bin Abd Rahim, pendiri kelompok Noor El-Kawakib pada tahun
1978.

Akan tetapi, pada era modern ini, keberadaan gambus semakin tersingkir
oleh musik-musik modern. Boleh jadi hanya masyarakat Melayu Brunei yang
masih memelihara tradisi pementasan gambus. Kerajaan Brunei Darussalam
memberikan perhatian yang besar pada warisan seni musik ini melalui festival-
festival dalam skala nasional dan internasional. Di Indonesia dan Malaysia,
gambus lebih akrab dengan museum daripada dengan masyarakat.

Dalam pandangan Tengku Irham, satu-satunya jalan untuk menyelamatkan


warisan kesenian tradisonal Indonesia adalah kemauan kuat dari pihak
pemerintah. Musik tradisional akan semakin redup jika terus dibiarkan tergilas
maraknya musik-musik modern yang komersial. "Memang, musik gambus akan
tetap bertahan. Tapi, ya hanya sekadar bertahan, tidak berkembang. Oleh sebab
itu, semua pihak harus membangun kesadaran untuk menyelamatkan warisan
khazanah budaya kita," imbaunya.

2
Nasib kasidah rebana lebih baik

Nasib yang lebih baik dialami oleh musik kasidah rebana karena corak
kearabannya lebih kental. Pada dasarnya, tema yang diusung dalam kasidah
gambus dan kasidah rebana tidah jauh berbeda. Yaitu, seputar dakwah Islam;
menyampaikan pesan agama, kisah para nabi, serta menyerukan semangat
pembangunan bangsa dan negara.

Di sinilah letak kekuatan kasidah rebana. Di satu sisi, syair-syair yang


disampaikan melintasi batas ruang dan waktu, bersifat universal, atau tidak cepat
basi. Di sisi lain, warna musiknya kental dengan warna musik Arab sehingga
dinilai lebih Islami daripada musik gambus. Menurut Hj Jalidar Abdul Rahim,
lagu-lagu kasidah yang banyak beredar di dunia Melayu saat ini umumnya
beraliran Arab Iraqi, Hijazi, dan Misri.

Musik kasidah dikenal juga dengan istilah nasyid. Ada pula yang
menyebutnya tagoni dan samrah. Jika ditinjau dari segi kebahasaan, nasyid
berasal dari kata 'nasyada' yang berarti membangkitkan atau memberikan
semangat. Sampai era modern sekarang pun, bait-bait syair dalam musik kasidah
masih diwarnai dengan nasihat keagamaan dan pembangkit semangat.

Seiring dengan perkembangan musik di Tanah Air, kasidah rebana terus


berbenah karena menyesuaikan diri dengan tuntutan zaman. Pada pertengahan
tahun 80-an, muncul kasidah dengan warna dangdut oleh kelompok musik Nasida
Ria dari Semarang. Lirik dan warna musik yang ditawarkan itu mendapatkan
sambutan luas dari masyarakat Muslim Indonesia. Bahkan, salah satu lagunya
yang berjudul "Perdamaian" dipopulerkan kembali oleh Gigi.

Pada tahun 1990-an, muncul kelompok-kelompok kasidah rebana beraliran pop


yang dipopularkan oleh Hadad Alawi dan Sulis. Sedangkan, di Malaysia, sejak
tahun 1997, kasidah rebana dipopulerkan grup musik Raihan, Rabbani, Hijjaz, dan
Saujana.

3
Posted on October 26, 2019 by Stacey Frazier

Sejarah Musik Timur Tengah dan Alat Musiknya – Musik Timur Tengah atau
musik Padang Pasir yaitu jenis musik yang berkembang di kawasan Timur Tengah
yaitu di Negara Arab dan sekitarnya, Kuwait, Mesir, Irak dll. Musik Timur Tengah
yang paling menonjol adalah Qasidah lagu bernafaskan islam yang alur nadanya /
melodinya berakar / berorientasi pada lagu timur tengah) Syair lagu qasidah
meceritakan keagungan Allah, kebesaran Rasulnya, serta ajakan untuk beramal dan
berjihad di Jalan Allah serta anjuran untuk menjalankan perintah Allah dan menjauhi
larangannya.
Lirik musik Timur Tengah penuh dengan unsur religi, lagunya mendayu-
dayu, cengkoknya terasa sekali. Begitulah kesan yang ada saat sepintas mendengar
musik gambus yang identik dengan Timur Tengah. Tetapi apakah asal usul gambus
benar-benar dari Timur Tengah atau Jazirah Arab?

4
Tapi sebelum membahas lebih jauh tentang gambus, mari pahami dulu apa itu
musik gambus. Secara mudah, gambus terdiri dua unsur, alat musik yang dipakai dan
cengkok yang bernuansa Arab. Alat musik gambus berupa gitar yang punya bentuk
seperti buah pir yang dibelah. Memang, fenomena grup gambus Sabyan seperti
membuka mata para penikmat lagu religi. Banyak yang tertarik untuk tahu lebih seluk
beluk musik gambus. Jenis musik asal Timur Tengah ini sudah mulai marak
diperdengarkan di tanah air sejak era 1900-an.

Sebelum Sabyan, di tanah air musik gambus sebenarnya sudah dikenal luas.
Walaupun tarafnya relatif kecil, seperti orkes, qasidah, nasidaria, juga lainnya.
Hadirnya Sabyan di ranah musik tanah air bisa jadi akan membuat musik gambus
lebih diterima lagi di masa yang datang.

Keunikan Musik Timur Tengah adalah Musiknya bersifat Religius untuk kebesaran
Tuhan serta berisi nasehat dalam ajaran Islam.

Jenis – Jenis Musik Islam

Jenis atraksi kesenian ini telah berkembang pesat sejak abad ke – 16


pada masa keemasan kesultanan Bima. Hadrah Rebana merupakan

5
jenis atraksi yang telah mendapat pengaruh ajaran islam. Syair lagu
yang dinyanyikan adalah lagu-lagu dalam bahasa Arab dan biasanya
mengandung pesan – pesan rohani. Dengan berbekal 3 buah
Rebana dan 6 sampai 12 penari, mereka mendendangkan lagu-lagu
seperti Marhaban dan lain-lain. Hadrah Rebana biasa digelar pada
acara WA’A CO’I (Antar Mahar), Sunatan maupun Khataman
Alqur’an. Hingga saat ini Hadrah Rebana telah berkembang pesat
sampai ke seluruh pelosok. Hal yang menggembirakan adalah Hadrah
Rebana ini terus berkembang dan dikreasi oleh seniman di Bima. Dan
banyak sekali karya-karya gerakan dan lagu-lagu yang mengiringi
permainan Hadrah Rebana ini.

Berikut jenis – jenis musik Islam :

1. Orkes Gambus

Gambus adalah alat musik petik seperti mandolin yang berasal dari
Timur Tengah. Paling sedikit gambus dipasangi 3 senar sampai paling
banyak 12 senar. Gambus dimainkan sambil diiringi gendang. Sebuah
orkes memakai alat musik utama berupa gambus dinamakan orkes
gambus atau disebut gambus saja. Di TVRI dan RRI, orkes gambus
pernah membawakan acara irama padang pasir.

Orkes gambus mengiringi tari Zapin yang seluruhnya


dibawakan pria untuk tari pergaulan. Lagu yang dibawakan berirama
Timur Tengah. Sedangkan tema liriknya adalah keagamaan. Alat
musiknya terdiri dari biola, gendang, tabla dan seruling. Kini, orkes
gambus menjadi milik orang Betawi dan banyak diundang di pesta
sunatan dan perkawinan. Lirik lagunya berbahasa Arab, isinya bisa
doa atau shalawat. Perintis orkes gambus adalah Syech Albar,
bapaknya Ahmad Albar, dan yang terkenal orkes gambus El-Surayya
dari kota Medan pimpinan Ahmad Baqi.

Video Orkes Gambus

6
2. Qasidah

Kasidah (qasidah, qasida; bahasa Arab: “‫”قصيدة‬, bahasa Persia: ‫قصيده‬


atau ‫ چكامه‬dibaca: chakameh) adalah bentuk syair epik kesusastraan
Arab yang dinyanyikan. Penyanyi menyanyikan lirik berisi puji-pujian
(dakwah keagamaan dan satire) untuk kaum muslim.
Kasidah adalah seni suara yang bernapaskan Islam, dimana lagu-
lagunya banyak mengandung unsur-unsur dakwah Islamiyah dan
nasihat-nasihat baik sesuai ajaran Islam. Biasanya lagu-lagu itu
dinyanyikan dengan irama penuh kegembiraan yang hamir
menyerupai irama-irama Timur tengah dengan diiringi rebana, yaitu
sejenis alat tradisional yang terbuat dari kayu, dibuat dalam bentuk
lingkaran yang dilobangi pada bagian tengahnya kemudian di tempat
yang dilobangi itu di tempel kulit binatang yang telah dibersihkan
bulu-bulunya.

Awalnya rebana berfungsi sebagai instrument dalam menyayikan


lagu-lagu keagamaan berupa pujian-pujian terhadap Allah swt dan
rasul-rasul-Nya, salawat, syair-syair Arab, dan lain lain. Oleh karena

7
itulah ia disebut rebana yang berasal dari kata rabbana, artinya wahai
Tuhan kami (suatu doa dan pujian terhadap Tuhan).

Lagu kasidah modern liriknya juga dibuat dalam bahasa Indonesia


selain Arab. Grup kasidah modern membawa seorang penyanyi
bintang yang dibantu paduan suara wanita. Alat musik yang
dimainkan adalah rebana dan mandolin, disertai alat-alat modern,
misalnya: biola, gitar listrik, keyboard dan flute. Perintis kasidah
modern adalah grup Nasida Ria dari Semarang yang semuanya
perempuan. Lagu yang top yakni Perdamaian dari Nasida Ria. Di
tahun 1970-an, Bimbo, Koes Plus dan AKA mengedarkan album
kasidah modern.

Video Qasidah

3. Nasyid

8
Nasyid adalah salah satu seni Islam dalam bidang seni suara.Biasanya
merupakan nyanyian yang bercorak Islam dan mengandungi kata-kata
nasihat, kisah para nabi, memuji Allah, dan yang sejenisnya. Biasanya
nasyid dinyanyikan secara acappela dengan hanya diiringi gendang.
Metode ini muncul karena banyak ulama Islam yang melarang
penggunaan alat musik kecuali alat musik perkusi.

Sejarah Nasyid dipercaya sudah ada sejak zaman Nabi


Muhammad.Syair thola’al badru ‘alaina (yang artinya telah muncul
rembulan di tengah kami)yang kini kerap dinyanyikan oleh tim
qosidah dan majelis ta’lim, adalah syair yang dinyanyikan kaum
muslimin saat menyambut kedatangan Rasulullah SAW ketika
pertama kali hijrah ke Madinah. Nasyid kemudian berkembang seiring
dengan situasi dan kondisi saat itu. Misalnya nasyid di Timur Tengah
yang banyak mengumandangkan pesan jihad maupun perlawanan
terhadap imperialisme Israel lebih banyak dipengaruhi oleh situasi
politik yang ada saat itu.
Nasyid di Indonesia

Nasyid mulai masuk ke Indonesia sekitar era tahun 80-an.


Perkembangannya pada awalnya dipelopori oleh aktivis-aktivis kajian
Islam yang mulai tumbuh di kampus-kampus pada masa itu. Pada
awalnya yang dinyanyikan adalah syair-syair asli berbahasa Arab.
Namun akhirnya berkembang dengan adanya nasyid berbahasa
Indonesia dan dengan tema yang semakin luas (tidak hanya tema
syahid dan jihad). Biasanya nasyid dinyanyikan dalam pernikahan,
maupun perayaan hari besar umat Islam.
http://id.wikipedia.org/wiki/musik_islami
Video Nasyid

9
3. Marawis

Salah satu jenis musik berlatar Islam-Arab yang hingga kini masih popular adalah
Marawis. Jenis musik ini dibawa ke Indonesia oleh para pedagang dan ulama yang
berasal dari Yaman beberapa abad yang lalu. Disebut Marawis karena musik dan
tarian ini menggunakan alat musik khas mirip kendang yang disebut Marawis.
Alat musik tetabuhan lainnya yang digunakan adalah hajir atau gendang besar,
dumbuk (sejenis gendang yang berbentuk seperti dandang), tamborin, dan
ditambah lagi dua potong kayu bulat berdiameter sekira 10 cm.

Dalam seni marawis terdapat tiga nada yang berbeda, yakni zafin, sarah, dan
zaife. Zafin merupakan nada yang sering digunakan untuk lagu-lagu pujian
kepada Nabi Muhammad saw. Tempo nada yang satu ini lebih lambat dan tidak
terlalu mengentak.

Kini, zafin tak hanya digunakan untuk mengiringi lagu-lagu pujian, tapi juga
digunakan untuk mendendangkan lagu-lagu Melayu. Sedangkan, nada sarah dan
zaife digunakan untuk irama yang mengentak dan membangkitkan semangat.

Video Marawis

10
Ciri musik Timur Tengah:

a. Alat musiknya menggunakan rebana dan gitar gambus

b. Iramanya dinamis

c. Syair lagunya merupakan pujian terhadap keagungan Allah, kebesaran Rasul, dan
ajakan beramal serta berjihad di jalan Allah

d. Menggunakan tangga nada tradisional Timur Tengah dalam skala nada diatonic
dan mikrotonik (microtonal).

Macam macam musik Timur tengah terbagi menjadi 3 macam yaitu : nyanyian religi,
musik rakyat, dan nyanyian popular.

a. Nyanyian Religi

Nyanyian nyanyian nya berisikan ayat suci Al-Qur’an

Perhatian utamanya adalah teks lagu

Pengiring yang biasa digunakan adalah “rebana” dll

Kasidah merupakan suatu bentuk puisi yang terkenal dalam kesastraan Arab klasik

Lagu-lagu kasidah rebana berdasarkan pada tangga nada tradisional timur tengah
yang memilik skala diatonic dan juga mikrotonik seperti terdapat dalam alunan
tangga nada al-bayat, al-rast, alsike, al-ajarn, al-rakriez, al-hijaz,dan al-saba

b. Musik Rakyat

Musik negara Jazirah Arab yang kaya dengan permainan drum, menunjukkan
hubungannya yang luas dengan pedagang dari Afrika.

c. Nyanyian Populer

Merupakan perpaduaan dari kedua ragam musik sebelumnya. Penyanyi berusaha


mempertahankan tradisi, bahasa, dan gaya.

11

Anda mungkin juga menyukai