Marwas Kesenian Marawis adalah sebuah kesenian yang sudah lama tersebar di Indonesia. Banyak sekali wilayah di Indonesia yang sudah mempelajari kesenian tersebut. Kesenian Marawis yang berkembang di Indonesia ini berasal dari timur tengah tepatnya dari Yaman. Kesenian tersebut berkembang seiring perjalanan waktu. Kesenian tersebut dikembangkan dan disebarkan oleh para penganut agama islam kerena lirik lagu dan irama yang dilantunkan dari kesenian tersebut memiliki unsur religi yang khas sekali. Sekarang kesenian tersebut sudah berkembang dan salah satunya sudah dikolaborasikan dengan kesenian musik tradisional Betawi. Kesenian Marawis mampu membuat pendengarnya merasa bersemangat dengan irama irama yang dilantunkan dari alat musik yang digunakan. KESENIAN MUSIK MARAWIS KEBANYAKAN MENGGUNAKAN ALAT MUSIK PUKUL DAN JUGA PADA ACARA TERTENTU BISA DIKOMBINASIKAN DENGAN TAMBORIN. KEBANYAKAN ALAT MUSIK YANG DIGUNAKAN OLEH KESENIAN MARAWIS ADALAH GENDANG. GENDANG YANG BESAR BIASA DISEBUT DENGAN HAJIR DAN SEDANGKAN YANG KECIL DISEBUT DENGANMARWASATAU MARAWIS.MARWASMERUPAKAN GENDANG YANG MEMILIKI UKURAN LEBIH KECIL DARI GENDANG BIASANYA DAN TERBUAT DARI KULIT KAMBING. KAYU YANG DIGUNAKAN UNTUK MEMBUAT MARWASSELALU MENGGUNAKAN KAYU CEMPEDAK DAN JUGA ROTAN. Bahan Bahan Yang Dibutuhkan Untuk Membuat Marwas Dalam tarian musik Zapin,marwasmerupakan salah satu alat musik yang dipergunakan. Alat musik tersebut memberikan fungsi yang sangat baik untuk menjaga kestabilan intro dan juga melahirkan sebuah harmoni musikal yang sangat bagus untuk didengar. Bahan bahan yang bisa digunakan untuk membuat marwasterdiri dari beberapa kayu seperti kayu nangka tua, cempedak, dan rotan. Sedangkan untuk bahan lainnya, anda bisa menggunkan kulit kambing atau juga bisa menggunakan kulit pelanduk. Rotan berfungsi sebagai pengikat dalam pembuatan gendang kecil tersebut. Alat musik tersebut selalu dimankan bersamaan dengan gambus sebagai pengiring musik tarian Zapin. Alat musik tersebut terdiri dari tiga buah dan juga dimainkan oleh tiga orang. Setiap orang memiliki ketukan yang berbeda beda sehingga akan menghasilak irama yang bagus. Alat musik tersebut biasa digunakan untuk melantunkan lagu lagu yang berirama gambus atau padang pasir. Dalam Katalog Pekan Musik Daerah, Dinas Kebudayaan DKI, 1997, terdapat tiga jenis pukulan atau nada, yaitu zapin,sarah, dan zahefah. Pukulan zapin mengiringi lagu- lagu gembira pada saat pentas di panggung, seperti lagu berbalas pantun. Nada zapin adalah nada yang sering digunakan untuk mengiringi lagu-lagu pujian kepada Nabi Muhammad SAW (shalawat). Tempo nada zafin lebih lambat dan tidak terlalu menghentak, sehingga banyak juga digunakan dalam mengiringi lagu-lagu Melayu.
Alat Musik ini dimainkan kira - kira
sekitar 10 orang. Setiap orang memainkan alat musik tersebut sambil bernyayi. Terkadang, untuk membangkitkan semangat, beberapa orang dari kelompok tersebut bergerak sesuai dengan irama lagu. TERIMA KASIH