222-226
ISSN 2302-495X
ABSTRAK
Dalam pengelolaan supply chain, secara umum risiko dapat timbul dalam berbagai bentuk dari
setiap kejadian. Risiko merupakan peluang terjadinya sesuatu yang akan berdampak dalam
pencapaian tujuan. Kompleksitas dari struktur supply chain yang melibatkan banyak pihak dan
banyaknya ketidakpastian yang terjadi secara mendadak menjadi tantangan dalam pengelolaan
supply chain perusahaan. Gangguan atau risiko dalam supply chain akan berdampak negatif dalam
jangka panjang terhadap perusahaan dan banyak perusahaan tidak mampu pulih secara cepat dari
dampak negatif tersebut. Bila suatu risiko dalam supply chain terjadi, sektor bisnis juga akan ikut
terserang akibatnya akan mempengaruhi kinerja perusahaan. PT. XYZ adalah perusahaan
manufaktur yang memproduksi pipa baja. Secara umum produk dari perusahaan ini ada dua jenis
yaitu: Spiral dan ERW. Saat ini PT. XYZ belum memiliki manajemen risiko yang terstruktur untuk
mengidentifikasi dan memitigasi risiko yang terjadi terutama dalam fungsi supply chain. Oleh
karena itu perlu dilakukan penelitian yang bertujuan untuk mengidentifikasi risiko yang mungkin
terjadi dalam aktivitas supply chain PT. XYZ, menentukan penyebab risiko yang harus
diprioritaskan untuk dimitigasi pada supply chain PT. XYZ dan menentukan strategi mitigasi yang
harus diprioritaskan untuk mengatasi penyebab risiko pada supply chain PT. XYZ. Metode yang
digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan metode House Of Risk (HOR). HOR digunakan untuk
mengidentifikasi risk event, risk agent pada supply chain dan juga merancang strategi mitigasi
untuk risk agent berdasarkan nilai ARP(Aggregate Risk Potential). Risk event yang teridentifikasi
sebanyak 16 dan risk agent sebanyak 24. Risk agent yang akan dimitigasi berdasarkan nilai ARP
sebanyak empat risk agent yaitu A6(Pembuatan Purchasing requisition terlambat), A3(pengadaan
material terlambat), A4 (data material/produk tidak segera di-update) dan A1 (permintaan produksi
yang mendadak). Strategi mitigasi yang digunakan untuk mencegah penyebab risiko adalah
coordination, strategy stock dan multiple route.
Kata kunci : supply chain, HOR, mitigasi risiko, ARP, strategi mitigasi
222
Tampubolon, et al. / Pengelolaan Risiko Supply Chain dengan Metode House of Risk
JTI Vol.1, No.3, September 2013, pp.222-226
dahulu kepada pihak PPC untuk memenuhi permintaan mengetahui kegiatan proses bisnis supply chain.
pelanggan. Pihak pemasaran tidak terlebih dulu Aktivitas proses supply chain berdasarkan SCOR dibagi
mengecek kemampuan pihak produksi, ketersediaan menjadi lima proses yaitu plan, source, make, deliver,
material dalam gudang sehingga akan terjadi perubahan return.
jadwal produksi yang mendadak, berakibat pada
Dari kegiatan proses bisnis tersebut diidentifikasi
pengadaaan bahan baku harus segera dilakukan atau
risiko yang terjadi maupun yang berpotensi terjadi. Pada
diubah.
tahap ini juga akan diidentifikasi agen risiko yang
Saat ini PT. XYZ belum memiliki manajemen menyebabkan timbulnya risiko dan juga akibat yang
risiko yang terstruktur untuk mengidentifikasi dan akan ditimbulkan oleh resiko tersebut. Setelah
memitigasi risiko yang terjadi terutama dalam fungsi melakukan identifikasi, maka selanjutnya melakukan
supply chain. Oleh karena itu perlu dilakukan penelitian assesment risiko. assesmen dilakukan untuk menentukan
untuk mengidentifikasi, menganalisa risiko-risiko yang tingkat keparahan (severity) dari masing masing risiko
mungkin timbul dalam supply chain PT. XYZ sekaligus yaitu dengan pembobotan nilai severity, kemudian
untuk memitigasi risiko-risiko tersebut dengan penerapan menentukan tingkat kemungkinan terjadi (occurance)
metode House Of Risk. agen penyebab risiko dengan pembobotan nilai
occurance dan juga nilai korelasi (correlation) antara
Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi risiko
kejadian risiko dan agen penyebab risiko tersebut dengan
yang mungkin terjadi dalam aktivitas supply chain PT.
nilai correlation.
XYZ, menentukan penyebab risiko yang harus
diprioritaskan untuk dimitigasi pada supply chain PT. Setelah assesment dilakukan maka tahap
XYZ dan menentukan strategi mitigasi yang harus selanjutnya perhitungan nilai Aggregate Risk Potential
diprioritaskan untuk mengatasi penyebab risiko pada (ARP). Perhitungan nilai ARP untuk menentukan
supply chain PT. XYZ. Supply Chain Risk Management peringkat dan risk prioritization yaitu menentukan urutan
(SCRM) merupakan suatu tool untuk me-manage (dalam prioritas risk agent yang akan dimitigasi terlebih dahulu
hal ini meminimalkan) kemungkinan (possibility) dengan menentukan peringkat mana yang memiliki
terjadinya hal-hal yang dapat menyebabkan terjadinya prioritas paling tinggi yang telah teridentifikasi
kegagalan (failure) di dalam salah satu aspek supply berdasarkan besarnya nilai ARP risk agent.
chain (supply, operating, demand) sehingga keseluruhan
Penentuan risk prioritization menggunakan metode
kinerja supply chain (overall chain performance) tidak
House of Risk (HOR)1. Tahap selanjutnya perancangan
dapat menjalankan fungsinya dengan baik. Tang (2006a)
strategi mitigasi. Pada tahap ini perancangan strategi
mengatakan bahwa Supply Chain Risk Management yang
mitigasi dengan menggunakan House of Risk (HOR)2
efektif menjadi kebutuhan perusahaan perusahaan saat
untuk menangani risiko yang teridentifikasi berpotensi
ini. Model House Of Risk (HOR) berdasarkan gagasan
terjadi pada supply chain perusahaan dan juga
supply chain risk management yang berfokus pada
menentukan strategi mitigasi yang prioritas untuk
tindakan pencegahan, mengurangi kemungkinan
dilakukan. Pada perancangan strategi mitigasi pada Risk
terjadinya suatu risk agent terjadi. Mengurangi terjadinya
agent yang akan dimitigasi ditentukan berdasarkan
risk agents biasanya akan mencegah terjadinya suatu
output HOR1 dilakukan sesuai dengan peringkat risiko.
risiko (risk event) juga. Biasanya suatu risk agent
Untuk menentukan jumlah agent risiko yang akan
menyebabkan lebih dari satu risiko.
dimitigasi adalah dengan menggunakan diagram pareto.
Penanganan risiko pada HOR dimulai dengan
mengidentifikasi risiko yang akan ditangani. Dalam HASIL DAN PEMBAHASAN
tahap ini akan dihasilkan suatu daftar risiko yang didapat Pengumpulan Data
dari identifikasi sumber risiko. Risiko tersebut yang
berdampak terhadap pencapaian sasaran dan tujuan Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara
perusahaan. pihak perusahaan yang berkaitan dengan proses bisnis
perusahaan. Identifikasi risiko dilakukan untuk
METODE PENELITIAN mengetahui risiko risiko yang terjadi pada kegiatan
aktivitas perusahaan juga pengidentifikasian risiko risiko
Penelitian ini dilakukan di PT. XYZ. Perusahaan
yang berpotensi terjadi yang mempengaruhi kegiatan
tersebut memproduksi pipa baja. Jenis produk yang
supply chain perusahaan juga mengidentifikasi penyebab
dihasilkan ada dua jenis pipa yaitu spiral dan ERW . terjadinya risiko. Identifikasi ini dilakukan berdasarkan
Penelitian dimulai dengan studi lapangan dan studi aktivitas supply chain metode SCOR. Kegiatan supply
literatur untuk mengetahui kondisi dan situasi yang ada chain pada SCOR yaitu plan, source, make, deliver dan
pada perusahaan, dilanjutkan dengan perumusan masalah return. Identifikasi risiko ini dilakukan dengan
untuk mengetahui permasalahan apa saja yang ada di wawancara pihak perusahaan yang berkaitan dengan
perusahaan, lalu menentukan tujuan penelitian dari proses bisnis perusahaan. Berikut tabel kegiatan supply
rumusan masalah yang telah dibuat. chain PT. XYZ
Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara
dengan pihak perusahaan. Tahap pertama yang dilakukan
adalah pemetaan aktivitas supply chain perusahaan
berdasarkan SCOR. Pemetaan ini dilakukan untuk
223
Tampubolon, et al. / Pengelolaan Risiko Supply Chain dengan Metode House of Risk
JTI Vol.1, No.3, September 2013, pp.222-226
224
Tampubolon, et al. / Pengelolaan Risiko Supply Chain dengan Metode House of Risk
JTI Vol.1, No.3, September 2013, pp.222-226
ETDk = (3)
Multiple Route
Strategy Stock
Coordination
A6 Pembuatan Purchasing requisition (PR) terlambat 819 1
A3 Pengadaaan material terlambat 756 2
A4 Data tidak segera diupdate 720 3 Kode Risk Agent
A1 Permintaan produk yang mendadak 714 4
Pembuatan Purchasing requisition
Setelah diketahui risk agent yang akan dimitigasi A6
(PR) terlambat
maka berikut merupakan tahap perancangan strategi
mitigasi dengan HOR2. Menetukan rencana strategi A3 Pengadaaan material terlambat
mitigasi yang akan dilakukan. HOR2 sebagai gambar
berikut. Pada matriks HOR2 ini juga akan ditentukan A4 Data tidak segera diupdate
nilai Effectiveness To Difficulty ratio (ETD).
A1 Permintaan produk yang mendadak
Preventive Action (Pak)
To be treated Risk Agent (Aj) PA1 PA2 PA3 PA4 PA5 Aggregate Risk Potentials (ARPj) Gambar 4. Strategi mitigasi untuk masing masing risk agent
A1 E11 E12 E13 ... ... ARP1 Untuk keterangan penjelasan masing-masing strategi
A2 E31 E12 ... ... ... ARP2 mitigasi dapat dilihat pada tabel 5
A3 E31 ... ... ... ... ARP3
Setelah dilakukan pengolahan data untuk
A4 ... ... ... ... ... ARP4 penanganan risk yaitu mitigasi risiko dapat diketahui
A5 ... ... ... ... Ejk ARP5 besar nilai ETD setiap strategi mitigasi risk agent dan
Total Efectiveness Of Action k TE1 TE2 TE3 TE4 TE5 juga peringkat prioritas strategi mitigasi berdasarkan
Degree of difficulty performing action k D1 D2 D3 D4 D5 nilai ETD masing-masing. EDT yaitu untuk mengetahui
Effectiveness to difficulty ratio ETD1 ETD2 ETD3 ETD4 ETD5 tingkat keefektifan strategi mitigasi untuk mereduksi
atau memitigasi risk agent. Semakin kecil nilai ETDnya
Rank Priority R1 R2 R3 R4 R5 maka aksi mitigasi tersebut kurang efektif mereduksi
Gambar 3. House Of Risk Fase 2 atau memitigasi risk agent yang bersangkutan.
225
Tampubolon, et al. / Pengelolaan Risiko Supply Chain dengan Metode House of Risk
JTI Vol.1, No.3, September 2013, pp.222-226
Tabel 5 Keterangan Strategi Mitigasi yang diprioritaskan untuk dimitigasi berdasarkan nilai
Strategy Mitigating Keterangan ARP sebanyak 4 yaitu risk agent A6 (pembuatan
Setiap melakukan kegiatan pengadaan material, pihak User dengan Pihak Logistik harus
purchasing requisition terlambat), risk agent A3
Coordination melakukan kooordinasi untuk menentukan deadline pembuatan PR, menyiapkan persyaratan (pengadaan material terlambat), risk agent A4 (data tidak
yang diperlukan, menyediakan anggaran segera diupdate) dan risk agent A1 (permintaan produk
Mencari dicari rute alternatif pengiriman material sehingga material dapat terkirim sesuai jadwal yang mendadak). Strategi mitigasi atau pencegahan yang
Multiple Route
penerimaan yang telah ditentukan. diprioritaskan untuk mencegah penyebab risiko adalah
Keterlambatan pengadaan material akan mengalami kekurangan material, untuk memitigasi maka
strategi coordination dari tiga strategi mitigasi yang pilih
Strategy Stock yaitu coordination, strategy stock dan multiple route.
dilakukan penambahan stok
Agar data selalu up to date dan informasi akurat, pihak Gudang, Produksi, PPC, PHP dan
Marketing melakukan koordiasi Setiap hari kerja melakukan penyesuaian data antara pada
DAFTAR PUSTAKA
Coordination system (SAP) dengan aktual dilapangan. Mendata jumlah produk yang diproduksi masuk ke
gudang produk dan juga yang keluar gudang, mendata kondisi material yang ada pada system Aflakha, N.2012.Analisis dan Mitigasi Risiko Rantai Supply
dan pada gudang sesuai Pada Perusahaan Jasa Penyedia Layanan Data dan
Agar bisa memitigasi permintaan yang mendadak, perusahaan melakukan penambahan stok juga
Internet.Skripsi. ITS.Surabaya
menentukan kebijakan manajemen persedian yang sesuai dengan kondisi perusahaan. Sehingga Airmic.2002. A Risk Standard Management.Published by
Strategy Stock
ketika ada permintaan yang mendadak tidak mengalami kekurangan stok, sehingga tetap
melakukan produksi
ALARM, IRM
AS/NZS 4360:2004.Risk Management..Australia
Juga sebaliknya, semakin besar nilai ETD aksi Badariah,N.2012.Analisa Supply Chain Risk Management
mitigasi, maka semakin efektif dalam mereduksi atau Berdasarkan Metode Failure Mode And Effect Analysis.
memitigasi risk agent yang bersangkutan. Dengan nilai Skripsi.Trisakti.Jakarta
ETD juga dapat menentukan prioritas strategi mitigasi Besterfield,1999.Total Quality Management.Prentice Hall
yang harus dilakukan oleh pihak perusahaan untuk International,Inc.USA
memitigasi agent risk yang mengakibatkan munculnya
Fendi,A.2012.Analisis Strategi Mitigasi Risiko Supply Chain
risk event. Dapat dilihat pada tabel berikut ini.
PT.PAL Indonesia (Persero). Skripsi. Institut Adhi
Tabel 6. Peringkat Strategi Mitigasi Berdasarkan nilai ETD Tama.Surabaya
Geraldin,H.2007.Manajemen Risiko dan Aksi Mitigasi Untuk
Peringkat Strategi Mitigasi Nilai ETD Menciptakan Rantai Pasok yang Robust. Tesis.Fakultas
1 Coordination 10138,5 Teknik.ITS.Surabaya
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan di PT. Purwandono,D,K.2010.Aplikasi House Of Risk Untuk
XYZ berkaitan dengan pengelolaan risiko supply chain Mitigasi Risiko pembangunan Jalan Tol Gempol-
Pasuruan.Tesis. ITS.
dengan metode house Of Risk, maka didapat kesimpulan
bahwa Risiko (risk event) yang teridentifikasi berpeluang Satria,Y.2012.Pengelolaan Risiko Pada Supply Chain PT.
timbul pada aktivitas supply chain PT. XYZ yaitu pada Graha Makmur Cipta Pratama.Skripsi.ITS.Surabaya
aktivitas plan terdapat 2 risk event (Perubahan rencana Tang,S.C.2006. Robust strategies for mitigating supply chain
produksi yang mendadak dan Ketidaksesuaian jumlah disruptions. UCLA Anderson School.USA (Online diakses 14
kapasitas pada sistem dengan kondisi aktual di gudang). March 2013, At: 19:45)
Pada aktivitas source terdapat 2 risk event
Yuskartika,D.2012.Pengelolaan Risiko Mengggunakan Metode
(Keterlambatan kedatangan material (non HRC) dari FMECA (Failure Modes and Criticality Analysis) dan Simulasi
supplier dan Ketidaksesuaian material yang dipesan Berbasis Proses Bisnis Pada Rantai Pasok Makanan.
supplier dari supplier). Pada aktivitas make terdapat 4 Skripsi.ITS.Surabaya
risk event (Terlambat dalam release purchase
requisition, Kesalahan pengambilan material HRC dari Zigaris,S.2000.Supply Chain Management. BPR Engineer.
BPR Hellas.SA
gudang coil, Kesalahan penjadwalan mesin, terjadi
delay). Pada aktivitas delivery 6 risk event
(Ketidaksesuaian spesifikasi produk, Ketidaksesuaian
data jumlah produk pada sistem (SAP) dengan kondisi
aktual (gudang), Kesalahan pengiriman produk ke
konsumen, Keterlambatan pengiriman, Bencana alam,
Terjadi kecelakaan). Pada aktivitas return teridentifikasi
2 risk event (Keterlambatan dalam mengajukan komplain
kepada supplier dan Terlambat dalam menangani
pengembalian produk dari konsumen). Risk agent pada
supply chain PT. XYZ teridentifikasi sebanyak 24 dan
226