Anda di halaman 1dari 5

TUGAS PRAKTIKUM

MANAJEMEN RISIKO

“Mengidentifikasi Permasalahan dan Metode Rantai Pasok dari Dua Jurnal yang Berbeda”

Praktikum Ini Disusun Untuk Memenuhi


Tugas Mata Kuliah Manajemen Risiko

Disusun oleh :

Aldhien Rivaldo S
NIM D41200707
Golongan B

Dosen Pembimbing :

Deltaningtyas Tri Cahyaningrum,S.T.,M.T

PROGRAM STUDI MANAJEMEN AGROINDUSTRI


JURUSAN MANAJEMEN AGRIBISNIS
POLITEKNIK NEGERI JEMBER
2022
keterangan Jurnal pertama Jurnal kedua
Model Identifikasi dan Analisis
Risiko Rantai Pasok Risiko Rantai Pasok Agroindustri
Judul Agroindustri Salak Kopi Gayo dengan Pendekatan
Menggunakan Fuzzy Fuzzy Analythical Hierarchy
FMEA Process
Ina Amanatur Risqiyah, Imam
Penulis Santoso Muhammad Yustisar

Permasalahan Salah satu UKM yang Saat ini, permasalahan pada


memproduksi olahan salak adalah pelaksanaan proses agroindustri
UKM Ambudi Makmur yang terletak
kopi Gayo, Provinsi Aceh adalah
di Dusun Markolak Timur, Desa
Kramat, Kecamatan Bangkalan. berupa rendahnya pemenuhan
UKM ini memproduksi olahan salak mutu, produktivitas, gap harga
sebanyak sembilan kuintal tiapjual produk antara petani dan
bulan atau rata-rata produksi 30 eksportir yang terlalu jauh dalam
kg salak per hari. kerangka rantai pasok, serta
Masalah yang dihadapi UKM ini
disinformasi permintaan antar
adalah pasokan bahan baku belum
terjamin sehingga UKM pelaku (Jaya et al., 2013), sehingga
beroperasi di bawah kapasitas masalah tersebut dapat
optimal, koordinasi UKM dengan menimbulkan risiko terhadap mutu,
petani masih lemah, struktur pasar harga, pasokan, permintaan dan
tidak bersaing sempurna sehingga budidaya pada pelaku petani,
biaya transaksi tinggi. Di samping
pedagang pengepul dan
itu, komoditas salak tidak terlepas
dari Sifat-sifat bahan pertanian yang agroindustri kopi, yang secara
mudah rusak sehingga keseluruhan berpengaruh terhadap
kemungkinan terjadinya fluktuasi daya saing kopi Gayo. Untuk
harga sangat tinggi. Untuk mengantisipasi risiko tersebut
meminimalkan masalah tersebut diperlukan suatu penanganan,
dibutuhkan manajemen rantai pasok.
sehingga dampak risiko tersebut
Suharjito(2010) mengemukakan dapat dikurangi.
bahwa tingkat kebergantunga dan
kompleksitas pada rantai pasok Risiko mutu buah kopi yang
menyebabkan rantai pasok secara dihasilkan petani, yang disebabkan
keseluruhan lebih rentan terhadap
gangguan. Setiap gangguan yang oleh tidak seragamnya tingkat
terjadi dapat memengaruhi rantai kematangan, teknik panen
pasok secara keseluruhan. stripping, dan penanganan pasca
Gangguan ini disebut risiko rantai panen yang kurang baik sehingga
pasok. Kersten et al. (2007) tingginya kontaminan fisik, dimana
mengungkapkan bahwa risiko hal tersebut bertentangan dengan
rantai pasok merupakan kerusakan
yang mungkin terjadi yang SNI 01- 2907 tahun 2008. dapat
disebabkan oleh suatu kejadian dikatakan bahwapermasalahan
atau tindakan. pengelolaan risiko rantai pasok
kopi Gayo masih belum efektif,
yaitu dalam hal bagaimana
mengurangi dampak risiko secara
bersama, sehingga diperlukan
kajian yang mendalam berupa
identifikasi, analisis faktor-faktor
dan penyusunan skenario
penanganan risiko rantai pasok
kopi Gayo.

Adapun risiko yang terjadi dalam


rantai pasok diantaranya yaitu
kualitas, keterlambatan
pengiriman, peningkatan biaya,
lamanya lead time dan
keterbatasan kapasitas,
sehingga
pendekatan terhadap proses
identifikasi risiko lebih
diutamakan pada sisi kualitas dan
kuantitas pasokan, waktu serta
biaya.

Metode yang digunakan Sumber data pada penelitian ini Tahapan penelitian dimulai dengan
ada dua jenis yaitu data primer
identifikasi faktor-faktoryang
dan data sekunder. Data primer
berupa informasi yang diperoleh berpengaruh terhadap risiko pasok
dengan melakukan survei, kopi Gayo, kemudian membuat
wawancara dengan pemilik usaha struktur hirarki, membuat
dan penyebaran kuesioner kepada kuesioner, survei pakar dan analisis
pelaku rantai pasok salak. Data data. Tahapan analisis data dalam
sekunder meliputi dokumen yang
fuzzy mencakup fuzzyfikasi,
berkaitan dengan manajemen risiko
rantai pasok komoditas pertanian. agregasi, menghitung konsistensi
rasio dan defuzzyfikasi (Nepal et
Metode yang digunakan adalah al., 2010). Sedangkan analisis
Fuzzy FMEA (Failure Mode and interrelasi dilakukan secara
Effect Analysis). Metode Fuzzy
deskriptif.
FMEA digunakan untuk
Identifikasi risiko rantai pasok kopi
menentukan nilai peubah risiko Gayo adalah proses identifikasi
dari setiap faktor yang sudah terpilih faktor- faktor risiko yang
dari pembobotan pakar berpengaruh pada sistem rantai
pasok kopi Gayo. Pada penelitian
dengan input tingkat kemungkinan, ini identifikasi risiko rantai pasok
tingkat dampak dilakukan dengan
menggunakan Fuzzy-AHP.
dan tingkat paparannya. Tingkat Adapun tahapan analisis
penilaian tersebut Identifikasi Rantai Pasok adalah
menggunakan nilai fuzzy dan sebagai berikut:
direpresentasikan dengan metode 1. Penyusunan Hirarki
TFN (Triangular Fuzzy Number) Tahapan penyusunan hirarki
untuk setiap fungsi keanggotaannya, dalam Analitical Hierarcy
sedangkan untuk menilai tingkat Process (AHP) pada
risiko peubah digunakan fuzzy penelitian ini terdiri dari
inference system, dengan input identifikasi faktor-faktor
peubah linguistik fuzzy posibilitas, risiko yang berpengaruh
dampak dan paparan serta outputnya terhadap rantai pasok kopi
adalah linguistik Gayo, menyusun struktur
fuzzy FRPN (fuzzy risk priority hirarki, pembuatan
number). Linguistik kuesioner, pengumpulan
fuzzy posibilitas mempunyai nilai data, agregasi pendapat
TP (Tidak pernah) dengan pakar, membuat matriks
jangkauan nilai 1–2, SJ (Sangat kriteria dan alternatif,
Jarang) dengan jangkauan nilai 1–3, menghitung bobot kriteria
J (jarang) dengan jangkauan nilai 2– dengan metode pairwise
5, KK (Kadang-kadang) dengan comparison, menghitung
jangkauan nilai 4–7, S (Sering) nilai eigen alternatif,
dengan jangkuan nilai 6–9, SS menghitung konsistensi
(Sangat Sering) dengan jangkuan rasio, menghitung skor
nilai 8–10 dan P (Pasti) dengan akhir, merangking
jangkuan nilai 9–10 (Suharjito, berdasarkan skor akhir dan
2010). Dalam mengidentifikasi risiko penarikan kesimpulan
rantai pasok agroindustri, langkah (Suharjito, 2011; Hidayat et
pertama yang dilakukan adalah al., 2012).
memetakan karakteristik dan 2. Fuzzyfikasi
sumber risiko yang menjadi Fuzzyfikasi pada metode
pemicu kinerja rantai pasok. Fuzzy-AHP adalah, proses
Setelah risiko teridentifikasi, pengubahan nilai selang
selanjutnya mengevaluasi risiko
rating (berupa batas nilai)
untuk mengetahui
tingkat risiko pada manajemen yang diberikan oleh penilai
rantai pasok. Langkah berikutnya menjadi selang dalam
menganalisis konsekuensi risiko bentuk bilangan fuzzy
dengan (Marimim, 2009). Nilai
mengidentifikasi semua dampak input bilangan fuzzy untuk
yang mungkin terjadi terhadap setiap level menggunakan
anggota rantai pasok. Selanjutnya, TFN. TFN dipilih karena
membuat mitigasi risiko terhadap memiliki nilai keanggotaan
hasil kinerja rantai pasok penuh, yaitu satu tunggal
agroindustri salak. berada pada puncak segitiga
untuk nilai batas tengah
(BT), sedangkan pada nilai-
nilai lainnya, fungsi
keanggotaannya lebih besar
dari nol (>0) untuk batas
bawah (BB) dan lebih
kecil dari satu (<1) untuk
batas atas (BA). Dengan
demikian maka keraguan
narasumber diarahkan
kepada keyakinan di nilai
BT. Tiga nilai batas pada
skala yaitu BB, BT dan BA
dari setiap data masukan

Anda mungkin juga menyukai