Disusun oleh :
Dengan menyebut nama Allah SWT. Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang,
puji dan syukur atas kehadirat-Nya yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya
kepada penulis, sehingga dapat menyelesaikan laporan praktikum yang berjudul “Analisis
Kinerja, Nilai Tambah dan Mitigasi Risiko Rantai Pasok Agroindustri Bawang Merah” ini
dapat diselesaikan dengan maksimal dan tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari peulisan laporan praktikum ini disusun untuk memenuhi tugas
dari dosen pada Mata Kuliah Manajemen Resiko. Selain itu, laporan praktikum ini juga
bertujuan untuk menambah wawasan bagi penulis dan pembaca. Untuk itu penulis juga
menyampaikan terima kasih kepada Dosen yang telah membantu dalam pembuatan laporan
praktikum ini.
Terlepas dari semua itu , penulis menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasa. Oleh karena itu, penulis
menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar dapat memperbaiki laporan praktikum
yang akan penulis susun berikutnya, Akhir kata penulis berharap semoga laporan
praktikum “Analisis Kinerja, Nilai Tambah dan Mitigasi Risiko Rantai Pasok Agroindustri
Bawang Merah” ini dapat memberikan manfaat terhadap pembaca.
KATA PENGANTAR.......................................................................................................I
DAFTAR ISI......................................................................................................................II
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.........................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah....................................................................................................2
1.3 Tujuan......................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN....................................................................................................3
2.1 Pengukuran Kinerja Rantai Pasok Agroindustri Bawang Merah............................3
2.2 Perhitungan Nilai Tambah Rantai Pasok dan Model Identifikasi Mitigasi Risiko..4
2.3 Pemilihan Alternatif Strategi Peningkatan Kinerja, Nilai Tambah dan Mitigasi
Risiko Pemilihan Alternatif Strategi Peningkatan Kinerja, Nilai Tambah dan
Mitigasi Risiko.........................................................................................................6
BAB III PENUTUP............................................................................................................7
3.1 Kesimpulan..............................................................................................................7
3.2 Saran........................................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................8
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari
penelitian ini yaitu :
1. Untuk mengetahui Pengukuran Kinerja Rantai Pasok Agroindustri Bawang
Merah.
2. Untuk mengetahui Perhitungan Nilai Tambah Rantai Pasok dan Model
Identifikasi Mitigasi Risiko.
3. Untuk mengetahui Pemilihan Alternatif Strategi Peningkatan Kinerja, Nilai Tambah dan
Mitigasi Risiko.
BAB II
PEMBAHASAN
Perencanaan 0.235 Pengadaan 0.167 Budidaya 0.365 Pengolahan 0.13 Pengiriman 0.103
Gambar 4. Hirarki dan hasil pembobotan metrik pengukuran kinerja rantai pasok
agroindustri bawang merah
3.1 Kesimpulan
Perhitungan nilai tambah menunjukan bahwa rasio nilai tambah tertinggi terdapat
pada tingkat industri. Petani selaku pemeran kunci sebagai pemasok memiliki nilai tambah
tertinggi kedua. Namun jika dibandingkan dengan tingkat keuntungan setiap pelaku, petani
memiliki tingkat keuntungan paling rendah dibandingkan pelaku lainnya.
Hasil aksi mitigasi terbaik di setiap tingkat pelaku diketahui bahwa perlu adanya
optimalisasi saprodi di tingkat petani, perbaikan SOP pascapanen dari mulai penggudangan,
tenaga kerja terampil dan sarana penjemuran di tingkat pengumpul serta peningkatan
kapasitas supplier dengan melakukan penilaian secara berkala di tingkat industri.
Alternatif strategi terbaik untuk peningkatan kinerja, nilai tambah dan mitigasi risiko
rantai pasok agroindustri bawang merah yaitu dengan penerapan SOP budidaya dan dan
pascapanen yang tepat.
3.2 Saran
Pengukuran kinerja dan mitigasi risiko rantai pasok perlu dilakukan secara berkala
guna mengetahui kondisi rantai pasok sehingga permasalahan dapat terselesaikan secara
efektif dan efisien. Pengukuran dapat dilakukan oleh pemerintah yang berkerjasama dengan
pihak yang berkompetensi untuk memonitoring kondisi rantai pasok. Proses identifikasi
risiko perlu dikaji secara mendalam agar mendapat opsi mitigasi yang sesuai kondisi rantai
pasok. Untuk menghasilkan alternatif aksi mitigasi terbaik pada setiap pelaku rantai pasok
perlu dilakukan focus group discussion antara pelaku dan pakar. Distribusi risiko dan nilai
tambah rantai pasok agroindustri bawang merah padasetiap pelaku rantai pasok tidak
seimbang, sehingga penelitian lanjutan yang dapat dilakukan yaitu penyeimbangan antara
risiko dan nilai tambah agar tercipta rantai pasok yang berkeadilan. Penyusunan strategi
peningkatan rantai pasok sebaiknya disusun untuk setiap pelaku guna memperoleh strategi
peningkatan yang lebih spesifik.
DAFTAR PUSTAKA
Agami N, Saleh M, dan Rasmy M. 2011. A Hybrid Dynamic Framework for Supply
Chain Performance Improvement. IEEE Systems Journal. 6(3): 469–478. doi:
10.1109/JSYST.2011.2177109.
Aldila FH, Fariyanti A, dan Tinaprilla N. 2015. Analisis profitabilitas usahatani bawang
merah berdasarkan musim di tiga kabupaten sentra produksi di Indonesia. SEPA
11(2):249-260.
[BAPPENAS] Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional. 2015. Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Bidang Pangan Dan Pertanian
2015-2019. Jakarta (ID): BAPENNAS.
Basuki RS. 2014. Identifikasi permasalahan dan analisis usahatani bawang merah di
dataran tinggi pada musim hujan di kabupaten majalengka. Jurnal Hortikultura.
24(3):266- 275.
[BPS] Badan Pusat Statistika. 2016. Laporan Bulanan Data Ekonomi Sosial. Edisi 72. Jakarta (ID): BPS.
Christopher M, McKinnon A, Sharp J, Wilding R, Peck H, Chapman P, Ju¨ ttner U,
Bolumole
Y. 2002. Supply Chain Vulnerability. United Kingdom (UK): Cranfield University.
Chopra S dan Meindl P. 2013. Suplay Chain Management: Strategy, Planning, and Operation. 3rd ed. New
Jersey (US): Pearson Prentice Hall™.
El-Sayed AFM, Dickson MW, El-Naggar GO. 2015. Value chain analysis of the
aquaculture feed sector in Egypt. Aquaculture. 437 92–101. doi:
10.1016/j.aquaculture.2014.11.033.
Frumkin P dan Keating EK. 2011. Diversification reconsidered: the risks and rewards of
revenue concentration. Journal of Social Entrepreneurship. 2(2): 151–164. doi:
10.1080/19420676.2011.614630.
Hidayat S, Marimin, Ani S, Sukardi, Mohamad Y. 2012. Model identifikasi risiko dan
strategi peningkatan nilai tambah pada rantai pasok kelapa sawit. Jurnal Teknik
Industri. 14(2):89-96.
Insani DK dan Perdana T. 2014. Rancang bangun model sistem pembiayaan rantai pasok agribisnis pada
komoditas bawang merah (allium ascalonicum l.) Di Kabupaten Brebes Jawa Tengah. Journal
Agricultural Science. 1 (4): 154-166 (2014).