Anda di halaman 1dari 1

BAB III

PENUTUP
3.1 Keimpulan
Susu merupakan bahan makanan bernilai gizi tinggi, kandungan gizinya
lengkap dengan sifat gizi yang mudah dicerna dan diserap oleh tubuh. Dipandang dari
segi gizinya, susu merupakan makanan yang hampir sempurna, karena mengandung
hampir semua zat gizi yang dibutuhkan tubuh. Susu sangat mudah sekali rusak
terutama karena pengaruh lingkungan. Oleh karena itu, susu dalam penanganan
pemerahannya hingga pengolahannya memrlukan perhatian yang khusus.
Berat jenis merupakan perbandingan antara masa dengan volume susu. Berat
jenis susu dipengaruhi oleh bahan kering (laktosa, protein, vitamin, dan mineral) dan
kadar lemak dalam susu sapi. Berdasarkan ketetapan nilai kualitas susu berdasarkan
uji berat jenis, hasil pemeriksaan susu A diperoleh 1, 0310 sehingga nilainya sebesar
3,75. Maka dari itu susu yang diuji dikategorikan bermutu baik dan layak untuk
dikonsumsi. Sedangkan ketetapan nilai kualitas susu berdasarkan uji berat jenis, hasil
pemerisaan susu B diperoleh 1,0160 sehingga nilainya sebesar 0. Maka dari itu susu
yang diuji tidak layak untuk dikonsumsi.
Uji alcohol merupakan uji paling sederhana pada pengujian yang dilakukan
pada soal dilapangan. Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi susu dalam
keadaan rusak atau tidak. Pengujian dilakukan dengan perbandingan 2:1 yaitu sampel
A 10 ml denga alcohol 5 ml dan sampel B 10 ml dengan alcohol 5 ml. hasil pengujian
tersebut berupa sampel A mengalami reaksi positif yaitu dengan adanya butir-butir
pada dinding tabung, dan butir-butir tersebut cukup banyak. Sampel B mengalami
reaksi negative yaitu sedikit butir-butir susu yang menempel pada dinding tabung.
Uji derajat keasaman (PH) didefiniskan sebagai logaritma dari aktivitas ion
hydrogen dan menunjukkan konsentrasi dari ion hydrogen tersebut. Berdasarkan
pengujian tersebut Sampel diperoleh hasil derajat keasaman 6,16 PH sehingga
berdasarkan ketetapan nilai kualitas susu diuji derajat keasaman (PH) dalam kategori
nilai 2 atau bermutu baik dan layak untuk dikonsumsi. Sedangkan untuk sampel B
diperoleh hasil derajat keasaman 6,34 PH sehingga berdasarkan ketetapan nilai
3.2 Saran
Dari praktikum yang dilaksanakan diharapkan mahasiswa dapat mengaplikasikan
teori-teori yang didapat dan dikembangkan dalam bentuk tulisan sebagai bahan
perbandingan dan acuan untuk perbaikan yang akan datang.

Anda mungkin juga menyukai