Mitigasi Kelompok 04 LAPORAN
Mitigasi Kelompok 04 LAPORAN
Disusun oleh :
Andreas Pandu Purbiyanto 215060701111005
Erlangga Aditya Putra Wiyono 215060701111007
Danu Sumthohana Putra 215060701111021
Dhifan Faza Matondang 215060701111045
Dosen Pengampu :
Ir. Wifqi Azlia, ST., MT., IPM
Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, kami mempersembahkan
makalah ini tentang Manajemen Risiko pada Toko Bunga Bu Wuri. Makalah ini merupakan salah
satu tugas dalam rangka memahami manajemen risiko pada sebuah usaha hortikultura.
Penulis juga ingin menyampaikan rasa terima kasih kepada dosen pembimbing kami, yang
telah memberikan panduan, petunjuk, dan masukan yang sangat berarti. Kami menghargai
kesabaran dan semangat yang telah diberikan, yang membantu kami untuk memahami konsep-
konsep yang rumit dalam manajemen risiko dalam konteks usaha hortikultura.
Laporan ini memiliki tujuan untuk mengupas dan mengevaluasi manajemen risiko yang
terkait dengan kegiatan operasional di toko bunga Bu Wuri. Pendekatan manajemen risiko sangat
krusial dalam mengenali, mengukur, mengelola, dan mengurangi kemungkinan risiko yang dapat
muncul dalam operasi bisnis. Dalam laporan ini, akan disajikan wawasan mendalam mengenai
beragam aspek risiko yang harus dipertimbangkan oleh pemilik dan pengelola kios bunga, sambil
menjelaskan strategi yang dapat dijalankan untuk mengurangi efek dari risiko-risiko tersebut.
Penulis berharap bahwa laporan ini dapat memberikan nilai tambah dan menjadi referensi
yang bermanfaat bagi para pembaca. Semoga laporan ini memberikan manfaat dan memberi
inspirasi kepada pembaca dalam pemahaman yang lebih baik tentang manajemen risiko yang
efektif. Semoga pula toko bunga Bu Wuri dapat terus tumbuh dan memberikan kontribusi yang
positif kepada komunitas dan perekonomian lokal.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................................... 2
DAFTAR ISI.................................................................................................................................. 3
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................................................. 4
1.1 Latar Belakang .................................................................................................................... 4
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................................... 5
1.3 Tujuan .................................................................................................................................. 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................................... 6
2.1 Tinjauan Empiris ................................................................................................................ 6
2.2 Tinjauan Teoritis ................................................................................................................. 8
2.2.1 Manajemen Risiko............................................................................................................ 8
2.2.2 Hortikultura...................................................................................................................... 8
2.2.3 Activity cycle diagram ..................................................................................................... 9
BAB III METODE PENELITIAN ............................................................................................ 10
3.1 Jenis Penelitian .................................................................................................................. 10
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian ......................................................................................... 10
3.3 Metode Pengumpulan Data .............................................................................................. 10
BAB IV PEMBAHASAN ........................................................................................................... 11
4.1 Gambaran Objek............................................................................................................... 11
4.2 Identifikasi Resiko ............................................................................................................. 11
4.3 Penilaian Risiko ................................................................................................................. 13
4.4 Mitigasi Risiko ................................................................................................................... 14
4.4 Monitoring dan Controlling ............................................................................................. 15
BAB I
PENDAHULUAN
Hortikultura adalah cabang ilmu pertanian yang fokus pada budidaya tanaman hias, buah-
buahan, sayuran, serta tumbuhan ornamen lainnya. Hortikultura telah menjadi bagian integral dari
kehidupan manusia sejak zaman kuno, ketika manusia pertama kali mulai mengumpulkan dan
mengembangkan tanaman untuk tujuan estetika, kebutuhan pangan, serta penggunaan lainnya.
Kini, hortikultura tidak hanya memenuhi kebutuhan dasar manusia, tetapi juga telah berkembang
menjadi industri yang dinamis, termasuk dalam bisnis toko bunga.
Toko bunga adalah salah satu entitas usaha dalam sektor hortikultura yang memiliki peran
penting dalam memenuhi kebutuhan akan bunga potong dan tanaman hias. Pelanggan mencari
bunga dan tanaman hias untuk berbagai keperluan, termasuk hadiah, dekorasi, perayaan, serta
tujuan komersial. Kualitas dan ketersediaan produk bunga dan tanaman hias yang baik menjadi
kunci kesuksesan bagi toko bunga dalam mempertahankan pelanggan dan menjaga reputasi
bisnisnya.
Manajemen risiko adalah aspek yang tak dapat diabaikan dalam operasi toko bunga, sama
seperti dalam segala jenis bisnis lainnya. Dalam konteks hortikultura dan toko bunga, risiko bisa
berasal dari berbagai sumber, seperti perubahan cuaca ekstrem, wabah penyakit tanaman, masalah
persediaan, perubahan tren pasar, dan banyak faktor lainnya. Ketidakpastian ini dapat memiliki
dampak negatif pada operasi bisnis, termasuk penurunan kualitas produk, peningkatan biaya
produksi, dan penurunan keuntungan.
Oleh karena itu, manajemen risiko dalam toko bunga menjadi esensial. Manajemen risiko
adalah pendekatan sistematis untuk mengidentifikasi, menilai, mengelola, dan mengurangi risiko-
risiko yang dapat memengaruhi operasi bisnis secara merugikan. Dengan menerapkan manajemen
risiko yang efektif, pemilik dan pengelola toko bunga dapat mengurangi dampak risiko, menjaga
kualitas produk, meningkatkan efisiensi, dan memastikan kelangsungan bisnis.
Maka dari itu, kami sebagai tim melakukan pengamatan terhadap operasi Toko Bunga Bu
Wuri dengan tujuan untuk mengevaluasi aspek manajemen risiko dalam bisnis hortikultura.
Tindakan ini kami lakukan untuk menganalisis pelaksanaan manajemen risiko, dengan tujuan
untuk mengurangi risiko-risiko potensial dan meningkatkan kelangsungan bisnis. Beberapa
langkah esensial dalam manajemen risiko dalam konteks bisnis hortikultura di Toko Bunga Bu
Wuri termasuk pengidentifikasian risiko, analisis risiko, penilaian risiko, evaluasi risiko,
pengendalian risiko, serta pemantauan dan revisi risiko. Melalui pelaksanaan manajemen risiko
yang efektif, kami berharap bahwa bisnis hortikultura di Toko Bunga Bu Wuri dapat terus berjalan
dan berkembang di tengah kompetisi yang semakin ketat.
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
1. Strategies to Manage Hail Risk Jurnal ini melakukan analisis mendalam terkait
in Apple Production berbagai strategi untuk mengatur risiko yang terjadi
saat hujan es datang. Hasil dari penilitian ini yaitu
Analisis risiko terperinci yang membandingkan
berbagai strategi untuk mengelola risiko hujan es
(asuransi, jaring
anti hujan es) berdasarkan rangkaian waktu risiko
hujan es spesifik kebun dan data kerusakan akibat
hujan es untuk 105 kebun apel Bavaria. Analisis ini
mempertimbangkan perbedaan risiko hujan es lokal
dan potensi hasil, serta dampak penghindaran risiko
dan
situasi keuangan yang berbeda terhadap peringkat opsi
manajemen risiko yang dianalisis. Studi ini bertujuan
untuk memberikan rekomendasi strategi manajemen
risiko yang optimal berdasarkan kondisi spesifik
perkebunan.
4. Effect of agricultural policy on Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menilai
income and revenue risks in bagaimana pembayaran langsung (DP) dari Kebijakan
Italian farms Pertanian Bersama (CAP) mempengaruhi pendapatan
dan variabilitas pendapatan yang dihadapi oleh petani
Italia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
pembayaran langsung (DPs) Kebijakan Pertanian
Bersama (CAP) tidak memberikan efek stabilisasi
yang jelas terhadap variabilitas pendapatan pertanian
(FI). Meskipun hasil regresi pada keseluruhan sampel
menunjukkan bahwa DP mempunyai efek stabilisasi
pada FI, efek ini tidak terlihat ketika menganalisis
subsampel pertanian dengan pola produksi serupa.
Faktanya, DP tampaknya mempunyai dampak positif
dan signifikan terhadap variabilitas pendapatan
usahatani, yang menunjukkan bahwa usahatani
dengan tingkat DP yang lebih tinggi menghadapi
tingkat risiko pendapatan yang lebih besar. Selain itu,
faktor-faktor seperti struktur pertanian, biaya tetap,
dan intensitas tenaga kerja juga berperan dalam
variabilitas pendapatan dan pendapatan.
2.2.2 Hortikultura
Hortikultura ialah cabang dari ilmu pertanian yang mempelajari budidaya buah-buahan,
sayuran dan tanaman hias. Hortikultura berasal dari kata “hortus” (= garden atau kebun) dan
“colere” (= to cultivate atau budidaya). Secara harfiah istilah Hortikultura diartikan sebagai usaha
membudidayakan tanaman buah-buahan, sayuran dan tanaman hias (Janick, 1972 , Edmond et a.l,
1975), Sedangkan dalam GBHN 1993-1998 selain buah-buahan, sayuran dan tanaman hias, yang
termasuk dalamkelompok hortikultura adalah tanaman obat-obatan.
2.2.3 Activity cycle diagram
Activity cycle diagram menggambarkan berbagai alur aktivitas dalam sistem yang sedang
dirancang, bagaimana masing-masing alur berawal, decision yang mungkin terjadi, dan bagaimana
mereka berakhir. ACD juga dapat menggambarkan proses paralel yang mungkin terjadi pada
beberapa eksekusi. Activity diagram merupakan state diagram khusus, di mana sebagian besar
state adalah action dan sebagian besar transisi di trigger oleh selesainya state sebelumnya (internal
processing).
BAB III
METODE PENELITIAN
1. Data primer, merupakan data yang diambil secara langsung pada objek penelitian antara
lain sebagai berikut.
a. Observasi
Observasi dilakukan secara langsung pada Toko Bunga Bu Wuri, Kota Malang.
b. Interview
Interview dilaksanakan melalui interaksi langsung dan diskusi dengan pemilik
Toko Bunga Bu Wuri. Tujuannya adalah untuk mengumpulkan data yang relevan
tentang profil dan latar belakang objek penelitian, informasi ini akan menjadi
landasan yang penting dalam analisis risiko yang dibutuhkan.
c. Dokumentasi Foto
Dokumentasi berupa foto merupakan langkah mengambil gambar pada lokasi objek
penelitian yang bertujuan untuk memberikan informasi tambahan dalam kerangka
penelitian ini.
2. Data Sekunder, merupakan jenis data yang diperoleh dari sumber-sumber yang sudah ada,
seperti literatur, studi sebelumnya, atau sumber data lain yang telah dikumpulkan oleh
pihak lain. Data sekunder sering digunakan dalam penelitian untuk memberikan konteks,
informasi tambahan, atau mendukung temuan dari data primer yang telah dikumpulkan.
BAB IV
PEMBAHASAN
Proses bisnis adalah serangkaian aktivitas bisnis yang berkaitan dengan produk bisnis. Aktivitas
tersebut akan memiliki syarat dan ketentuan berlaku sehingga mampu memenuhi tujuan bisnis.
Penilaian risiko merupakan tahap memberikan bobot ataupun nilai pada risiko-risiko yang
muncul sehingga nantinya dapat dilakukan proses pencegahan dan evaluasi. Metode penilaian
risiko yang dipakai dalam kasus ini adalah Failure Mode Effect Analysis (FMEA). FMEA adalah
suatu analisis yang dilakukan untuk bisa menemukan efek atau dampak yang kemungkinan akan
membuat kesalahan pada suatu produk ataupun pada proses produksi. Dengan adanya metode
FMEA ini, maka kita bisa melakukan analisa permasalahan yang nantinya akan muncul pada suatu
produk yang nantinya akan dibuat atau suatu proses yang akan dilakukan. metode ini dapat
menentukan peringkat risiko yang direpresentasikan dengan nilai RPN (Risk Priority Number).
Nilai RPN diperoleh dari perkalian tiga indikator yaitu S (Severity), O (Occurrence), dan D
(Detection).
1. Severity
Merupakan penilaian yang berhubungan dengan seberapa besar kemungkinan terjadinya
dampak yang timbuk akibat adanya kegagalan yang terjadi , terdiri rating 1-5
2. Occurrence
Seberapa sering kemungkinan penyebab kegagalan terjadi. Nilai occurrence ini diberikan
untuk setiap penyebab kegagalan. Terdiri, rating 1-5.
3. Detection
Seberapa jauh penyebab kegagalan dapat dideteksi. Terdiri dari rating 1-5, semakin sulit
mendeteksi penyebab kegagalan yang terjadi semakin tinggi nilai rating yang diberikan.
Hasil penilaian risiko dengan metode FMEA pada toko bunga Bu Wuri adalah sebagai berikut.
Mitigasi risiko adalah serangkaian tindakan atau langkah-langkah yang diambil untuk
mengurangi atau menghilangkan dampak potensial dari suatu risiko. Tujuan dari mitigasi risiko
adalah untuk melindungi nilai, aset, dan tujuan suatu organisasi atau proyek. Proses mitigasi risiko
melibatkan identifikasi risiko, evaluasi dampaknya, dan pengembangan strategi untuk mengurangi
kemungkinan terjadinya risiko atau dampak negatifnya. Berikut merupakan mitigasi risiko pada
toko bunga Bu Wuri.
4.4 Monitoring dan Controlling
Monitoring merupakan proses pemantauan secara terus-menerus terhadap proyek atau
aktivitas untuk memastikan bahwa semuanya berjalan sesuai dengan rencana. Tujuannya adalah
memantau dan mengumpulkan informasi untuk mengevaluasi kemajuan, kinerja, dan keefektifan
proyek atau aktivitas. Sedangkan controlling merupakan proses yang melibatkan tindakan yang
diambil untuk mengatasi atau mengelola perubahan atau ketidaksesuaian yang terdeteksi selama
proses monitoring. Tujuannya adalah untuk Mencegah atau mengurangi dampak dari
ketidaksesuaian terhadap rencana proyek dan memastikan bahwa proyek tetap dalam kendali.
Berikut merupakan monitoring dan controlling pada toko bunga Bu Wuri