Anda di halaman 1dari 16

IDENTIFIKASI DAN PENILAIAN RISIKO

TOKO TANAMAN BU WURI

Disusun oleh :
Andreas Pandu Purbiyanto 215060701111005
Erlangga Aditya Putra Wiyono 215060701111007
Danu Sumthohana Putra 215060701111021
Dhifan Faza Matondang 215060701111045

Dosen Pengampu :
Ir. Wifqi Azlia, ST., MT., IPM

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS BRAWIJAYA
FAKULTAS TEKNIK
TEKNIK INDUSTRI
MALANG
2023
KATA PENGANTAR

Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, kami mempersembahkan
makalah ini tentang Manajemen Risiko pada Toko Bunga Bu Wuri. Makalah ini merupakan salah
satu tugas dalam rangka memahami manajemen risiko pada sebuah usaha hortikultura.

Penulis juga ingin menyampaikan rasa terima kasih kepada dosen pembimbing kami, yang
telah memberikan panduan, petunjuk, dan masukan yang sangat berarti. Kami menghargai
kesabaran dan semangat yang telah diberikan, yang membantu kami untuk memahami konsep-
konsep yang rumit dalam manajemen risiko dalam konteks usaha hortikultura.

Laporan ini memiliki tujuan untuk mengupas dan mengevaluasi manajemen risiko yang
terkait dengan kegiatan operasional di toko bunga Bu Wuri. Pendekatan manajemen risiko sangat
krusial dalam mengenali, mengukur, mengelola, dan mengurangi kemungkinan risiko yang dapat
muncul dalam operasi bisnis. Dalam laporan ini, akan disajikan wawasan mendalam mengenai
beragam aspek risiko yang harus dipertimbangkan oleh pemilik dan pengelola kios bunga, sambil
menjelaskan strategi yang dapat dijalankan untuk mengurangi efek dari risiko-risiko tersebut.

Penulis berharap bahwa laporan ini dapat memberikan nilai tambah dan menjadi referensi
yang bermanfaat bagi para pembaca. Semoga laporan ini memberikan manfaat dan memberi
inspirasi kepada pembaca dalam pemahaman yang lebih baik tentang manajemen risiko yang
efektif. Semoga pula toko bunga Bu Wuri dapat terus tumbuh dan memberikan kontribusi yang
positif kepada komunitas dan perekonomian lokal.

Malang, 16 Oktober 2023

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................................... 2
DAFTAR ISI.................................................................................................................................. 3
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................................................. 4
1.1 Latar Belakang .................................................................................................................... 4
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................................... 5
1.3 Tujuan .................................................................................................................................. 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................................... 6
2.1 Tinjauan Empiris ................................................................................................................ 6
2.2 Tinjauan Teoritis ................................................................................................................. 8
2.2.1 Manajemen Risiko............................................................................................................ 8
2.2.2 Hortikultura...................................................................................................................... 8
2.2.3 Activity cycle diagram ..................................................................................................... 9
BAB III METODE PENELITIAN ............................................................................................ 10
3.1 Jenis Penelitian .................................................................................................................. 10
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian ......................................................................................... 10
3.3 Metode Pengumpulan Data .............................................................................................. 10
BAB IV PEMBAHASAN ........................................................................................................... 11
4.1 Gambaran Objek............................................................................................................... 11
4.2 Identifikasi Resiko ............................................................................................................. 11
4.3 Penilaian Risiko ................................................................................................................. 13
4.4 Mitigasi Risiko ................................................................................................................... 14
4.4 Monitoring dan Controlling ............................................................................................. 15
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Hortikultura adalah cabang ilmu pertanian yang fokus pada budidaya tanaman hias, buah-
buahan, sayuran, serta tumbuhan ornamen lainnya. Hortikultura telah menjadi bagian integral dari
kehidupan manusia sejak zaman kuno, ketika manusia pertama kali mulai mengumpulkan dan
mengembangkan tanaman untuk tujuan estetika, kebutuhan pangan, serta penggunaan lainnya.
Kini, hortikultura tidak hanya memenuhi kebutuhan dasar manusia, tetapi juga telah berkembang
menjadi industri yang dinamis, termasuk dalam bisnis toko bunga.

Toko bunga adalah salah satu entitas usaha dalam sektor hortikultura yang memiliki peran
penting dalam memenuhi kebutuhan akan bunga potong dan tanaman hias. Pelanggan mencari
bunga dan tanaman hias untuk berbagai keperluan, termasuk hadiah, dekorasi, perayaan, serta
tujuan komersial. Kualitas dan ketersediaan produk bunga dan tanaman hias yang baik menjadi
kunci kesuksesan bagi toko bunga dalam mempertahankan pelanggan dan menjaga reputasi
bisnisnya.

Manajemen risiko adalah aspek yang tak dapat diabaikan dalam operasi toko bunga, sama
seperti dalam segala jenis bisnis lainnya. Dalam konteks hortikultura dan toko bunga, risiko bisa
berasal dari berbagai sumber, seperti perubahan cuaca ekstrem, wabah penyakit tanaman, masalah
persediaan, perubahan tren pasar, dan banyak faktor lainnya. Ketidakpastian ini dapat memiliki
dampak negatif pada operasi bisnis, termasuk penurunan kualitas produk, peningkatan biaya
produksi, dan penurunan keuntungan.

Oleh karena itu, manajemen risiko dalam toko bunga menjadi esensial. Manajemen risiko
adalah pendekatan sistematis untuk mengidentifikasi, menilai, mengelola, dan mengurangi risiko-
risiko yang dapat memengaruhi operasi bisnis secara merugikan. Dengan menerapkan manajemen
risiko yang efektif, pemilik dan pengelola toko bunga dapat mengurangi dampak risiko, menjaga
kualitas produk, meningkatkan efisiensi, dan memastikan kelangsungan bisnis.

Maka dari itu, kami sebagai tim melakukan pengamatan terhadap operasi Toko Bunga Bu
Wuri dengan tujuan untuk mengevaluasi aspek manajemen risiko dalam bisnis hortikultura.
Tindakan ini kami lakukan untuk menganalisis pelaksanaan manajemen risiko, dengan tujuan
untuk mengurangi risiko-risiko potensial dan meningkatkan kelangsungan bisnis. Beberapa
langkah esensial dalam manajemen risiko dalam konteks bisnis hortikultura di Toko Bunga Bu
Wuri termasuk pengidentifikasian risiko, analisis risiko, penilaian risiko, evaluasi risiko,
pengendalian risiko, serta pemantauan dan revisi risiko. Melalui pelaksanaan manajemen risiko
yang efektif, kami berharap bahwa bisnis hortikultura di Toko Bunga Bu Wuri dapat terus berjalan
dan berkembang di tengah kompetisi yang semakin ketat.
1.2 Rumusan Masalah

Berikut merupakan rumusan masalah yang ditetapkan :

1. Bagaimana cara meningkatkan efisiensi operasional pada Kios Bunga Mekarsari?


2. Apa risiko-risiko yang mungkin dihadapi oleh Kios Bunga Mekarsari dalam operasinya
sebagai bisnis yang berfokus pada penjualan tanaman hias?
3. Bagaimana penilaian terhadap risiko yang telah diidentifikasi pada Kios Bunga Mekarsari?

1.3 Tujuan

Berikut merupakan tujuan yang ditetapkan :

1. Meningkatkan efisiensi operasional dari Kios Bunga Mekarsari.


2. Mengetahui risiko-risiko yang terdapat dalam Kios Bunga Mekarsari sebagai usaha yang
3. bergerak di bidang pemasaran tanaman hias.
4. Mengetahui penilaian terhadap risiko yang telah diidentifikasi pada Abang Sayur Organik.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tinjauan Empiris


Empiris dapat diartikan yaitu berdasarkan pengalaman dan sesuai akal sehat.Dalam
konteks makalah tinjauan empiris merupakan sebuah dasar penelitian yang serupa yang relevan
dengan penelitian yang sedang dilakukan.Berikut merupakan tinjauan empiris yang serupa dengan
penelitian yang ada.

No Judul Jurnal Hasil Jurnal

1. Strategies to Manage Hail Risk Jurnal ini melakukan analisis mendalam terkait
in Apple Production berbagai strategi untuk mengatur risiko yang terjadi
saat hujan es datang. Hasil dari penilitian ini yaitu
Analisis risiko terperinci yang membandingkan
berbagai strategi untuk mengelola risiko hujan es
(asuransi, jaring
anti hujan es) berdasarkan rangkaian waktu risiko
hujan es spesifik kebun dan data kerusakan akibat
hujan es untuk 105 kebun apel Bavaria. Analisis ini
mempertimbangkan perbedaan risiko hujan es lokal
dan potensi hasil, serta dampak penghindaran risiko
dan
situasi keuangan yang berbeda terhadap peringkat opsi
manajemen risiko yang dianalisis. Studi ini bertujuan
untuk memberikan rekomendasi strategi manajemen
risiko yang optimal berdasarkan kondisi spesifik
perkebunan.

2. Impact of Climate Change on Menganalisis persepsi petani sayur-sayuran asli


African Indigenous Vegetable Afrika (African Indigenous Vegetables/AIVs) di
Production in Kenya Kenya tentang perubahan iklim dan dampaknya
terhadap produksi AIV. Penelitian ini juga bertujuan
untuk memahami hubungan antara persepsi petani
dengan lokasi mereka, serta dampak perubahan iklim
yang mereka rasakan terhadap hasil panen, hama, dan
penyakit pada AIV. Hasil dari pennilitian ini yaitu :
- Perubahan iklim telah menyebabkan
penurunan hasil, kualitas, dan daya simpan
sayuran asli Afrika di Kenya.
- Penurunan hasil, kualitas, dan daya simpan
sayuran asli Afrika di Kenya disebabkan oleh
berbagai faktor, termasuk peningkatan suhu,
perubahan pola curah hujan, dan peningkatan
frekuensi dan intensitas peristiwa cuaca
ekstrem.
- Petani sayuran di Kenya perlu mengambil
langkah-langkah untuk beradaptasi dengan
perubahan iklim, seperti menggunakan
varietas sayuran yang tahan terhadap
perubahan iklim, melakukan budidaya yang
lebih intensif, dan meningkatkan penyimpanan
dan pemasaran sayuran.

3. Managing Climate Risks Tujuan penelitian ini mengeksplorasi peran modal


Through Social Capital in sosial dalam mengelola risiko iklim dalam rantai
Agrifood Supply Chains pasokan agri-food. Hasil penelitian ini yaitu Risiko
iklim kritis dalam rantai pasok agrifood: Para penulis
mengidentifikasi empat risiko iklim kritis dalam rantai
pasok agrifood: (1) peristiwa cuaca ekstrem
(misalnya, banjir, kekeringan, gelombang panas), (2)
perubahan pola suhu dan curah hujan, (3) hama dan
penyakit, dan (4) kenaikan permukaan laut.

Peran modal sosial dalam mengelola risiko iklim: Para


penulis menemukan bahwa modal sosial memainkan
peran penting dalam membantu pelaku rantai pasok
agrifood untuk mengelola risiko iklim. Modal sosial
mengacu pada jaringan hubungan, kepercayaan, dan
norma yang ada antara individu dan organisasi. Ini
dapat membantu aktor untuk mengakses informasi dan
sumber daya, berbagi pengetahuan dan praktik
terbaik, dan bekerja sama untuk mengembangkan dan
menerapkan strategi adaptasi perubahan iklim.

Peran moderasi konsorsium: Para penulis juga


menemukan bahwa konsorsium dapat memoderasi
hubungan antara modal sosial dan manajemen risiko
iklim. Konsorsium adalah jaringan formal atau
informal dari organisasi yang bekerja sama untuk
mencapai tujuan yang sama. Mereka dapat
menyediakan platform bagi aktor untuk membangun
modal sosial dan berkolaborasi dalam inisiatif
adaptasi perubahan iklim.

4. Effect of agricultural policy on Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menilai
income and revenue risks in bagaimana pembayaran langsung (DP) dari Kebijakan
Italian farms Pertanian Bersama (CAP) mempengaruhi pendapatan
dan variabilitas pendapatan yang dihadapi oleh petani
Italia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
pembayaran langsung (DPs) Kebijakan Pertanian
Bersama (CAP) tidak memberikan efek stabilisasi
yang jelas terhadap variabilitas pendapatan pertanian
(FI). Meskipun hasil regresi pada keseluruhan sampel
menunjukkan bahwa DP mempunyai efek stabilisasi
pada FI, efek ini tidak terlihat ketika menganalisis
subsampel pertanian dengan pola produksi serupa.
Faktanya, DP tampaknya mempunyai dampak positif
dan signifikan terhadap variabilitas pendapatan
usahatani, yang menunjukkan bahwa usahatani
dengan tingkat DP yang lebih tinggi menghadapi
tingkat risiko pendapatan yang lebih besar. Selain itu,
faktor-faktor seperti struktur pertanian, biaya tetap,
dan intensitas tenaga kerja juga berperan dalam
variabilitas pendapatan dan pendapatan.

2.2 Tinjauan Teoritis


Tinjauan teoritis merupakan pendekatan teori yang digunakan peneliti untuk menjelaskan
persoalan penelitian. Berikut merupakan tinjauan teoritis yang digunakan pada Analisis
Manajemen Risiko di Toko Tanaman Bu Wuri.

2.2.1 Manajemen Risiko


Risiko merupakan serangkaian tantangan yang harus dihadapi. Ciri khas dari tantangan ini
adalah selalu ada risiko di setiap keputusan yang kita ambil. Risiko tidak memiliki bentuk nyata
tetapi berkaitan dengan arah tujuan yang akan kita capai. Risiko Ini dapat mempengaruhi kita
dalam mencapai tujuan. Risiko dapat mengurangi fokus terhadap kesuksesan dan menghentikan
kita dalam mencapai hasil yang diinginkan (Pickett, 2005). Menurut Darmawi (2016), manajemen
risiko merupakan suatu usaha untuk mengetahui, menganalisis, serta mengendalikan risiko dalam
setiap kegiatan perusahaan dengan tujuan untuk memperoleh efektivitas dan efisiensi yang lebih
tinggi.

2.2.2 Hortikultura
Hortikultura ialah cabang dari ilmu pertanian yang mempelajari budidaya buah-buahan,
sayuran dan tanaman hias. Hortikultura berasal dari kata “hortus” (= garden atau kebun) dan
“colere” (= to cultivate atau budidaya). Secara harfiah istilah Hortikultura diartikan sebagai usaha
membudidayakan tanaman buah-buahan, sayuran dan tanaman hias (Janick, 1972 , Edmond et a.l,
1975), Sedangkan dalam GBHN 1993-1998 selain buah-buahan, sayuran dan tanaman hias, yang
termasuk dalamkelompok hortikultura adalah tanaman obat-obatan.
2.2.3 Activity cycle diagram
Activity cycle diagram menggambarkan berbagai alur aktivitas dalam sistem yang sedang
dirancang, bagaimana masing-masing alur berawal, decision yang mungkin terjadi, dan bagaimana
mereka berakhir. ACD juga dapat menggambarkan proses paralel yang mungkin terjadi pada
beberapa eksekusi. Activity diagram merupakan state diagram khusus, di mana sebagian besar
state adalah action dan sebagian besar transisi di trigger oleh selesainya state sebelumnya (internal
processing).
BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian


Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini merupakan penelitian deskriptif.
Menurut Rukajat, (2018) Penelitian deskriptif adalah penelitian yang berusaha menggambarkan
fenomena yang terjadi secara realistik, nyata dan kekinian, karena penelitian ini terdiri dari
membuat uraian, gambar atau lukisan secara sistematis, faktual dan tepat mengenai fakta, ciri dan
hubungan antara fenomena yang dipelajari. Dalam penelitian deskriptif, peneliti mengumpulkan
data melalui berbagai metode seperti observasi, wawancara, survei, atau analisis dokumen, dan
kemudian menganalisis data tersebut secara statistik atau kualitatif. Hasil dari penelitian deskriptif
adalah deskripsi yang terinci dan objektif tentang karakteristik fenomena yang diteliti.

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian


Penelitian ini dilakukan di Toko Bunga Bu Wuri, Kota Malang. Waktu penelitian ini
dilakukan pada Hari Senin, 11 September 2023.

3.3 Metode Pengumpulan Data


Metode pengumpulan data merujuk pada teknik atau strategi yang digunakan oleh peneliti
untuk menghimpun data yang diperlukan guna mencapai tujuan penelitian. Dibawah ini diuraikan
langkah-langkah dalam proses pengumpulan data dalam penelitian ini.

1. Data primer, merupakan data yang diambil secara langsung pada objek penelitian antara
lain sebagai berikut.
a. Observasi
Observasi dilakukan secara langsung pada Toko Bunga Bu Wuri, Kota Malang.
b. Interview
Interview dilaksanakan melalui interaksi langsung dan diskusi dengan pemilik
Toko Bunga Bu Wuri. Tujuannya adalah untuk mengumpulkan data yang relevan
tentang profil dan latar belakang objek penelitian, informasi ini akan menjadi
landasan yang penting dalam analisis risiko yang dibutuhkan.
c. Dokumentasi Foto
Dokumentasi berupa foto merupakan langkah mengambil gambar pada lokasi objek
penelitian yang bertujuan untuk memberikan informasi tambahan dalam kerangka
penelitian ini.

2. Data Sekunder, merupakan jenis data yang diperoleh dari sumber-sumber yang sudah ada,
seperti literatur, studi sebelumnya, atau sumber data lain yang telah dikumpulkan oleh
pihak lain. Data sekunder sering digunakan dalam penelitian untuk memberikan konteks,
informasi tambahan, atau mendukung temuan dari data primer yang telah dikumpulkan.
BAB IV
PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Objek


Toko tanaman hias yang dimiliki Bu Wuri dan keluarganya telah berdiri sejak tahun 80 an.
Toko tanaman ini menjual berbagai jenis tanaman mulai dari tanaman kecil hingga tanaman besar
dengan harga yang beragam mulai dari Rp 5.000 hingga harga kisaran 10 jutaan. Selain menjual
tanaman, toko ini juga membuka jasa pembuatan taman serta penyewaan tanaman yang biasa
disewakan ke beberapa kantor sebagai hiasan ruangan. Dalam menjalankan usaha tanaman ini
tentunya terdapat beberapa kendala yang dimiliki sehingga menghambat proses bisnis dari toko
tanaman ini.

Berikut merupakan proses bisnis dari toko bunga “Bu Wuri”.

Proses bisnis adalah serangkaian aktivitas bisnis yang berkaitan dengan produk bisnis. Aktivitas
tersebut akan memiliki syarat dan ketentuan berlaku sehingga mampu memenuhi tujuan bisnis.

4.2 Identifikasi Resiko


Identifikasi risiko adalah proses pengenalan, dokumentasi, dan pemahaman risiko-risiko yang
mungkin terjadi dalam suatu situasi atau lingkungan tertentu. Risiko-risiko ini dapat mencakup
segala sesuatu, mulai dari ancaman terhadap keselamatan, masalah keuangan, hingga hambatan
dalam mencapai tujuan tertentu. Tujuan utama dari identifikasi risiko adalah mengidentifikasi
semua risiko yang mungkin terjadi. Ini melibatkan pengenalan semua potensi sumber risiko dan
aspek-aspek yang dapat memengaruhi sebuah proses bisnis. Identifikasi risiko memberikan
informasi yang diperlukan untuk pengambilan keputusan yang lebih baik. Dengan mengetahui
risiko-risiko yang mungkin terjadi, sebuah bisnis dapat membuat keputusan yang lebih
informasional dan rasional. Berdasarkan observasi dan wawancara yang telah dilakukan terhadap
“Toko Bunga Bu Wuri” terdapat beberapa resiko yang mungkin dapat terjadi. Berikut merupakan
hasil identifikasi risiko pada “Toko Bunga Bu Wuri”.
4.3 Penilaian Risiko

Penilaian risiko merupakan tahap memberikan bobot ataupun nilai pada risiko-risiko yang
muncul sehingga nantinya dapat dilakukan proses pencegahan dan evaluasi. Metode penilaian
risiko yang dipakai dalam kasus ini adalah Failure Mode Effect Analysis (FMEA). FMEA adalah
suatu analisis yang dilakukan untuk bisa menemukan efek atau dampak yang kemungkinan akan
membuat kesalahan pada suatu produk ataupun pada proses produksi. Dengan adanya metode
FMEA ini, maka kita bisa melakukan analisa permasalahan yang nantinya akan muncul pada suatu
produk yang nantinya akan dibuat atau suatu proses yang akan dilakukan. metode ini dapat
menentukan peringkat risiko yang direpresentasikan dengan nilai RPN (Risk Priority Number).
Nilai RPN diperoleh dari perkalian tiga indikator yaitu S (Severity), O (Occurrence), dan D
(Detection).

1. Severity
Merupakan penilaian yang berhubungan dengan seberapa besar kemungkinan terjadinya
dampak yang timbuk akibat adanya kegagalan yang terjadi , terdiri rating 1-5

2. Occurrence
Seberapa sering kemungkinan penyebab kegagalan terjadi. Nilai occurrence ini diberikan
untuk setiap penyebab kegagalan. Terdiri, rating 1-5.

3. Detection
Seberapa jauh penyebab kegagalan dapat dideteksi. Terdiri dari rating 1-5, semakin sulit
mendeteksi penyebab kegagalan yang terjadi semakin tinggi nilai rating yang diberikan.
Hasil penilaian risiko dengan metode FMEA pada toko bunga Bu Wuri adalah sebagai berikut.

4.4 Mitigasi Risiko

Mitigasi risiko adalah serangkaian tindakan atau langkah-langkah yang diambil untuk
mengurangi atau menghilangkan dampak potensial dari suatu risiko. Tujuan dari mitigasi risiko
adalah untuk melindungi nilai, aset, dan tujuan suatu organisasi atau proyek. Proses mitigasi risiko
melibatkan identifikasi risiko, evaluasi dampaknya, dan pengembangan strategi untuk mengurangi
kemungkinan terjadinya risiko atau dampak negatifnya. Berikut merupakan mitigasi risiko pada
toko bunga Bu Wuri.
4.4 Monitoring dan Controlling
Monitoring merupakan proses pemantauan secara terus-menerus terhadap proyek atau
aktivitas untuk memastikan bahwa semuanya berjalan sesuai dengan rencana. Tujuannya adalah
memantau dan mengumpulkan informasi untuk mengevaluasi kemajuan, kinerja, dan keefektifan
proyek atau aktivitas. Sedangkan controlling merupakan proses yang melibatkan tindakan yang
diambil untuk mengatasi atau mengelola perubahan atau ketidaksesuaian yang terdeteksi selama
proses monitoring. Tujuannya adalah untuk Mencegah atau mengurangi dampak dari
ketidaksesuaian terhadap rencana proyek dan memastikan bahwa proyek tetap dalam kendali.
Berikut merupakan monitoring dan controlling pada toko bunga Bu Wuri

Anda mungkin juga menyukai