Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

“PERUBAHAN SPIRITUAL PADA LANSIA”

Dosen Pengampu Mata kuliah : Ismawati,S.Kep.,Ns.,M.Sc.


Disusun oleh
Siti Hadijah

PROGRAM STUDI S1 NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
WIDYA NUSANTARA PALU
2021
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL..................................................................................................................

KATA PENGANTAR....................................................................................................................

DAFTAR ISI...................................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN...............................................................................................................

A. Latar Belakang.......................................................................................................................

B. Tujuan....................................................................................................................................

C. Rumusan Masalah .................................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN ...............................................................................................................

A. Definisi...................................................................................................................................

B. Aspek Spiritual.......................................................................................................................

C. Teori Spiritual........................................................................................................................

BAB III PENUTUP........................................................................................................................

A. Kesimpulan............................................................................................................................

B. Saran......................................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................................
KATA PENGANTAR
Puji syukur diucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmatNya sehingga makalah ini
dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terimakasih terhadap
bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik pikiran
maupun materinya.

Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa pembaca
praktekkan dalam kehidupan sehari-hari.

Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan
makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman Kami. Untuk itu kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Spiritual merupakan aspek yang di dalamnya mencakup aspek-aspek yang lain, yaitu

fisik, psikologi dan sosial. Spiritualitas merupakan hubungan yang memiliki dua dimensi,

yaitu antara dirinya, orang lain dan lingkungannya, serta dirinya dengan Tuhannya (Hamid,

2009). Spiritualitas merupakan hubungan yang memiliki dimensi-dimensi yang berupaya

menjaga keharmonisan dan keselarasan dengan dunia luar, menghadapi stres emosional,

penyakit fisik dan kematian (Hamid, 2009).. Definisi sehat adalah keadaan sehat, baik secara

fisik, mental atau psikis, spiritual maupun sosial yang memungkinkan setiap orang untuk

hidup produktif secara sosial dan ekonomi (Menteri Kesehatan Republik Indonesia, 2016).

Secara khusus, kesehatan spiritualitas adalah kemampuan seseorang dalam menjaga

keharmonisannya dalam hubungannya dengan diri sendiri, orang lain, alam dan Tuhannya.

Kesehatan spiritual yang terbangun dengan baik membantu lansia menghadapi kenyataan,

berpartisipasi dalam hidup, merasa memiliki harga diri dan menerima kematian sebagai

sesuatu yang tidak dapat dihindari (Potter & Perry, 2009). Faktor yang memengaruhi

kesehatan spiritual seseorang adalah pertimbangan tahap perkembangan, keluarga, latar

belakang etnik dan budaya, agama dan pengalaman hidup sebelumnya (Taylor, Lillis,

LeMone P & Lynn, 2011).

B. Rumusan Masalah

1. Apa definisi dari spiritual pada lansi?

2. Apa aspek spiritual pada lansia?

3. Apa teori spiritual pada lansia?


C. Tujuan

Adapun tujuan dari makalah ini adalah :

1. Untuk mengetahui apa definisi spiritual pada lansi.

2. Untuk mengetahui apa aspek spiritual pada lansia.

3. Untuk mengetahui apa teori spiritual pada lansia.


BAB II

PEMBAHASAN

A. Defini

Spiritual merupakan aspek yang di dalamnya mencakup aspek-aspek yang lain, yaitu

fisik, psikologi dan sosial. Spiritualitas merupakan hubungan yang memiliki dua dimensi,

yaitu antara dirinya, orang lain dan lingkungannya, serta dirinya dengan Tuhannya (Hamid,

2009). Spiritualitas merupakan hubungan yang memiliki dimensi-dimensi yang berupaya

menjaga keharmonisan dan keselarasan dengan dunia luar, menghadapi stres emosional,

penyakit fisik dan kematian (Hamid, 2009). Spiritualitas lansia yang sehat dapat membantu

lansia dalam menjalani kehidupan dan mempersiapkan dirinya dalam menghadapi kematian.

Lanjut usia adalah periode penutup rentang hidup seseorang, yaitu suatu periode dimana

seseorang telah beranjak jauh dari periode terdahulu (Hurlock, 1998: 380). Tahap usia lanjut

merupakan tahap terjadinya penuaan danpenurunan, yang lebih jelas daripada tahap usia

baya. Pada usia lanjut, terjadi penurunan kemampuan fisik aktivitas menurun, sering

mengalami gangguan kesehatan, dan mereka cenderung kehilangan semangat. Penuaan

merupakan perubahan kumulatif pada makhluk hidup, termasuk tubuh, jaringan dan sel, yang

mengalami penurunan kapasitas fungsional. Pada manusia, penuaan dihubungkan dengan

perubahan degenerative pada kulit, tulang, jantung, pembuluh darah, paru-paru, saraf dan

jaringan tubuh lainnya20

Adapun batasan umur lanjut Usia yang dijadikan patokan berbeda-beda, umumnya

berkisar 60-65 tahun. Beberapa pendapat para ahli tentang batasan usia bagi lanjut usia yang

pertama menurut WHO ada empat tahapan yaitu usia pertengahan (middle age) antara 45-59
tahun, usia lanjut (elderly) antara 60-74 tahun, dan usia lanjut tua (old) antara 75-90 tahun,

serta usia sangat tua (very old) di atas 90 tahun2

B. Perubahan Dan Permasalahan Spiritual Pada Lansia

Ketika dicermati, problem spiritual artinya kondisi seseorang ketika spiritualnya sedang

bermasalah atau terganggu. Jika sudah terganggu artinya perlu segera diberikan upaya agar

kembali normal. Istilah dalam psikologi dikatakan sebagai kesehatan mental. Kesehatan

mental membahas tentang upaya, metode dan prosedur melalui beberapa tahapdiantaranya

adalah relasi ketuhanan (spiritual), dimana seseorang secara terus menerus membangun ritual

dengan Tuhannya sehingga melahirkan perasaan-perasaan spiritual dengan Tuhannya. Ary

Ginanjar juga memandang spiritual sebagai aspek penting yang mampu memberi kesegaran

rohani yang berarti dalam menumbuh kembangkan kesehatan mental. Apabila dicermati

penjelasan tersebut, pada dasarnya spiritual merupakan bagian dari kejiwaan atau psikologi

seseorang yang berkaitan dengan dimensi ketuhanan.

C. Indikator Problem Spiritual lansia

Indikator problem spiritual kemudian dirumuskan dengan melihat indikator spiritual yaitu

hubungan dengan diri sendiri, hubungan dengan alam (harmoni), hubungan dengan orang

lain (harmonis atau suportif), danhubungan dengan ketuhanan. Keempat karakteristik

tersebut dideskripsikan sebagai berikut:

1. Hubungan dengan diri sendiri (kekuatan dalam atau self-reliance) meliputi

pengetahuan diri (siapa dirinya, apa yang dapat dilakukannya) dan sikap percaya

pada diri sendiri, percaya pada kehidupan/masa depan, ketenangan pikiran,

harmoni atau keselarasan dengan diri sendiri.


2. Hubungan dengan alam (harmoni) meliputi: mengetahui tentang tanaman, pohon,

margasatwa, iklim dan berkomunikasi dengan alam (bertanam, berjalan kaki),

mengabadikan dan melindungi alam.

3. Hubungan dengan orang lain (harmonis atau suportif) meliputi:

berbagi waktu, pengetahuan dan sumber secara timbal balik, mengasuh anak,

orang tua dan orang sakit, serta meyakini kehidupan dan kematian (mengunjungi,

melayat dan lain-lain), dikatakan tidak harmonis apabila: konflik dengan orang

lain, resolusi yang menimbulkan ketidakharmonisan dan friksi.

4. Hubungan dengan ketuhanan meliputi: sembahyang atau berdoa atau meditasi,

perlengkapan keagamaan, dan lain-lain. Kondisi spiritual yang berhubungan

dengan tuhan ini berkaitan dengan kesadaran beragama para lansia. Ada beberapa

fokus penelitan yang berkaitan dengan hubungan ketuhanan sebagai berikut:

kebutuhan akan kepercayaan dasar, kesadaran beragama yang senantiasa terus

menerus diulang untuk membangkitkan kesadaran bahwa hidup adalah ibadah,

kebutuhan akan makna hidup, kebutuhan akan komitmen peribadatan dan

hubungannya dalam hidup keseharian, kebutuhan akan pengisian keimanan

dengan selalu secara teratur mengadakan hubungan dengan Tuhan.Problem

spiritual juga dapat berkaitan dengan masalah spiritual menurut North American

Nursing Diagnosis Association dapat disebut engan distress spiritual

Distres spiritual adalah kerusakan kemampuan dalam mengalami dan

mengintegrasikan arti dan tujuan hidup seseorang dihubungkan dengan agama,

orang lain, seni, musik, literature, alam, atau kekuatan yang lebih besar dari
dirinya.36 Mengacu pada pendapat ini, maka masalah spiritual seseorang

berkaitan dengan terganggunya dimensi ketuhanan dalam dirinya

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan kesimpulan diatas Spiritual merupakan aspek yang di dalamnya mencakup

aspek-aspek yang lain, yaitu fisik, psikologi dan sosial kesehatan dan kesejahteraan

seseorang

B. Saran

Institusi pendidikan sebagai instansi yang berperan dalam memberikan pembelajaran,

diharapkan dapat menjadikan hasil penelitian ini sebagai sumbangan informasi dan tambahan

pustaka di perpustakaan sehingga penelitian ini dapat bermanfaat bagi pembaca.


DAFTAR PUSTAKA

JURNAL ILMU DAKWAH, Vol. 36, No.1, Januari – Juni 2016 ISSN 1693-8054

Artinawati, Sri, Asuhan Keperawatan Gerontik. Bogor: Penerbit IN Media,

2014

Anda mungkin juga menyukai