Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

Perubahan Sosial Pada Lansia

DISUSUN OLEH

Nama : Siskaviyanti

Nim : 210801085

Kelas : 4B keperawatan

PROGRAM STUDI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN WIDYA NUSANTARA
PALU
2021

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada kehadirat Allah SWT. Karena atas rahmat
dan hidayah-Nya makalah yang berjudul “Perubahan Sosial Pada Lansia” telah
terselesaikan dengan baik dan tepat waktu.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Penyusun
mengharapkan adanya kritik maupun saran sebagai perbaikan dalam penyusunan
selanjutnya.

Palu, Kamis 16 September 2021

Penulis

ii
DAFTAR ISI

COVER.................................................................................................................................i
KATA PENGANTAR..............................................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................................iii
BAB I...................................................................................................................................1
PENDAHULUAN..................................................................................................................1
A. Latar belakang............................................................................................................1
B. Rumusan Masalah......................................................................................................2
BAB II..................................................................................................................................3
PEMBAHASAN....................................................................................................................3
A. Pengertian Lanjut Usia...........................................................................................3
B. Penyesuaian Umur Lanjut......................................................................................3
BAB III.................................................................................................................................6
PENUTUP............................................................................................................................6
KESIMPULAN..................................................................................................................6
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................7

iii
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Umur lanjut merupakan umur yang mendekati akhir siklus
kehidupan manusia di dunia. Umur sesi ini di mulai 60- an hingga akhir
kehidupan Batas umur bagi WHO, Umur pertengahan (middle age), yaitu
kelompok umur 45 hingga 59 tahun, Lanjut umur (elderly), antara 60
hingga 74 tahun, Lanjut umur tua (old), antara 75 hingga 90 tahun, dan
Umur sangat tua (very old), diatas 90 tahun.
Menurut Nugroho (2008) perubahan psikososial pada lansia yang
dapat terjadi berupa ketika seseorang lansia mengalami pensiun (purna
tugas), maka yang dirasakan adalah pendapatan berkurang (kehilangan
finansial), kehilangan status (dulu mempunyai jabatan/posisi yang cukup
tinggi, lengkap dengan semua fasilitas), kehilangan relasi, kehilangan
kegiatan, lingkungan sosial serta perubahan cara hidup.
Mayoritas di jaman saat ini ini banyak keluarga yang menyangka
repot mengurus atau menjaga orang yang telah lanjut umur, sehingga tidak
tidak sering terdapat yang menitipkan orang tuanya di panti ataupun
ditinggal sendiri di rumah. Permasalahan psikologis pada lansia ialah salah
satu proses penuaan yang hendak dirasakan oleh seluruh lanjut usia.
Masalah psikologis pada lansia merupakan salah satu proses
penuaan yang akan dialami oleh semua lansia. Lansia akan mengalami
perubahan psikologis seperti short term memory, frustasi, kesepian, takut
kehilangan kebebasan, takut menghadapi kematian, perubahan keinginan,
depresi, dan kecemasan. Masalah psikologis pada lansia biasanya terjadi
karena transisi peran pada lingkungan sosial, kehilangan, perubahan pada
fisiologis dan kematian (Maryam, dkk, 2008).
Perubahan psikologis yang dialami oleh lansia akan
mengakibatkan lansia secara perlahan menarik diri dari hubungan dengan
masyarakat sekitar sehingga dapat mempengaruhi interaksi sosial.

1
Berkurangnya interaksi sosial pada lansia dapat menyebabkan perasaan
terisolir, sehingga lansia memilih menyendiri dan merasa terisolasi dan
akhirnya depresi, maka hal ini dapat mempengaruhi kualitas hidup lansia
(Maryam, dkk, 2008).
Interaksi sosial merupakan hubungan sosial yang saling
mempengaruhi antar individu yang terjadi di masyarakat yang berlangsung
sepanjang hidupnya. Interaksi sosial dapat berdampak positif terhadap
kualitas hidup karena dengan adanya interaksi sosial maka lansia tidak
merasa kesepian, oleh sebab itu interaksi sosial harus tetap dipertahankan
dan dikembangkan pada kelompok lansia. Lanjut usia yang dapat terus
menjalin interaksi sosial dengan baik adalah lansia yang dapat
mempertahankan status sosialnya berdasarkan kemampuan bersosialisasi
(Noorkasiani, 2009).
Perbandingan mutu hidup dari domain interaksi sosial ini dapat
saja terjadi sebab kesusahan lanjut usia dalam beradaptasi dengan area
yang baru, yang mana lanjut usia umumnya tinggal bersama keluarga serta
warga luas.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian dan latar belakang maka permasalahan yang di ungkap
pada makalah antara lain :
1. Pengertian Lanjut Usia
2. Penyesuaian Umur Lanjut

C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah tersebut maka tujuan makalah yaitu
1. untuk mengetahui pengertian lanjut usia
2. untuk mengetahui penyesuaian umur lanjut

2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Lanjut Usia
Proses pertumbuhan manusia sehabis di lahirkan secara fisiologis
terus menjadi lama jadi lebih tua. Dengan pertambahan umur, hingga
jaringan-jaringan serta sel- sel jadi tua. Sebagian re- genarisi serta
sebagian yang lain akan mati. Umur 60 di pandang selaku garis pemisah
antara umur dewasa madya serta umur lanjut. Pada masa umur lanjut tidak
bisa ditafsirkan dengan jelas sebab tiap orang berbeda- beda. Sikap- sikap
tadinya, situasi kehidupan, serta kekuatan raga pengaruhi penyesuaian diri
pada tahap terakhir kehidupan ini.
Pergantian mutu hidup yang dirasakan oleh lanjut usia biasanya
cenderung menuju ke arah yang kurang baik. Umumnya perihal tersebut
berhubungan dengan area sosial ekonomi lansia semacam menyudahi
bekerja sebab pensiun, kehabisan anggota keluarga yang dicintai serta
sahabat, serta ketergantungan kebutuhan hidup dan terdapatnya
penyusutan keadaan fisik yang diakibatkan oleh aspek umur.

B. Penyesuaian Umur Lanjut


Lanjut usia pengaruhi berbagai keadaan lanjut umur yang lain
semacam keadaan ekonomi, yang menimbulkan orang lanjut umur tidak
bisa bekerja buat memadai kebutuhan hidupnya dan keadaan sosial yang
menimbulkan minimnya ikatan sosial antara lanjut usia dengan warga.
Permasalahan ekonomi yang dirasakan orang lanjut umur adalah tentang
pemenuhan kebutuhan hidup tiap hari semacam kebutuhan sandang,
pangan, perumahan, kesehatan, tamasya serta sosial. pengaruhi antar orang
yang terjadi di warga yang berlangsung sepanjang hidupnya. Interaksi
sosial bisa berdampak positif terhadap mutu hidup karena dengan
terdapatnya interaksi sosial hingga lansia tidak merasa kesepian, oleh

3
karena itu interaksi sosial wajib senantiasa dipertahankan serta dibesarkan
pada kelompok lanjut usia. Lanjut umur yang bisa terus menjalin interaksi
sosial dengan baik merupakan lansia yang bisa mempertahankan status
sosialnya bersumber pada kemampuan bersosialisasi (Noorkasiani, 2009).
Perubahan- perubahan tersebut menjadi sesuatu hambatan dalam
memastikan tingkat kesejahteraan lanjut usia, sebab adanya penyusutan
dalam pemenuhan kebutuhan hidup (Wikananda, 2015).
Perubahan- perubahan yang terjadi pada lanjut usia hendak
mengakibatkan menyusutnya kedudukan sosial lanjut usia serta juga
menyusutnya derajat kesehatan akibatnya lanjut usia hendak kehabisan
pekerjaan dan merasa jadi orang yang kurang sanggup. Perihal tersebut
hendak mempengaruhi interaksi sosial lanjut usia sebab lansia menarik diri
dari ikatan dengan warga dekat secara lama- lama.
Interaksi sosial yang kurang baik pada lansia bisa pengaruhi mutu
hidup lansia dimana perihal tersebut hendak menyebabkan lanjut usia
merasa terisolir sehingga lanjut usia jadi suka menyendiri serta hendak
menyebabkan lanjut usia tekanan mental( Samper, Pinontoan,&
Katuuk, 2017).
World Health Organization Quality of Life (WHOQOL)
mendefinisikan mutu hidup merupakan sesuatu persepsi orang yang
berkaitan dengan tujuan, harapan, standar, serta atensi dalam
kehidupannya di warga dalam konteks budaya serta sistem nilai yang
terdapat.
Perihal ini membagikan penafsiran bahwa mutu hidup dipengaruhi
oleh hubungan lanjut usia dengan area dekat, kondisi raga lanjut usia,
keadaan psikososial lanjut usia dan tingkatan kemandirian lanjut usia
(Suprajitno, 2004).
Pada biasanya mutu hidup lanjut usia jadi menyusut sebab pada
masa umur lanjut umumnya lanjut usia hendak mengalami keterbatasan
serta ketidakmampuan dalam melaksanakan sesuatu perihal. Buat
meningkatkan mutu hidup lanjut usia diperlukan perawatan dimana

4
kedudukan keluarga sangat dibututhkan sebab ialah unit terkecil dari
warga (Demartoto, 2007).
Salah satu aspek yang dapat pengaruhi mutu hidup lanjut usia
adalah lingkungannya paling utama area tempat tinggal. Perbandingan area
tempat tinggal lanjut usia hendak bisa mempengaruhi lanjut usia buat
menyesuaikan diri.
Sebagian besar tugas pertumbuhan umur lanjut lebih
banyak berkaitan dengan kehidupan individu seorang dari pada
kehidupan orang lain. Orang tua
diharapkan buat membiasakan diri dengan menyusutnya
kekuatan, perihal ini kerap dimaksud selaku revisi serta
pergantian kedudukan yang sempat dilakukan di dalam ataupun
di luar rumah. Mereka pula diharapkan buat mencari kegiatan
buat mengubah tugas- tugas terdahulu yang menghabiskan
sebagian besar waktu kala mereka masih muda. Untuk sebagian
orang umur lanjut, kewajiban buat mendatangi rapat yang
menyangkut aktivitas sosial serta kewajiban selaku masyarakat
negeri sangat sulit dicoba sebab kesehatan serta pemasukan
merekan menyusut sehabis pensiun.Dampaknya, mereka kerap
terpaksa mengundurkan diri dari aktivitas sosial

5
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis diatas dapat disimpulkan bahwa masalah
perubahan sosial Lanjut usia pengaruhi berbagai keadaan lanjut umur yang lain
semacam keadaan ekonomi, yang menimbulkan orang lanjut umur tidak bisa
bekerja buat memadai kebutuhan hidupnya dan keadaan sosial yang menimbulkan
minimnya ikatan sosial antara lanjut usia dengan warga.

B. SARAN

Keluarga membantu lansia supaya tetap mempertahankan status sosial


yang baik dengan mengajak lansia bersosialisasi serta mengikuti kegiatan
rutin tempat tinggal.

6
DAFTAR PUSTAKA

Afrizal, A. (2018). Permasalahan Yang Dialami Lansia Dalam Menyesuaikan Diri


Terhadap Penguasaan Tugas-Tugas Perkembangannya. Islamic Counseling:
Jurnal Bimbingan Konseling Islam, 2(2), 91.
https://doi.org/10.29240/jbk.v2i2.462

Subekti, I. (2017). Perubahan Psikososial Lanjut Usia yang Tinggal Sendiri Di


Rumah. Jurnal Informasi Kesehatan Indonesia (JIKI), 3(1), 23.
https://doi.org/10.31290/jiki.v(3)i(1)y(2017).page:23-35

Andesty, D., & Syahrul, F. (2019). Hubungan Interaksi Sosial Dengan Kualitas
Hidup Lansia Di Unit Pelayanan Terpadu (Uptd) Griya Werdha Kota
Surabaya Tahun 2017. The Indonesian Journal of Public Health, 13(2), 171.
https://doi.org/10.20473/ijph.v13i2.2018.171-182

Anda mungkin juga menyukai