Disusun oleh
Kelompok I
2021
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas
berkat dan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan laporan studi kasus ini yang
berjudul “Asuhan Keperawatan pada lansia dengan gangguan penglihatan
Dalam pembuatan laporan ini, penulis menyadari sepenuhnya bahwa laporan
ini masih jauh dari kesempurnaan baik di lihat dari segi isi maupun cara penulisannya.
Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun
untuk kesempurnaan laporan ini.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.....................................................................................................
DAFTAR ISI....................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................
A. Latar Belakang......................................................................................................
B. Tujuan Penulis.......................................................................................................
BAB II TINJAUAN TEORI...........................................................................................
A. Teori Katarak......................................................................................................
1. Defenisi........................................................................................................
2. Anatomi Dan Fisiologi.................................................................................
3. Etiologi.........................................................................................................
4. Klasifikasi....................................................................................................
5. Patofisiologi.................................................................................................
6. Manifestasi Klinik........................................................................................
7. Komplikasi...................................................................................................
8. Pemeriksaan Diagnostik...............................................................................
9. Penatalaksanaan...........................................................................................
B. Proses Pengkajian................................................................................................
1. Pengkajian....................................................................................................
2. Analisis Data................................................................................................
3. Diangnosa Keperawatan..............................................................................
4. Rencana Tindakan Keperawatan..................................................................
BAB III PENUTUP.......................................................................................................
A. Kesimpulan....................................................................................................
B. Saran..............................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Katarak menjadi penyebab kebutaan nomor satu didunia karena penyakit ini
menyerang tanpa disadari oleh penderitanya. Katarak terjadi secara perlahan -
lahan. Katarak baru terasa mengganggu setelah tiga sampai lima tahun menyerang
lensa mata.
Pada tahun 2020 diperkirakan penderita penyakit mata dan kebutaan meningkat
dua kali lipat. Padahal 7,5% kebutaan didunia dapat dicegah dan diobati. Kebutaan
merupakan masalah kesehatan masyarakat dan sosial ekonomi yang serius bagi
setiap negara. Studi yang dilakukan Eye Disease evalence Research Group (2004)
memperkirakan, pada 2020 jumlah penderita penyakit mata dan kebutaan didunia
akan mencapai 55 juta jiwa. Prediksi tersebut menyebutkan, penyakit mata dan
kebutaan meningkat terutama bagi mereka yang telah berumur diatas 65 tahun.
Semakin tinggi usia, semakin tinggi pula resiko kesehatan mata. WHO memiliki
catatan mengejutkan mengenai kondisi kebutaan didunia, khususnya dinegara
berkembang.
Saat ini terdapat 45 juta penderita kebutaan di dunia, 60% diantaranya berada di
negara miskin atau berkembang. Ironisnya Indonesia menjadi Negara tertinggi di
Asia Tenggara dengan angka sebesar 1,5%. Menurut Spesialis Mata dari RS
Pondok Indah Dr Ratna Sitompul SpM, tingginya angka kebutaan di
Indonesiadisebabkan usia harapan hidup orang Indonesia semakin meningkat.
“karena beberapa penyakit mata disebabkan proses penuaan. “Artinya semakin
banyak jumlah penduduk usia tua, semakin banyak pula penduduk yang berpotensi
mengalami penyakit mata.
Hingga kini penyakit mata yang banyak ditemui di Indonesia adalah katarak
(0,8%), glukoma (0,2%) serta kelainan refraksi (0,14%). Katarak merupakan
kelainan mata yang terjadi karena perubahan lensa mata yang keruh. Dalam
keadaan normal jernih dan tembus cahaya. Selama ini katarak banyak diderita
mereka yang berusia tua. Karena itu, penyakit ini sering diremehkan kaum muda.
Hal ini diperkuat berdasarkan data dari Departemen Kesehatan Indonsia (Depkes)
bahwa 1,5 juta orang Indonesia mengalami kebutaan karena katarak dan rata - rata
diderita yang berusia 40 - 55 tahun.
Penderita rata - rata berasal dari ekonomi lemah sehingga banyak diantara
mereka tidak tersentuh pelayanan kesehatan. Dan kebanyakan katarak terjadi
karena proses degeneratif atau semakin bertambahnya usia seseorang. Bahkan, dari
data statistik lebih dari 90 persen orang berusia di atas 65 tahun menderita katarak,
sekitar 55 persen orang berusia 75 - 85 tahun daya penglihatannya berkurang akibat
katarak (Irawan, 2008).
B. Tujuan Penulisan
Untuk memberikan gambaran yang nyata tentang asuhan keperawatan pada Tn.
P dengan Gangguan Sistem Penglihatan Katarak di Wisma Matahari UPT
pelaksana sosial lanjut usia dan anak balita wilayah Binjai - Medan.
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Teori Katarak
1. Defenisi
Katarak adalah setiap keadaan kekeruhan pada lensa yang dapat terjadi
akibat hidrasi (penambahan cairan) lensa, denaturasi protein lensa atau akibat
keduanya (Ilyas, 2008). Katarak adalah kekeruhan lensa mata atau kapsul lensa
yang mengubah gambaran yang di proyeksikan pada retina. Katarak merupakan
penyebab umum kehilangan pandangan secara bertahap (Istiqomah, 2003)
Katarak merupakan keadaan dimana terjadi kekeruhan pada serabut atau
bahan lensa didalam kapsul lensa. Umumnya terjadi akibat proses penuaan yang
terjadi pada semua orang yang berusia lebih dari 65 tahun. (Muttaqin, 2008).
2. Anatomi Fisiologi
Bola mata merupakan organ sferis dengan diameter kurang lebih 2,5 cm,
yang terletak pada bagian anterior orbit. Bola mata terdiri dari beberapa lapisan.
Kuat dan tidak elastic yang menyusun sclera ini akan mempertahankan bentuk
bola mata dan memberikan proteksi terhadap bangunan - bangunan halus
dibawahnya.
Didalam mata ada 3 lapisan yaitu :
a. Lapisan luar, yang terdiri dari :
1) Sclera
2) Kornea
b. Lapisan tengah, yang terdiri dari.
1) Koroid
2) Badan (korpus) siliare
3) Iris
c. Lapisan dalam, yang terdiri dari :
1) Retina
2) Fundus optic, Lensa dan Badan vitreus
Pada mata terdapat 7 otot volunter dari orbit, 6 diantaranya adapat memutar
bola mata pada beberapa perintah dan mengkoordinasi pergerakan mata.
Pergerakan mata yang terkoordinasi dan visus yang adekuat diperlukan untuk
smemungkinkan fovea sentralis pada masing - masing mata untuk menerima
gambaran pada waktu yang sama. gambaran berfokus dari fovea masing -
masing mata, ditranmisikan ke area optic darikorteks serebri, tempat otak
menginterpretasikan dua gambaran sebagai suatu gambaran (Istiqomah, 2003).
3. Etiologi Katarak
Katarak disebabkan oleh berbagai faktor seperti :
a. Fisik
b. Kimia
c. Penyakit predisposisi
d. Genetik dan gangguan perkembangan
e. Infeksi virus di masa pertumbuhan janin
f. Usia
4. Klasifikasi Katarak
a. Berdasarkan pada usia, katarak dapat diklasifikasikan menjadi :
1) Katarak congenital, katarak yang sudah terlihatpada usia kurang dari 1
tahun.
2) Katarak juvenile, katarak yang terjadi sesudah usia 1 tahun.
3) Katarak senile, katarak setelah usia 50 tahun
b. Berdasarkan penyebabnya, katarak dapat dibedakan menjadi :
1) Katarak traumatika
Katarak terjadi akibat rudapaksa atau trauma baik karena trauma tumpul
maupun tajam. Rudapaksa ini dapat mengakibatkan katarak pada satu
mata (katarak monokular). Penyebab katarak ini antara lain karena
radiasi sinar - X, Radioaktif, dan benda asing.
2) Katarak toksika
Merupakan katarak yang terjadi akibat adanya pajanan dengan bahan
kimia tertentu. Selain itu, katarak ini juga dapat terjadi karena
penggunaan obat seperti kortikosteroid dan chlorpromazine.
3) Katarak komplikata
Katarak terjadi akibat adanya pajanan dengan bahan kimia tertentu.
Selai itu, katarak ini juga dapat terjadi karena penggunaan obat seperti
diabetes mellitus, hipoparatiroidisme, atau akibat kelainan local seperti
uveitis, glaucoma, dan miopia atau proses degenerasi pada satu mata
lainnya.
4. Catatan Perkembangan
PENUTUP
KESIMPULAN
lansia atau lanjut usia adalah periode dimana manusia telah mencapai kemasakan
dalam ukuran dan fungsi. Selain itu, lansia juga masa di mana seseorang akan
mengalami kemunduran dengan sejalannya waktu titik usia 65 tahun adalah usia
yang menunjukkan seseorang telah mengalami proses benua yang berlangsung
secara nyata dan seseorang itu lebih disebut lansia.
SARAN
setelah membaca makalah ini diharapkan penulis dan pembaca menjadi tahu
tentang perkembangan yang terjadi pada lansia lansia adalah dimana seseorang
mengalami kemunduran di mana fungsi tubuh kita sudah tidak optimal lagi titik
oleh karena itu sebaiknya sejak muda kita mempersiapkan dengan baik-baik semasa
tua kita gunakan masa muda dengan kegiatan yang bermanfaat agar tidak menyesal
di masa tua.
DAFTAR PUSTAKA
Brunner & Suddarth, 2001. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. EGC : Jakarta
Medika ; Jakarta
Jakarta
http://www.suaramedia.com/kesehatan/penyakit-katarak-menyerang-anamuda.html