MINI PROJECT
Disusun oleh :
dr. Widya Dwi Rahmadani
Pendamping :
dr. Vicky Danis Ilmansyah
dr. Karamina Maghfirah
i
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL......................................................................................i
DAFTAR ISI.................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................4
A. Latar Belakang….................................................................4
B. Perumusan Masalah.............................................................8
C. Tujuan Penelitian.................................................................8
D. Manfaat Penelitian...............................................................9
A. Coronavirus.........................................................................10
1. Karakteristik Patogen.........................................................10
2. Epidemiologi COVID-19....................................................11
4. Diagnosis COVID-19..........................................................14
5. Definisi Kasus......................................................................14
6. Tatalaksana COVID-19......................................................17
B. Vaksinasi COVID-19..........................................................24
1. Definisi Vaksin....................................................................24
2. Pengembangan Vaksin........................................................25
4. Vaksin SINOVAC-Biofarma..............................................31
5. Efikasi SINOVAC/CORONAVAC....................................33
2
7. Efek samping Vaksin..........................................................35
BAB V PENUTUPAN.......................................................................46
A. Kesimpulan................................................................................46
B. Usulan rekomendasi.................................................................46
Daftar Pustaka...................................................................................47
Lampiran...........................................................................................50
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
batuk kering, dispnea, demam, infeksi paru bilateral pada gambaran foto
thorax x- ray, dan semua kasus terkait dengan pasar makanan laut yang
perawatan yang cepat agar tercipta implementasi sistem yang kuat untuk
menghentikan penyebaran COVID-19.1 Mengingat hal ini, sebagai upaya
Covid-19. Sejauh ini telah banyak kandidat vaksin yang diluncurkan untuk
dari 40 kandidat vaksin yang sedang dalam uji klinis, dan 150 dalam tahap
uji preklinik.
online dari 13.426 orang 19 negara ditanya apakah mereka akan menerima
vaksin yang sudah terbukti aman dan efektif. Jawaban nya adalah secara
tertinggi terdapat dari negara Cina, Korea selatan, dan Singapura (sebesar
internet, dilakukan oleh CDC pada bulan September dan desember 2020,
proporsi yang melaporkan bahwa mereka yakin akan merima vaksin covid
Kesehatan.
Keraguan vaksin diasosiasikan dengan usia muda, ras kulit hitam,
edukasi rendah, dan kurang nya asuransi Kesehatan. Dalam survei CDC,
dan keamanan dan kurang nya rasa percaya dalam proses pengembangan
vaksin
Salah satu vaksin yang telah diluncurkan di Indonesia dan sudah di-
19. Hal ini menghalangi kita mencapai herd immunity dan perlambatan
Oleh karena itu perlu dilakukan edukasi kepada masyarakat oleh tenaga
yang benar. Dalam mini project, dokter internsip selaku salah satu tenaga
vaksinasi?
C. Tujuan Penelitian
immunity.
KAJIAN PUSTAKA
CORONAVIRUS
1. Karakteristik Patogen
elips, sering pleimorfik dengan diameter sekitar 50-200m. Semua virus ordo
Nidovirales memiliki kapsul, tidak bersegmen, dan virus positif RNA serta
virus. Protein S atau spike protein merupakan salah satu protein antigen
menonaktifkan virus 5.
2. Epidemiologi COVID-19
hingga awal Februari 2020. Awalnya kebanyakan laporan datang dari Hubei
lain dan seluruh China. Tanggal 30 Januari 2020, telah terdapat 7.736 kasus
terkonfirmasi COVID-19 di China, dan 86 kasus lain dilaporkan dari
2. Ringan Pasien dengan gejala tanpa ada bukti pneumonia virus atau
anoreksia, napas pendek, mialgia. Gejala tidak spesifik lainnya seperti sakit
mobilitas menurun, diare, hilang nafsu makan, delirium, dan tidak ada
demam.
3. Sedang Pada pasien remaja atau dewasa : pasien dengan tanda klinis
pneumonia (demam, batuk, sesak, napas cepat) tetapi tidak ada tanda
pneumonia berat termasuk SpO2 > 93% dengan udara ruangan ATAU
Anak- anak : pasien dengan tanda klinis pneumonia tidak berat (batuk atau
sulit bernapas + napas cepat dan/atau tarikan dinding dada) dan tidak ada
ditambah satu dari: frekuensi napas > 30 x/menit, distres pernapasan berat,
atau SpO2
< 93% pada udara ruangan. ATAU Pada pasien anak : pasien dengan tanda
≥30x/menit.
4. Diagnosis COVID-19
pemeriksaan RT-PCR.9
5. Definisi Kasus
1. Kasus Suspek
a. Seseorang yang memenuhi salah satu kriteria klinis DAN salah satu
kriteria epidemiologis:
Kriteria Klinis:
penurunan kesadaran.
Kriteria Epidemiologis:
penularan; ATAU
2. Kasus Probable
19.
3. Kasus Konfirmasi
(kriteria A atau B)
4. Kontak erat
atau lebih.
standar.
epidemiologi setempat
6. Tatalaksana COVID-19
pemantauan klinis
b. Non-farmakologis
dibawa ke rumah) :
Pasien
hari
harinya
- Ukur dan catat suhu tubuh tiap jam 7 pagi, jam 12 siang dan
jam 19 malam
Keluarga
udara tertukar
hari)
Zink
2. Gejala ringan
hari)
3. Gejala sedang
D- dimer.
- Limfopenia progresif,
c. Farmakologis
VAKSINASI COVID-19
1. Definisi Vaksin
penyakit. Efikasi vaksin adalah reduksi dari insidensi penyakit pada orang
100
Biasanya, tahapan ini terjadi secara berurutan, dan biasanya terjadi
Setiap tahap terjadi hanya dalam beberapa bulan. Akan tetapi, walaupun
terlihat sangat cepat, kriteria keamanan tetap terjaga; monitoring data dan
keamanan yang disusun oleh banyak ahli vaksin dan banyak sponsor studi
memeriksa kejadian tidak terduga yang dilaporkan pada tiap tahap studi
pada sel kultur dan secara kimia menginaktivasi virus. Virus yang
respon
imun tetapi tidak mengakibatkan penyakit. Atenuasi dapat dicapai dengan
imunogenisitas nya tetap tercapai. Kelebihan dari jenis vaksin ini, vaksin
jenis ini bisa diadministrasikan lewat intranasal dan memicu respon imun
mukosa. Akan tetapi, vaksin jenis ini belum ada yang mencapai ke uji klinis.
vaksin jenis ini disusun oleh beberapa protein virus yang diekspresikan
lewat beberapa system, termasuk serangga, sel mamalia, sel ragi, dan
imun inang secara efisien. Secara umum, jenis vaksin ini lebih aman dan
dari vaksin yang dilemahkan hidup dan keamanan vaksin subunit, dan
intensikan menjadi target dari respon imun. Banyak dari vaksin jenis
vaksin jenis ini, adalah imunitas terhadap suatu virus jenis ini, dapat
imun.
e. Vaksin DNA
penerima vaksin. DNA plasmid ini bisa diproduksi lewat E.Coli. Vaksin
DNA lebih unggul dari vaksin mRNA dalam formulasi yang diperlukan
nukleus yang dapat membawa risiko integrasi vctor dan mutasi pada genom
inang.13 Selain itu, vaksin jenis ini memberikan imunogenisitas yang rendah
dan pemakaian yang sulit. Sejauh ini, dua vaksin DNA SARS-CoV-2
kandidat vaksin
DNA yang disebut INO-4800, yang dalam studi praklinis dan akan segera
memasuki uji klinis fase I. Anak Perusahaan Ilmu DNA Terapan, LineaRx,
f. Vaksin mRNA
respon imun. mRNA berdiam dalam sitoplasma sel dan tidak masuk
dengan DNA penerima. Vaksin jenis ini, diproduksi secara invitro. Akan
jenis ini belum di uji coba, dan vaksin ini harus disimpan dengan suhu yang
cepat, dan produksi antigen multimeric.17 Moderna, Inc. telah memulai uji
viral spike (S) dari SARSCoV-2. Ini dirancang bekerja sama dengan Institut
12
Nasional Alergi dan Penyakit Menular (NIAID). Berbeda dengan vaksin
konvensional yang
diproduksi dalam sistem kultur sel, vaksin mRNA dirancang dalam silico,
4. Vaksin SINOVAC-Biopharma
2020. Vaksin ini berasal dari virus yang di-inaktivasi. Kandidat vaksin
CoronaVac telah berhasil melalui uji klinis fase I dan II di China, dan fase
grup pada studi ini memiliki hasil yang mirip dengan placebo, yaitu 71,6%
pertama dan kedua pada grup yang divaksinasi dan pada placebo adalah,
nyeri local, kemerahan local, indurasi local, dan pembengkakan local. Efek
sistemik yang dilaporkan setelah vaksin dosis pertama dan kedua pada grup
yang di vaksinasi dan grup placebo adalah myalgia, kelelahan, dan demam.
Banyak dari efek samping yang dilaporkan adalah efek samping yang
ringan. Efek samping grade 3 dilaporkan lebih kecil pada grup yang di
Pada Uji klinis fase 3 di Turki, menurut data 23 desember 2020, Analisa
coronavac mirip dengan placebo dan gejala sistemik diaporkan lebih kecil
hari setelah vaksin pertama adalah kelelahan (4.7%), nyeri kepala (3.9%).
Reaksi local dilaporkan setelah vaksinasi dosis ke-2 juga mirip antara grup
vaksin dan grup placebo (0.98% vs 0.60%). Efek samping sitemik yang
paling sering setelah faksinasi adalah Lelah (2.5%) dan nyeri kepala (2.3%).
Uji klinis fase 3 di Brazil dilakukan pada 7913 orang. Secara total
vaksinasi, efek samping paling sering secara local adalah, nyeri bagian
injeksi. Dan efek samping sistemik yang paling sering adalah nyeri kepala,
Lelah, myalgia, dan diare. Efek samping yang dialporkan ini adalah 7 hari
setelah dosis pertama dan diklasifikasikan sebagai efek ringan dan sedang.
Vaksin sinovac yang berasal dari China ini juga diproduksi di Indonesia
Uji klinis dari Indonesia, Turki, dan Brazil masih berlanjut dan masih di
follow up. Analisa yang sedang berjalan per tanggal 8 Januari 2021, yang
dilakukan pada 1620 orang dewasa dengan umur 18-59 tahun, mengukur
dosis ke-
efikasi 60 %) adalah 65.3%. 25 kasus ini terdiri dari 7 kasus pada grup
vaksin dan 18 kasus pada grup placebo. Durasi observasi dari kalkulasi
efikasi ini didasarkan oleh observasi dari 90 hari (3 bulan), dimana kriteria
ini sesuai dengan kriteria WHO untuk vaksin COVID-19. Diantara 25 kasus
ini tidak ada kasus berat, kritis, atau kematian, oleh karena COVID 19.
desember 2020 yang dilakukan pada 13000 orang dewasa berumur 18-59
tahun, efikasi vaksin ini di evaluasi dari 29 kasus covid-19, dengan efikasi
91.25%, dari 29 kasus, 3 kasus dari grup vaksin, dan 26 kasus dari grup
placebo.
vaksin dan 160 kasus pada grup placebo, semua adalah kasus ringan.
6. Cara Kerja Vaksin Sinovac-Biopharma
dari corona. Salah satu jenis protein yang penting dalam pembuatan vaksin
corona ini adalah protein Spike atau yang biasa disebut sebagai protein S
CoV-2. 17,18,19
Setelah masuk ke dalam tubuh, maka sel imun tubuh yaitu sel limfosit T
akan aktif dan membantu merekrut sel kekebalan lain hingga terbentuk
kekebalan yang dalam jangka waktu vaksin efektif, dapat mengenali virus
corona yang masuk dan telah siap menyerangnya. Jenis sel kekebalan lain,
sel B juga dapat menghadapi virus corona yang tidak aktif. Sel B memiliki
protein dalam berbagai bentuk, dan beberapa mungkin memiliki bentuk
Ketika sel B terkunci, ia dapat menarik sebagian atau seluruh virus dan
corona. 17,18,19
• Demam ringan
• Kelelahan
• Sakit kepala
anjuran dokter
setiap malam
vaksin lainnya, bisa menimbulkan efek samping yang lebih serius, seperti
METODOLOGI PENELITIAN
Sunter
sebagian belum ingin divaksin karena masih belum percaya dengan vaksin
jika iya, apa alasan ingin di vaksin ? dan jika tidak, apa alasan tidak ingin di
vaksin ?
BAB IV
PELAKSANAAN DAN HASIL KEGIATAN
dengan karakteristik pria mapun wanita dengan usia ≥60 tahun yang belum
mendapat vaksinasi.
Berdasarkan hasil pengamatan selama penyuluhan didapatkan
melakukan vaksinasi:
1. Kurangnya Informasi
2. Sulit mobilisasi
lansia
melakukan vaksinasi berkurang, beberapa lansia dilarang oleh
5.1 Kesimpulan
RW 07
RW 11
POSTER VAKSIN