Anda di halaman 1dari 9

Nama : Rini Amelia

Nim : 1802010030

Kelas : Manajemen A 2018

UTS RISET PEMASARAN

1. Variabel yang dapat dikontrol dan variabel yang tidak dapat dikontrol dalam riset pemasaran
A. Variabel yang dapat dikontrol:
a. Market Segmentation
Perusahaan harus menetapkan sasaran arah pemasarannya, apakah sasaran pemasaran perusahaan
akan ditunjukkan ke seluruh lapisan masyarakat konsumen, atau perusahaan hanya menetapkan
segmen pasar tertentu.
b. Market Budget
Strategi penetapan jumlah untuk kegiatan marketing sangat mempengaruhi keberhasilan
pemasaran. Biasanya apabila dana bertambah untuk kegiatan marketing maka jumlah penjualan
juga akan meningkat. Akan tetapi tidak selalu demikian, peningkatan dan kegiatan marketing
tidak selalu otomatis akan meningkatkan jumlah penjualan.
Besarnya jumlah anggaran belanja marketing, sangatlah tergantung pada barang yang akan
dipasarkan. Biasanya barang-barang lux akan lebih banyak anggaran belanja pemasaran seperti
biaya promosi, biaya personal selling untuk melayani konsumen yang besarnya bisa mencapai 50-
60% dari harga jual.
c. Timing
Para pengusaha harus bisa menjaga waktu. Apabila kita sudah mulai, kita tidak boleh lengah
terhadap kemungkinan-kemungkinan masuknya saingan baru, dengan cara selalu menjaga mutu
produk, mutu pelayanan, dan sebagainya.
d. Marketing Mix
Kegiatan mengkombinasikan berbagai kegiatan marketing agar dicapai kombinasi yang maksimal
serta hasil yang memuaskan. 4 elemen marketing mix atau 4P (product, place, price, promotion).
B. Variabel yang tidak dapat dikontrol:
a. Keadaan Persaingan
Pengusaha tidak boleh lengah dan harus selalu berusaha memperbaiki produk maupun
pelayanannya agar tidak tersingkirkan oleh saingan baru.
b. Perkembangan Teknologi
Pengusaha harus mencoba memakai teknologi baru yang lebih cepat daripada saingannya.
c. Perubahan Demografi
Kecenderungan perubahan penduduk juga sulit untuk diantisipasi hal ini karena data perubahan
penduduk ini cukup sulit untuk didapatkan. Meskipun untuk generasi yang akan datang bisa juga
dilihat kecenderungan perkembangannya berdasarkan usia generasi anak-anak sekarang.
d. Sumber Daya Alam
Merupakan hal yang sulit untuk diramalkan kapan sumber daya alam akan habis ataupun kapan
ditemukannya sumber daya alam yang baru.
2. Contoh kasus data sekunder
Mengevaluasi efisiensi penggunaan modal dan/atau aktiva yang digunakan oleh PT. Indofood Sukses
Makmur Tbk pada tahun 2001 sampai dengan tahun 2006 dalam kegiatan operasinya. Penelitian ini
menggunakan data sekunder berupa laporan keuangan perusahaan dari data yang tersedia dapat
diakses oleh publik. Adapun data yang digunakan adalah laporan rugi/laba dan neraca PT. Indofood
Sukses Makmur Tbk dari tahun 2001 sampai tahun 2006. Metode pengumpulan data dalam penelitian
ini dilakukan dengan cara dokumentasi. Metode ini merupakan cara pengumpulan data dengan cara
mengkaji dan mencari laporan keuangan PT. Indofood Sukses Makmur Tbk yang didapat dari
internet. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa PT Indofood Sukses Makmur Tbk cukup
efisiensi penggunaan modalnya walaupun rasio rentabilitas yang diperoleh bervariasi. Efisiensi
penggunaan aktiva tertinggi dicapai perusahaan pada tahun 2001 yaitu sebesar 15,94% dan yang
terendah pada tahun 2005 yaitu sebesar 10,92% yang disebabkan karena menurunnya EBIT dan rata-
rata aktiva, serta naiknya beban usaha. Sedangkan efisiensi penggunaan modal sendiri tertinggi
dicapai perusahaan pada tahun 2001 yaitu sebesar 22,55% dan yang terendah pada tahun 2005 yaitu
sebesar 2,92% yang disebabkan karena menurunnya EAT perusahaan, sementara modal sendiri
perusahaan meningkat.
3. Indofood memang bagus dari segala aspek mulai dari produk yang eragam harga yang terjangkau
promosi yang gencar sehingga dapat menarik konsumen untuk membelinya dan produk yang beragam
itu yang sebagian besar bisa dikonsumsi semua masyarakat dan indofood selalu mengeluarkan inovasi
baru dan produk baru.
4. Uji Validitas dan Uji Reliabilitas
 Uji Validitas
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan bahwa variabel yang diukur memang benar-benar
variabel yang hendak diteliti oleh peneliti ( Cooper dan Schindler, dalam Zulganef, 2006). Sedangkan
menurut Sugiharto dan Sitinjak (2006), validitas berhubungan dengan suatu peubah mengukur apa
yang seharusnya diukur. Validitas dalam penelitian menyatakan derajat ketepatan alat ukur penelitian
terhadap isi sebenarnya yang diukur. Uji validitas adalah uji yang digunakan untuk menunjukkan
sejauh mana alat ukur yang digunakan dalam mengukur apa yang diukur. Ghozali (2009) menyatakan
bahwa uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu
kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu
yang akan diukur oleh kuesioner tersebut.

Dalam pengujian validitas terhadap kuesioner, dibedakan menjadi 2, yaitu validitas faktor dan
validitas item. Validitas faktor diukur bila item yang disusun menggunakan lebih dari satu faktor
(antara faktor satu dengan yang lain ada kesamaan). Pengukuran validitas faktor ini dengan cara
mengkorelasikan antara skor faktor (penjumlahan item dalam satu faktor) dengan skor total faktor
(total keseluruhan faktor).

Validitas item ditunjukkan dengan adanya korelasi atau dukungan terhadap item total (skor total),
perhitungan dilakukan dengan cara mengkorelasikan antara skor item dengan skor total item. Bila kita
menggunakan lebih dari satu faktor berarti pengujian validitas item dengan cara mengkorelasikan
antara skor item dengan skor faktor, kemudian dilanjutkan mengkorelasikan antara skor item dengan
skor total faktor (penjumlahan dari beberapa faktor).

Untuk melakukan uji validitas ini menggunakan program SPSS.  Teknik pengujian yang sering
digunakan para peneliti untuk uji validitas adalah menggunakan korelasi Bivariate Pearson (Produk
Momen Pearson). Analisis ini dengan cara mengkorelasikan masing-masing skor item dengan skor
total. Skor total adalah penjumlahan dari keseluruhan item. Item-item pertanyaan yang berkorelasi
signifikan dengan skor total menunjukkan item-item tersebut mampu memberikan dukungan dalam
mengungkap apa yang ingin diungkap à Valid. Jika r hitung ≥ r tabel (uji 2 sisi dengan sig. 0,05)
maka instrumen atau item-item pertanyaan berkorelasi signifikan terhadap skor total (dinyatakan
valid).
 Uji Reliabilitas
Sugiharto dan Situnjak (2006) menyatakan bahwa reliabilitas menunjuk pada suatu pengertian bahwa
instrumen yang digunakan dalam penelitian untuk memperoleh informasi yang digunakan dapat
dipercaya sebagai alat pengumpulan data dan mampu mengungkap informasi yang sebenarnya
dilapangan. Ghozali (2009) menyatakan bahwa reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu
kuesioner yang merupakan indikator dari peubah atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan reliabel
atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke
waktu. Reliabilitas suatu test merujuk pada derajat stabilitas, konsistensi, daya prediksi, dan akurasi.
Pengukuran yang memiliki reliabilitas yang tinggi adalah pengukuran yang dapat menghasilkan data
yang reliabel.
Tinggi rendahnya reliabilitas, secara empirik ditunjukan oleh suatu angka yang disebut nilai koefisien
reliabilitas. Reliabilitas yang tinggi ditunjukan dengan nilai rxx mendekati angka 1. Kesepakatan
secara umum reliabilitas yang dianggap sudah cukup memuaskan jika ≥ 0.700.

Pengujian reliabilitas instrumen dengan menggunakan rumus Alpha Cronbach karena instrumen
penelitian ini berbentuk angket dan skala bertingkat. Rumus Alpha Cronbach sevagai berikut :

Keterangan :

Jika nilai alpha > 0.70 artinya reliabilitas mencukupi (sufficient reliability) sementara jika alpha >
0.80 ini mensugestikan seluruh item reliabel dan seluruh tes secara konsisten memiliki reliabilitas
yang kuat. Atau, ada pula yang memaknakannya sebagai berikut:

Jika alpha > 0.90 maka reliabilitas sempurna. Jika alpha antara 0.70 – 0.90 maka reliabilitas tinggi.
Jika alpha 0.50 – 0.70 maka reliabilitas moderat. Jika alpha < 0.50 maka reliabilitas rendah. Jika
alpha rendah, kemungkinan satu atau beberapa item tidak reliabel.

Referensi: https://qmc.binus.ac.id/2014/11/01/u-j-i-v-a-l-i-d-i-t-a-s-d-a-n-u-j-i-r-e-l-i-a-b-i-l-i-t-a-s/

Langkah-langkah uji validitas dan uji reliabilitas menggunakan spss

A. Uji Validitas

 Persiapkan tabulasi data angket yang ingin diuji dalam file doc, excel, dll. Buka program SPSS,
kemudian klik variabel view, dibagian pojok kiri bawah. Pada bagian name tuliskan item-item
yang akan dimasukkan. Pada decimal ubah semua menjadi angka 0, untuk bagian measure pilih
scale.
 Klik data view (dibagian pojok kiri bawah) dan masukkan data skor angketnya, bisa dilakukan
dengan cara copy paste dari tabulasi data angket yang sudah dipersiapkan tadi.

 Selanjutnya, pilih menu analyze, kemudian pilih sub menu correlate, lalu pilih bivariate.

 Kemudian muncul kotak baru, dari kotak dialog “bivariate correlations”, masukkan semua
variabel ke kotak variables. Pada kotak “correlations coefficients” centang pearson, pada bagian
“test of significance” pilih two-tailed. Centang flag significant correlations lalu klik oke.

 Kemudian akan muncul output hasilnya, tinggal kita interpretasikan hasil tersebut.

B. Uji Reliabilitas

 Buka lembar kerja baru dalam program SPSS anda. Kemudian klik variable view pada SPSS data
editor, pada bagian name tulis item-item yang akan dimasukkan, selanjutnya pada bagian
decimals ganti dengan angka 0.

 Selanjutnya klik data view dan input data penelitian yang akan diuji reliabilitas.

 Dari menu utama SPSS, pilih menu analyze, kemudian pilih sub menu scale reliability analysis.

 Maka akan muncul kotak dialog, kemudian bloc dan masukkan semua variabel yang sudah
dinyatakan valid dalam uji sebelumnya ke kotak items, lalu klik statistics.

 Pada descriptives for klik scale if item deleted, kemudian klik continue.

 Terakhir klik ok dan akan muncul output hasilnya, tinggal kita interpretasikan hasil tersebut.

Referensi: https://www.youtube.com/watch?v=ouSIm3mnFKs
Olah Data

 Uji validitas dan reliabilitas X1

Correlations
x1_1 x1_2 x1_3 total_x1
x1_1 Pearson Correlation 1 -.120 -.029 .472**
Sig. (2-tailed) .275 .796 .000
N 84 84 84 84
**
x1_2 Pearson Correlation -.120 1 .443 .627**
Sig. (2-tailed) .275 .000 .000
N 84 84 84 84
**
x1_3 Pearson Correlation -.029 .443 1 .785**
Sig. (2-tailed) .796 .000 .000
N 84 84 84 84
** ** **
total_x1 Pearson Correlation .472 .627 .785 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000
N 84 84 84 84
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
r tabel sebesar 0,212
rx1 Rtabel keterangan
X1_1 0,472 0,212 Valid
X1_2 0,627 0,212 Valid
X1_3 0,785 0,212 Valid

Reliability Statistics

Cronbach's
Alpha N of Items

.232 3
Nilai cronbach’s alpha 0.232 < 0,60, maka dapat disimpulkan bahwa semua item tidak reliabel atau
konsisten.
 Uji validitas dan reliabilitas X2
Correlations
x2_1 x2_2 x2_3 x2_4 total_x2
x2_1 Pearson Correlation 1 .278* .035 -.102 .409**
Sig. (2-tailed) .011 .751 .356 .000
N 84 84 84 84 84
*
x2_2 Pearson Correlation .278 1 -.092 -.078 .353**
Sig. (2-tailed) .011 .407 .481 .001
N 84 84 84 84 84
**
x2_3 Pearson Correlation .035 -.092 1 .395 .720**
Sig. (2-tailed) .751 .407 .000 .000
N 84 84 84 84 84
**
x2_4 Pearson Correlation -.102 -.078 .395 1 .673**
Sig. (2-tailed) .356 .481 .000 .000
N 84 84 84 84 84
** ** ** **
total_x2 Pearson Correlation .409 .353 .720 .673 1
Sig. (2-tailed) .000 .001 .000 .000
N 84 84 84 84 84
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
rtabel sebesar 0,212
rx2 Rtabel keterangan
X2_1 0,409 0,212 Valid
X2_2 0,353 0,212 Valid
X2_3 0,720 0,212 Valid
X2_4 0,673 0,212 Valid

Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.268 4
Nilai cronbach’s alpha 0.268 < 0,60, maka dapat disimpulkan bahwa semua item tidak reliabel atau
konsisten.
 Uji validitas dan reliabilitas Y

Correlations
y1 y2 y3 y4 total_y
y1 Pearson Correlation 1 .463** -.108 -.242* .431**
Sig. (2-tailed) .000 .330 .027 .000
N 84 84 84 84 84
**
y2 Pearson Correlation .463 1 .013 -.122 .515**
Sig. (2-tailed) .000 .908 .270 .000
N 84 84 84 84 84
**
y3 Pearson Correlation -.108 .013 1 .619 .707**
Sig. (2-tailed) .330 .908 .000 .000
N 84 84 84 84 84
* **
y4 Pearson Correlation -.242 -.122 .619 1 .626**
Sig. (2-tailed) .027 .270 .000 .000
N 84 84 84 84 84
** ** ** **
total_y Pearson Correlation .431 .515 .707 .626 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 84 84 84 84 84
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
rtabel sebesar 0,212
rx2 Rtabel keterangan
Y1 0,431 0,212 Valid
Y2 0,515 0,212 Valid
Y3 0,707 0,212 Valid
Y4 0,626 0,212 Valid

Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.311 4
Nilai cronbach’s alpha 0.311 < 0,60, maka dapat disimpulkan bahwa semua item tidak reliabel atau
konsisten.

Dapat disimpulkan bahwa : data diatas valid tetapi tidak reliable oleh sebab itu maka tidak bisa
dilanjut ke no 5.

Anda mungkin juga menyukai