METODOLOGI PENELITIAN
Penelitian ini juga termasuk penelitian terapan karena hasil dari penelitian
tesebut dapat berguna dalam pemecahan masalah. penelitian terapan merupakan
penelitian yang mempunyai tujuan untuk menyajikan sebuah solusi yang mudah bagi
suatu permasalahan. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk menentukan sebuah
hubungan antar variabel dalam populasi. Desain penelitian kuantitatif ada dua macam
yaitu deskriptif dan eksperimental. Studi kuantitatif deskriptif melakukan pengukuran
hanya sekali. Artinya relasi antar variabel yang diselidiki hanya berlangsung sekali.
Sedangkan studi eksperimental melakukan pengukuran antar variabel pada sebelum
dan sesudahnya untuk melihat hubungan sebab-akibat dari fenomena yang diteliti.
3. Opportunity (X2)
Variabel Opportunity dengan proksi vriabel ineffective monitoring
merupakan salah satu variabel yang diyakini bisa menyebabkan Fraudulent
financial reporting. Ineffective monitoring merupakan suatu konisi perusahaan
tidak mempunyai unit pengawas yang sangat ahli dalam mengawasi atau
memantau kinerja perusahaan sehingga dapat memicu adaya kecurangan
(fraud). Ineffective monitoring dapat dihitung menggunakan BDOUT dengan
rumus :
4. Razionalization (X3)
Variabel razionalization dengan proksi change in auditor merupakan salah
satu variabel yang diyakini bisa menyebabkan terjadinya Fraudulent financial
reporting. pergantian auditor (auditor changes) adalah suatu tindakan pengambilan
keputusan yang direncanakan oleh perusahaan go public untuk meningkatkan nilai
perusahaan mereka.Change in auditor dapat dihitungmenggunakan variabel dummy, yakni
apabila terdapat suatu pergantian Kantor Akuntan Publik dalam periode 2016-2020 maka
terdapat kode 1, dan sebaliknya adak diberi kode 0
6. Arrogance (X5)
Arrogance atau arogansi yang menggunakan proksi variabel frequent
number of CEO’s merupakan salah satu variabel yag diyakini dapat
menyebabkan terjadinya fraudulent fiannacial reporting. Frequent number f
CEO’s merupakan jumlah nama CEO yang terdapat di laporankeuangan atau
tahunan perusahaan. Dimaana semakain banyak nama CEO yang terdaftar di
laporan keuangan dan tahuna perusahaan yang dapat mempresentasikan
semakin tinggi tingkat arogansi atau siperioritas . untuk menghitungnya
menggunkana total nama CEO yang terpampang dalm sebuah laporan tahunan
dan keuangan perusahaan
Keterangan :
Y : fraudulent financial reporting dengan proksi financial
statement restatement
ꞵ0 : koefisien regresi
ꞵ1,2,3,4,5 : koefisien regresi setiap variablel
X1 : ratio atau presentase pressure dengan proksi financial
stability
X2 : ratio atau presentasi opportunity dengan proksi ineffective
monitoring
X3 : pergantian auditor untuk variabel rationalization
X4 : pergantian jajaran direksi perusahaan untuk capability
X5 : jumlah nama CEI yang ada dalam laporan keuangan untuk
arrogance
e : error
d. Ketepatan Prediksi