Anda di halaman 1dari 7

REVIEW JURNAL BAB 10

Nama : Mufidah Wulansari Makul : SEMINAR APLIKASI RISET


NIM : B.231.16.0116 Jadwal : Jumat // 17.00 // N.3.9

Latar Belakang Masalah


Kecurangan laporan keuangan adalah masalah sosial dan ekonomi yang
menyerang suatu negara. Hal ini menyebabkan penurunan nilai pasar, dapat pula
mempengaruhi perusahaan dalam kebangkrutan, dapat merugikan negara dan
meningkatkan perhatian pada tindakan kecurangan laporan keuangan.
Kasus kecurangan laporan keuangan dalam skandal Akuntansi bisa merusak citra
dan kepercayaan investor untuk kembali berinvestasi di pasar keuangan. Peningkatan
kasus kecurangan dalam laporan keuangan di dunia menyebabkan berbagai pihak
berspekulasi bahwa manajemen telah melakukan kecurangan terhadap laporan
keuangan (Skousen et al, 2009).
Penelitian ini dilakukan oleh Asosiasi Certified Fraud Examiner (ACFE, 2014)
menemukan bahwa pelaku kecurangan berdasarkan tingkat otoritas, 42% dilakukan
oleh karyawan, manajer tingkat 36% dan sekitar 19% dilakukan oleh pemilik
perusahaan itu sendiri. hasil penelitian ini konsisten dari tahun ke tahun, sedangkan
kecurangan di perbankan dan keuangan didunia ada 244 (37.3%) kasus kecurangan.

Permasalahan
Kecurangan dalam laporan keuangan pada perspektif fraud diamond (kecurangan
dengan teori segi empat) terdiri dari 4 faktor yaitu Tekanan, Peluang, Rasionalisasi,
dan Kemampuan yang mengacu pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia 2012-2014
1. Apakah Faktor Tekanan yang diproksikan dengan variabel Stabilitas Keuangan,
tekanan eksternal & Target Keuangan dapat digunakan untuk mendeteksi
kecurangan laporan keuangan ?
2. Apakah Faktor Peluang yang diproksikan dengan variabel sifat industry &
ketidakefaktifan pengawasan dapat digunakan untuk mendeteksi kecurangan ?
3. Apakah Faktor Rasionalisasi yang diproksikan dengan Pergantian Auditor dapat
digunakan untuk mendeteksi kecurangan laporan keuangan ?
4. Apakah Faktor Kapabilitas yang diproksikan dengan variabel Kemampuan dapat
digunakan untuk mendeteksi kecurangan laporan keuangan ?
Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mendeteksi kecurangan laporan keuangan menggunakan
analisis Fraud Diamond
1. Menganalisis Faktor Tekanan yang diproksikan dengan variabel Stabilitas
Keuangan, tekanan eksternal & Target Keuangan untuk mendeteksi kecurangan
laporan keuangan
2. Menganalisis Faktor Peluang yang diproksikan dengan variabel sifat industri &
ketidakefektifan pengawasan untuk mendeteksi kecurangan laporan keuangan
3. Menganalisis Faktor Rasionalisasi yang diproksikan dengan Pergantian Auditor
yang dapat digunakan untuk mendeteksi kecurangan laporan keuangan
4. Menganalisis Faktor Kapabilitas yang diproksikan dengan variabel Kemampuan
yang dapat digunakan untuk mendeteksi kecurangan laporan keuangan

Landasan Teoritis
• Teori Agency
Menurut Eisenhardt (1989) dalam Maudy (2013), terdapat tiga asumsi dari teori
keagenan sifat manusia, yaitu: (1) Manusia umumnya egois (mengutamakan
kepentingan diri sendiri), (2) manusia telah membatasi kekuatan pikiran tentang
persepsi masa depan (dibatasi dengan rasionalitas) dan (3) manusia selalu
menghindari resiko (risk averse). Ketiga sifat tersebut merupakan penyebab
informasi yang dihasilkan manusia untuk manusia lain selalu dipertanyakan
kehandalan dan informasi yang disampaikan tidak sesuai dengan kondisi sebenarnya
• Konsep Fraud/Kecurangan
Kecurangan adalah tindakan yang diambil sengaja, secara sadar mengetahui dan
ingin menyalahgunakan segala sesuatu yang menjadi milik bersama, misalnya:
perusahaan sumber daya Negara digunakan untuk kesenangan pribadi dan
kemudian menyajikan informasi yang salah untuk menutupi penyalahgunaan.
• Konsep Segitiga Kecurangan (Triangle Fraud)
Konsep segitiga kecurangan diperkenalkan dalam literatur profesional SAS No. 99,
Pertimbangan kecurangan dalam Audit Laporan Keuangan. Cressey (1953) dalam
Skousen et al. (2009) menyimpulkan bahwa kecurangan pada umumnya memiliki
tiga karakteristik umum. Segitiga kecurangan terdiri dari tiga kondisi yang
umumnya pada saat kecurangan terjadi. yaitu, tekanan, kesempatan dan rasionalisasi
• Konsep Fraud Diamond
Fraud Diamond adalah pandangan baru dari fenomena kecurangan yang diusulkan
oleh Wolfe dan Hermanson (2004). Fraud Diamond adalah bentuk penyempurnaan
dari teori Triangle Fraud oleh Cressey (1953). Fraud Diamond menambahkan
elemen kualitatif yang diyakini memiliki pengaruh yang signifikan terhadap
kemampuan kecurangan
• Konsep Manajemen Laba
Salno dan Baridwan (2000: 19) menggunakan pendekatan teori keagenan yang
menyatakan bahwa praktik manajemen laba dipengaruhi oleh konflik kepentingan
yang timbul karena masing-masing pihak berusaha untuk mencapai atau
mempertimbangkan tingkat kesejahteraan yang diinginkan
• Kecurangan Laporan Keuangan
Kecurangan Laporan Keuangan merupakan kesengajaan atau kelalaian dalam
pelaporan laporan keuangan di mana laporan keuangan tidak disajikan sesuai
dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum.

Kerangka Pemikiran Teoritis

Hipotesis
• H1 : Stabilitas keuangan dapat digunakan untuk mendeteksi kecurangan laporan
keuangan.
• H2 : Tekanan Eksternal dapat digunakan untuk mendeteksi kecurangan laporan
keuangan
• H3 : Target Keuangan dapat digunakan untuk mendeteksi kecurangan laporan
keuangan.
• H4 : Sifat Industri dapat digunakan untuk mendeteksi kecurangan laporan keuangan.
• H5 : Ketidakefektifan Pengawasan dapat digunakan untuk mendeteksi kecurangan
laporan keuangan.
• H6 : Perubahan Auditor dapat digunakan untuk mendeteksi kecurangan laporan
keuangan.
• H7 : Kemampuan dapat digunakan untuk mendeteksi kecurangan laporan keuangan.

Objek Penelitian & Teknik Pengambilan Sampel


Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan perbankan yang terdaftar
di Bursa Efek Indonesia selama periode tersebut 2012-2014.
Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan cara purposive sampling untuk
mendapatkan sampel yang representatif sesuai dengan kriteria yang ditentukan.
Kriteria yang digunakan untuk memilih sampel adalah sebagai berikut:
• Perusahaan yang masuk bank umum atau tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI)
selama periode 2012-2014.
• Perusahaan menerbitkan laporan keuangan tahunan dan laporan audit independen
di website www.idx.com di Bursa Efek Indonesia
• Data rinci yang tersedia berkaitan dengan variabel dalam perusahaan perbankan).

Variabel Penelitian
Variable Dependen dalam penelitian ini adalah kecurangan laporan keuangan yang
ditunjukkan oleh manajemen laba, yaitu: Nilai Discretionary Accrual dari Modified
Jones Model (DACCit),
Variabel Independen
1. Tekanan dikategorikan ke dalam kelompok.
• Stabilitas keuangan diproksikan dengan rasio perubahan total aset (ACHANGE),
• Tekanan Eksternal diproksikan dengan leverage ratio (LEV).
• Target keuangan diproksikan dengan Return on Asset (ROA)
2. Peluang dikelompokkan ke dalam
• Sifat Industri diproksikan dengan rasio Piutang Bisnis (TAGIHAN),
• Ketidak efektifan Pengawasan diproksikan dengan Komisaris Independen,
3. Rasionalisasi dikelompokkan ke dalam
• Pergantian Auditor diproksikan dengan Akuntan Publik Pergantian (L: CPA)
4. Kapabilitas
• Kemampuan ini diproksikan dengan Perubahan Direksi (DCHANGE).

Metode Analisis
Hubungan antara akrual diskresioner dan proksi kecurangan segitiga diuji
menggunakan model penelitian menurut Skousen et al. (2009) di Sihombing (2014).
Pengujian hipotesis dilakukan dengan regresi berganda, yaitu:
DACCit=β0+ β1 PERUBAHAN + β2 LEV + β3 ROA + β4 RECEIVABLE
+ β5 BDOUT + β6ΔCPA + β7Δ DCHANGE + εi
Specification:
β0 = koefisien konstanta regresi β1 ,2,3,4,5,6,7 = koefisien regresi dari
setiap proxy DACCit = akrual diskresioner
perusahaan i tahun t ACHANGE = persentase perubahan
total aset tahun 2012-2014 LEV = Rasio total kewajiban per total
asset RECEIVABLE = menyumbang perubahan rasio piutang
β5 BDOUT = rasio direktur independen ΔCPA = Perubahan Auditor Independen
DCHANGE = Perubahan Direksi ε = kesalahan

Hasil Analisis
a. Uji Koefisien Determinasi (R2)
Berdasarkan hasil pengolahan data output SPSS, angka disesuaikan R square atau
koefisien adalah -0.87. Ini berarti bahwa 8.7%, sedangkan 91.4% dari variasi atau
perubahan kecurangan laporan keuangan diperoleh dari tekanan, Peluang,
Rasionalisasi dan Kemampuan Standard Error Estimasi sebesar 4.1605.
b. Uji Simultan Signifikansi (Uji Statistik F)
Berdasarkan ANOV Tes (uji F) pada Tabel 3, nilai F hitung diperoleh pada 0.144
dengan 0.959 taraf signifikansi < 0.05 maka hipotesis hipotesis nol diterima. Nilai
F-nya 0.144 dengan' nilai signifikan 0.959 > 0.005, hipotesis nol diterima. Sehingga
dapat disimpulkan bahwa 7 (tujuh) variabel independen secara simultan dan
berpengaruh signifikan terhadap kecurangan laporan keuangan
c. Individu Parameter Signifikansi Test (Uji Statistik t)
Berdasarkan hasil uji parameter individual signifikansi (uji statistik t) adalah:
1. Nilai konstanta positif 0.951 ketika variabel yang menunjukkan stabilitas
keuangan, tekanan eksternal, target keuangan, sifat industri, pemantauan tidak
efektif, perubahan auditor dan kemampuan tidak ada perubahan atau sama
dengan 0 akan meningkatkan kecurangan laporan keuangan.
2. Variable stabilitas keuangan variabel, tekanan eksternal, tekanan target keuangan
telah menunjukkan koefisien regresi negative sebesar -2.008, ini berarti bahwa
jika nilai tekanan meningkat 1 unit dengan asumsi variabel lain tetap akan
menurunkan kecurangan laporan keuangan sebesar 2.008.
3. Variabel sifat industri dan pemantauan efektif dari peluang memiliki koefisien
regresi negatif pada -509, itu berarti bahwa ketika nilai peluang meningkat
sebesar 1 unit, dengan asumsi variabel lain tetap akan menurunkan kecurangan
laporan keuangan 0.59.
4. Variabel perubahan auditor pada rasionalisasi telah menunjukkan koefisien
regresi negatif -1.353, ini berarti bahwa jika nilai rasionalisasi meningkat sebesar
1 unit dengan asumsi variabel lain tetap akan menurunkan kecurangan laporan
keuangan sebesar 2.008.
5. Variabel kapabilitas telah menunjukkan koefisien regresi negatif 2.994, ini
berarti bahwa jika nilai kemampuan meningkat l unit dengan asumsi variabel lain
tetap akan menurunkan kecurangan laporan keuangan sebesar 2.994.
d. Analisis Regresi
1. Hipotesis pertama menunjukkan nilai t dari -0.451 dengan koefisien regresi -
2.008 dan nilai probabilitas 0.797 dapat disimpulkan bahwa variabel tekanan
dengan stabilitas keuangan proksi, tekanan eksternal dan target keuangan
berpengaruh negatif pada Kecurangan Laporan Keuangan.
2. Hipotesis kedua nilai t menunjukkan hipotesis dari -0.147 dengan koefisien
regresi -0.059 dan probabilitas 0.668 dapat disimpulkan bahwa variabel sifat dari
industri pada Peluang dan ketidakefektifan pemantauan dapat menjadi pengaruh
negatif pada Kecurangan Laporan Keuangan.
3. Hipotesis ketiga menunjukkan bahwa nilai t -0.400 dengan koefisien regresi -
1.353 dan nilai Probabilitas 0.703 dapat disimpulkan bahwa variabel rasionalisasi
perubahan auditor dapat memberikan pengaruh negatif pada Kecurangan
Laporan Keuangan.
4. Hipotesis keempat menunjukkan bahwa nilai t 0.585 dengan koefisien regresi
2.994 dan nilai probabilitas 0.580 pada variabel Kemampuan dengan proksi
pergantian direksi memberikan pengaruh positif terhadap Kecurangan Laporan
Keuangan.

Kesimpulan dan Keterbatasan


1. Kesimpulan
Penelitian ini menguji empiris untuk mendeteksi kecurangan laporan keuangan
dengan perspektif Fraud Diamond. Penelitian ini mengacu pada perusahaan
perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Hasil penelitian ini menunjukkan
bahwa variabel tekanan diproksikan oleh stabilitas keuangan, tekanan eksternal, dan
target keuangan; Peluang diproksikan dengan pemantauan yang tidak efektif dan
sifat industri; Rasionalisasi diproksikan oleh pergantian auditor dan Kemampuan
diproksikan oleh perubahan direksi. Namun membuktikan bahwa Variable Tekanan
dengan proksi stabilitas keuangan, tekanan eksternal dan target keuangan; Variabel
Peluang dengan sifat industri dan monitoring dan variabel rasionalisasi dengan
pergantian auditor tidak mempengaruhi kecurangan laporan keuangan sedangkan
variabel Kemampuan dengan proksi perubahan direksi memberikan pengaruh
positif dan signifikan terhadap kecurangan Laporan Keuangan.
2. Keterbatasan
Berdasarkan analisis dan pembahasan pada penelitian ini, maka terdapat
keterbatasan, yaitu :
a. Untuk Perusahaan, deteksi kecurangan laporan keuangan dapat dilakukan dengan
menempatkan karyawan di sebuah perusahaan yang memiliki kemampuan dalam
mendeteksi kecurangan.
b. Bagi investor, perubahan direksi tidak bisa secara akurat mengindikasi
kecurangan untuk itu diharapkan kepada investor untuk tidak terlalu cepat dalam
melakukan perubahan direksi di perusahaan.
c. Untuk penelitian lebih lanjut, penulis menyarankan dapat melakukan penelitian
dengan menggunakan metode pengukuran lain untuk mendeteksi kecurangan
laporan keuangan, dan dapat menggunakan kombinasi metode dengan metode
kualitatif dan kuantitatif

Anda mungkin juga menyukai