Anda di halaman 1dari 3

Nama : Adam khabiburrochman

Kls : 1G

NIM :202101078

Makul :Psikologi pendidikan

1. Apa yang saudara ketahui tentang pisikologi pendidikan dan apa bedanya dengan
pisikologi pembelajaran? Jelaskan!
2. Ada pisikologi umum dan khusus apa maksudnya ..? berikan contoh pisikologi khusus
dan pengertianya!
3. Dalam perkembangan manusia terdapat 3 aliran pokok,aliran manakah yang dipakai
di Indonesia dan siapa kah tokohnya?
4. Setiap manusia dalam hidupnya membutuhkan kebutuhan pokok ,bagaimana menurut
konsep konsep Abraham maslow,apa sebenarnya kebutuhan pokok manusia
itu.jelaskan!
5. Apa manfaat mempelajari pisikologi pendidikan bagi para guru? Jelaskan !

JAWAB

1. Pisikologi pendidikan adalah bidang psikologi yang mempelajari fenomena dinamika


kejiwaan dan perilaku individu yang ada dalam proses. Proses pendidikan dalam
konteks sekolah biasanya secara sederhana dihubungkan dengan bidang-bidang yang
terkait dengan proses belajar mengajar, seperti metode mengajar guru, metode belajar
siswa, motivasi guru, motivasi belajar siswa, perkembangan peserta didik, proses
mengajar dan belajar untuk anak-anak berbakat, dan proses mengajar dan belajar
untuk anak-anak berkebutuhan khusus, proses mengajar dan belajar untuk berpikir
kritis serta proses mengajar dan belajar untuk pengembangan kreativitas.
Sedangkan pisikologi pembelajaran adalah sebuah disiplin psikologi yang berisi teori-
teori psikologi mengenai belajar, terutama mengupas bagaimana cara individu belajar
atau melakukan pembelajaran.

2. Psikologi khusus yaitu ilmu jiwa yang mempelajari sifat-sifat khusus dari gejala-
gejala kejiwaan manusia. Psikologi khusus adalah cabang psikologi yang
berhubungan dengan studi kondisi khusus untuk anak-anak dan remaja di bawah
pengaruh beberapa kelompok faktor.Kondisi tersebut terjadi dalam gerakan lambat
atau ekspresi semacam perkembangan psikososial anak, yang sangat mempersulit
adaptasi sosial dan psikologis, penentuan nasib sendiri dan selanjutnya profesional.

Psikologi umum adalah suatu ilmu yang mengambil lingkup kajian pada penghayatan
dan tingkah laku individu secara umum, artinya mencakup semua tingkatan usia
semua jenis kelamin, kelompok, suku bangsa, ras, dan semua fase perkembangan
psikologis manusia.
Cantoh pisikologi khusus yaitu mempelajari tingkah laku manusia dalam melakukan
penyesuaian diri dengan lingkungannya. Individu berinteraksi dengan individu
lainnya dengan menggunakan kepribadiannya masing – masing. Sebab itu psikologi
kepribadian berhubungan dengan psikologi perkembangan dan psikologi sosial,
sebagai hasil dari perkembangan individu sejak kecil dalam lingkup sosialnya.

3. Aliran Naturalisme ,Nature artinya alam atau yang di bawa sejak lahir. Aliran ini di
pelopori oleh seorang filusuf Prancis JJ. Rousseau(1712-1778). Berbeda dengan
nativisme naturalisme berpendapat bahwa semua anak yang baru dilahirkan
mempunyai pembawaan baik, dan tidak satupun dengan pembawaan buruk.
Bagaimana hasil perkembangannya kemudian sangant di tentukan oleh pendidkan
yang di terimanya atau yang mempengaruhinya. Jika pengeruh itu baik maka akan
baiklah ia akan tetapi jika pengaruh itu jelek, akan jelek pula hasilnya. seperti
dikatakan oleh tokoh aliran ini yaitu J.J. Rousseausebagai berikut:”semua anak adalah
baik pada waktu baru datang dari sang pencipta, tetapi semua rusak di tangan
manusia.
4. Ada 5 teori yang dicantumkan oleh Abraham maslow yaitu sebagai berikut

- .Kebutuhan fisiologi
memiliki hubungan dengan kebutuhan tubuh setiap individu baik kebutuhan biologis
maupun fisik. Kebutuhan yang sangat mendasar ini haruslah terlebih dahulu terpenuhi
agar manusia dapat bertahan hidup dan melangkah ke tingkat kebutuhan selanjutnya.
Kebutuhan fisiologis merupakan kebutuhan manusia akan oksigen, air, makanan, suhu
tubuh yang normal, tidur, homeostasis, kebutuhan seksual, dan lain semacamnya.

- Kebutuhan Akan Rasa Aman

Kebutuhan tingkat dasar yang kedua adalah kebutuhan untuk senantiasa merasa
aman. Seorang individu dapat melangkah ke tingkat kebutuhan selanjutnya apabila
sudah berhasil memenuhi kebutuhan pada tingkat pertama. Abraham Maslow
menjelaskan bahwa kebutuhan akan rasa aman ini meliputi rasa aman secara fisik
maupun emosional. Perlu diketahui, kadar kebutuhan pada tingkat ini lebih banyak
untuk usia rentang anak-anak. Hal itu dikarenakan anak-anak masih memiliki tingkat
kewaspadaan yang masih rendah, sehingga pendampingan orang yang lebih tua sangat
diperlukan.

- Kebutuhan Sosial (Rasa Cinta, Kasih Sayang, serta Hak Kepemilikan)

Kebutuhan tingkat ketiga adalah kebutuhan mengenai aspek sosial yang ada di masyarakat,
seperti kebutuhan untuk merasakan cinta, kasih sayang, dan memiliki hak kepemilikan
terhadap suatu hal. Dalam tingkat ini, Abraham Maslow memberikan pendapatnya mengenai
alasan mengapa seorang individu mencari cinta. Abraham Maslow menjelaskan latar
belakang dari aspek tersebut karena didasari oleh kesepian, kesendirian, depresi, stress, serta
kecemasan berlebihan. Rasa Cinta pada yang dimiliki oleh seorang individu sendiri memiliki
dua jenis, yaitu D-Love atau Deficiency dan B-Love atau Being.
-Kebutuhan Mendapatkan Penghargaan

Kebutuhan tingkat selanjutnya, yaitu tingkat keempat adalah kebutuhan untuk


mendapatkan penghargaan. Penghargaan yang dimaksud dalam tingkat kebutuhan ini
tidaklah selalu penghargaan berupa piala atau hadiah. Maksud dari kata penghargaan
disini adalah harga diri. Yap, setiap individu berhak mendapatkan harga diri mereka.
Harga diri dapat berasal dari diri sendiri maupun orang lain. Ketika kebutuhan pada
tingkat ini dapat terpenuhi, maka secara otomatis akan memunculkan kebutuhan
untuk merasakan penghormatan, rasa menjadi kepercayaan orang lain, dan
menstabilkan diri sendiri.

- Kebutuhan untuk Mengaktualisasikan Diri

Kebutuhan tingkat tertinggi, yaitu kebutuhan untuk mengaktualisasikan


diri. Kebutuhan ini dapat tercapai apabila seorang individu berhasil memenuhi
keempat kebutuhan sebelumnya. Aktualisasi diri dapat diartikan sebagai wujud
sesungguhnya untuk mencerminkan harapan serta keinginan seorang individu
terhadap dirinya sendiri. Dalam penggambaran aktualisasi diri yang diberikan oleh
Abraham Maslow, aktualisasi diri ini berperan sebagai kebutuhan seorang individu
untuk memutuskan keinginan mereka.

5. Guru dengan pemahaman psikologi pendidikan yang memadai akan dapat


menciptakan iklim sosio-emosional yang kondusif di dalam kelas, sehingga siswa
dapat belajar dengan nyaman dan menyenangkan. Pemahaman calaon guru tentang
psikologi pendidikan memungkinkan untuk terwujudnya interaksi dengan siswa
secara lebih bijak, penuh empati dan menjadi sosok yang menyenangkan di hadapan
siswanya.

Anda mungkin juga menyukai