Anda di halaman 1dari 4

PENGAMBILAN DAN

PENYIMPANAN SPESIMEN
LABORATORIUM

No. Dokumen : /SOP-


UKP/PKM-GSM /XI/2018
SOP No. Revisi
Tgl. Terbit
: 01
: November 2018
Halaman : 1/4
PUSKESMAS
drg. Sulis Kartiningrum
GUNUNG SAMARINDA
Nip. 196504281992032007
1. Pengertian Pengambilan dan penyimpanan specimen laboratorium adalah suatu proses
penerimaan dan pengambilan serta penyimpanan specimen laboratorium sesuai
dengan spesifikasi spesimen dan jenis pemeriksaan.
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah Pengambilan dan penyimpanan
specimen laboratorium.
3. Kebijakan Keputusan Kepala Puskesmas Gunung Samarinda Nomor : 22 /SK/PKM-
GSM/IX/2018 Tentang Kebijakan Penyelenggaraan Penunjang Pelayanan Klinis
Puskesmas Gunung Samarinda
4. Referensi 1. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 37 tahun 2012 Tentang
Penyelenggaraan Laboratorium Pusat Kesehatan Masyarakat
2. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 43 tahun 2013 Tentang Cara
Penyelenggaraan Laboratorium Klinik yang Baik
5. Prosedur/ Langkah- A. Pengambilan Sampel Darah vena
langkah
1. Petugas menyiapkan spuit, alkohol sawab dan torniquet.

2. Petugas menyiapkan tabung sesuai pemerikaan yang sudah diberi label


nomor register dan nama.

3. Petugas meletakkan tangan pasien lurus di atas meja dengan telapak


tangan menghadap ke atas

4. Petugas mengikat lengan dengan tourniquet untuk membendung aliran


darah.

5. Petugas menyuruh pasien mengepal dan membuka tanganya beberapa


kali untuk menguji pembuluh darah.

6. Petugas mencari lokasi pembuluh darah yang akan ditusuk dengan ujung
telunjuk kiri dalam keadaan tangan pasien mengepal.

7. Petugas membersihkan lokas pengambilan darah dengan kapas Alkohol


dengan ara melingkar kearah luar dan membiarkan kering, Petugas

1/ 4
memakai hand scoon

8. Petugas meregangkan kulit dengan jari telunjuk dan ibu jari kiri diata
spembuluh darah yang akan ditusuk kemudian masukkan jarum denga
sisi miring menghadap keatas membentuk sudut ± 25 derajat

9. Petugas menyrankan pasien membuka kepalan tangan dan tourniquet


diregangkan lalu hisap darah sesuai dengan kebutuhan pemeriksaan

10. Petugas mencabut spuit pelan – pelan lalu menutup luka bekas tusukan
dengan kapas alkohol dan plester

11. Petugas memasukkan darah kedalam tabung sesuai jenis pemeriksaan

B. Pengambilan Darah Kapiler

1. Petugas menyiapkan lancet dan alkohol swab

2. Petugas membersihkan ujung jari ( jari telunjuk,jari tengah,jari manis)


atau tumit ( jari ke-2,jari ke-3 danjari ke-4) dengan kapas alkohol

3. Petugas membiarkan ujung jari kering sendiri dari usapan alkohol

4. Petugas memegang bagian yang akan ditusuk supaya tidak bergerak dan
tekan sedikit.

5. Petugas menusuk dengan lancet steril sedalam kurang lebih 3 mm (pada


bayi tidak boleh lebih 2,5 mm).dan darah harus keluar dengan
sendirinya.

6. Petugas menghapus tetesan darah pertama dengan tisu dan tetesan


berikutnya dipergunakan untuk pemerikasaan.

7. Petugas memberi kapas Alkohol pada jari bekas tusukan

C. Pengambilan sampel Urine

1. Petugas menyiapkan botol / tempat sampel yang bersih dan kering

2. Petugas menyiapkan pensil dan label

3. Petugas memberi label nama dan nomer regester laboratorium

4. Petugas memberi tempat sampel urine yang telah diberi label pada
pasien.

5. Petugas memberi informasi cara pengambilan sampel yang benar (urine


yang keluar pertama dibuang kemudian urine selanjutnya ditampung
kira-kira 10 ml pada botol sampel sebagai sampel dan sisa urine
selanjutnya dibuang)

6. Petugas menyuruh pasien untuk mengambil sampel urine di toilet

7. Petugas meminta pasien menaruh sampel urine pada tempat yang telah
disediakan

2/ 4
D. Pengambilan Sputum BTA

1. Petugas menyiapkan pot sputum bermulut lebar , bersih dan kering

2. Petugas menyiapkan spidol

3. Petugas memberi pot sputum yang telah diberi label nama, no sediaan
dan waktu pengambilan sampel kepada pasien

4. Petugas member informasi pada pasien cara pengambilan sampel sputum


yang benar ( pasien diarahkan keluar halaman yang luas dan terang,
pasien diminta berdiri dengan posisi punggung agak condong kedepan
dan menarik napas dalam – dalam, kemudian keluarkan nafas bersamaan
batuk yang kuat, sampai keluar dahak yang kental)

5. Petugas meminta pasien untuk menampung sampel dalam pot sputum


dengan cara mendekatkan pot sputum kemulut

6. Petugas meminta pasien menutup pot sputum sampai rapat

7. Petugas member pot sputum kepada pasien untuk dibawa pulang untuk
pengambilan dahak pagi.

8. Petugas menganjurkan pasien untuk datang pada hari berikutnya untuk


menyerahkan dahak pagi dan sewaktu

9. Petugas mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir

10. Petugas menginformasikan mengenai waktu yang diperlukan sampai


keluar hasil pemeriksaan

E. Petugas malakukan penyimpanan sampel apabila perlu ada


pemeriksaan lebih lanjut atau untuk dirujuk

1. Petugas menyiapkan alat dan bahan untuk proses penyimpanan sampel

2. Petugas menyiapkan sisa sampel yang akan disimpan.

3. Petugas mengolah sampel yang akan disimpan sesuai kebutuhan.

4. Petugas memasukkan sampel pada wadah yang telah ditentukan.

5. Petugas membuatkan label identitas pada sampel tersebut.

6. Petugas menyimpan sampel sesuai standar penyimpanan

7. Petugas mencatat tanggal penyimpanan sampel.

8. Petugas mencatat identitas sampel yang disimpan pada buku register


laboratorium.

6. Diagram Alir
7. Unit Terkait Laboratorium

3/ 4
8.Dokumen terkait Register laboratorium, Rekam medis
9. Rekaman Historis Perubahan
No Yang dirubah Isi Perubahan Tgl.mulai diberlakukan
1. No. Dokumen /SOP-UKP/PKM-GSM/XI/2018 November 2018
2. No. Revisi 01
3. Tanggal Terbit November 2018
4. Kebijakan Keputusan Kepala Puskesmas Gunung
Samarinda Nomor : 22 /SK/PKM-
GSM/IX/2018 Tentang Kebijakan
Penyelenggaraan Penunjang Pelayanan
Klinis Puskesmas Gunung Samarinda

4/ 4

Anda mungkin juga menyukai