Anda di halaman 1dari 13

KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUASIA

REPUBLIK INDONESIA
KANTOR WILAYAH DAERAH ISTIMEWA YOGYKARTA
LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS IIB SLEMAN

RANGKUMAN ISTILAH DALAM PEMASYARAKATAN


DAN
CORPORATE UNIVERSITY

LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS IIB SLEMAN


TAHUN 2021
Aman
A Asesmen Risiko
Berarti sentosa, tentram, damai, tidak Penilaian yang dilakukan untuk mengetahui
berbahaya. tingkat risiko pengulangan tindak pidana
narapidana atau klien pemasyarakatan.
Anak Pidana
Anak yang berdasarkan putusan Asesmen Kebutuhan
pengadilan menjalani pidana di Lapas Penilaian yang dilakukan untuk nengetahui
Anak paling lama sampai berumur 18 kebutuhan pembinaan atau pembimbingan
(delapan belas) tahun. yang paling tepat bagi narapidana atau
klien pemasyarakatan berdasarkan factor-
Ancaman Kekerasan faktor yang berkontribusi terhadap tindak
Setiap perbuatan yang dengan sengaja pidana yang dilakukannya.
dilakukan untuk memberikan pertanda atau
peringatan mengenai suatu keadaan yang Assesor
cenderung dapat menimbulkan rasa takut Petugas yang melakukan asesmen risiko
terhadap orang atau masyarakat luas. dan asesmen kebutuhan terhadap
narapidana dank klien pemasyarakatan.
Asesmen
Sebuah proses yang dilakukan pada WBP Asimilasi
untuk mengungkapkan informasi tentang Proses pembinaan narapidana dan anak
orang tersebut. Asesmen Risiko dan Faktor didik pemasyarakatan yang dilaksanakan
Kriminogenik yang dimaksud dalam dengan membaurkan narapidana dan anak
dokumen ini menghasilkan informasi didik pemasyarakatan dalam kehidupan
mengenai suatu keadaan yang cenderung masyarakat.
dapat menimbulkan rasa takut terhadap
orang atau masyarakat secara luas.

B
BA-8
Surat salinan putusan pengadilan Berita Berkekuatan Hukum Tetap
acara pelaksanaan putusan pengadilan. (Inkracht Vange Wijsde)
Satu perkara yang telah diputus oleh
Banding hakim, serta tidak ada lagi upaya hukum
Hak terdakwa atau juga hak penuntut yang lebih tinggi.
umum untuk memohon agar putusan
Pengadilan Negeri diperiksa kembali oleh Berkelakuan Baik
Pengadilan Tinggi. Tidak sedang menjalani hukuman disiplin
yang tercatat dalam buku register F dan
Bantuan Hukum telah mengikuti program pembinaan yang
Jasa hukum yang diberikan oleh pemberi diselenggarakan oleh Lapas dengan
bantuan hukum secara cuma-cuma kepada predikat baik.
penerima bantuan hukum.
Bimbingan Kegiatan
Bebas Murni Suatu kegiatan yang meliputi usaha
Bebas tanpa syarat apa pun di mana menyalurkan dan mengembangkan bakat
seorang narapidana bebas setelah dan keterampilan serta pengeloalaan hasil
menjalani masa hukuman seperti yang karya tahanan.
telah ditetapkan dalam vonis pengadilan.
Bimbingan Keterampilan
Penyaluran dan pengembangan minat Buku Ekspirasi
tahanan untuk mengikuti keterampilan. Buku untuk mencatat nama tahanan
berikut tanggal terakhir penahanan, kapan
Buku Ekspedisi Bebas diperpanjang atau dibebaskan demi
Buku untuk mencatat tahanan/narapidana hukum. Bagi narapidana, untuk mencatat
yang bebas pada hari itu yang narapidana yang akan bebas.
ditandatangani oleh pejabat yang
berwenang. Buku KLAPPER
Buku yang memuat daftar nama
Buku Ekspedisi Pemindahan tahanan/narapidana yang diurutkan
Buku untuk mencatat daftar narapidana berdasarkan abjad (awal nama).
yang dipindahkan ke Rutan/ Lapas lainnya.

Buku Ekspedisi Pengeluaran


Buku untuk mencatat nama tahanan/
narapidana yang dikeluarkan beserta
dengan alasan pengeluarannya yang
ditandatangani oleh pejabat yang
berwenang.

Cuti Bersyarat (CB)


C
Program pembinaan untuk Cuti Mengunjungi Keluarga (CMK)
mengintegrasikan Narapidana dan Anak Proses pembinaan diluar LAPAS bagi
Didik Pemasyarakatan kedalam kehidupan narapidana yang dilaksanakan melalui
masyarakat. (Bagi narapidana yang kunjungan narapidana ke keluarga
dipidana selama 1 tahun 6 bulan ke bawah, asalnya. CMK merupakan kegiatan rutin
sekurang-kurangnya telah menjalani 2/3 yang dapat dilaksanakan setiap tiga bulan
(dua pertiga) dari masa pidana minimal 6 bagi narapidana yang memiliki masa
(enam) bulan). pidana 6 bulan

Cuti Menjelang Bebas (CMB)


Proses pembinaan diluar LAPAS bagi
narapidana setelah menjalani 2/3 (dua
pertiga) dari masa pidana dengan
ketentuan dua pertiga tersebut tidak kurang
dari 9 (sembilan) bulan.

Denda
D
Hukuman yang berupa keharusan
membayar uang; uang yang harus dibayar;
uang yang harus dibayar sebagai hukuman
karena melanggar aturan; undang-undang
dan sebagainya.
Eksekusi
E Expirasi Narapidana
Pelaksanaan putusan pengadilan yang Daftar dan catatan tentang tanggal terakhir
harus dilakukan oleh terpidana tergugat. penahanan dan kapan diperpanjang atau
dibebaskan demi hukum.
Expirasi Penahanan
Daftar dan catatan tentang tanggal terakhir
penahanan dan kapan diperpanjang atau
dibebaskan demi hukum.

Grasi
G Gratifikasi
Pengampunan berupa perubahan, Pemberian dalam arti luas, yang meliputi
peringanan, pengurangan, atau pemberian uang, barang, diskon, komisi
penghapusan pelaksanaan pidana kepada peminjaman tanpa bunga, tiket perjalanan,
terpidana yang diberikan oleh Presiden. fasilitas wisata, dan fasilitas lain.

Hukuman Disiplin
H Hukuman Tutupan Sunyi
Hukuman yang dijatuhkan kepada Hukuman yang dijatuhkan kepada warga
Narapidana atau Tahanan sebagai akibat binaan pemasyarakatan yang melakukan
melakukan perbuatan yang melanggar tata pelanggaran disiplin (keamanan dan
tertib lapas atau rutan. ketertiban di lingkungan LAPAS).

Inspeksi
I
Pemeriksaan secara langsung sehubungan Isolasi
dengan pelaksanaan pengamanan. Pemisahan suatu hal dari hal lain atau
usaha untuk memencilkan/mengasingkan
Integrasi manusia dari manusia lain.
Pemulihan kesatuan hubungan hidup,
kehidupan dan penghidupan narapidana
dan anak didik pemasyarakatan dengan
masyarakat.

J
Justice Collaborator
Salah satu pelaku tindak pidana tertentu,
mengakui yang dilakukannya, bukan pelaku
utama dalam kejahatan tersebut serta
memberikan keterangan sebagai saksi di
dalam proses peradilan.
Keamanan
K Kepala Satuan Pengamanan
Kondisi atau suasana bebas dari segala Petugas pengamanan yang berada di
bentuk ancaman bahaya, kecemasan, dan bawah dan bertanggung jawab langsung
ketakutan. Keamanan dan ketertiban rutan kepada Kepala Lapas atau Rutan.
salah satu kegiatan dalam perawatan
tahanan yang bertujuan untuk menciptakan Kode Etik
suatu kondisi yang aman dan tertib yang Norma dan asas yang diterima oleh suatu
dapat menunjang keberhasilan perawatan kelompok tertentu sebagai dasar ukuran
tahanan. tingkah laku.

Kekerasan Kontrol
Setiap perbuatan penyalahgunaan Serangkaian kegiatan pemeriksaan dan
kekuatan fisik dengan atau tanpa pengendalian secara seksama terhadap
menggunakan sarana secara melawan sasaran pelaksanaan tugas pengamanan.
hukum dan menimbulkan bahaya bagi
badan, nyawa, dan kemerdekaan orang, Kuasa Hukum
termasuk menjadikan orang pingsan atau Pengacara yang diberi kuasa oleh kliennya
tidak berdaya. untuk melakukan tindakan hukum atas
nama klienya.

LAPAS
L
Tempat untuk melaksanakan pembinaan Lapas Minimum Security
narapidana dan anak didik Lapas Minimum Security menjalankan
pemasyarakatan. program Pembinaan Narapidana untuk
membentuk perubahan sikap dan perilaku,
LAPAS Super Maximum Security meningkatkan kemandirian dan
Lapas Super Maximum Security produktivitas Narapidana.
menjalankan program Pembinaan bagi
Narapidana tingkat risiko tinggi untuk LAPAS Terbuka
mendorong perubahan perilaku dan Lembaga Pemasyarakatan tempat
penurunan tingkat risiko. membina Narapidana dan Anak Didik
Pemasyarakatan dalam keadaan terbuka
Lapas Maximum Security tanpa dikelilingi atau dipagari oleh tembok.
Lapas Maximum Security menjalankan
program Pembinaan Narapidana untuk Lembaga Pembinaan Khusus
mendorong perubahan sikap dan perilaku Anak (LPKA)
Narapidana yang sadar akan kesalahan, Lembaga atau tempat anak menjalani
patuh terhadap hukum dan tata tertib serta masa pidananya.
peningkatan disiplin.

Lapas Medium Security


Lapas Medium Security menjalankan
program Pembinaan Narapidana untuk
mendorong perubahan sikap dan perilaku
yang sadar akan kesalahan, patuh
terhadap hukum dan tata tertib serta
meningkatkan kompetensi dan
kemampuan diri Narapidana.
Mapenaling Atau Masa Pengenalan
M Monitoring, Evaluasi, dan Pelaporan
Lingkungan Satu kesatuan sistem kerja dalam proses
Program yang ditujukan kepada pembimbingan, dengan tujuan utama
narapidana/tahanan baru, bertujuan agar mencegah penyimpangan sedini mungkin
mereka lebih memahami kondisi di lapas/ serta mengembangkan hasil-hasil
Rutan, mentaati peraturan yang ada dan pelaksanaan program.
dapat segera beradaptasi dengan
lingkungan yang ada.

Masa Penahanan
Jangka waktu penempatan tahanan di
Rutan atau Lapas berdasarkan perintah
atau penetapan dari pejabat yang diberi
kewenangan untuk melakukan penahanan
oleh undang-undang.

Nondiskriminasi
N Narapidana
Tidak adanya perlakuan yang berbeda Terpidana yang menjalani pidana hilang
didasarkan pada suku, agama, ras, kemerdekaan di LAPAS.
golongan, jenis kelamin, etnik, budaya dan
bahasa, status hukum Anak, urutan
kelahiran Anak, serta kondisi fisik dan/atau
mental.

Overcrowding
O Overstaying
Suatu hal yang biasa dialami di dalam Tinggal atau menetap lebih lama di suatu
Lapas/Rutan yang di mana jumlah tempat melebihi batas atau kurun waktu
penghuni melebihi kapasitas yang berada yang ditetapkan/ diberikan.
di dalam Lapas/Rutan.

P-48
P
Surat perintah pelaksanaan putusan Pelayanan Tahanan
pengadilan. Segala kegiatan yang dilaksanakan dari
mulai penerimaan sampai dengan tahap
Pejabat-pejabar informasi dan pengeluaran tahanan.
Dokumentasi(PDID)
Pejabat yang bertanggung jawab dalam Pemasyarakatan
pengumpulan, pendokumentasian, Kegiatan untuk melakukan pembinaan
penyimpanan, pemeliharaan, penyediaan, WBP berdasarkan sistem, kelembagaan,
distribusi, dan pelayanan Informasi pada dan cara pembinaan yang merupakan
Direktorat Jenderal Pemasyarakatan, bagian akhir dari sistem pemidanaan
kantor wilayah, dan UPT PAS. dalam tata peradilan pidana.
Pembebasan Bersyarat Penahanan Rumah
Proses pembinaan di luar Lapas setelah Penahanan yang dilakukan di rumah
menjalani sekurang-kurangnya 2/3 (dua tempat tinggal atau rumah kediaman
per tiga) masa pidananya minimal 9 tersangka atau terdakwa dan harus diawasi
(sembilan) bulan. untuk menghindari segala sesuatu yang
dapat menimbulkan kesulitan dalam
Pembimbingan penyidikan, penuntutan atau pemeriksaan
Pemberian tuntutan untuk meningkatkan di sidang pengadilan.
kualitas, ketakwaan terhadap Tuhan Yang
Maha Esa, intelektual, sikap dan perilaku, Penahanan Kota
profesional, kesehatan jasmani dan rohani Penahanan yang dilaksanakan di kota
klien pemasyarakatan. tempat tinggal atau tempat kediaman
tersangka atau terdakwa dengan kewajiban
Pembimbing Kemasyarakatan bagi tersangka atau terdakwa yang
Petugas pemasyarakatan yang melapor diri pada waktu yang ditentukan.
melaksanakan pembimbingan klien di
BAPAS. Pengaduan
Pemberitahuan disertai permintaan oleh
Pembinaan pihak yang berkepentingan kepada pejabat
Kegiatan untuk meningkatkan kualitas yang berwenang untuk menindak menurut
ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, hukum seorang yang telah melakukan
intelektual, sikap dan perilaku, profesional, tindak pidana aduan yang merugikannya.
kesehatan jasmani dan rohani.
Pengaman Pemasyarakatan
Pembinaan Mental Kerohanian Petugas pemasyarakatan yang
Pembinaan mental spiritual serta melaksanakan pengamanan narapidana
pendidikan agama adalah salah satu wujud dan anak didik Pemasyarakatan di LAPAS.
pembinaan Lapas bagi narapidana dan
anak didik yang termasuk dalam ruang Penelitian Kemasyarakatan (Litmas)
lingkup pembinaan kesadaran beragama Kegiatan penelitian untuk mengetahui latar
yang tujuannya adalah agar warga binaan belakang kehidupan WBP yang
dapat menyadari akibat dari perbuatan- dilaksanakan oleh balai pemasyarakatan.
perbuatan yang benar dan perbuatan-
perbuatan yang salah. Pengamanan Lapas atau Rutan
Segala bentuk kegiatan dalam rangka
Pemberi Bantuan Hukum melakukan pencegahan, penindakan dan
Lembaga bantuan hukum atau organisasi pemulihan terhadap setiap gangguan
kemasyarakatan yang memberi layanan keamanan dan ketertiban di Lapas atau
bantuan hukum berdasarkan undang- Rutan.
undang.
Pengawalan
Penahanan Kegiatan penjagaan, pengawasan, dan
Penempatan tersangka atau terdakwa di perlindungan terhadap Narapidana dan
tempat tertentu oleh penyidik atau penuntut Tahanan yang berada di dalam dan/atau di
umum atau hakim dengan penetapannya, luar Lapas atau Rutan yang melakukan
dalam hal serta menurut cara yang diatur aktivitas atau keperluan tertentu sesuai
dalam undang-undang. dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Penahanan Rutan
Tempat penahanan tersangka atau Pengeluaran Tahanan
terdakwa yang masih dalam proses Suatu kegiatan mengeluarkan tahanan baik
penyidikan, penuntutan dan pemeriksaan untuk sementara waktu maupun yang
pengadilan. bersifat tetap yang didasarkan pada surat
perintah/penetapan tahanan yang sah.
Penggeledahan
Kegiatan pemeriksaan terhadap orang, Protap
barang ataupun tempat yang diduga dapat Standar Operasional Prosedur (SOP) yang
menimbulkan gangguan keamanana dan dibuat oleh Direktorat Jenderal
Ketertiban. Pemasyarakatan dan dijadikan pedoman
dalam pelaksanaam tugas-tugas
Penjagaan pemasyarakatan di UPT.
Suatu bentuk kegiatan pengamanan orang
dan fasilitas guna mencegah gangguan Putusan Pengadilan
keamanan dan ketertiban. Pernyataan hakim yang diucapkan dalam
sidang pengadilan terbuka, yang dapat
Perencanaan Menu berupa pemidanaan atau bebas atau lepas
Suatu kegiatan penyusunan menu dengan dari segala tuntutan hukum dalam hal serta
gizi seimbang yang akan diolah untuk menurut cara yang diatur dalam undang-
memenuhi kebutuhan zat gizi WBP dan undang ini.
tahanan.

Petugas Pemasyarakatan
Aparatur penegak hukum yang merupakan
bagian dalam sistem peradilan pidana.

Register A
R Register B IIa
Buku untuk mencatat tahanan. Buku untuk mencatat daftar narapidana
yang dipidana lebih dari 3 (tiga) bulan
Register A I sampai dengan satu tahun (12 bulan).
Buku untuk mencatat tahanan penyidik
(POLRI). Register B IIb
Buku untuk mencatat daftar narapidana
Register A II yang dipidana 1 (satu) hari sampai dengan
Buku untuk mencatat tahanan penuntut 3 (tiga) bulan.
umum (JAKSA).
Register B III
Register A III Buku untuk mencatat daftar hukuman
Buku untuk mencatat tahanan Hakim kurungan termasuk orang hukuman
Pengadilan Negeri (PN). pengganti denda.

Register A IV Register C
Buku untuk mencatat tahanan Hakim Buku untuk mencatat daftar orang yang
Pengadilan Tinggi (PT). disandera.

Register A V Register D
Buku untuk mencatat tahanan Hakim Buku untuk mencatat barang-barang atau
Mahkamah Agung (MA). uang yang dibawa tahanan/narapidana dan
dititipkan pada rutan/lapas. Barang-barang
Register B berharga disimpan sebagai barang
Buku untuk mencatat narapidana. Preciosa dalam tempat yang aman (misal:
cincin kawin, permata, uang).
Register B I
Buku untuk mencatat daftar narapidana Register E
yang dipidana lebih dari satu tahun. Buku untuk mencatat tanggal dan hari
seorang tahanan/narapidana
dikunjungi/dibesuk atau istilah
sederhananya register kunjungan.
Remisi Khusus Bersyarat
Register F Remisi khusus yang diberikan secara
Buku untuk mencatat kalau ada bersyarat kepada napapidana dan anak
pelanggaran tata tertib dari seorang pidana, yang padasaat hari raya agama
tahanan/narapidana. yang bersangkutan, masa menjalani
pidananya belum cukup 6 (enam) bulan.
Register G
Buku untuk mencatat keadaan kesehatan Remisi Umum
seorang tahanan/narapidana, jenis Pengurangan masa pidana yang diberikan
penyakit dan disimpan di rumah sakit/klinik kepadanarapidana dan anak pidana pada
rutan/lapas. peringatan Proklamasi Kemerdekaan RI
tanggal 17 Agustus.
Register H
Buku untuk mencatat tahanan/narapidana Rumah Tahanan Negara atau Rutan
yang diasingkan karena sakit menular, Tempat tersangka atau terdakwa ditahan
kelainan jenis kelamin dan gangguan jiwa. selama proses penyidikan, penuntutan dan
pemeriksaan di sidang Pengadilan.
Regu Pengamanan
Regu yang melaksanakan tugas Residivisme
pengamanan baik di dalam maupun di luar Dorongan kuat atau kecenderungan
Lapas atau Rutan. individu atau kelompok untuk mengulangi
perbuatan tercela walaupun ia atau
Remisi kelompok tersebut sudah pernah dijatuhi
Pengurangan masa menjalani pidana yang pidana karena melakukan itu perbuatan itu.
diberikan kepada narapidana dan anak
pidana yang memenuhi syarat-syarat yang
ditentukan dalam peraturan perundang-
undangan.

Satuan Pengamanan
S untuk meningkatkan kualitas warga binaan
Unit yang memiliki tugas melakukan pemasyarakatan agar menyadari
pencegahan, penindakan, penanggulangan kesalahan, memperbaiki diri, dan tidak
dan pemulihan gangguan keamanan dan mengulangi tindak pidana sehingga dapat
ketertiban di Lapas dan Rutan diterima kembali oleh lingkungan
masyarakat, dapat aktif berperan dalam
Sistem Data Base Pemasyarakatan pembangunan, dan dapat hidup secara
(SDP) wajar sebagai warga yang baik dan
Mekanisme pelaporan Konsolidasi bertanggung jawab.
Pengelolaan Data Warga Binaan
Pemasyarakatan (WBP), yang berfungsi Steril Area
sebagai alat bantu kerja sesuai kebutuhan Tempat atau wilayah di dalam Lapas atau
Unit Pelaksana Teknis Pemasyarakatan, Rutan yang dinyatakan terlarang untuk
Divisi Pemasyarakatan Direktorat Jenderal dimasuki dan/atau dijadikan tempat
Pemasyarakatan. beraktivitas oleh Narapidana dan Tahanan
tanpa izin yang sah.
Sistem Pemasyarakatan
Suatu tatanan mengenai arah dan batas Surat Jaminan
serta cara pembinaan warga binaan Surat yang dibuat oleh pihak keluarga napi
pemasyarakatan berdasarkan Pancasila untuk menjamin bahwa keluarga yang
yang dilaksanakan secara terpadu antara menjadi narapidana tidak akan kabur saat
pembina, yang dibina, dan masyarakat menjalani PB/CB.
Tahanan
T
Tersangka atau terdakwa yang Tim Pengamat Pemasyarakatan
ditempatkan dalam Rutan/Cabang Rutan. (TPP)
Tim yang bertugas memberikan saran
Telram mengenai program pembinaan
Jadwal Penghitung, perhitungan tanggal narapidana.
habis pidana, tidak menggunakan kalender
biasa karena akan berbeda, terutama kalau
Tim Pemeriksa Hukum
melampaui tahun-tahun kabisat.
Disiplin yang Selanjutnya Disebut Tim
Pemeriksa Tim yang dibentuk oleh Kepala
Terdakwa
Lapas atau Kepala Rutan untuk melakukan
Orang yang didakwa (dituntut, dituduh)
serangkaian tindakan pemeriksaan
telah melakukan tindak pidana dan cukup
terhadap narapidana atau tahanan yang
alasan untuk dilakukan pemeriksaan di
diduga melakukan pelanggaran tata tertib
muka persidangan di pengadilan.
Tri Dharma Petugas Pemasyarakatan
Terpidana
Kode perilaku bagi petugas
Seseorang yang dipidana berdasarkan
pemasyarakatan dan dirumuskan dalam
putusan pengadilan yang telah
bentuk etos kerja.
memperoleh kekuatan hukum tetap.

Tersangka
Seorang yang karena perbuatannya atau
keadaannya, berdasarkan bukti permulaan
patut diduga sebagai pelaku tindak pidana.

Upah
U Upaya Hukum
Imbalan jasa yang diberikan kepada warga Hak terdakwa atau penuntut umum untuk
binaan pemasyarakatan yang bekerja tidak menerima putusan pengadilan yang
menghasilkan barang atau jasa. berupa perlawanan, banding, kasasi atau
hak terpidana untuk mengajukan
permohonan peninjauan kembali dalam hal
serta menurut cara yang diatur-dalam
undang-undang ini.

Wali
W WBP Berisiko Menengah
Orang atau badan yang dalam Kelompok yang memilki kecenderungan yang
kenyataannya menjalankan kekuasaan lebih besar untuk mengulangi pidana
asuh sebagai orang tua terhadap anak. dibandingkan dengan kelompok risiko
rendah dan faktor-faktor kriminogenik mereka
Warga Binaan Pemasyarakatan harus diperhatikan bersama-sama dengan
Narapidana, Anak Didik Pemasyarakatan WBP mengatasi kepercayaan dan perilaku
dan Klien Pemasyarakatan. pidana mereka. Kelompok ini cenderung
memiliki berapa sejarah kriminal,
berpendidikan rendah, mungkin
telah menyalahgunakan narkoba dan
memiliki berapa teman/kenalan kriminal.
WBP Berisiko Rendah
Mereka yang secara statistik, paling tidak WBP Berisiko Tinggi
mungkin untuk mengulangi pidana jika Mereka dengan sejarah kriminal yang
dibandingkan dengan kelompok lain. WBP panjang, mungkin juga berpendidikan
berisiko rendah cenderung lebih patuh, rendah pengalaman kerja sedikit, banyak
pertama kali melakukan pidana, lebih teman kriminal, kesulitan dengan
berpendidikan dan menjalani gaya hidup manajemen diri dan mempertahankan
umum. Tidak ada asesmen risiko yang hubungan. Mereka mungkin pecandu obat
dapat menentukan apakah seorang WBP memiliki pemikiran kriminal tertanam
tertentu akan mengulangi pidana atau dengan baik dan sikap.
tidak, ataupun membedakan antara WBP
berisiko rendah yang tidak akan
mengulangi pidana dengan mereka yang
baru saja memulai karir kriminal mereka.
CORPORATE UNIVERSITY
 Corporate University adalah sebuah strategi manajemen organisasi yang
didesain untuk mendukung organisasi dalam mencapai tujuan stategis melalui
pelaksanaan aktivitas yang menempa pembelajaran dan pengetahuan individual
dan organisasi.
 Pada tahun 2019, Kemenkumham berkomitmen untuk menerapkan stategi
CorpU dalam rangka pengembangan kompetensi pegawai sejalan dengan tujuan
strategis instansi. Dengan komitmen mewujudkan Kemenkumham sebagai
organisasi pembelajar.
 Organisasi Pembelajar adalah organisasi yang anggotanya memiliki kemapuan
belajar yang tinggi dan dilakukan secara bersama-sama untuk memperbaiki
kinerjanya secara berkelanjutan, dilakukan melalui pengumpulan, pengelolaan
dan penggunaan pengetahuan untuk kemajuan dan kesuksesan organisasi.
 Konsep organisasi pembelajar memberikan kesempatan bagi seluruh
komponen dalam suatu organisasi untuk belajar dan mengembangkan diri.
Organisasi tidak lagi hanya bergantung kepada arahan dari level atas, melainkan
adanya proses transfer knowledge secara terus menerus. Proses membentuk,
memperoleh, dan memindahkan pengetahuan (create, acquire, and transfer
knowledge) membantu organisasi untuk beradaptasi dan mengantisipasi hal-hal
yang tidak terduga, lebih cepat dari organisasi competitor
 Lima Disiplin dalam Organisasi Pembelajar
1. Personal mastery
Disiplin untuk selalu mengembangkan dan memperdalam visi pribadi,
memfokuskan energi, mengembangkan kesadaran, dan melihat kenyataan
secara objektif. Personal mastery/keahlian pribadi bertujuan untuk
mengembangkan sisi terbaik dari diri pribadi anggota organisasi secara
berkelanjutan.
2. Mental models
Asumsi-asumsi yang sangat dalam melekat, generalisasi, atau gambaran/
citra yang berpengaruh pada bagaimana anggotaorganisasi memahami
dunia dan bagaimana organisasi mengambil tindakan untuk mewujudkan
tujuan organisasi. Disiplin model mental termasuk kemampuan untuk
melakukan percakapan ”learningful”, di mana anggota organisasi dapat
membuka pemikirannya secara efektif dan membuat pemikiran tersebut
terbuka terhadap pengaruh orang lain.
3. Building shared vision
Membangun visi bersama yang merupakan keterampilan untuk menggali
gambaran masa depan kolektif organisasi yang akan menumbuhkan
komitmen sejati dan kesadaran diri anggotanya. Visi bersama akan memicu
semangat dan motivasi yang kuat dari anggota organisasi atas masa
depan yang telah direncanakan bersama, hingga akhirnya organisasi akan
secara sukarela memberikan konstribusi terbaik untuk organisasi.
4. Team learning
Pembelajaran kelompok dimulai dari adanya dialog antar anggota organisasi,
dengan melatih kemampuan anggota untuk menahan asumsi pribadi dan
melakukan proses berpikir secara bersama- sama. Disiplin dalam dialog ini
juga meliputipembelajaran untuk mengenali pola-pola interaksi kelompok
yang dapat mengurangi kualitas belajar.
5. Systems thinking
Suatu kemampuan untuk konsisten melihat organisasi secara keseluruhan,
bukan sebagai komponen yang terpisah-pisah. Berpikir sistem merupakan
disiplin yang mengintegrasikan disiplin lainnya, memadukan disiplin- disiplin
tersebut ke dalam suatu bentuk utuh atas teori dan praktik.
 Subsistem dalam Organisasi Pembelajar
1. Learning (Pembelajaran)
Subsistem yang merujuk kepada tingkatan dan tipe pembelajaran yang
krusial bagi proses belajar di dalam organisasi dan keterampilan yang
relevan dalam berorganisasi.
2. Organization (Organisasi)
Merupakan pengaturan dan badan tempat terjadinya proses belajar. Dimensi
utama dalam subsistem organisasi meliputi visi, budaya, strategi, dan
struktur.
3. People (Sumber Daya Manusia)
Dalam konteks pemerintahan, terdiri dari pimpinan, pegawai, penerima
layanan, dan masyarakat sekitar. Masing-masing kelompok bermanfaat
untuk organisasi pembelajar, sehingga harus diberdayakan dan diberikan
akses untuk belajar.
4. Knowledge (Pengetahuan)
Subsistem ini bertugas mengatur pengetahuan yang telah diperoleh dan
dihasilkan, termasuk di dalamnya akuisisi, pembuatan, penyimpanan,
analisis dan penggalian data, transfer dan diseminasi, serta aplikasi dan
validasi pengetahuan.
5. Technology (Teknologi)
Merupakan subsistem yang terdiri dari jaringan teknologi dan informasi
terintegrasi pendukung, sehingga memungkinkan akses pertukaran informasi
dan pembelajaran.
 Contoh Penerapan CorpU
1) Coacing dan Mentoring
2) Comumunity of Practice
3) Peningkatan kompetensi melalui kegiatan in house training yg dilaksanakan
secara mandiri oleh UPT

Anda mungkin juga menyukai