Makalah Ini Dibuat Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Tindak Pidana Khusus
Dosen Pengampu:
Disusun Oleh:
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS SUBANG
2023
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat
yang diberikan-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul
Tujuan pembuatan makalah ini sebagai kewajiban untuk memenuhi tugas mata
kuliah Tindak Pidana Khusus di program studi Ilmu Hukum, Fakultas Hukum, Universitas
Subang.
Penulis menyadari makalah ini jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, penulis
meminta kritik dan saran dari pembaca agar kedepannya bisa lebih baik lagi. Akhir kata
penulis mengucapkan terima kasih kepada semua rekan kelompok yang telah membantu
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..........................................................................................................
BAB I.....................................................................................................................................
PENDAHULUAN..........................................................................................................
Latar Belakang...............................................................................................................
Rumusan Masalah.........................................................................................................
Metode Penelitian...........................................................................................................
BAB II...................................................................................................................................
PEMBAHASAN.............................................................................................................
BAB III..................................................................................................................................
KESIMPULAN..............................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Anak merupakan anugerah Tuhan Yang Maha Esa yang tidak akan tergantikan. Anak
adalah bagian dari generasi muda sebagai s alah satu sumber daya manusia yang
merupakan potensi dan penerus cita-cita perjuangan bangsa, yang memiliki peran strategis
dan mempunyai ciri-ciri dan sifat khusus memerlukan pembinaan dan perlindungan dalam
rangka menjamin pertumbuhan dan perkembangan fisik, mental, sosial secara utuh, serasi,
selaras, dan seimbang.1 Anak memiliki keterbatasan dalam memahami dan melindungi diri
dari berbagai pengaruh sistem yang ada. ketika anak terlibat dalam permasalahan hukum,
Pidana Anak.2
menimpanya, segala sesuatu yang dapat meringankan kerugiannya pada saat dia menjadi
korban itulah yang dimaksud dengan perlindungan. Dalam KUHP Indonesia, kejahatan
dalam bentuk pencabulan diatur dalam Pasal 289 KUHP3. Pasal ini diatur dalam buku II
Bab XIV Tentang Kejahatan Terhadap Kesusilaan. Adapun Pasal 289 menyatakan sebagai
berikut : “barang siapa dengan kekerasan atau ancaman Kekerasan atau ancaman kekerasan
1
Makarao, Hukum Perlindungan Anak dan Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga, Rineka Cipta, Jakarta 2013, hlm. 1
2
Abintoro Prakoso, Pembaruan Sistem Peradilan Pidana Anak, Laksbang Grafika, Yogyakarta, 2013, hlm. 15.
3
Anonimous, Kitab Undang-Undang Hukum acara Pidana dan Kitab Undang-Undang Hukum Pidana, Sinar Grafika, Jakarta, 2013, hlm. 99.
karena salahnya melakukan perbuatan melanggar kesopanan dengan hukuman penjara
pidana pencabulan?
(norma-norma) hukum dalam hukum positif. Penelitian ini adalah penelitian hukum
normatif atau penelitian hukum kepustakaan, yaitu penelitian yang dilakukan dengan
PEMBAHASAN
mana yang tidak boleh dilakukan, yang dilarang, dengan disertai ancaman atau sanksi
yang berupa pidana tertentu bagi barang siapa melanggar larangan tersebut. Maka
Menurut simons tindak pidana adalah tindakan melanggar hukum yang telah
dilakukan dengan sengaja ataupun tidak dengan sengaja oleh seseorang yang dapat
4
Tongat,Dasar-dasar Hukum Pidana Indonesai dalam prespektif pembaharuan,UMM Press, Malang, 2012, Hlm 13,96,97
5
Ibid. Hal 95
6
Ibid. Hal 96
2.2. Pengertian Tentang Anak
Perlindungan Anak, anak yakni yang belum berusia 18 tahun, termasuk anak yang
masih dalam kandungan. Perlindungan anak yaitu segala kegiatan untuk menjamin
anak dan untuk melindungi anak tersebut agar anak itu dapat hidup, tumbuh,
berkembang, dan berpartisipasi secara optimal sesuai dengan harkat dan martabat
(CRC) atau KHA menerapkan defenisi anak sebagai berikut: "Anak berarti setiap
manusia di bawah umur 18 tahun, kecuali menurut undang-undang yang berlaku pada
Menurut R.A. Kosnan “Anak-anak yaitu manusia muda dalam umur muda dalam
Akan tetapi, sebagai makhluk sosial yang paling rentan dan lemah, ironisnya anak-
anak justru sering kali ditempatkan dalam posisi yang paling di rugikan, tidak
memiliki hak untuk bersuara, dan bahkan mereka sering menjadi korban tindak
7
RR Juwita, II. Tinjauan Pustakap, http://digilib.unila.ac.id, diakses 10 Februari 2019
8
MN Mizan, II. Tinjauan Pustakap, http://repo.iain-tulungagung.ac.id, diakses 10 Februari 2019
2.3. Tindak Pidana Pencabulan
Yaitu segala perbuatan, dilakukan oleh diri sendiri ataupun kepada orang
yang lain yaitu berhubungan dengan alat vital atau bagian tubuh yang sensitive.
memegang, mencium bibir, serta itu dilakukan dengan kekerasan, dengan suatu
sebenarnya.9
perbuatan yang dilakukan oleh seseorang berdasarkan hawa nafsu yang berhubungan
dengan kelamin, perbuatan tersebut secara tidak langsung atau tidak langsung
9
Priyanto Aadil, Perkosaan dan pencabulan, http://www.academia.edu, diakses 10 Februari 2019
10
Wiji Rahayu, Tindak PIDANA PENCABULAN (Studi Kriminologis Tentang Sebab-Sebab Terjadinya Pencabulan Dan Penegakan Hukumnya
Di Kabupaten Purbalingga), http://fh.unsoed.ac.id, diakses 10 Februari 2018
R. Soesilo juga memberikan penjelasan mengenai perbuatan cabul yaitu sutau
terdapat pada Pasal 289 KUHP berbunyi sebagai berikut: “Barang siapa dengan
kekuatan badan.
kehormatan kesusilaan.12
11
Ibid
12
Sonia Jasmine,mTindakan Hukum Terhadap Anak Yang Melakukan Pencabulan, http://e-journal.uajy.ac.id diakses 10 Februari 2019
Landasan dari tindak pidana pencabulan yaitu diatur dalam KUHP Bab XIV pada
buku ke 2, yaitu pasal 289 - Pasal 296 Kitab Undang-undang Hukum Pidana dimana
dalam undang - undang tersebut mengatur tentang tindak pencabulan sebagai suatu
dalam Pasal 290 ayat (2) dan (3), Pasal 292, 293, 294 ayat (1), dan Pasal 295 KUHP.
Pasal 289 KUHP berbunyi : “Barang siapa dengan kekerasan atau ancaman kekerasan
sepatutnya harus diduganya, bahwa umurnya belum lima belas tahun atau kalau
diduga bahwa umurnya belum lima belas tahun atau kalau umurnya tidak jelas
“Orang dewasa yang melakukan perbuatan cabul dengan orang lain sesama
1. “Barang siapa dengan memberi atau menjanjikan uang atau barang, menyalah
3. “Tenggang waktu tersebut dalam pasal 74 bagi pengaduan ini adalah masing-
“Barang siapa melakukan perbuatan cabul dengan anaknya, nak tirinya, anak
1. Pidana penjara paling lama 5 tahun barang siapa yang dalam hal anaknya,
anak tirinya, anak angkatnya atau di bawah pengawasannya, atau orang yang
dilakukan perbuatan cabul dengannya. Setelah itu yaitu pidana penjara paling
lama 4 tahun barang siapa yang dalam hal dilakukannya perbuatan cabul oleh
orang selain yang disebutkan dalam butir 1 tersebut di atas yang diketahui yang
sepatutnya harus diduganya belum dewasa dengan orang lain, dengan sengaja
13
Nurjayady, Penerapan Hukum Tindak Pidana Pencabulan Terhadap Anak Di Bawah Mur (Studi Putusan Nomor 182 Pid.Sus2016/Pn.Sgm),
http://repositori.uin-alauddin.ac.id, diakses 10 Februari 2019
2.4. Tindak Pidana Pencabulan Anak
hak anak agar dapat hidup, tumbuh, berkembang dan berpartisipasi secara optimal
pengasuhan orang tua, wali, atau pihak lain manapun yang bertanggung jawab
macam perlakuan, salah satunya perlakuan salah lainnya. Apa yang dimaksud
cabul.15
14
Penjelasan Pasal 13 ayat (1) huruf f Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak
15
Pasal 76E Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan
Anak (“UU 35/2014”)
BAB III
PENUTUP
3. Kesimpulan
saksi dan korban juga dapat melindungi korban pencabulan anak dan korban-korban
2. Pembuktian dalam tindak pidana pencabulan menggunakan alat bukti sesuai dengan
KUHAP. Adapun alat bukti sah menurut Undang-Undang No.8 Tahun 1981 di atur dalam
Pasal 184 Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana yang terdiri dari Keterangan
Saksi, Keterangan ahli Surat Petunju, Keterangan terdakwa. Dalam penerapan hukum
Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak dengan menggunakan mekanisme dan sistem
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak asasi Manusia,
http://health.kompas.com/read/2014/05/14/1616274/Anak.Bisa.Jadi.PelakukekerasanSeksua
http://www.goriau.com/berita/umum/setiap-bulan-129-anak-jadi-korban-kekerasan-seksual.html