Disusun Oleh :
Nama : Yunari
NIM : 20201221114
Prodi : Manajemen P2K
Kekuatan karakter seorang muslim pada dasarnya adalah terletak pada kekuatan akhlak
karimahnya. Seorang Muslim yang tangguh lebih dicintai oleh Allah daripada seorang
Muslim yang lemah.
C. Akhlak terhadap lingkungan
Manusia sebagai pengemban amanah khalifah fi al-ardh, tidak hanya mempunyai
kewajiban menjaga hubungan baik dengan pencipta dan antar sesama saja, melainkan
juga harus memperhatikan keadaan lingkungan dan alam sekitar. Karena pada
kenyataannya apabila melihat kerusakan yang terjadi di bumi saat ini tidak lain adalah
akibat ulah manusia yang tidak mampu mengendalikan keserakahannya ketika
menemukan kekayaan bumi. Fenomena kerusakan bumi akibat perbuatan manusia ini
telah diperingatkan Allah dalam al-Qur’an.
Maka untuk mengantisipasi kerusakan yang sudah mulai mengakar agar tidak semakin
mendalam, selayaknya seorang muslim dari sejak dini mengenal tentang akhlak terhadap
lingkungan, contoh penerapan akhlak lingkungan diantaranya:
1. Menjaga kebersihan (QS.2:222)
2. Menyayangi hewan (QS.6:38, HR. Muslim & Abu Dawud)
3. Melakukan penghijauan (QS.28:77)
4. Menghidupkan lahan mati (QS.7:56) 193
5. Menjaga stabilitas alam (keberadaan kekayaan alam yang dapat diperbaharui
maupun yang tidak dapat diperbaharui) (QS.7:56-58)
D. Akhlak dalam kehidupan berbangsa dan bernegara
Islam dari awal penyebarannya telah menegaskan bahwa akhlak mempunyai kedudukan
penting dalam kehidupan, sehingga tidak ada hal yang lebih utama bagi Nabi Muhammad
SAW selaku penutup risalah kenabian setelah memperkenalkan aqidah islamiyah, selain
untuk menyempurnakan akhlak manusia di bumi.
Sejarah kepemimpinan Rasulullah dan kegemilangan Islam di abad pertengahan
mengajarkan bahwa akhlak karimah atau budi pekerti yang luhur merupakan pondasi
dasar terbentuknya sebuah bangsa yang tangguh dan berkarakter.
Akan tetapi dalam ajaran Islam kekuatan akhlak mulia tidak memiliki nilai tinggi tanpa
dilandasi aqidah Islamiyah yang baik, karena keberkahan itu tercurah kepada suatu negeri
sebab ketaatan penduduknya kepada Allah SWT, hal ini sebagaimana firman-Nya QS.
Al-A‟raaf ayat 96.
Apabila dua hal ini (aqidah dan akhlak) tertanam kuat dalam ideologi suatu bangsa, maka
disitulah muncul istilah Baldatun Thayyibatun wa Rabbun Ghafur sebuah istilah yang
menggambarkan keadaan negeri yang dilimpahi Allah rahmat-Nya melalui kekayaan
alam yang dimiliki, karena penduduknya yang selalu taat menjalankan perintahNya