Anda di halaman 1dari 4

MACAM - MACAM AKHLAK

MAKALAH TUGAS KULIAH

Disusun Oleh :
Nama : Yunari
NIM : 20201221114
Prodi : Manajemen P2K

Program Studi Strata Satu (S1) Manajemen


Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB)
Universitas Muhammadiyah Surabaya
Semester Gasal 2021 – 2022
A. Akhlak terhadap Allah dan Rasulullah
Akhlak kepada Allah sebagai akhlak yang paling utama karena Allah adalah Sang
Pencipta, yang menciptakan alam semesta termasuk juga manusia, sehingga mempunyai
akhlak yang baik kepada Allah merupakan suatu kewajiban bagi seorang Muslim sebagai
salah satu wujud penghambaan dan pengakuan manusia bahwa Allah Dzat yang Maha
Kuasa. Menurut Yunahar Ilyas, ada 8 sifat dasar yang berkaitan dengan Akhlak terhadap
Allah (Ilyas, 2014) antara lain:
1) Taqwa (QS.2:177, QS.65:2-4)
2) Cinta dan Ridha (QS.2:165)
3) Ikhlas (QS.98:5)
4) Khauf (QS. 35:28) dan Raja‟ (QS. 39:53)
5) Tawakkal (QS.11:123)
6) Syukur (QS.14:7, QS.31:12)
7) Muraqabah (QS.6:59, QS.4:1)
8) Taubat (QS.24:31)
Dari tahapan mengenal akhlak kepada Allah SWT, selanjutnya seorang Muslim harus
kenal dengan akhlak kepada Nabi Muhammad SAW sebagai manusia utama, Rasul
pengemban risalah kenabian yang terakhir, sangat memperdulikan kepentingan umatnya
dan begitu menyayangi umatnya, hal itu tergambar jelas dalam firman Allah “Sungguh
telah datang kepadamu seorang Rasul dari kaummu sendiri, berat terasa olehnya
penderitaanmu, sangat menginginkan (keimanan dan keselamatan) bagimu, Amat belas
kasihan lagi Penyayang terhadap orang-orang mukmin” (QS.atTaubah 9:28)
Menurut Marzuki (2009:22) Akhlak terhadap Rasulullah SAW bisa direalisasikan dengan
beberapa cara antara lain:
1) Mencintai dan memuliakan Rasul (QS. AtTaubah [9]:24)
2) Mengikuti dan menaati Rasul (QS. An-Nisa [4]:59)
3) Mengucapkan shalawat dan salam (QS. AlAhzab [33]:56)

B. Akhlak individual dan sosial


Seorang Muslim harus mempunyai standar akhlak Islami yang menjadi dasar dalam
kehidupannya. Allah melalui Rasulullah SAW mengajarkan banyak etika kehidupan yang
harus dimiliki secara individual oleh setiap Muslim.
Maka seorang Muslim harus selalu membiasakan diri untuk berbuat baik kepada diri
sendiri maupun orang lain. Berikut beberapa akhlak individu yang harus dimiliki oleh
setiap Muslim:
1) Benar atau Jujur (Shiddiq) (HR. Imam alBukhary)
2) Dapat dipercaya (Amanah) (QS.4:58)
3) Teguh Pendirian (Istiqamah) (QS.11:112)
4) Menjaga Harga Diri (Iffah) (QS.2:273)
5) Bersungguh-sungguh (Mujahadah) (QS.29:69)
6) Berani (Syaja‟ah) (QS. 8:15-16)
7) Rendah Hati (Tawadhu‟) (QS. 25:63)
8) Malu (HR. Tirmidzi)
9) Sabar (QS. 2:155-157)
10) Pemaaf (QS. 3:133-134)
Merujuk pada hadis yang tersebut di atas, selain akhlak individual, seorang Muslim juga
harus memiliki etika dalam berinteraksi sosial dengan orang lain.
Beberapa contoh dari akhlak sosial, antara lain:

 Saling Menyayangi (QS. 3:135)


 Saling Menasehati (QS. 103:3)
 Saling Menghormati (QS.60:8)
 Berlaku Adil (QS. 4:58)
 Menjaga Persaudaraan (QS. al-Hujurat:10)
 Tolong Menolong dalam Kebaikan (QS.5:2)
 Bermusyawarah (QS.3:159)

Kekuatan karakter seorang muslim pada dasarnya adalah terletak pada kekuatan akhlak
karimahnya. Seorang Muslim yang tangguh lebih dicintai oleh Allah daripada seorang
Muslim yang lemah.
C. Akhlak terhadap lingkungan
Manusia sebagai pengemban amanah khalifah fi al-ardh, tidak hanya mempunyai
kewajiban menjaga hubungan baik dengan pencipta dan antar sesama saja, melainkan
juga harus memperhatikan keadaan lingkungan dan alam sekitar. Karena pada
kenyataannya apabila melihat kerusakan yang terjadi di bumi saat ini tidak lain adalah
akibat ulah manusia yang tidak mampu mengendalikan keserakahannya ketika
menemukan kekayaan bumi. Fenomena kerusakan bumi akibat perbuatan manusia ini
telah diperingatkan Allah dalam al-Qur’an.

Maka untuk mengantisipasi kerusakan yang sudah mulai mengakar agar tidak semakin
mendalam, selayaknya seorang muslim dari sejak dini mengenal tentang akhlak terhadap
lingkungan, contoh penerapan akhlak lingkungan diantaranya:
1. Menjaga kebersihan (QS.2:222)
2. Menyayangi hewan (QS.6:38, HR. Muslim & Abu Dawud)
3. Melakukan penghijauan (QS.28:77)
4. Menghidupkan lahan mati (QS.7:56) 193
5. Menjaga stabilitas alam (keberadaan kekayaan alam yang dapat diperbaharui
maupun yang tidak dapat diperbaharui) (QS.7:56-58)
D. Akhlak dalam kehidupan berbangsa dan bernegara
Islam dari awal penyebarannya telah menegaskan bahwa akhlak mempunyai kedudukan
penting dalam kehidupan, sehingga tidak ada hal yang lebih utama bagi Nabi Muhammad
SAW selaku penutup risalah kenabian setelah memperkenalkan aqidah islamiyah, selain
untuk menyempurnakan akhlak manusia di bumi.
Sejarah kepemimpinan Rasulullah dan kegemilangan Islam di abad pertengahan
mengajarkan bahwa akhlak karimah atau budi pekerti yang luhur merupakan pondasi
dasar terbentuknya sebuah bangsa yang tangguh dan berkarakter.

Akan tetapi dalam ajaran Islam kekuatan akhlak mulia tidak memiliki nilai tinggi tanpa
dilandasi aqidah Islamiyah yang baik, karena keberkahan itu tercurah kepada suatu negeri
sebab ketaatan penduduknya kepada Allah SWT, hal ini sebagaimana firman-Nya QS.
Al-A‟raaf ayat 96.
Apabila dua hal ini (aqidah dan akhlak) tertanam kuat dalam ideologi suatu bangsa, maka
disitulah muncul istilah Baldatun Thayyibatun wa Rabbun Ghafur sebuah istilah yang
menggambarkan keadaan negeri yang dilimpahi Allah rahmat-Nya melalui kekayaan
alam yang dimiliki, karena penduduknya yang selalu taat menjalankan perintahNya

Anda mungkin juga menyukai