Anda di halaman 1dari 18

Mentoring Makhrifatullah ( Mengenal Allah )

..Urgensi Mengenal Allah


Makna Marifatullah
Marifatullah berasal dari kata marifah dan Allah. Marifah artinya mengetahui, mengenal. Mengenal Allah
bukan melalui zat Allah tetapi mengenal-Nya lewat tanda-tanda kebesaran-Nya (ayat-ayat-Nya).
Pentingnya Mengenal Allah
Seseorang yang mengenal Allah pasti akan tahu tujuan hidupnya, tujuan mengapa ia diciptakan (QS.52:56)
dan tidak tertipu oleh dunia. Sebaliknya orang yang tidak mengenal Allah akan menjalani hidupnya untuk
dunia saja (QS.47:12).
Marifatullah merupakan ilmu yang tertinggi yang harus dipahami manusia (QS.6:122). Hakikat ilmu adalah
memberikan keyakinan kepada yang mendalaminya. Marifatullah adalah ilmu yang tertinggi, sebab jika
dipahami akan memberikan keyakinan mendalam. Memahami marifatullah juga akan mengeluarkan
manusia dari kegelapan kebodohan kepada cahaya hidayah yang terang QS.6:122).
Berilmu dengan marifatullah sangat penting, karena :
a. Berhubungan dengan subjeknya, yaitu Allah
b. Berhubungan dengan manfaat yang diperoleh, yaitu meningkatkan keimanan dan ketakwaan,
yang dengannya akan diperoleh keberuntungan dan kemenangan.
1. Berikan pengantar mengapa kita perlu mengenal Allah.
Akal kita sendiri tidak mungkin menjelaskan secara benar asal kejadian kita (30:30).
Begitu banyak rahasia alam yang tidak mungkin dijelaskan kecuali oleh yang menciptakannya (30:54).
2. Jelaskan bukti-bukti adanya Allah.
Pada diri manusia terdapat ayat Allah [QS Adz-Dzariyat, 51:20-21]. Organ tubuh kita berjalan tanpa perintah
yang menunjukkan ada mekanisme yang menakjubkan dalam tubuh kita, pencernaan, eksresi, sekresi,
hormon, peredaran darah dll.
Keteraturan alam tidak mungkin terjadi begitu saja, kecuali ada yang mengaturnya, yaitu dzat yang
menciptakannya [QS 41:53].
Manusia memiliki kecenderungan (fithrah) untuk mencari dzat yang memiliki kekuatan melebihi dirinya.

..Jalan menuju Makrifatullah


~Melihat tanda-tanda kekuasaan Allah (ayat kauniyah). Semua yang berada di sekeliling kita baik yang kecil
hingga yang besar berada dalam diri kita atau dialam semesta semuanya adalah ayat Allah yang bersatu dalam
harmoni yang begitu indah dan banyak mengandung hikmah [QS. Al-Baqarah, 2:164 dan Ali Imran,
3:190-191]
~Merenungi dan mentadabburi ayat-ayat Al-Qur'an (ayat qouliyah). Kita diperintahkan untuk merenungi dan
mentadabburi [QS. An-Nisa, 4:82], [QS. Al-Mu'minun, 23:68], [QS. Shad, 38:2]. Al-Qur'an berisi kebenaran
yang meliputi semua hal, kebenarannya telah banyak dibuktikan,
"Kami akan memperlihatkan pada mereka tanda-tanda kekuasaan Kami di segenap ufuk dan pada diri mereka
sendiri, sehingga jelaslah bagi mereka bahwa Al-Qur'an adalah benar [QS. Fushshilat, 41:53]
~Memahami dan mencontoh Asma-ul Husna. Yang dimaksud dengan ma'rifah melalui asmaul Husna adalah
bersikap dengan apa yang diajarkan di dalam nash tentang sifat-sifat Allah dan asma-asma-Nya. Dialah Yang
Menciptakan, Yang Mengadakan, Yang Membentuk Rupa, Yang Mempunyai Nama-nama Yang Paling Baik,
bertasbih kepada-Nya apa yang ada di langit dan di bumi. Dan Dialah Yang Maha Perkasa lagi Maha

..Penghalang Menuju Makrifatullah


Hal-hal yang menghalangi Marifatullah
Kesombongan (QS.7:146, 25:21). Sebagaimana lazimnya orang yang sombong yang tidak mau mengenal
sesamanya, begitu pula manusia yang sombong terhadap Rabbnya, yang enggan berhubungan dengan-Nya.
Zalim (QS.4:153). Perbuatan zalim yang besar, menyebabkan Allah mengunci hati manusia. Padahal lewat hati
inilah Allah memberikan hidayah-Nya. Sedangkan awal hidayah seseorang ialah mengenal hakikat-Nya lagi.
Bersandar pada panca indera (QS.2:55). Mereka tidak beriman kepada Allah dengan dalih tidak bisa melihat
Allah, padahal banyak sesuatu yang tidak bisa mereka lihat, tapi mereka yakin keberadaannya, seperti gaya
gravitasi bumi, arus listrik, akalpikiran, dsb.

Dusta (QS.7:176). Lazimnya seorang yang dusta, yang tidak sama antara hati dan ucapannya,perbuatannya.
Begitu pula manusia yang berdusta terhadap Allah. Sebenarnya hati mengakui keberadaan Allah, namun hawa
nafsunya menolak dan mengajaknya berdusta.
Membatalkan janji dengan Allah (QS.2:26-27)
Lalai (QS.21:1-3)
Banyak berbuat maksiat. Satu perbuatan maksiat bagaikan satu titik noda hitam yang mengotori hati manusia.
Bila manusia banyak berbuat maksiat sedangkan ia tidak bertaubat, niscaya hati tersebut akan tertutup nodanoda hitam hingga menghalangi masuknya hidayah Allah.
Ragu-ragu (QS.6:109-10)
Semua sifat di atas merupakan bibit-bibit kekafiran kepada Allah yang harus dibersihkan dari hati. Sebab,
kekafiranlah yang menyebabkan Allah mengunci mati, menutup mata dan telinga manusia serta
1. menyiksa mereka di neraka (QS.2:6-7).

Sifat-sifat Allah.
http://saputra51.wordpress.com/2012/05/06/20-sifat-allah-swt/

Materi Tambahan :
Ma'iyatullah yang berarti adalah Allah selalu bersama makhluknya, terbagi ke dalam dua bagian :
Ma'iyah umum. Ma'iyah umum berarti pengetahuan Allah yang meliputi seluruh makhluknya (QS. Al-An'am,
6:59; QS. Al-Mujadilah, 58:7; QS. Al-Hadid, 57 : 4).
Ma'iyah khusus. Ma'iyah khusus artinya dukungan dan pertolongan Allah. Dan ini khusus untuk orang-orang
yang beriman (QS. Al-Baqarah, 2 : 153, 194; QS. At-Taubah, 9 : 40; QS. Muhammad, 47 : 35).
Pengaruh ma'iyatullah :
Akan selalu menimbulkan perasaan selalu diawasi Allah (Muroqobbatullah) (QS. Qaf, 50 : 35).
Membangkitkan sifat ihsan yaitu beribadah dan taat kepada Allah di setiap saat seakan-akan melihat-Nya dan

jika tidak mampu (membayangkan) maka Allah pasti melihatnya.


Membangkitkan perasaan tabah dan sabar dalam berda'wah kepada Islam serta berkeyakinan penuh bahwa
Allah selalu menolong.
Teguh memegang prinsip kebenaran sebab ia yakin Allah akan menolongnya (QS. Al-Mu'min, 40 : 52)
1. Berikan pengantar.
-Cinta adalah yang sangat dikenal tidak ada yang tidak mengetahuinya tetapi pemahaman dan pendapat orang
tentangnya berbeda. Pemahaman cinta disini akan dikembalikan kepada Islam mengartikan kata cinta itu. Cinta
berarti suka atau senang terhadap sesuatu dan akan berganti dengan kesedihan (pada orang yang
mencintai) bila sesuatu itu tidak ada padanya. Mencintai Allah (mahabbatullah) berarti menjadikan Allah SWT
sesuatu yang akan dicintai yang akan mendatangkan ketentraman bila kita mengingat-Nya dan mendatangkan
kebahagiaan bila ia senantiasa hadir dalam kehidupan. Buah dari mencintai-Nya adalah ibadah yang semakin
dirasakan kenikmatan serta nilainya. Mahabbatullah adalah salah satu ukuran keimanan kita kepada-Nya.
Semakin tinggi keimanan seseorang.
2. Jelaskan perbedaan cinta karena iman dan cinta karena syahwat.
Cinta imani adalah cinta yang motivasinya iman kepada Allah. Landasannya adalah fitrah manusia sebagai
hamba yang wajib beribadah kepada-Nya. Cinta imani meliputi Hubungan seseorang dengan Allah, Rasul-Nya
serta Islam sebagai satu-satunya bimbingan yang benar. Dalam cinta imani mencintai manusia dilandasi
kecintaan kepada Allah serta membenci sesuatu karena Allah juga [QS. Al-Hujurat, 49: 7]. Lawan dari cinta
imani adalah cinta syahwati. Motif cinta syahwati adalah mencintai berdasarkan selera pribadi dimana selera
setiap orang berbeda. Cinta ini diidentikkan dengan hubungan laki-laki dan perempuan. Dalam Islam setiap
keinginan untuk memiliki sesuatu dan sesuatu itu dicintainya dikatakan sebagai cinta syahwati seperti
keinginan untuk terkenal, berkuasa dan banyak harta [baca QS 3: 14, 2:165]. Cinta imani yang dominan akan
dapat mengendalikan cinta syahwati.
3. Jelaskan bagaimana mencapai mahabbatullah
Untuk menjadi hamba Allah yang dicintai-Nya (al-mahbub) maka kita harus berusaha menjadi hamba Allah
yang mencintai-Nya (Al-Muhibb) dan meletakkan cinta kepada Allah dan Rasul-Nya melebihi dari yang lain.
Empat hal berikut yang dapat ditempuh oleh kita dalam rangka meraih derajat mencintai Allah dari uraian
Ibnul Qayyim Al-Jauziyyah.
Membaca Al-Qur'an dengan khusyu penuh penghayatan [QS. An-Nisa, 4: 82].
Ahli Al-Qur'an mendapatkan kemuliaan, "Allah akan mengangkat (kedudukan) beberapa kaum dari AlQur'an ini. Dan akan meletakkan sebagian yang lain (di tempat yang lain) [HR Muslim].
Memperbanyak ibadah sunnah
Dzikir dalam segala tingkah laku [QS. Al-Ahzab, 33: 35, 41:-42, Al-Jumu'ah, 62: 10, Ali Imran, 3:110].
Mahabbatullah harus menjauhi semua sebab yang menghalangi antara kalbu dari Allah [QS.
Asy-Syu'ara, 26: 88-89].
Tiga pintu yang harus dijauhi agar ikatan hati dengan Allah tetap terjaga antara lain:
1. Pintu syubhat yang selalu mewariskan keragu-raguan tentang agama Allah (Al -Islam)
2. Pintu syahwat yang selalu mewariskan tradisi mendahulukan hawa nafsu daripada taat dan ridha-Nya
3. Pintu amarah yang selahu mewariskan permusuhan di antara makhluk Allah

Makhrifatul Rasul
..Kenapa Butuh Rasul ?
1. Jelaskan arti penting Rasul.
Secara definisi Rasul adalah seorang laki-laki yang dipilih dan diutus oleh Allah SWT dengan membawa
risalah. Ia berkewajiban menyampaikan risalah itu kepada seluruh ummat manusia. Risalah adalah wahyu
dari Allah SWT yang diberikan kepada para RasulNya yang berisikan aturan-aturan hidup manusia. Risalah
yang dibawa oleh Rasul merupakan rangkaian yang tidak dapat dipisahkan (QS Asy Syuura 13)
2. Ada tiga hal yang menyebabkan manusia membutuhkan rasul dalam kehidupannya,
yaitu :
1. Untuk mengetahui dan mengenal Allah sebagai Al-Khalik (Maha pencipta terhadap segala sesuatu)
2. Untuk mengetahui tata cara beribadah kepada Allah SWT. Misalnya Allah nyuruh kita shalat. Gimana sich cara
shalat itu ?Nah, kita lihat shalatnya Rasul
3. Mewujudkan konsep kehidupan yang kita butuhkan dalam menata kehidupan, Maksudnya, gimana cara
merealisasikan aturan dari Allah itu dalam kehidupan

..Makna Risalah
Makna Risalah dan Rasul
Risalah : sesuatu yang diwahyukan Allah SWT berupa prinsip hidup, moral, ibadah, aqidah untuk mengatur
kehidupan manusia agar terwujud kebahagiaan di dunia dan akhirat
Rasul : Seorang laki-laki (QS.21:7) yang diberi wahyu oleh Allah SWT yang berkewajiban untuk
melaksanakannya dan diperintahkan untuk menyampaikannya kepada manusia

..Tugas Rasul
1. Menyampaikan (tabligh) (QS.5:67, 33:39). Yang disampaikan mereka berupa :
Marifatullah (QS.6:102) (Mengenal hakikat Allah)
Tauhidullah (QS.21:25) (Mengesakan Allah)
Basyir wa Nadzir (QS.6:48) (Memberi kabar gembira dan peringatan)
2. Mendidik dan membimbing (QS.62:2)
Memperbaiki jiwa dan membersihkan serta meluruskan dari hawa nafsu dan sifat-sifat tercela
(QS.62:2)
Meluruskan aqidah serta fiqrah yang menyimpang dari Islam (QS.2:213)
Memimpin umat dengan menjalankan metode Robbani (QS.38:26)
Jelaskan peran dan tugas Rasul.
a. Menyeru manusia untuk menyembah pada Allah saja (QS Al Anbiya 25)
b. Menjadi contoh dan teladan yang baik (QS Al Ahzab 21)
c. Menyampaikan perintah dan larangan Allah pada manusia
d. Membimbing manusia ke jalan yang lurus (QS Al Fath 28)
e. Memberi kabar gembira pada orang beriman (QS Al A'raaf 188)
f. Memberi peringatan tentang alam akhirat dan kehidupan sesudah mati (QS Asy Syuura 42)
g. Mematahkan alasan manusia yang hendak lari dari pertanggungjawaban di akhirat nanti (QS An nisa 165)
..Sifat-sifat Rasul
Jelaskan sifat-sifat Rasul yang utama.
a. Shidiq, benar dalam perkataan maupun perbuatan
b. Amanah, dapat dipercaya
c. Tabligh, menyampaikan semua wahyu Allah pada manusia
d. Fathonah, cerdas
e. Ma'shum, bebas dari dosa dan kesalahan dalam membawa syari'at
1). SiddiqSiddiq artinya jujur dan sangat tidak mungkin Rasulullah bersifat bohong (kidzib) Rasulullah sangat
jujur baik dalam pekerjaan maupun perkataannya. Apa yang dikatakan dan disampaikan serta yang diperbuat
adalah benar dan tidak bohong. Karena akhlak Rasulullah adalah cerminan dari perintah Allah SWT.

2). Amanah.
Amanah artinya dapat dipercaya. Sangat tidak mungkin Rasulullah bersifat Khianat atau tidak dapat dipercaya.
Rasulullah tidak berbuat yang melanggar aturan Allah SWT. Rasulullah taat kepada Allah SWT. Dan dalam
membawakan risalah sesuai dengan petunjuk Allah SWT tidak mengadakan penghianatan terhadap Allah SWT
maupun kepada umatnya.
3). Tabligh
Tabligh artinya menyampaikan. Rasulullah sangat tidak mungkin untuk menyembunyikan (kitman). Setiap
wahyu dari Allah disampaikan kepada umatnya tidak ada yang ditutup- tutupi atau disembunyikan walaupun
yang disampaikan itu pahit dan bertentangan dengan tradisi orang kafir. Rasulullah menyampaikan risalah
secara sempurna sesuai dengan perintah Allah SWT.
4). Fathonah
Fathonah artinya cerdas. Sangat tidak mungkin Rasul bersifat baladah atau bodoh. Para Rasul semuanya cerdas
sehingga dapat menyampaikan wahyu yang telah diterima dari Allah SWT. Rasul adalah manusia pilihan Allah
SWT maka sangat tidak mungkin Rasul itu bodoh. Apabila bodoh bagaimana bisa menyampaikan wahyu Allah.
Sifat-Sifat Para Rasul
1. Mereka adalah manusia (QS.17:93-94, 18:110) 20 Mereka memerlukan makan, minum (QS.25:20), beristri
(QS.13:38), ditimpa sakit (QS.2:83-84)
2. Mashum (terjaga dari kesalahan) (QS.3:161, 53:1-4) Semua Rasul adalah mashum, tidak pernah salah dalam
menyampaikan risalah dari Allah. Yang dimaksud mashum di sini adalah mereka tidak pernah meninggalkan
kewajiban, tidak mengerjan hal-hal yang haram, dan tidak berbuat sesuatu yang tidak sesuai dengan ajaran
Islam (QS.3:161, 53:1-4)
3. Sebagai suri tauladan (QS.33:21, 6:89-90)
Teladan dalam kesabaran dan menanggung penderitaan dalam memperjuangkan Islam (QS.6:34)
Teladan dalam ketabahan memegang prinsip
Teladan dalam saling mencintai dan persaudaraan muslim (QS.59:9)
Teladan dalam setiap akhlak mulia (QS.33;21, 68:4)

..Sejarah Rasul
1. Masa Kelahiran Nabi Muhammad SAW dan Kebiasaan Masyarakat Jahiliyah
Pada masa kelahiran Nabi Muhammad SAW terdapat kejadian yang luar biasa yaitu ada serombongan pasukan
Gajah yang dipimpin Raja Abrahah (Gubernur kerajaan Habsyi di Yaman) hendak menghancurkan Kakbah karena
negeri Makkah semakin ramai dan bangsa Quraisy semakin terhormat dan setiap tahunnya selalu padat umat
manusia untuk haji. Ini membuat Abrahah iri dan Abrahah berusaha membelokkan umat manusia agar tidak lagi
ke Makkah. Abrahah mendirikan gereja besar di Shana yang bernama Al-Qulles. Namun tak seorang pun mau
datang ke gereja Al Qulles itu. Abrahah marah besar dan akhirnya mengerahkan tentara bergajah untuk
menyerang Kakbah. Didekat Makkah pasukan bergajah merampas harta benda penduduk termasuk 100 ekor
Unta Abdul Muthalib
Dengan tak disangka Abdul Munthalib kedatangan utusan Abrahah supaya menghadap ke Abrahah. Yang pada
akhirnya Abdul Munthalib meminta Untanya untuk dikembalikan dan bersedia mengungsi bersama penduduk
dan Abdul Munthalib berdoa kepada Allah supaya Kakbah diselamatkan.
Keadaan kota Makkah sepi tentara Abrahah dengan leluasa masuk Makkah dan siap untuk menghancurkan
Kakbah. Allah SWT mengutus burung Ababil untuk membawa kerikil Sijjil dengan paruhnya. Kerikil itu dijatuhkan
tepat mengenai kepala masing-masing pasukan bergajah tersebut hingga tembus ke badan sampai mati.
Peristiwa ini diabadikan dalam Al-Quran surat Al Fiil ayat 1-5. (QS 105 :1-5). Pasukan bergajah hancur lebur
mendapat adzab dari Allah SWT.
Pada masa itu lahir bayi yang diberi nama Muhammad dari kandungan ibu Aminah dan yang ber-ayahkan
Abdullah. Muhammad lahir sudah yatim karena saat nabi Muhammad SAW masih dalam kandungan ayahnya
sudah meninggal dunia. Nabi Muhammad SAW lahir pada hari Senin, 12 Rabiul Awal tahun Gajah dan
bertepatan tanggal 22 April 571 M.

2. Kebiasaan Masyarakat Jahiliyah


Pada zaman kelahiran nabi Muhammad SAW masyarakat Makkah mempunyai kebiasaan jahiliyah yaitu
kebiasaan menyembah patung atau berhala. Jahiliyah artinya zaman kebodohan. Yang disembah bukan Allah
tetapi patung atau berhala dan kebiasaannya sangat buruk yaitu mabuk, berjudi, maksiat dan merendahkan
derajat wanita. Mereka hidup berpindah-pindah dan terpecah dalam suku-suku yang disebut kabilah. Hidup
serba bebas tidak ada aturan dalam bermasyarakat. Sehingga kehidupan sangat kacau balau.
Nah, di saat kekacaubalauan masyarakat Makkah itu lahir Nabi Muhammad SAW sebagai Rahmat bagi seluruh
alam.
3. Masa Kanak-Kanak Nabi Muhammad SAW hingga Masa Kerasulannya
Kebiasaan di kalangan pemuka pada saat itu apabila mempunyai bayi, maka bayi yang baru lahir itu
dititipkan kepada kaum ibu pedesaan. Dengan tujuan agar dapat menghirup udara segar dan bersih serta untuk
menjaga kondisi tubuh ibunya agar tetap sehat.
Menurut riwayat, setelah Muhammad dilahirkan disusui oleh ibunya hanya beberapa hari saja, Tsuaibah
menyusui 3 hari setelah itu oleh Abdul Munthalib disusukan kepada Halimah Sadiyah istri Haris dari kabilah
Banu Saad.
Semenjak kecil Muhammad memiliki keistimewaan yaitu badannya cepat besar, umur 5 bulan sudah
dapat berjalan dan umur 9 th sudah lancar berbicara serta umur 2 th sudah menggembalakan kambing dan
wajahnya memancarkan cahaya.
Muhammad diasuh Halimah selama 6 th. Pada usia 4 th Muhammad didekati oleh malaikat Jibril dan
menelentangkannya lalu membelah dada dan mengeluarkan hati serta segumpal darah dari dada nabi
Muhammad SAW lalu Jibril mencucinya kemudian menata kembali ke tempatnya dan Muhammad tetap dalam
keadaan bugar.
Dengan adanya peristiwa pembelahan dada itu, Halimah khawatir dan mengembalikan Muhammad ke
ibundanya. Pada usia 6 th nabi diajak Ibunya untuk berziarah ke makam ayahnya di Yatsrib dengan perlalanan
500 km. Dalam perjalanan pulang ke Makkah Aminah sakit dan akhirnya meninggal di Abwa yang terletak antara
Makkah dan Madinah.
Nabi Muhammad lantas ditemani Ummu Aiman ke Makkah dan diantarkan ke tempat kakeknya yaitu
Abdul Munthalib. Sejak itu Nabi menjadi yatim piyatu tidak punya ayah dan ibu. Abdul Munthalib sangat
menyayangi cucunya ini (Muhammad) dan pada usia 8 th 2 bl 10 hari Abdul Munthalib wafat. Kemudian Nabi
diasuh oleh pamannya yang bernama Abu Thalib.
Abu Thalib mengasuh menjaga nabi sampai umur lebih dari 40 th. Pada usia 12 th nabi diajak Abu Thalib
berdagang ke Syam. Di tengah perjalanan bertemu dengan pendeta Bahira. Untuk keselamatan nabi Bahira
meminta abu Thalib kembali ke Makkah.
Ketika Nabi berusia 15 th meletus perang Fijar antara kabilah Quraisy bersama Kinanah dengan Qais
Ailan. Nabi ikut bergabung dalam perang ini dengan mengumpulkan anak-anak panah buat paman-paman
beliau untuk dilemparkan kembali ke musuh.
Pada masa remajanya Nabi Muhammad biasa menggembala Kambing dan pada usia 25 th menjalankan
barang dagangan milik Khadijah ke Syam. Nabi Muhammad SAW dipercaya untuk berdagang dan ditemani oleh
Maisyarah. Dalam berdagang nabi SAW jujur dan amanah serta keuntungannya melimpah ruah.
Peristiwa tentang cara dagangnya nabi SAW itu diceritakan Maisyarah ke Khadijah. Lantas Khadijah
tertarik dan mengutus Nufaisah Binti Mun-ya untuk menemui Nabi agar mau menikah dengan Khadijah. Setelah
itu Nabi memusyawarahkan kepada pamannya dan disetujuinya akhirnya Khadijah menikah dengan Nabi
Muhammad SAW dengan mas kawin 20 ekor Onta Muda.
Usia Khadijah waktu itu 40 th dan Nabi Muhammad SAW 25 th. Dalam perkawinannya Nabi dianugerahi
6 putra-putri yaitu Qasim, Abdullah, Zainab, Ruqayah, Ummu Kulsum dan Fatimah. Semua anak laki-laki nabi
wafat waktu masih kecil dan anak perempuannya yang masih hidup sampai nabi wafat adalah Fatimah.
Masa Kerasulan Nabi Muhammad SAW
Pada usia 35 th lima tahun sebelum kenabian ada suatu peristiwa yaitu Makkah dilanda banjir besar
hingga meluap ke baitul Haram yang dapat meruntuhkan Kakbah. Dengan peristiwa itu orang-orang Quraisy
sepakat untuk memperbaiki Kakbah dan yang menjadi arsitek adalah orang Romawi yang bernama Baqum.
Ketika pembangunan sudah sampai di bagian Hajar Aswad mereka saling berselisih tentang siapa yang
meletakkan hajar Aswad ditempat semula dan perselisihan ini sampai 5 hari tanpa ada keputusan dan bahkan
hampir terjadi peretumpahan darah. Akhirnya Abu Umayah menawarkan jalan keluar siapa yang pertama kali
masuk lewat pintu Masjid itulah orang yang memimpin peletakan Hajar Aswad. Semua pada sepakat dengan
cara ini. Allah SWT menghendaki ternyata yang pertama kali masuk pintu masjid adalah Rasulullah SAW dan
yang berhak adalah Rasulullah.

Orang-orang Quraisy berkumpul untuk meletakkan Hajar Aswad . Rasulullah meminta sehelai selendang
dan pemuka-pemuka kabilah supaya memegang ujung-ujung selendang lalu mengangkatnya bersama-sama.
Setelah mendekati tempatnya Nabi mengambil Hajar Aswad dan meletakkannya ke tempat semula akhirnya
legalah semua. Mereka pada berbisik dan menjuluki Al-Amin yang artinya dapat dipercaya.
Nabi Muhammad SAW mempunyai kelebihan dibanding dengan manusia biasa, beliau sebagai orang
yang unggul, pandai, terpelihara dari hal-hal yang buruk, perkataannya lembut, akhlaknya utama, sifatnya mulia,
jujur terjaga jiwanya, terpuji kebaikannya, paling baik amalnya, tepat janji, paling bisa dipercaya sehingga
mendapat julukan Al-Amin dan beliau juga membawa bebannya sendiri, memberi kepada orang miskin,
menjamu tamu dan menolong siapapun yang hendak menegakkan kebenaran.
Pada saat Nabi Muhammad SAW hampir berusia 40 th kesukaannya mengasingkan diri dengan berbekal
Roti dan pergi ke Gua Hira di Jabal Nur. Rasulullah di Gua Hira beribadah dan memikirkan keagungan alam. Pada
usia genap 40 th Nabi dianggkat menjadi Rasul. Beliau menerima wahyu yang pertama di gua Hira dengan
perantaraan Malaikat jibril yaitu surat Al-Alaq ayat 1-5.
Ketika Nabi berada di gua Hira datang malaikat Jibril dan memeluk Nabi sambil berkata Bacalah. Jawab
Nabi Aku tidak dapat membaca Lantas Malaikat memegangi dan merangkul Nabi hingga sesak kemudian
melepaskannya dan berkata lagi Bacalah. Jawab NabiAku tidak bisa membaca. Lantas Malaikat memegangi
dan merangkulnya lagi sampai ketiga kalinya sampai Nabi merasa sesak kemudian melepasknnya. Lalu Nabi
bersedia mengikutinya (Surat Al-Alaq ayat 1-5). QS 96 : 1-5)
Rasulullah mengulang bacaan ini dengan hati yang bergetar lalu pulang dan menemui Khadijah
(isterinya) untuk minta diselimutinya. Beliau diselimuti hingga tidak lagi menggigil tapi khawatir akan keadaan
dirinya.
Khadijah menemui Waraqah bin Naufal dan menceritakan kejadian yang dialami oleh Nabi. Waraqah
menanggapi Maha suci, Maha suci, Dia benar-benar nabi umat ini, katakanlah kepadanya, agar dia berteguh
hati.
4. Rasulullah Berdakwah
Rasulullah SAW di kala mengasingkan diri di Gua Hira dengan perasaan cemas dan khawatir tiba-tiba terdengan
suara dari langit, beliau menengadah tampak malaikat jibril. Beliau menggigil, ketakutan dan pulang minta
kepada isterinya untuk menyelimutinya. Dalam keadaan berselimut itu datang Jibril menyampaikan wahyu yang
ke dua yaitu surat Al Muddatsir (QS 74 ayat 1-7).
Dengan turunnya wahyu ini Rasulullah SAW mendapat tugas untuk menyiarkan agama Islam dan
mengajak umat manusia menyembah Allah SWT.
1). Menyiarkan Agama Islam Secara Sembunyi-Sembunyi
Setelah Rasulullah SAW menerima wahyu kedua mulailah beliau dakwah secara sembunyi-sembunyi dengan
mengajak keluarganya dan sahabat-sahabat beliau seorang demi seorang masuk Islam.
Orang-orang yang pertama-tama masuk Islam adalah:
a). Siti Khadijah (Istri Nabi SAW)
b). Ali Bin Abi Thalib (Paman Nabi SAW)
c). Zaid Bin Haritsah (Anak angkat Nabi SAW)
d). Abu Bakar Ash-Shidiq (Sahabat Dekat Nabi SAW)
Orang-orang yang masuk Islam dengan perantaraan Abu Bakar Ash-Shidiq yaitu:
a). Utsman Bin Affan
b). Zubair Bin Awwam
c). Saad Bin Abi Waqqash
d). Abdurahman Bin Auf
e). Thalhah Bin Ubaidillah
f). Abu Ubaidillah Bin Jarrah
g). Arqam Bin Abil Arqam
h). Fatimah Binti Khathab
Mereka itu diberi gelar As-Saabiqunal Awwaluun Artinya orang-orang yang terdahulu dan yang pertama-tama
masuk Islam dan mendapat pelajaran tentang Islam langsung dari Rasulullah SAW di rumah Arqam Bin Abil
Arqam.
2). Menyiarkan Agama Islam Secara Terang-Terangan
Tiga tahun lamanya Rasulullah SAW dakwah secara sembunyi sembunyi dari satu rumah ke rumah lainnya.
Kemudian turun surat Al Hijr: 94 (QS 15 ayat 94). ArtinyaMaka sampaikanlah secara terang-terangan segala apa
yang telah diperintahkan kepadamu dan berpalinglah dari orang-orang musyrik (QS Al Hijr : 15). Dengan

turunnya ayat ini Rasulullah SAW menyiarkan dakwah secara terang-terangan dan meninggalkan cara sembunyisembunyi. Agama Islam menjadi perhatian dan pembicaraan yang ramai dikalangan masyarakat Makkah. Islam
semakin meluas dan pengikutnya semakin bertambah.
5. Bagaimana tanggapan orang-orang Quraisy?
Orang-orang quraisy marah dan melarang penyiaran islam bahkan nyawa Rasul terancam. Nabi beserta
sahabatnya semakin kuat dan tangguh tantangan dan hambatan dihadapi dengan tabah serta sabar walaupun
ejekan, cacian, olok-olokan dan tertawaan, menjelek-jelekkan, melawan al-Quran dan memberikan tawaran
bergantian dalam penyembahan.
Dakwah secara terangan ini walaupun banyak tantangan banyak yang masuk Agama Islam dan untuk
penyiaran Islam Nabi SAW ke Habasyah (Etiopia),Thaif, dan Yatsrib (Madinah). Sehingga Islam meluas dan
banyak pengikutnya.
Pada masa kerasulan Nabi Muhammad SAW th ke 10 pada saat Amul Khuzniartinya tahun duka cita
yaitu Abu Thalib (pamannya wafat) dan siti Khadijah (istri nabi juga wafat) serta umat Islam pada sengsara.
Ditengah kesedihan ini Nabi Muhammad dijemput oleh Malaikat Jibril untuk Isra Miraj yaitu sebuah perjalanan
dari masjidil Aqsha ke Masjidil Haram dan dari Masjidil Haram menuju ke Sidratul Muntaha untuk menghadap
Allah SWT untuk menerima perintah shalat lima waktu.
6. Rasulullah SAW sebagai Uswatun Hasanah
Uswatun Hasanah artinya teladan yang baik. Panutan dan teladan umat Islam adalah Nabi Muhammad
SAW. seorang laki-laki pilihan Allah SWT yang diutus untuk menyampaikan ajaran yang benar yaitu Agama Islam.
Oleh sebab itu, kita sebagai muslim harus meniru dan mencontoh kepribadian beliau. Sebagaimana Firman Allah
SWT dalam QS Al Ahzab ayat 21 yang berbunyi:
ArtinyaSesungguhnya telah ada pada diri Rasulullah SAW suri teladan yang baik bagimu bagi orang yang
mengharap rahmat Allah SWT dan hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.(QS Al Ahzab:21).
Untuk dapat meneladani Rasulullah SAW harus banyak belajar dari Al-Quran dan Al Hadits. Sebagai
salah satu contoh saja yaitu tentang kejujuran dan amanah atau dapat dipercayanya nabi Muhammad SAW.
8. Haji Wada Rasulullah SAW
Pada tahun 10 H, nabi Muhammad SAW melaksanakan haji yang terakhir yautu haji wada. Sekitar 100
ribu jamaah yang turut serta dalam ibadah haji bersama beliau. Pada saat wukuf di arafah Nabi SAW
menyampaikan khutbahnya dihadapan umatnya yaitu yang berisi pelarangan melaksanakan penumpahan darah
kecuali dengan cara yang benar, melarang mengambil harta orang lain dengan cara yang tidak benar, melarang
makan makanan yang riba dan menganiaya, hamba sahaya harus diperlakukan dengan baik, dan umatnya
supaya berpegang teguh dengan Al Quran dan sunah Nabi SAW. Dalam surat Al Maidah ayat 3 telah
diungkapkan bahwa:
Artinya: Pada hari ini telah Aku sempurnakan untukmu agamamu, dan sungguh telah Aku cukupkan nikmat-Ku
bagimu, dan telah Aku ridhai Islam sebagai agamamu. (Q.S. Al Maidah (5) : 3). Ayat ini menjelaskan bahwa
dakwah nabi Muhammad SAW telah sempurna. Nabi Muhammad SAW dakwah selama 23 tahun. Pada suatu
hari beliau merasa kurang enak badan, badan beliau semakin tambah melemah, beliau menunjuk Abu Bakar
sebagai imam pengganti beliau dalam shalat. Pada tanggal 12 Rabiul Awwal tahun 11 Hijriyah beliu wafat dalam
usia 63 tahun.
B. Nabi Muhammad SAW Rahmatan Lil Alamin
Nabi Muhammad SAW adalah nabi akhiruzzaman yaitu nabi yang terakhir di dunia ini. Maka setelah nabi
Muhammad Saw tidak ada nabi lagi di dunia ini. Allah SWT mengutus nabi Muhammad SAW sebagai rahmatan
lil Alamin yaitu untuk semua manusia dan bangsa. Nabi Muhammad Saw diutus untuk memberikan bimbingan
kepada manusia agar menjalani hidup yang benar sehingga dapat memperoleh kebahagiaan di dunia maupun di
akherat.

Tambahan Materi :
1. Berikan penjelasan tentang arti penting mempelajari sirah Rasulullah SAW.
Karakteristik Rasulullah merupakan representasi terlengkap sebuah pribadi agung yang pernah lahir di muka
bumi ini. Keagungan kepribadian beliau mencakup segala aspek kehidupan. Beliau sebagai ayah dan tidak
semua rasul menjadi ayah. Beliau sebagai suami, tidak semua rasul menjadi suami. Setidaknya ada empat hal
inti yang secara ringkas menyangkut kehidupan beliau antara lain : penata akhlaq yang utama, figur keluarga
yang utama, guru dan pembimbing yang utama, pemimpin negara, politikus dan komandan tentara yang utama.

2. Jelaskan kekhususan Nabi SAW dibandingkan Rasul yang lain.


a. Nabi Muhammad SAW adalah penutup nabi dan rasul (QS Al Ahzab 40)
b. Nabi Muhammad SAW diutus untuk seluruh manusia (QS Saba 28)
c. Nabi Muhammad SAW diutus hingga hari kiamat
d. Nabi Muhammad SAW rahmat bagi alam semesta (QS Al Anbiya 107)
e. Ajaran yang dibawa Nabi Muhammad SAW berfungsi mengganti atau menyempurnakan syariat nabi
terdahulu. (QS Al Baqarah 106)
3. Berikan penjelasan beberapa hal yang harus ditiru dari Rasulullah SAW.
a. Akhlaq Muhammad.
Dia memiiki berbagai sifat kebaikan ciri kesempurnaan, kebersihan, hikmah, rendah hati, berbudi, hubungan
kekeluargaan yang baik, pemurah, adil, hidup sederhana, takwa, pemberani, fasih dalam berbicara, dll.
b. Pergaulannya.
Senantiasa bermuka cerah, senyum tak pernah lepas dari bibir beliau, bergaul akrab dengan para
sahabatnya, sayang pada anak-anaknya, mengunjungi sahabatnya yang sakit, pemaaf, berbuat baik pada
yang pernah berbuat buruk padanya.
c. Kerendahan hatinya
Pada suatu hari seorang sahabat beliau melihat beliau sedang tidur diatas tikar lalu ia menangis terharu atas apa
yang ia lihat. Beliau bertanya, "Kenapa kau menangis?" Maka jawab sahabatnya itu, "Engkau menyebut-nyebut
Kaisar Rum dan Kisra Parsi serta kerajaan keduanya sedang aku melihatmu tidur beralaskan tikar sedang engkau
Rasul Allah kepada mahluk-Nya dan khalifah-Nya di muka bumi-Nya." Maka jawabannya menenangkan,
"Biarkanlah untuk mereka dunia dan untuk kami akhirat," Lalu membaca firman-Nya : "Negeri akhirat itu kami
jadikan untuk orang-orang yang tidak ingin menyombongkan diri dan berbuat kerusakan di muka bumi
kesudahan yang baik itu adalah bagi orang-orang yang bertakwa." (QS Al Qashash 83). Salah satu kerendahan
hati beliau juga selalu mengulurkan tangan dan mengucapkan salam lebih dahulu pada setiap orang yang beliau
temui.
d. Kemurahannya
Nabi Muhammad SAW terkenal sebagai seorang yang sangat pemurah dan pengasih. Dirham dan dinar
yang berada di tangan beliau tidak pernah bertahan lama selain diinfakkan kepada orang miskin. Ahmad
meriwayatkan dari Anas bahwa Nabi Muhammad SAW tidak pernah menolak suatu permintaan atas dasar
Islam. Ia berkata: "Ada seorang laki-laki datang kepada beliau lalu meminta untuk memberikan sekumpulan
domba yang sangat banyak jumlahnya yang memenuhi bukit dari domba-domba sodaqah. Orang itu
kembali kepada kaumnya lalu berkata kepada mereka, "Wahai kaumku masuklah ke Islam. Sesungguhnya
Muhammad jika memberi suatu pemberian tidak takut miskin

Al-Quran Kitab Cinta


..Makna Al-Quran
Definisi Al-Quran

Secara bahasa berarti bacaan.

Secara istilah berarti Kalam Allah SWT yang merupakan mujizat yang diwahyukan kepada nabi
Muhammad SAW dan membacanya merupakan ibadah
Nama-nama Al-Quran

Al-Quran/ Bacaan *17:9+ .

Al-Kitab/ Buku [21:10].

Al-Furqon/ Pembeda [25:1]

Adz-Dzikr/ Pengingat [15:9].

An-Nur/ Cahaya [4:174]


Karakteristik Al-Qur an

Diturunkan bukan untuk menyusahkan manusia [ 20:2].

Bacaan yang teramat mulia dan terpelihara [56: 77-78] .

Tidak seorang pun yang dapat menandingi keindahan dan keagungan Al-Quran *2:23, 17:88+ .

Tersusun secara terperinci dan rapi [11:1] .

Mudah difahami dan diambil pelajaran [54: 17, 34, dst]


Fungsi Al-Quran

Pengganti kedudukan kitab suci sebelumnya yang pernah diturunkan Allah SWT

Tuntunan serta hukum untuk menempuh kehidupan

Menjelaskan masalah-masalah yang pernah diperselisihkan oleh umat terdahulu

Sebagai mukjizat Rasulullah SAW

..Pengumpulan Al-quran Menjadi satu Mushaf


Al-Quran diturunkan pertama kali pada malam Lailatul Qadr di gua Hira saat Nabi Muhammad berusia 40
tahun. Ayat yang pertama diturunkan yaitu surat Al-Alaq dari ayat 1 5. Al-Quran ini terdiri atas 30 juz, 114
surat dan 6236 ayat.
Al-Quran diturunkan berangsur-angsur dan hikmahnya.
Dalam menurunkan ayat-ayat Al-Quran ini, Allah gak nurunin secara sekaligus tetapi berangsur-angsur. Kenapa
coba? bukan untuk memperpanjang waktu turunnya wahyu lho! tetapi mengandung hikmah yang sangat besar
yaitu :
1. Agar Al-Quran lebih mudah dimengerti dan dilaksanakan.
Biasanya orang itu enggan melaksanakan perintah dan larangan yang banyak
sekaligus.
Bayangin aja kalo dalam sehari kamu disuruh Ngerjain matematika hal 2-7 dari latihan 1.1 sampe latihan 1.5
yang total jumlah soalnya 100 soal! Trus pas pelajaran biologi kamu disuruh ngerjain LKS 2 bab dengan soal dan
jawaban harus disalin ke buku tugas. Ah. Mana ditambah pulangnya harus piket dulu. Udah itu nyampe
rumah harus nyuci mobil plus bantuin Ibu masak trus.. beghini.. beghitcu (pussssiiiinnnggg.!)
2. Diturunkannya suatu ayat biasanya berkaitan dengan peristiwa-peristiwa yang terjadi di masa itu sehingga
dengan adanya peristiwa itu maka ayat yang diturunkan akan menjadi lebih berkesan. Inget saat turunnya
surat Al Alaq 1-5 ? yang awalnya Iqro itu lho nah ayat itu turun saat Nabi Muhammad sedang berkhalwat
di gua Hiro. Cerita lengkapnya bisa kamu cari di buku sejarah Nabi, Ok!
3. Agar lebih mudah untuk dihafalkan.
Bila Al-Quran diturunkan sekaligus maka akan menyulitkan para sahabat untuk menghafalnya Dan saat
Rasulullah masih hidup, al-Quran belum dituliskan kedalam sebuah buku atau catatan seperti sekarang ini.
Metode pemeliharaan Al-Quran dijaman Rasulullah
Walaupun kebanyakan bangsa Arab itu buta huruf, tetapi mereka mempunyai ingatan yang sangat kuat, karena
itu Nabi Muhammad menggunakan suatu cara yang praktis dalam menyiarkan Al-Quranul Karim dan dalam
memeliharanya. Yaitu :
1. Pada setiap diturunkannya suatu ayat Nabi menyuruh sahabat untuk menghafalkannya, selalu membaca dan
diwajibkan membacanya pada waktu shalat
2. Selain itu ada juga sahabat yang menuliskannya diatas batu, kulit binatang, pelepah tanaman atau apa saja
yang bisa digunakan untuk menulis.

Pemeliharaan Al-Quran dijaman Abu Bakar, Umar dan Utsman


Setelah Rasulullah SAW wafat kepemimpinan umat Islam dipegang oleh Abu Bakar, pada masa ini atas usulan
Umar bin Khatab seluruh catatan Al-Quran dikumpulkan dalam satu catatan/mushaf. Pada waktu kekhalifahan
Umar bin Khatab di salin lagi. Lalu oleh khalifah Usman bin Affan mushaf Al-Quran ini dibukukan dan
diperbanyak untuk dikirim ke pusat-pusat pemerintahan Islam pada waktu itu, yaitu Kuffah, Bashrah, Makkah
dan Madinah. Karena jasa Khalifah Utsman yang telah membukukan Al-Quran maka mushaf tersebut disebut
Mushaf Utsmani.

Sejarah Pembukuan Al-Quran


1. Periode Nabi Muhammad SAW
Alquran merupakan sumber ajaran islam yang diwahyukan kepada rasulullah secara mutawatir pada saat
terjadi suatu peristiwa, disamping rasulullah menghafalkan secara pribadi, Nabi juga memberikan pengajaran
kepada sahabat-sahabatnya untuk dipahami dan dihafalkan, ketika wahyu turun Rasulullah menyuruh Zaid bin
Tsabit untuk menulisnya agar mudah dihafal karena Zaid merupakan orang yang paling berpotensi dengan
penulisan, sebagian dari mereka dengan sendirinya menulis teks Al-quran untuk di milikinya sendiri diantara
sahabat tadi , para sahabat selalu menyodorkan al-Quran kepada Nabi dalam bentuk hafalan dan tulisantulisan. Pada masa rasullah untuk menulis teks al-Quran sangat terbatas sampai-sampai para sahabat menulis
Al-Quran di pelepah-pelepah kurma,lempengan-lempengan batu dan dikeping-keping tulang hewan, meskipun
al-quran sudah tertuliskan pada masa rasulullah tapi al-quran masih berserakan tidak terkumpul menjadi satu
mushaf,
Pada saat itu memang sengaja dibentuk dengan hafalan yang tertanam didalam dada para sahat dan penulisan
teks Al-Quran yang di lakukan oleh para sahabat. Dan tidak dibukukan didalam satu mushaf di karenakan
rasulullah masih menunggu wahyu yang akan turun selanjutnya, dan sebagian ayat-ayat Al-Quran ada yang
dimansukh oleh ayat yang lain, jika umpama Al-Quran segera dibukukan pada masa rasulullah, tentunya ada
perubahan ketika ada ayat yang turun lagi atau ada ayat yang dimanskuh oleh ayat yang lain.
2. Periode Abu Bakar r.a
Ketika rasullulah wafat dan kekholifaaan jatuh ketangan Abu Bakar, banyak dari kalangan orang islam kembali
kepada kekhafiran dan kemurtatan, dengan jiwa kepemimpinannya umar mengirim pasukan untuk memerangi.
Tragedi ini dinamakan perang Yamamah (12 H),yang menewaskan sekitar 70 para Qoridan Hufadz. dari sekian
banyaknya para hufadz yang gugur, umar khawatir Al-Quran akan punah dan tidak akan terjaga, kemudian
umar menyusulkan kepada Abu Bakar yang saat itu menjadi khalifah untuk membukukan Al-Quran yang masih
berserakan kedalam satu mushaf, pada awalnya Abu Bakar menolak dikarenakan hal itu tidak dilakukan pada
masa rasulullah, dengan penuh keyakinan dan semangatnya untuk melestarikan Al-Quran umar berkata kepada
Abu Bakar Demi allah ini adalah baik dengan terbukanya hati Abu Bakar akhirnya usulan Umar diterima. Abu
Bakar menyerahkan urusan tersebut kepada Zaid Bin Tsabit . Pada awalnya Zaid bin Tsabit menolaknya
dikarenakan pembukuan Al-Quran tidak pernah dilakukan pada masa rasulullah sebagaimna Abu Bakar
menolaknya. Zaid bin Tsabit dengan kecerdasannya mengumpulkan Al-Quran dengan berpegang teguh
terhadap para Hufadz yang masih tersisa dan tulisan-tulisan yang tadinya ditulis oleh Zaid atas perintah
rasullullah. Zaid sangat hati-hati didalam penulisannya, karena al-Quran merupakan sumber pokok ajaran islam.
Yang kemudian Zaid menyerahkan hasil penyusunannya kepada Abu Bakar, dan beliau menyimpannya sampai
wafat. Yang kemudian dipegang oleh umar Bin Khattab sebagai gantinya kekhalifaan.
3. Periode Umar Bin Khattab
Pada masa masa Umar Bin Khattab tidak terjadi penyusunan dan permasalahan apapun tentang Al-Quran
karena al-Quran dianggap sudah menjadi kesepakatan dan tidak ada perselisihan dari kalangan sahabat dan
para tabiin. dimasa kekhalifaan umar lebih konsen terhadap perluasan wilayah, sehingga ia wafat. Yang
selanjutnya kekhalifaan jatuh ketangan Ustman bin Affan.

4. Periode Ustman Bin Affan


Semakin banyaknya negara yang ditaklukkan oleh Umar Bin Khattab, semakin beraneragamlah pula
pemeluk agama islam, disekian banyaknya pemeluk agama islam mengakibatkan perbedaan tentang Qiroah
antara suku yang satu dengan yang lain, masing-masing suku mengklaim Qiroah dirinyalah yang paling benar.
Perbedaan Qiroah tersebut terjadi disebabkan kelonggaran-kelonggaran yang diberikan Nabi kepada Kabilahkabilah Arab dalam membaca Al-Quran menurut dialeknya masing-masing. Hufaidzah bin Yaman yang pernah
ikut perang melawan syam bagian Armenia bersamaan Azabaijan bersama penduduk Iraq. Telah melihaT

perbedaan tentang Qiroah tersebut. Setelah pulang dari peperangan. Hufaidzah menceritakan adanya
perbedaan qiroah kepada Ustman Bin Affan, sekaligus ia mengusulkan untuk segera menindak perbedaan dan
membuat kebijakan, dikhawatirkan akan terjadi perpecahan dikalangan ummat islam tentang kitab suci, seperti
perbedaan yang terjadi dikalangan orang yahudi dan Nasrani yang mempermasalahkan perbedaan antara kitab
injil dan taurat. Selanjutnya Ustman Bin Affan membentuk lajnah (panitia) yang dipimpin oleh Zaid Bin Harist
dengan anggotanya Abdullah bin Zubair. Said ibnu Ash dan Abdurahman bin Harits.
Ustman Bin Affan memerintahkan kepada Zaid untuk mengambil Mushaf yang berada dirumah Hafsah
dan menyeragamkan bacaan dengan satu dialek yakni dialek Qurays, mushaf yang asli dikembalikan lagi ke
hafsah. Ustman Bin Affan menyuruh Zaid untuk memperbanyak mushaf yang diperbaruhi menjadi 6 mushaf,
yang lima dikirimkan kewilayah islam seperti Mekkah, Kuffah, Basrah dan Suria, yang satu tersisa disimpan
sendiri oleh Ustaman dirumahnya. Mushaf ini dinamai Al-Imam yang lebih dikenal mushaf Ustmani, demikian
terbentuknya mushaf ustmani dikarenakan adanya pembaruan mushaf pada masa ustmani.
Kesimpulan
Pada masa rasulullah Al-Quran hanya berupa hafalan-hafalan yang berada benak dada para sahabat dan tulisan
dilempeng-lempeng batu, pelepah kurma dan dikeping-keping tulang, pada masa itu Al-Quran masih
berserakan belum ada pembukuan al-Quran dalam satu mushaf. , atas usulan Umar pada Masa Abu Bakar
mulailah terbentuk pembukuan Al-Quran, yang dipicu oleh banyak para Qori dan hufadz yang gugur pada
peperangan Yamamah ( melawan orang yang murtad dari islam ), dikawatirkan Al-Quran akan punah. Pada
masa Umar Bin Khattab tidak terjadi permasalahan dengan Al-Quran, karena pada masa pemerintahan Umar
Bin Khattab lebih berorientasi terhadap perluasan wilayah. Masa Ustman terjadi perubahan Mushaf Al-Quran karena
adanya perbedaan antar suku, atas usulan hufaidazh ustman menyeragamkan pembacaan Al-Quran dengan dialek Qurays,
yang kemudian Mushaf tersebut disebut Al-Imam yang lebih dikenal dengan mushaf Ustmani.

...Fadhail, membaca Alquran dan Keistimewaannya


Fadhail di dunia:
1. Allah Swt mengangkat derajat ahlul Quran.
Rasulullah saw bersabda: Sesungguhnya di antara manusia terdapat Allah. Ditanyakan Siapa mereka ya,
Rasulullah? Rasul saw menjawab Mereka adalah ahlul Quran. Mereka keluarga Allah dan orang-orang pilihanNya (HR Imam Ahmad)
2. Al Quran adalah kenikmatan yang harus didambakan
Tidak boleh iri kecuali dalam dua kenikmatan: seseorang yang diberi Allah Al Quran lalu ia membacanya
sepanjang malam dan siang. Seseorang yang diberi Allah harta, lalu ia belanjakan di jalan Allah sepanjang malam
dan siang (HR Bukhari)
Kemampuan merasakan Al Quran sebagai nikmat yang hakiki merupakan indikasi iman yang sehat dan
keyakinan terhadap hari akhirat serta janji Allah Swt yang ada di dalamnya.
3. Allah menyandingkan derajat ahlul Quran dengan para malaikat atau nabi yang telah diberi wahyu.
Orang yang mahir (membaca, menghafal, memahami, tadabbur, dan mengamalkan) berinteraksi dengan Al
Quran akan bersama para malaikat yang mulia dan taat, sedangkan yang membaca Al Quran dengan terbatabata dan ia merasa sulit, ia mendapatkan dua pahala (HR Muslim)
Dua pahala bagi yang bacaannya terbata-bata merupakan himbauan agar ia terus rajin membaca walaupun
masih terbata-bata karena Allah tidak akan menyia-nyiakan kesulitan upayanya dalam membaca. Dan hal ini
bukan merupakan legitimasi bagi yang tidak mampu membaca untuk tidak mengembangkan kemampuannya.
4. Ahlul Quran adalah orang yang paling berhak menjadi imam dalam sholat
Orang yang berhak menjadi imam sholat adalah orang yang paling banyak interaksinya dengan Al Quran
(tidak dicantumkan HR-nya)
Pelaksanaan sholat setiap hari di masjid sesungguhnya merupakan kegiatan pembinaan yang sangat efektif bagi
setiap mukmin jika didukung, misalnya, imam yang berkualitas sesuai rekomendasi Rasulullah tersebut. Namun
kondisi masyarakat saat ini yang jauh dari Al Quran menyebabkan pelaksanaan sholat berjamaan di masjid
kehilangan ruh dan dampaknya (atsar).
5. Ahlul Quran adalah orang yang selalu mendapat ketenangan, rahmat, naungan malaikat, dan namanya
disebut-sebut Allah Swt.

Tidaklah suatu kaum berkumpul di salah satu rumah Allah lalu di antara mereka membaca kitab Allah dan
mempelajarinya kecuali turun kepada mereka ketenangan yang diliputi rahmat, dikelilingi malaikat, dan Allah
Swt menyebut nama-nama mereka di sisi makhluk yang ada di dekat-Nya (HR Muslim)
Penghargaan ini merupakan rangsangan Rabbani agar manusia mau mengamalkan Al Quran tanpa merasa
berat.
6. Ahlul Quran adalah orang yang mendapat kebaikan dari Allah Swt.
Sebaik-baik kalian adalah orang yang mempelajari Al Quran dan mengajarkan(HR Bukhari)
Fadhail di akhirat:
1. Al Quran menjadi syafaat bagi manusia yang menjadi sahabatnya.
Bacalah Al Quran karena sesungguhnya ia akan datang pada hari kiamat sebagai syafaat bagi orang-orang yang
menjadi sahabatnya (Al Quran) (HR Bukhari)
2. Al Quran menjadi pembela bagi manusia saat menghadapi pengadilan Allah Swt.
Dari Nawas bin Saman Ra, ia berkata Aku mendengar Rasulullah saw bersabda, Pada hari Kiamat, didatangkan
Al Quran dan ahlinya, yaitu orang-orang yang dulu mengamalkannya di dunia. Surat Al Baqarah dan Ali Imran
pun maju mendampingi dan membelanya. (HR Muslim)
3. Al Quran mengangkat kedudukan manusia di surga
Dari Abdullah bin Amr bin Ash ra, dari Nabi saw bahwa beliau bersabda, Dikatakan kepada shahib Al Quran,
Bacalah dan naiklah dan nikmatilah seperti halnya kamu menikmati bacaan Al Quranmu di dunia!
Sesungguhnya kedudukanmu ada di akhir ayat yang kamu baca (HR Abu Dawud dan Turmudzi)
4. Al Quran sumber pahala bagi orang yang beriman.
Rasulullah saw bersabda, Siapa saja yang membaca satu huruf Al Quran, baginya satu kebaikan. Satu kebaikan
akan menjadi sepuluh kali lipat. Aku tidak mengatakan bahwa alif-lam-mim itu satu huruf, melainkan alif satu
huruf, lam satu huruf, dan mim satu huruf (HR Turmudzi dengan sanad hadis hasan shahih)
5. Al Quran mengangkat derajat orang tua di akhirat bagi orang tua yang berhasil mendidik anaknya dengan
Al Quran.
Siapa saja yang belajar Al Quran dan mengamalkannya, pada hari kiamat (Allah Swt) akan memberikan kepada
kedua orang tuanya mahkota yang cahayanya lebih indah dari cahaya matahari. Kedua orangtua itu akan
berkata, Mengapa kami diberi (mahkota) ini? Dijawablah, Itu karena anakmu telah mempelajari Al Quran
(HR Abu Dawud, Ahmad, Ibnu Hakim)
KEISTIMEWAAN Al-QURAN
1. AL-QURAN DITURUNKAN OLEH ALLOH DAN LANGSUNG DIPELIHARA OLEH-NYA.
Tidak ada keraguan dari pada Al-Quran (Al-Baqarah :2) karena Alloh sendiri yang memeliharanya. Hal ini
difirmankan Alloh dalam Surah Al-Hijr ayat 9, Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al Quran, dan
sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya.
Salah satu cara Alloh menjaga Al-Quran adalah menjadikannya mudah dihafal sehingga saat ini ada
ribuan Muslim di berbagai belahan dunia yang menjadi penghafal Al-Quran dan Hafidzul Quran.
Hafidzul Quran berarti penjaga Al-Quran. Mereka tak sekedar menjadi penghafal setiap lafadz AlQuran, tetapi penjaga agar terhindar dari pemalsuan, penambahan, pengurangan ayat-ayatnya. Sebuah
amanah dan prestasi besar tentunya. Merekalah tali-tali Alloh, karena melalui mereka, Alloh menjaga keaslian
Al-Quran tetap terjaga. Jika ada satu ayat saja yang diubah, bisa dibayangkan para Hafidzul Quran ini tentu
akan berontak.
2. KALAM AL-QURAN BEBAS DARI CAMPUR TANGAN MANUSIA, APALAGI SYETAN.
Untuk membuktikan keaslian Al-Quran, selain Alloh menjanjikan penjagaan atas Al-Quran adalah bahwa AlQuran terjaga dari campur tangan manusia, apalagi syetan.
Dalam Al-Haqqoh ayat 41, Dan Al Quran itu bukanlah perkataan seorang penyair. Sedangkan
dalam ayat 44 Seandainya dia (Muhammad) mengada-adakan sebagian perkataan atas (nama) Kami.
Jika Muhammad sebagai Rosulullah saja dinyatakan Alloh tidak memiliki campur tangan atas Kalam Ilah ini,
apalagi kita manusia biasa?
Bahkan Alloh memberi tantangan bagi siapa saja yang bisa membuat tandingan Al-Quran sebagaimana
yang terfirman dalam Surat Al-Hijr ayat 9 Katakanlah (Muhammad): (Kalau demikian), maka datangkanlah

sepuluh surat-surat yang dibuat-buat yang menyamainya, dan panggillah orang-orang yang kamu sanggup
(memanggilnya) selain Allah, jika kamu memang orang-orang yang benar.
Begitu juga dalam Surat Yunus ayat 37-38, Tidaklah mungkin Al Quran ini dibuat oleh selain Allah
Atau (patutkah) mereka mengatakan: Muhammad membuat-buatnya. Katakanlah: (Kalau benar yang kamu
katakan itu), maka cobalah datangkan sebuah surat seumpamanya dan panggillah siapa-siapa yang dapat kamu
panggil (untuk membuatnya) selain Allah, jika kamu orang-orang yang benar.
Jelas bukan? Tak akan ada seorangpun termasuk Musailamah Al Kadzab yang mampu membuat
tandingan Alquran, walaupun surat pendek seperti Al-Fiil yang coba dipalsu olehnya.
Selain itu, campur tangan syetan pun tak ada. Sebagaimana termaktub dalam At-Takwir ayat 25 Dan Al
Quran itu bukanlah perkataan syaitan yang terkutuk.
3. BERSIFAT PEMBENAR DARI KITAB-KITAB SEBELUMNYA
Hal ini dijabarkan Alloh dalam Surat Al-Maidah ayat 48 Dan Kami telah turunkan kepadamu Al Quran
dengan membawa kebenaran, membenarkan apa yang sebelumnya, yaitu kitab-kitab (yang diturunkan
sebelumnya) dan batu ujian terhadap kitab-kitab yang lain itu.
Dalam Surat Yunus ayat 37 juga dijabarkan, Tidaklah mungkin Al Quran ini dibuat oleh selain
Allah; akan tetapi (Al Quran itu) membenarkan kitab-kitab yang sebelumnya dan menjelaskan hukum-hukum
yang telah ditetapkannya, tidak ada keraguan di dalamnya, (diturunkan) dari Tuhan semesta alam. *Ya Alloh
saya merinding*
dan juga ada dalam Surat Yusuf ayat 111 Quran itu bukanlah cerita yang dibuat-buat, akan tetapi
membenarkan (kitab-kitab) yang sebelumnya dan menjelaskan segala sesuatu, dan sebagai petunjuk dan
rahmat bagi kaum yang beriman.
Ada juga dalam Surat Al-Ahqof ayat 12 Dan sebelum Al Quran itu telah ada kitab Musa sebagai
petunjuk dan rahmat. Dan ini (Al Quran) adalah kitab yang membenarkannya dalam bahasa Arab untuk
memberi peringatan kepada orang-orang yang dzalim dan memberi kabar gembira kepada orang-orang yang
berbuat baik.
Artinya apa? Sudah diketahui bersama bukan bahwa kitab sebelum Al-Quran adalah Zabur, Taurat dan
juga Injil. Dan dari kesemua isi dalam kitab-kitab terdahulu tersebut, hal-hal yang dibenarkan oleh Alloh (baik
aqidah, muamalah, tauhid) akan dituangkan lagi dalam Al-Quran untuk menjadi peringatan dan petunjuk
manusia.
4. BERSIFAT NASAKH ATAU PENGHAPUS KETENTUAN DARI KITAB-KITAB SEBELUMNYA
Hal ini difirmankan Alloh dalam Surat Ar-Radu ayat 38- 39 Bagi tiap-tiap masa ada Kitab (yang tertentu).
Allah menghapuskan apa yang Dia kehendaki dan menetapkan (apa yang Dia kehendaki). Dalam Surat AlMaidah ayat 48 juga disebutkanbatu ujian terhadap kitab-kitab yang lain itu.
Dengan kata lain, Alloh menghapuskan ketentuan yang dikehendaki dalam kitab sebelum Al-Quran di dalam AlQuran.
5. DITURUNKAN DALAM BAHASA ARAB DAN BERULANG-ULANG
Al-Quran dituliskan dalam Bahasa Arab dijelaskan dalam Al-Quran dalam beberapa ayat secara berulang-ulang,
di antaranya QS 12:2, 13:37, 16:103, 20:113, 26:195, 39:28, 41:3, 43:3, 44:58 dan 17:89.

6. BERLAKU UNTUK SELURUH UMAT MANUSIA


Berbeda dengan Taurat yang berlaku untuk umat nabi Musa dan Harun saja, Kitab Zabur untuk kaum Nabi Daud,
Al-Quran merupakan kitab yang berlaku untuk seluruh umat manusia. Sepanjang masa dan di belahan bumi
manapun.
Hal ini dibuktikan dalam kalam Ilahi pada Surat Al-Furqon ayat 1, Maha Suci Allah yang telah menurunkan AlFurqaan (Al Quran) kepada hamba-Nya, agar dia menjadi pemberi peringatan kepada seluruh alam.
Kira-kira itulah enam keistimewaan Al-Quran menurut pemikiran saya. Dan tentunya masih banyak lagi jika
dikaji dan digali lebih dalam.

Mengenal Islam
..Pilar-pilar islam
1. Berikan penjelasan tentang pilar-pilar dienul Islam
Pertama : Aqidah
Aqidah Islam menjelaskan dan memberikan petunjuk kepadamanusia tentang keimanan kepada Allah SWT
berupa pencarian eksistensi Allah, mengaku akan keesaan Allah dan kesempurnaan-Nya, iman kepada para
malaikat, kitab-kitab suci, para nabi serta hari akhir.
Kedua : Ibadah
Ibadah menurut syeikh Ibnu Taimiyyah adalah ketaatan dan ketundukan secara optimal. Ibadah di dalam AlIslam jelas, bahwa tugas manusia di muka bumi tidak lain adalah untuk beribadah kepada Allah semata.
Ketiga : Akhlaq
Allah menjadikan Nabi Muhammad SAW sebagai model manusia terbaik. Allah SWT menyebutnya manusia yang
memiliki kepribadian yang agung :"Dan sesungguhnya engkau (Muhammad) berbudi pekerti yang luhur". (Al
Qolam: 4).
Keempat : Perundang undangan
Allah mengatur seluruh aspek kehidupan manusia meliputi ekonomi, politik, sosial, budaya, ilmu pengetahuan,
dan lain-lain.

..Karateristik Dienul Islam


Dienullah (Agama Allah), Dienul Islam (Q.S. Al Fath 48:28, Ash-Shaff 61,90). Adalah dien yang dibawa oleh semua rasul
dan nabi untuk keselamatan manusia. Disebut juga dienul-haq dan dienul samawi. Sedangkan selain itu, bukan dari Allah,
but hasil rekayasa manusia. Jumlahnya Lebih dari satu (QS. Al Fath 48:28) biasa disebut juga agama budaya (dienul ardh).
Trus ngebedainnya gimana donk? Dont worry,kita bisa lihat bedanya dari ciri-ciri
masing-masing
Ciri Agama Samawi :
1. Bukan tumbuh dari masyarakat, tapi justru diturunkan untuk masyarakat
2. Disampaikan bukan oleh sembarang orang, but manusia pilihan Allah (utusan- Nya), utusan itu hanya menyampaikan
bukan menciptakan
3. Memiliki kitab suci yang bersih dari campur tangan manusia
4. Konsep tentang ketauhidan (the one and only god)

5. Pokok-pokok ajarannya tidak pernah berubah dengan perubahan masyarakat sekitarnya


6. Kebenarannya universal (berlaku toek segenap manusia, masa dan keadaan) and sesuai dengan fitrah manusia
Sedangkan Ciri-ciri Agama Budaya :
1. Tumbuh dari masyarakat
2. Tidak disampaikan oleh rasul Allah
3. Nggak punya kitab suci, kalaupun ada udah diubah-ubah dalam perjalanan sejarah
4. Konsep ketuhanannya animisme, dinamisme, politheisme, dll
5. Ajarannya dapat berubah-ubah sesuai dengan perubahan masyarakat penganutnya
6. Kebenaran ajarannya tidak universal

Pengertian islam menurut bahasa


1. Menundukkan wajah (Q.S. :125)
Artinya seorang muslim orientasinya hanya kepada Allah, seluruh jiwa raganya
hanya tunduk kepada Allah
2. Berserah diri (Q.S. Al Imran 3:83)
Orang Islam adalah orang yang dirinya diserahkan just for Allah
3. Suci bersih (Q. Asy Syuara 26:89)
Agama Islam tuch agama yang mengajarkan kebersihan dan kesucian baik secara
fisik maupun moral
4. Selamat/sejahtera (Q.S.Al Anam 6:45)
Islam membawa umatnya dan segala yang ada di alam semesta ini selamat dan
sejahtera
5. Kedamaian(Q.S Muhammad 47:35)

Pengertian Islam Menurut Istilah


1. Tunduk (Q.S. An Nur 24 :51)
Kalimat Islam mengandung ketundukan kepada Allah yang bisa menghantar pada
kemenangan hakiki
2. Wahyu Allah (Q.S An Najm 53:4)
Panduan Islam adalah Al-Quran dan Sunnah. Al-Quran adalah wahyu llahi, so
Islam adalah dari Allah SWT bukan dari manusia. So pasti cocok dengan kita-kita
yang diciptakan oleh Allah SWT
3. Agama para nabi dan rasul (QS. Al Imran 3:84)
Islam merupakan agama para nabi dari mulai Nabi Adam as. ampe nabi yang
terakhir, so seluruh nabi itu orang Islam
4. Hukum-hukum Allah (Q.S.Al Maidah 5:48)
Ajaran Islam mengandung hukum-hukum Allah sebagai panduan hidup kita di
dunia and akherat
5. Jalan yang lurus (Q.S. Al Anam 6:153)
Islam adalah jalan yang lurus, yang akan membawa penganutnya menggapai tujuan
yang benar dalam hidupnya. Selain agama Islam tidak lurus, akan membawa pada
kesesatan.
6. Keselamatan (Q.S.An Nahl 16:97)
Dengan mengamalkan Islam maka kita bakalan selamat di dunia dan akhirat.

Karateristik Dienul Islam


1. Robbaniyyah
Robbaniyyah sumbernya, maksudnya adalah bahwa Islam bersumber dari Allah SWT bukan dari manusia
(42:13).24
Robbaniyyah tujuannya, maskudnya adalah tujuan pertama dan terakhir dien Islam adalah agar manusia
menyembah Allah. (51:56)
2. Insaniyah Alamiyah (kemanusian & Universal)
Yang dimaksud dengan kemanusiaan yang universal adalah bahwa dien Islam Diturunkan sebagai petunjuk
untuk seluruh manusia bukan khusus suatu kaum atau golongan (21:107/34:28/7:158).
3. Syamil (Lengkap dan mencakup)
Yang dimaksud syamil adalah bahwa hukum dan ajaran Islam mencakup seluruh aspek kehidupan. Tidak
ada suatu pekerjaan, baik yang kecil maupun yang besar sekalipun, kecuali Islam telah menerangkan hukumnya
(6:38/16:89)
4. Al Basathoh (mudah)

Yang dimaksud mudah adalah bahwa ajaran Islam mudah untuk dikerjakan, tak ada kesulitan sedikitpun, sebab
Islam tidak membebankan manusia suatu kewajiban kecuali sebatas kemampuannya (22:78/5:6/2:286)
5. AlAdalah (keadilan yang mutlak)
Maksudnya, tujuan dien Islam adalah menegakkan keadilan mutlak dan mewujudkan persaudaraan dan
persamaan ditengah kehidupan manusia serta memelihara darah, kehormatan, harta, akal dan dien mereka
(5:8/6:152/4:135)
6. Tawazun (keseimbangan)
Yaitu Dien Islam dan seluruh ajarannya menjaga keseimbangan antara kepentingan pribadai dankepentingan
umum, antara jasaddan ruh, antara dunia dan akherat (28:77). Maka kita lihat diantara ajaran Islam adalah
Apabila maslahat pribadi berbenturan dengan kepentingan umum maka yang didahulukan kepentingan
umum. Oleh sebab itu, Islam mengharamkan riba dan membolehkan jual beli (2:275) Dalam hal keseimbangan
antara kebutuhan ruhaniyyah dan jasadiyah, Nabi SAW bersabda,
Sesungguhnya badanmu memiliki hak atasmu, jiwamu memiliki hak atasmu dan keluargamu juga memiliki
hak atasmu, maka berikanlah setiap yang punya hak-haknya.
7. Perpaduan antara tasbat (tidak berubah) dan murunah (menerima perubahan)
Diantara ciri khas dien Islam adalah perpaduan antara tsabat dan murunah. Tsabat pada pokok-pokok dan
tujuannya, murunah pada cabang, sarana dan cara-caranya sehingga dengan sifat murunahnya dien Islam dapat
menyesuaikan diri dan dapat menghadapi perkembangan zaman serta sesuai dengan segala keadaan yang baru
timbul. Dan dengan sifat tsabat pada pokok pokok dan tujuannya Islam tidak dapat larut dan tunduk terhadap
persoalan zaman dan perputaran waktu.

..Kejahiliyaan

Anda mungkin juga menyukai