Anda di halaman 1dari 3

PESAN KUNCI SUB KLASTER SHELTER

UNTUK MASYARAKAT TERDAMPAK BENCANA


AWAN PANAS GUGURAN GUNUNG SEMERU 2021
Sub Klaster Shelter
Klaster Pengungsian dan Perlindungan (Klasnas PP)

22 Desember 2021

Informasi umum
• Shelter/Hunian adalah proses mendampingi warga terdampak dalam menyediakan
tempat berlindung yang layak untuk memastikan warga terdampak mendapatkan tempat
bernaung dan pemulihan ke kehidupan yang lebih baik dengan rasa aman, nyaman dan
bermartabat.
• Jika Anda mengungsi, pastikan bahwa nama anda terdaftar dalam daftar pengungsi yang
dilakukan oleh pemangku kepentingan terkait di masing masing wilayah/desa
• Karena setiap keluarga unik dan memiliki kebutuhan yang berbeda beda, maka proses
Shelter ,pemukiman dan relokasi, baik di dalam perencanaan dan pelaksanaan diperlukan
adanya keterlibatan aktif masyarakat.
• Anda berhak mengemukakan pendapat untuk didengar dengan cara berpartisipasti aktif
pada pertemuan dan pengambilan keputusan yang diadakan oleh aparat pemerintahan
setempat ataupun lembaga non pemerintah.
• Saat ini masih situasi pandemi COVID-19, patuhi protokol Kesehatan terkait pencegahan
penularan COVID-19 dengan menggunakan masker ketika berada di luar rumah,
melakukan jaga jarak aman minimal 1.5 m dan mencuci tangan tangan secara berkala.

Pilihan pilihan penyediaan Shelter/Hunian:


Pada respon bencana, penyediaan hunian sementara dapat dilakukan dengan beberapa pilihan,
yaitu:
• Menyewa rumah
• Tinggal bersama kerabat
• Memperbaiki atau memperkuat konstruksi bangunan rumah
• Membangun Hunian sementara (huntara) keluarga di lokasi milik sendiri atau lokasi yang
disediakan pemerintah
• Membangun Hunian sementara (huntara) bersama/barak di lokasi milik sendiri atau
disediakan pemerintah
Jangan sungkan untuk menanyakan langsung kepada Koordinator Posko, Aparat Desa dan pihak
berwenang lainnya jika pilihan-pilihan di atas tersedia dan dapat diakses oleh semua pihak baik
masyarakat, organisasi kemanusiaan dan pemerintahan setempat.

Public
1
Relokasi
Relokasi dilakukan jika lokasi tempat anda tinggal sebelumnya berada di wilayah/zona merah
(bahaya) dan tidak memiliki ijin untuk ditempati kembali, dan Anda tidak mendapatkan lahan di
tempat yang berbeda/ lain, baik yang di sediakan oleh pemerintah atau milik sendiri untuk
membangun hunian baru. Hal-hal di bawah dapat digunakan sebagai pedoman saat
berkomunikasi dengan pemerintahan setempat atau pun lembaga kemanusiaan:
• Apakah terdapat rencana bantuan lain (misalnya Dana Tunggu Hunian) untuk pengungsi
selama menunggu mendapatkan hunian, baik dari pemerintah atau dari organisasi
kemanusiaan di daerah anda?
• Memastikan lokasi baru aman dari bahaya potensi letusan gunung Semeru susulan,
ataupun bahaya-bahaya lain seperti gempa bumi, banjir, lahar dingin, longsor, kebakaran
sesuai kebijakan yang berlaku.
• Memastikan rencana relokasi memiliki kepastian hukum terkait status kepemilikan dan
penggunaan lahan.
• Memastikan lokasi relokasi (baik mandiri maupun pemerintah) sesuai dengan kebutuhan
keluarga anda serta dapat dijangkau dengan mudah dan akan mempunyai fasilitas
pendukung lainnya seperti ketersediaan air bersih, fasilitas/layanan kesehatan, pendidikan,
listrik, penerangan, sarana pengolahan air limbah.
• Memastikan bangunan tidak menggunakan bahan/material berbahaya, seperti material
atap/dinding yang mengandung bahan Asbestos (link1) (Link2); sumber ilegal terutama kayu,
menghindari penebangan hutan dan memakai bahan-bahan yang tersedia di area sekitar.
• Memastikan lokasi relokasi, tempat kerabat, rumah sewa serta bangunan yang sesuai
dengan kebutuhan terhadap semua kelompok masyarakat termasuk kelompok rentan
(seperti ibu hamil, lansia, disabilitas-orang berkebutuhan khusus, anak anak, perlindungan
terhadap perempuan).

Pemulihan mandiri
Penyediaan lahan dan hunian setelah bencana dapat dilakukan oleh masyarakat secara swadaya
dengan:
• Menggunakan lahan/pekarangandan yang berada di wilayah aman.
• Menggunakan material sebelumnya yang masih aman dan kuat untuk digunakan kembali
• Memiliki ketrampilan membangun hunian
Dalam hal ini masyarakat terdampak masih memiliki hak ataupun pilihan untuk mendapatkan
bantuan serta pendampingan dalam hal perencanaan ataupun pelaksanaan. Pendampingan yang
di maksud adalah pembuatan rencana hunian bersama (relokasi mandiri), denah bangunan,
pelatihan teknis membangun hunian yang baik dan benar, pembiayaan dari sumber pemerintah
atau non pemerintah, material dan tukang ahli bangunan.

Public
2
Membangun hunian aman
Pada proses pelaksanaan pembangunan, harus memastikan:
• Anda mengetahui dan paling tidak melaksanakan 7 prinsip membangun rumah aman (link).
Jika harus dilakukan perbaikan atau penguatan (retrofitting) hunian, maka harus dilakukan
sesuai dengan kaidah yang berlaku dan menggunakan peralatan dan perlengkapan yang aman.
• Dalam menerima bantuan berupa peralatan/perlengkapan untuk membangun hunian atau
perlengkapan rumah tangga lainnya seperti tenda/terpal maka peralatan dan perlengkapan
tersebut dipastikan diterima dalam keadaan baik sehingga anda/keluarga dapat menggunakan
peralatan tersebut.
• Mematuhi protokol kesehatan terkait pencegahan penularan COVID-19 pada saat penerimaan
distribusi bantuan ataupun pelaksanaan pembuatan hunian.

Public
3

Anda mungkin juga menyukai