Anda di halaman 1dari 4

 Perumahan

Negara memiliki kewajiban asasi untuk menyediakan perumahan bagi


warganya, khususnya keluarga yang kurang mampu, melalui perumahan
publik. Penyediaan perumahan publik adalah salah satu upaya untuk
menyediakan kumpulan rumah sebagai lingkungan tempat tinggal layak huni
yang dikhususkan untuk masyarakat dengan persyaratan tertentu di
dalamnya. Public housing umumnya adalah perumahan yang disediakan
dengan tujuan untuk memudahkan masyarakat dalam memenuhi kebutuhan
huniannya.Jenis-Jenis Penyediaan Perumahan

Menurut Undang-Undang No 1 Tahun 2011 Tentang Perumahan dan Kawasan


Permukiman

 Rumah Susun Sewa (Rusunawa)


a) Pengertian: Rumah Susun adalah bangunan gedung bertingkat yang
dibangun dalam suatu lingkungna yang terbagi dalam bagian-bagian
yang distrukturkan secara fungsional dalam arah horizontal maupun
vertikal dan merupakan satuan-satuan yang masing-masing dapat
disewa secara terpisah, terutama untuk tempat hunian yang dilengkapi
dengan bagian bersama, benda bersama dan tanah bersama
b) Kebijakan Pembanguna Rumah Susun: Undang-undang No 20
Tahun 2011 tentang Rumah Susun
c) Rumah Susun Khusus: rumah susun yang diselenggarakan untuk
memenuhi kebutuhan rumah bagi masyarakat berpeghasilan rendah
d) Rumah Susun Umum: rumah susunn yang diselenggarakan untuk
kebutuhan khusus
e) Rumah Susun Negara: rumah susun yang dimiliki negara dan
berfungsi sebagai tempat tinggal atau hunian, sarana pembinaan
keluarga, serta penunjang pelaksanaan tugas pejabat dan atau
pegawai negeri
f) Sasaran Bantuan Rumah Susun Sewa : Masyarakat Berpenghasilan
Rendah (MBR) yang belum mempunyai kemampuan untuk
membeli/memiliki rumah yang layak huni. Target Group Rumah Susun
Sewa -> Instansi Pemerintah (Kementerian, Lembaga, TNI/Polri),
Instansi Pemerintah Daerah (Provinsi, Kabupaten/Kota), Pekerja, dan
Lembaga penerima bantuan lainnya (Lembaga Pendidikan Tinggi,
Berasrama, dan Yayasan).
 Rumah Khusus
a) Pengertian: Rumah Khusus adalah rumah yang diselenggarakan untuk
memenuhi kebutuhan khusus. Rumah Khusus merupakan program
Kementerian PUPR yang dibangun untuk memenuhi kebutuhan rumah
bagi komunitas/kelompok masyarakat tertentu, seperti nelayan,
permukiman kembali korban bencana/pengungsi, guru, tenaga medis,
TNI/Polri dan petugas di daerah perbatasan dan pulau terpencil.
b) Kebijakan Rumah Khusus: Permen PUPR Nomor 20/PRT/M/2017
Tentang Penyediaan Rumah Khusus
c) Bentuk Penyediaan Rumah Khusus: pembangunan rumah khusus serta
prasarana, sarana, dan utilitas umum
d) Penerima Manfaat Penyediaan Rumah Khusus:
- Masyarakat yang bertempat tinggal di wilayah perbatasan negara
- Masyarakat yang bertempat tinggal di kawasan pesisir pantai dan
bermata pencaharian sebagai nelayan
- Masyarakat yang terkena dampak langsung dari bencana skala
dan/atau berdampak nasional
- Masyarakat yang bertempat tinggal di lokasi terpencar di pulau terluar,
daerah terpencil, dan daerah tertinggal
- Masyarakat yang terkena dampak program pembangunan Pemerintah
Pusat
- Buruh atau pekerja industri yang berada di kawasan industri
- Pekerja pariwisata yang bekerja sebagai buruh atau yang bekerja di
daerah tujuan pariwisata
- Transmigram yang berindah melalui program transmigrasi
- Masyarakat sosial meliputi masyarakat lanjut usia, miskin, penyandang
disabilitas, yatim piatu, dan/atau anak terlantar yang secara sosial
memerlukan perhatian dan bantuan
- Masyarakat yang memerlukan penangana khusus lainnya, meliputi
masyarakat pemuka adat atau agama, masyarakat di daerah
pedalaman dan suku terasing, masyarakat dalam kawasan cagar
budaya, petugas medis atau masyarakat yang bekerja di wilayah
pengolahan sumber daya alam
 Rumah Swadaya
a) Pengertian: Rumah swadaya merupakan rumah yang dibangun atas
prakarsa masyarakat sendiri baik secara individu maupun kolektif.
b) Background: Seringkali karena keterbatasan akses ke berbagai
sumberdaya, cenderung menghasilkan perumahan yang tidak teratur
dan kurang layak huni.
c) Kebijakan Bantuan bagi Rumah Swadaya: Kebijakan BSPS
(Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya) -> Permen PUPR No.
13/PRT/M/2016 tentang Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya
d) Bentuk Bantuan Rumah Swadaya: BSPS memiliki 3 kategori yaitu
Pembangunan Baru (PB), Peningkatan Kualitas (PK), dan
Pembangunan Prasarana, Sarana, dan Utilitas (PSU).
e) Kriteria Penerima Rumah Swadaya:
- Pemilik rumah meruakan MBR yang belum memiliki rumah sendiri atau
memiliki rumah namun dalam kondisi rusak
- Kondisi rumah tidak layak huni atau memiliki lahan namun tidak punya
rumah.

 Kesehatan
Negara menyediakan pelayanan kesehatan dasar bagi seluruh masyarakat
Seperti yang sudah tercantum dalam PERATURAN PEMERINTAH
REPUBLIK INDONESIA NOMOR 47 TAHUN 2016 TENTANG FASILITAS
PELAYANAN KESEHATAN.
Yang mencakup: KETERSEDIAAN FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN,
diantaranya:
- Fasilitas Pelayanan Kesehatan didirikan untuk menyelenggarakan
pelayanan kesehatan baik promotif, preventif,kuratif, maupun
rehabilitatif.
Jenis dan Tingkatan Fasilitas Pelayanan Kesehatan, diantanya:
Fasilitas Pelayanan Kesehatan menyelenggarakan pelayanan kesehatan
berupa:
a. pelayanan kesehatan perseorangan; dan/atau
b. pelayanan kesehatan masyarakat.
Jenis Fasilitas Pelayanan Kesehatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal
3 terdiri atas:
a. tempat praktik mandiri Tenaga Kesehatan;
b. pusat kesehatan masyarakat;
c. klinik;
d. rumah sakit;
e. apotek;
f. unit transfusi darah;
g. laboratorium kesehatan;
h. optikal;
i. fasilitas pelayanan kedokteran untuk kepentingan hukum; dan
j. Fasilitas Pelayanan Kesehatan tradisional.
Pemerintah juga menyediakan bpjs kesehatan.

Anda mungkin juga menyukai