I2 - PSP - Modul Pelatihan Kader - Pengelolaan Shelter Isolasi Terpusat COVID-19 Berbasis Masyarakat
I2 - PSP - Modul Pelatihan Kader - Pengelolaan Shelter Isolasi Terpusat COVID-19 Berbasis Masyarakat
1. Deskripsi Singkat
2. Tujuan Pembelajaran
2.1. Tujuan Umum
2.2. Tujuan Khusus
a. Peserta mengetahui konsep shelter isolasi terpusat COVID-19 berbasis masyarakat
b. Peserta mengetahui tata laksana shelter isolasi terpusat COVID-19 berbasis masyarakat
c. Peserta mengetahui tata laksana pemantauan pasien isolasi melalui telemedisin
3. Pokok Bahasan
a. Konsep shelter isolasi terpusat COVID-19 berbasis masyarakat
b. Tata laksana shelter isolasi terpusat COVID-19 berbasis masyarakat
c. Tata laksana pemantauan pasien isolasi melalui telemedisin
4. Bahan Belajar
5. Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran
5.1. Langkah-Langkah
5.2. Metode
5.3. Media dan Alat Bantu Pelatihan
6. Uraian Materi
a. Konsep shelter isolasi terpusat COVID-19 berbasis masyarakat
Isolasi untuk pasien COVID-19 adalah salah satu upaya agar dapat menekan
penyebaran COVID-19. Namun tidak semua pasien COVID-19 mampu melakukan isolasi
mandiri di rumah karena kondisi rumah yang tidak memenuhi kriteria untuk isolasi mandiri.
Oleh karena itu, shelter isolasi terpusat COVID-19 yang berbasis masyarakat bertujuan untuk
dapat memisahkan orang yang masuk dalam definisi isolasi dengan masyarakat setempat di
dalam satu tempat yang dalam pelaksanaannya perlu pelibatan masyarakat setempat dan
RT-RW secara aktif dalam mendukung proses isolasi1. Sehingga pasien COVID-19 bisa
memperoleh perawatan dan memudahkan tenaga kesehatan untuk memantau kasus
COVID-19. Proses tersebut meliputi pendataan warga, pelibatan satgas relawan, melakukan
koordinasi dengan fasilitas pelayanan kesehatan setempat dan memberikan konsekuensi
positif untuk memperbaiki stigma yang ada bagi orang yang masuk dalam definisi karantina
atau isolasi. Sebagai contoh, di Kecamatan Ubud, pemerintah setempat mengadakan isolasi
terpusat yang berbasis desa dengan memanfaatkan rumah-rumah penduduk yang tidak
terpakai dan fasilitas desa dengan mendapat pengawasan ketat dari aparat desa.
Pemerintah juga memberdayakan klinik dan UMKM di setempat 2. Selain untuk mencegah
penularan COVID-19, isolasi terpusat berbasis desa ini dilakukan untuk memfasilitasi pasien
COVID-19 yang merasa kurang nyaman apabila harus melakukan isolasi di hotel yang jauh
dari tempat tinggal.
Terkait sarana prasarana penyediaan shelter, disarankan untuk dilakukan mandiri
(rumah pribadi) dan tidak menggunakan fasilitas umum karena penerapan protokol
1 Kemensos. 2020. Panduan Penyiapan Fasilitas Shelter untuk Karantina dan Isolasi terkait COVID-19 Berbasis
Komunitas
2 https://bali.bisnis.com/read/20210825/537/1434109/ubud-terapkan-isolasi-terpusat-berbasis-desa
kesehatan dapat lebih terjamin. Namun jika kondisi rumah tidak mumpuni, maka
pemerintah dapat bekerja sama dengan swasta untuk menyediakan fasilitas shelter isolasi
terpusat menggunakan tempat-tempat penginapan yang memang dirancang dapat
menampung individu untuk menetap seperti hotel, balai pelatihan dan pendidikan, balai
rehabilitasi sosial, dan asrama haji. Alternatif lainnya (apabila fasilitas pribadi maupun
fasilitas penginapan tidak ada), sarana prasarana penyediaan shelter dapat menggunakan
fasilitas umum seperti kantor pemerintah, balai desa, dan fasilitas olah raga. Namun hal ini
membutuhkan sumber daya yang lebih besar dan perlu penerapan protokol pencegahan
penyebaran COVID-19 dengan sangat ketat, sehingga jangan sampai tempat shelter menjadi
tempat penyebaran penyakit. Selain itu, penyediaan tempat isolasi terpusat juga dapat
menggunakan tempat ibadah, namun perlu menjadi perhatian terkait inklusifitas dan perlu
dilakukan koordinasi dengan warga sekitar, tokoh agama maupun tokoh adat untuk akses
bagi pengguna shelter dengan keyakinan yang berbeda. Perlu juga menjadi catatan bahwa
penyediaan tempat shelter menggunakan fasilitas pendidikan seperti sekolah maupun
pondok pesantren sebenarnya tidak disarankan dan hanya menjadi pilihan terakhir jika
alternatif-alternatif sebelumnya tidak dapat terpenuhi.
7. Kepustakaan