Anda di halaman 1dari 17

SHELTER

SHELTER
• PENAMPUNGAN
• HUNIAN
Penampungan : suatu tempat
(tenda/bangunan yang memadai)
yang digunakan oleh masyarakat
untuk berlindung pasca terjadinya
bencana
Lay Out Penampungan
Admin.
Support
Secto Secto
r1 r2
0.925 kilometer

Clinics, Dist Cntr.


Sphere
Camp
Secto Secto
r3 r4
Schools,
other support
1 kilometer
Hunian Sementara : suatu
tempat (temporary
shelter/growth house) yang
digunakan oleh keluarga pasca
terjadinya bencana sembari
menunggu pembangunan
rumah permanen
PENGORGANISASIAN
• Sasaran
– Memindahkan masyarakat/penduduk dari tempat
bencana ke tempat yang sudah di tentukan.
– Berusaha memper kecil kemungkinan terjadinya
korban/resiko baik fisik, material maupun spiritual
di tempat bencana maupun saat pemindahan
• Prioritas
– Kelompok rentan
• Langkah – langkah
– Meyakinkan masyarakat
– Menyiapkan mode transportasi
– Menyiapkan dan memberikan kebutuhan dasar selama dalam
perjalanan sampai di penampungan
– Menyiapkan pelayanan kesehatan
– Pendataan pengungsi
– Membantu fihak keamanan dalam menjaga stabilitas
keamanan selama di penampungan
– Sesampainya di tempat penampungan diserah terimakan
dengan baik kepada pengurus penampungan
Persyaratan dan Jenis Penampungan
Sementara
• Pemilihan tempat
• Penampungan harus dapat meliputi
kebutuhan ruangan
– Lokasi penampungan bebas dari segala ancaman
– Jauh dari lokasi rawan bencana
– Hak penggunaan lahan
– Mudah diakses
– Dekat dengan sumber mata air
– Dekat dengan sarana sosial
• Bahan pertimbangan
– Ada beberapa akses ke tempat pengungsian
– Tingkat kemringan tanah
– Bukan endemik penyakit
– Hendaknya tidak dekat dengan area yang
dilindungi/dilarang
– Pengalokasian tempat penampungan mengikuti
adat istiadat setempat dan secara bijak
– Libatkan masyarakat dalam pemilihan lokasi
• Tempat penampungan harus dapat meliputi
kebutuhan ruangan
– Posko
– Pos pelayanan komunikasi
– Pos DU
– Pos Watsan
– Pos RFL
– Pos PSP
– Pos Humas dan Komunikasi
– Pos Relief distribusi
– Pos Assesment
– Pos pencarian dan evacuasi
Jenis penampungan Sementara
• Untuk menampung korban bencana diperlukan
tempat penampungan sementara berupa :
• Bangunan yang sudah tersedia yang bisa
dimanfaatkan
– Contoh : gereja, masjid, sekolahan, balai desa, gudang
• Tenda (penampungan darurat yang paling praktis)
– Contoh : tenda pleton, tenda regu, tenda keluarga, tenda
pesta
• Bahan seadanya
– Contoh : kayu, dahan , ranting, pelepah kelapa dll
Perencanaan
• Setelah data assesment diperoleh, maka rencana
umum harus diketahui oleh semua petugas pada
saat aman (kesiapsiagaan) , meliputi :
– Waktu yang diperlukan untuk menuju ke daerah rawan
bencana dan lokasi penampungan
– Tempat Penampungan Sementara dapat menampung
beberapa pengungsi
– Beberapa bangunan yang dapat dipakai dan di mana
bengunan itu dapat dipakai untuk menampung
pengungsi
– Personil yang dibutuhkan
– Peralatan yang diperlukan
Pelaksanaan
• Lahan yang dibutuhkan untuk satu jiwa 45 m2;
• Ruang tenda/shelter per jiwa 3.5 m2;
• Jumlah jiwa untuk satu tempat pengambilan air = 250
jiwa;
• Jumlah jiwa untuk satu MCK = 20 jiwa;
• Jarak ke sumber air tidak melampui jarak 15 m;
• Jarak ke MCK 30 m;
• Jarak sumber air dengan MCK 100 m
• Jarak antara dua tenda/shelter minimal 2 m
KASUS
MASALAH – MASALAH UMUM
1. Ketiadaan sumber
2. Konflik mengenai lokasi, prioritas dan rancangan
3. Penantian bahan-bahan
4. Kondisi lapangan yang sulit
5. Pemecahan jangka pendek untuk masalah jangka
panjang
6. Pekerjaan lapangan yang tetap
7. Jenis dan strategi berbeda di lokasi yang sama
8. Kepadatan, penyebaran penyakit
9. Pemerkosaan
10.Kegagalan membangun atau memenuhi hunian

Anda mungkin juga menyukai