Anda di halaman 1dari 3

MITIGASI BANJIR

(Memenuhi tugas Keperawatan Bencana)

Disusun Oleh :
Kelompok 1
Ajeng Ruvita Dewi
Andi Ratulangi
Andi Setianto,
Anik Suntiari
Arif Darmawan
Arvi Iftiyanti
Chindy Surya Kencana

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MAHARANI MALANG

2020
Menurut (Ciottone, 2006), mitigasi adalah segala sesuatu yang meliputi jenis yang luas
dari perhitungan yang dilakukan sebelum suatu kejadian terjadi yang mana akan mencegah
korban sakit, cidera, dan meninggal serta mengurangi sekecilkecilnya dampak kehilangan harta
benda

Sebelum bencana banjir terjadi :

1. Melatih diri dan anggota keluarga hal-hal yang harus dilakukan apabila terjadi bencana
banjir.
2. Membentuk kelompok masyarakat pengendali banjir.
3. Memilih dan menentukan beberapa lokasi yang dijadikan tempat penampungan ketika
banjir melanda.
4. Mempersiapkan tas siaga bencana yang berisi keperluan yang dibutuhkan seperti:
Makanan kering seperti biskuit, air minum, kotak kecil berisi obat-obatan penting, lampu
senter dan baterai cadangan, lilin dan korek api, kain sarung, satu pasang pakaian dan jas
hujan, surat berharga, fotokopi tanda pengenal yang dimasukkan kantong plastik, serta
nomor-nomor telepon penting.
Kegiatan yang dapat dilakukan untuk mengurangi risiko banjir:
1. Membangun atau menetapkan lokasi dan jalur evakuasi bila terjadi banjir.
2. Penataan daerah aliran sungai secara terpadu dan sesuai fungsi lahan.
3. Tidak membangun rumah dan pemukiman di bantaran sungai serta di daerah banjir.
4. Program penghijauan daerah hulu sungai yang rutin dilaksanakan.
5. Membudayakan membuang sampah pada tempatnya.
6. Pemasangan pompa untuk daerah yang lebih rendah dari pemukiman laut.
7. Membudayakan kerja bakti membersihkan saluran-saluran air.
Saat Latihan Evakuasi
1. Petugas membunyikan tanda peringatan dini untuk evakuasi, seluruh peserta latih
melakukan evakuasi mandiri menuju tempat berhimpun sementara.
2. Ketika melihat air datang, jauhi secepat mungkin daerah banjir. Segera
selamatkan diri dengan berlari secepat mungkin menuju tempat yang tinggi.
3. Hindari berjalan di dekat saluran air sebab berisiko terseret arus banjir.
4. Jika air terus naik, letakkan barangbarang berharga ke tempat tinggi dan aman.
5. Jika air telanjur meninggi, jangan keluar dari rumah dan sebisa mungkin mintalah
pertolongan.
6. Matikan listrik di dalam rumah atau menghubungi PLN untuk mematikan listrik
di wilayah terdampak.
7. Jika air terus meninggi, hubungi instansi atau pihak berwenang, misalnya, kantor
kepala desa, lurah, atau camat.
8. Jika memungkinkan pergilah ke tempat tempat berhimpun sementara atau menuju
ke ke penampungan/ pengungsian (shelter) yang tersedia.
9. Setelah semua warga berada di tempat berhimpun sementara atau menuju ke ke
penampungan/ pengungsian (shelter) yang tersedia.
10. Perhatikan jalur evakuasi yang tersedia.
11. Petugas membunyikan peluit panjang/tanda bunyi lain yang menandakan latihan
berakhir. Selamatkan diri sendiri, kemudian selamatkan orang lain sesuai
kapasitas yang dimiliki.
12. Tim penggendali latihan menyatakan latihan selesai dilaksanakan masyarakat dan
tim evaluator hasil evaluasi serta memberitahukan hasil evaluasi berupa
rekomendasi untuk penyelenggaraan maupun substansi latihan, termasuk
memberikan masukan bagian persiapan yang perlu diperbaiki dan ditingkatkan.
Tindakan setelah bencana
1. Berikan bantuan tempat perlindungan darurat kepada mereka yang
membutuhkan.
2. Selamatkan diri sendiri, kemudian selamatkan orang lain sesuai kapasitas
yang dimiliki.
3. Segera bersihkan rumah menggunakan antiseptik untuk membunuh kuman
penyakit.
4. Cari dan siapkan air bersih untuk terhindar dari diare.
5. Hindari kabel atau instalasi listrik.
6. Hindari pohon, tiang, atau bangunan yang berpotensi roboh.
7. Periksa ketersediaan makanan dan minuman. Jangan minum air sumur terbuka
karena telah terkontaminasi.

Anda mungkin juga menyukai