MANAJEMEN
BENCANA
KELOMPOK 4
ANGGOTA KELOMPOK
Delta Sheli Kurniasih Mutiara Ahyu Putri
I1A021007 I1A021077
01 02 03
Faktor Risiko Langkah Pra Tanggap Darurat
Bencana Bencana Bencana
04 05
Langkah Pasca Pencegahan
Bencana Leptospirosis
Faktor Risiko
● Faktor kondisi alam
(Letak geografis suatu wilayah, kondisi topografi, dan geometri 13 sungai seperti
kemiringan dasar sungai, meandering, penciutan ruas sungai, sedimentasi,
pembendungan alami pada suatu ruas sungai)
● Faktor manusia
(Adanya pemukiman liar di daerah bantaran sungai, penggunaan alih fungsi resapan
air untuk pemukiman, tata kota yang kurang baik, buangan sampah yang
sembarangan tempat, dan pemukiman padat penduduk
a. Peristiwa alam yang bersifat dinamis
b. Membuang sampah sembarangan
c. Hygiene sanitasi yang belum baik
d. Berkurangnya lahan hijau yang mengakibatkan kurangnya daerah resapan air
e. Faktor tinggi rendahnya daratan
Langkah Pra Bencana
Mitigasi didefinisikan sebagai serangkaian upaya untuk mengurangi risiko bencana, baik
melalui pembangunan fisik, penyadaran dan peningkatan kemampuan menghadapi ancaman
bencana.
1. perencanaan penanggulangan bencana
2. pengurangan risiko bencana
3. pencegahan bencana dengan cara menjaga lingkungan sekitar, tidak membangun
rumah di pinggiran sungai, membuat bendungan atau tanggul, membuang sampah
pada tempatnya.
4. pemaduan dalam perencanaan pembangunan yang dilakukan secara berkala
5. analisis resiko bencana
6. pelaksanaan dan penegakan rencana tata ruang dilakukan untuk mengurangi resiko
bencana
7. pendidikan dan pelatihan
8. persyaratan standar teknis penanggulangan bencana
Langkah Tanggap Darurat
Untuk Diri Sendiri
1. Mempersiapkan alat darurat standar
2. Jika ada, gunakan sepatu boot dan sarung tangan.
3. Melakukan evakuasi diri dan keluarga ke tempat yang lebih tinggi atau lebih aman.
4. Memperhatikan jalur evakuasi dan tempat pengungsian yang telah dibuat oleh keluarga anda
5. Memantau pengumuman maupun berita dari radio/handphone. Jangan mudah terpancing isu dan hanya
mendengarkan informasi dari pemerintah atau aparat berwenang.
6. Perlu diingat bahwa aparat memerlukan waktu untuk tiba di lokasi pada saat bencana.
Upaya pencegahan:
1. Berperilaku hidup bersih dan sehat, yakni menjaga kebersihan diri dan lingkungan
2. Menutup makanan dan minuman ketika disimpan
3. Mencuci tangan dengan sabun sebelum makan dan mencuci kaki dengan sabun setelah ke
luar rumah
4. Mengurangi penyimpanan barang yang tidak terpakai agar tidak menjadi sarang tikus
5. Menggunakan jebakan tikus jika diperlukan
6. Melakukan desinfeksi di bagian rumah atau gedung
7. Menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) seperti sepatu boot dari karet dan sarung tangan
karet bagi kelompok kerja yang berisiko tinggi tertular leptospirosis
Pencegahan Leptospirosis
Upaya pengendalian banjir
1. Metode struktur
- perbaikan dan pengaturan sistem sungai
● sistem jaringan sungai
● perlindungan tanggul
● normalisasi sungai
- bangunan pengendali banjir
● bendungan (dam)
● kolam retensi
● bangunan pengurang kemiringan sungai
2. Metode non struktur
- pengendalian erosi
- penanganan daerah banjir
- peringatan bahaya banjir
- pengatur tata guna lahan
Kesimpulan
● Faktor - Faktor risiko yang menyebabkan bencana banjir terbagi menjadi 3 yaitu faktor
kondisi alam, peristiwa alam yang bersifat dinamis, dan faktor kegiatan manusia.
● Langkah-langkah yang dilakukan dalam menghadapi bencana dibagi menjadi 3 yakni langkah
pra bencana, langkah tanggap darurat bencana, dan langkah pasca bencana
● Penyakit leptospirosis adalah penyakit zoonosis yang disebabkan oleh bakteri Leptospira yang
dapat menular melalui perantara kencing tikus.
● Langkah pencegahannya adalah dengan berperilaku hidup bersih dan sehat, yakni menjaga
kebersihan diri dan lingkungan, menutup makanan dan minuman ketika disimpan dan mencuci
tangan dengan sabun sebelum makan dan mencuci kaki dengan sabun setelah ke luar rumah
Saran
Selain dari upaya yang telah disebutkan, beberapa saran lain yang dapat diberikan antara lain:
1. Melakukan edukasi mengenai penyakit leptospirosis kepada masyarakat dengan
mengintegrasikannya ke dalam kurikulum pendidikan formal/non-formal;
2. Melaksanakan program pengelolaan sampah yang baik untuk menghindari perkembangbiakan
populasi tikus yang menjadi reservoir penyakit;
3. Melakukan vaksinasi kepada hewan peliharaan dan ternak agar tidak menjadi inang atau
tempat hidup bakteri penyebab leptospirosis;
4. Melakukan pendataan mengenai penyebaran penyakit leptospirosis di wilayah yang rentan
terkena banjir dan melakukan penelitian lebih lanjut mengenai penyakit leptospirosis di
wilayah tersebut.
Terima Kasih