Anda di halaman 1dari 68

BASIC TRAUMA MANAGEMENT,

EVACUATION & TRANSFORTATION


BENCANA ASAP, 30 SEPTEMBER 2015 02 Pebruari 2014

Tzunami Aceh 2004 Erupsi Merapi 2006


DAMPAK :
• Korban meninggal dunia
• Korban luka
• Kerusakan properti dan
harta benda
• Kerusakan lahan, hewan dan
tanaman
• Hilangnya produksi
• Hilangnya penghidupan/mata
pencaharian
• Hilangnya pelayanan publik
• Kerusakan prasarana dan infrastruktur
• Kerugian ekonomi
• Dampak sosial dan psikososial
PERLU DIINGAT...
Kegawatdaruratan sehari – hari atau bencana, basis utama penanganan :
• 1.Triage
• 2. Primary survey
• 3. Secondary survay
• 4. Stabilisasi
• 5. Transfer (on going team)
• 6. Definitive care (rumah sakit)
POKOK BAHASAN :

Basic Trauma Management


STABILISASI – EVAKUASI – TRANSPORTASI
STABILISASI
Upaya atau usaha untuk membuat stabil atau penstabilan
korban/pasien sebelum pasien dilakukan proses
transportasi/rujuk.

Proses menjaga kondisi dan posisi penderita/korban agar


tetap stabil selama memberikan pertolongan.
1. PEMBALUTAN DAN PEMBIDAIAN

Tujuan pembalutan Tujuan Pembidaian


• Menahan (penutup luka, pita traksi • Mempertahankan kedudukan dua
kulit, menahan bidai, menahan sendi tulang yang patah
bagian tubuh yang cedera dari
gerakan dan pergeseran).
• Memberikan tekanan (perdarahan
atau hematum).
• Melindungi bagian tubuh yang • Mencegah/menghindari cidera
cedera tambahan
PRINSIP STABILISASI :
• Menjaga korban tidak banyak bergerak
• Menjaga korban tetap bernafas stabil
• Menjaga tidak memimbulkan pergerakan tambahan
• Menjaga sirkulasi darah dan menghentikan perdarahan
• Menjaga agar tidak memimbulkan perubahan/penurunan kesadaran
• Cara memberikan pertolongan
yang salah
• Korban belum distabilisasikan
• Dapat menimbulkan cidera
tambahan pada daerah tulang
belakang
PEMBALUTAN
Macam Bahan Pembalutan :

Prinsip – prinsip :
 Balutan rapi, tidak terlalu
erat, tidak kendor
 Ujung – ujung jari dibiarkan
terbuka
 Jika terdapat keluhan Mitella Kassa Elastis verban
terlalu erat, balutan segera gulung
dilonggarkan
 Selalu evaluasi sirkulasi
MITTELA
• Pembungkus kepala atau menahan
rambut
• Fiksasi cidera pada wajah, mata atau
telinga atau perdarahan temporal
• Pembalut sendi bahu, panggul
• Pembalut punggung/dada,
penyangga buah dada
• Pembalut sendi
siku/lutut/tumit/pergelangan tangan
PEMBALUT PITA

Dapat digunakan pada


bagian :
• Kepala
• Wajah
• Anggota badan yang
berbentuk bulat dan
panjang, lengan tangan,
kaki dll
BIDAI
• Seperangkat alat yang dipakai Syarat :
mempertahankan kedudukan • Ukuran lebar dan panjang
atau letak tulang yang patah disesuaikan dengan kebutuhan
sehingga kondisi tulang yang • Panjang bidai diusahakan melewati
patah tidak bertambah parah. 2 sendi
• Alat penunjang berupa : • Bidai diberikan lapisan yang empuk
 Tongkat dan lembut
 Bilah papan yang tidak • Harus kuat menopang 2 sendi
mudah patah dan bengkok • Tidak boleh terlalu kuat
mengikatnya
STABILISASI LEHER

Collar Neck Head immobilizer


SHORT BOARD
KED = KENDRICK EXTRICATION DEVICE

• Digunakan stabilisasi pada


korban yang terjepit dalam
mobil.
VACUUM MATTRESS
TRACTION SPLINTS
EVAKUASI
Usaha memindahkan korban dari tempat yang berbahaya ke
tempat yang lebih aman dan dilakukan tindakan lebih lanjut
ATURAN PEMINDAHAN KORBAN
• Pemindahan korban sangat diperlukan dan tidak membahayakan
penolong
• Jelaskan pada korban agar korban bersikap kooperatif
• Lakukan pertolongan dengan bantuan orang lain dan mengerti apa yang
mestinya dilakukan
• Intruksi pertolongan dalam satu komando
• Mengangkat korban dilakukan dengan teknik yang benar, tidak
menimbulkan cidera penolong - korban
PEMINDAHAN DARURAT
PEMINDAHAN NON-DARURAT
SATU PENOLONG TANPA ALAT

Human Crutch/Papah Drag/diseret


SATU PENOLONG TANPA ALAT
Human Cradle/dibopong Pick A Back (Gendong)
DUA PENOLONG DENGAN ALAT
CARA MENGGUNAKAN TANDU
CARA MENGGUNAKAN TANDU
TRANPORTASI
Transportasi :
Usaha untuk memindahkan korban dari satu tempat ke tempat
yang lain (tanpa atau dengan menggunakan alat, tergantung
situasi dan kondisi lapangan) atau untuk mendapatkan fasilitas
pelayanan yang lebih baik.
PERSIAPAN organisasi
Sumber Daya Manusia
• Faktor yang diperhatikan dalam (ketenagaan)
transfer pasien Prosedur/sistem, dokumen
Equipment – transportasi
Kondisi pasien : STABIL A – B – C - D network
 Koordinasi -Komunikasi pra
transfer
 Kerjasama : tempat yang dituju

Meminimalkan terjadinya kematian dan menghindari kecacatan yang tidak perlu pada pasien gawat
KOMUNIKASI
TRANSPORTASI
AMBULANCE
• Ruangan ambulance
memungkinkan pasien terlentang
• Cukup luas : untuk penderita dan
petugas
• Tinggi ambulance memungkinkan
petugas untuk berdiri apabila
dalam perjalanan memerlukan
tindakan dll
• Fasilitas dan peralatan mewadai,
tempat infus, non medis – medis,
alat komunikasi (radio, telepon
mobil)
• Sepanjang perjalanan tetap dilakukan survei
primer dan sekunder, catat setiap perubahan
pasien
• Hal – hal yang perlu dimonitor :
 Kesadaran penderita
 Tanda – tanda vital
 daerah luka, terhadap pergeseran atau
perdarahan.
PENUTUP
1. Negara Indonesia merupakan supermarket bencana
2. Perlunya pemahaman tentang penanggulangan bencana
alam : latihan kesiapan Tim dalam penanggulangan
bencana
3. Sistem komandoberdasarkan SPGDT S/B
4. Kelengkapan sarana dan prasarana
5. Pada kondisi bencana, harus tetap tenang
6. Perhatikan informasi yang update dan dapat dipercaya
7. Mencari tempat yang aman/ assembly point
8. Bencana boleh ada tapi korban tidak boleh ada
TERIMA KASIH TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai