Dengan perhitungan bestat besi ini penggunaan besi bisa lebih terkontrol, karena
dalam Format Bestat Besi akan menunjukan pengaturan sisa tulangan besi yang
tidak terpakai dan akan dialihkan untuk tulangan lainnya. Dengan begitu peresentasi
sisa potongan besi bisa lebih kecil, Bisa berkisar antar 3-10%. Tentu hal ini proyek
bisa lebih hemat karena saat pembelian besi akan terkontrol jumlahnya dan tidak
banyak besi sisa yang akhirnya nanti di jual lagi dengan harga murah.
Sebelum membuat Bestat Besi pahami terlebih dahulu Gambar Shop Drawing nya,
termasuk Standar Gambar nya, seperti Standar Kait, Standar Laping, bisanya di Shop
drawing sudah tersedia, jika belum tersedia bisa lihat standar SNI nya
2. Siapkan Format Bestat Besi nya
Yang kedua kita siapkan format Bestat Besinya, jadi nanti pembesian yang dari Dhop
Drawing kita pindahkan ke Format Excel untuk lebih di detailkan lagi. Untuk format
Bestat Besi ini ada bermacam-macam, bahkan setiap perusahan kontrakor biasanya
memiliki Format Bestat Besi yang berbeda (pengalaman pribadi waktu bekerja dulu).
Jika temen-temen belum memiliki formatnya,silahkan tulis alamat email temen-
temen di kolom komentar.
Yang ketiga, masukan detail Pembesian dari Shop Drawing ke Format Excelnya,
seperti Diamter Besi, Jumlah Potongan, Panjang Besi, Bentuk Besi, Tekukan Besi dll.
Data yang kita masukan semuanya harus bersumber dari Shop Drawing ya, dan
jangan sampai kita mengarang atau seenaknya memasukan angka tapi tidak ada
sumbernya.
Yang terakhir, setelah kita tentukan bentuk besi seperti apa, panjang nya berapa dan
jumlahnya berapa selanjutnya kita langkah yang paling penting dalam pembuatan
Bestat Besi ini, yaitu pengaturan waste (sisa potongan) Besi yang tidak terpakai.
Misalkan dalam tulangan kolom ada sisa besi sepanjang 3m, lalu pada pekerjaan
balok ada salah satu tulangan membutuhkan potongan panjangnya 2.9m, tentu sisa
besi yang dari tulangan kolom tdi kita bisa pakai untuk tulangan balok.
Dalam membuat bestat besi ini juga hrus mengikuti schedule proyek, misalkan dala
schedule proyek yang akan di kerjakan pekerjaan balok dan slab dulu (asumsi
precast), baru pekerjaan lainnya speerti pile cap,kolom dan lainnya. Maka bestat
yang kita buat juga harus balok dulu supaya sinkron dan sesuai pengaturan waste
kita dengan apa yang di kerjakan di lapangan.