Anda di halaman 1dari 2

Nama : Muhammad Rouf Ulinnuha

Jurusan : FHISIP

NIM : 044323652

Asal UPBJJ-UT : UPBJJ-UT Semarang

Mata Kuliah : Hukum Agraria

I. Pak Alex adalah seorang pengusaha yang berdomisili di Kecamatan X , kemudian Pak Alex berkenalan
dengan seorang petani yang bernama Fathan yang berdomisili di Kecamatan Y. Pak Fathan berencana
menjual lahan pertanian miliknya kepada pak Alex dan pak Alex berencana untuk membelinya.

Pertanyaan

Menurut saudara, apakah sertipikat kepemilikan lahan pertanian dapat diterbitkan BPN atas nama pak
Alex? Jelaskan analisis anda.

Jawaban

Dalam penanganan persoalan di atas adalah

Pertama, pemilik tanah (Pak Fathan) atau Calon pemilik tanah (Pak Alex) harus datang ke Pejabat
pembuat Akta Tanah (PPAT)

Agar Transaksi jual beli tanah dilegalkan negara, harus terlebih dahulu mengurus Akta Jual Beli (AJB).

Kantor PPAT selanjutnya akan memeriksa kesesuaian data yuridis dan data teknis Sertifikat tanah
pemilik tanah lama dengan data pertanahan yang ada di buku tanah di kantor pertanahan (BPN).

Khusu untuk Bapak Fathan yang Menjual tanah itu tersebut, wajib untuk menyerahkan bukti
pembayaran PBB, sertifikat tanah, dan surat pernyataan dari penjual bahwa tanah yang dimiliki tidak
dalam sengketa.

Jika tanah tidak memiliki masalah, sesuai dengan PP NOMOR 34 TAHUN 2016, kantor PPAT akan
menerima pembeli tanah untuk membayar pajak PPH sebesar 2,5 % dari nilai Bruto (nilai penjualan
tanah).
Kesimpulan

Kemudian setelah ngurus AJB di kantor PPAT, Pak Alex baru bisa ngurus sertifikat balik namanya di BPN,
Jadi AJBnya nanti diubah dadi SHM atau HGU

Anda mungkin juga menyukai