c. Sosial
1) Interaksi kurang
2) Kegiatan kurang
3) Tidak mampu berperilaku sesuai norma
4) Cara makan tidak teratur
5) BAK dan BAB di sembarang tempat, gosok gigi dan mandi tidak mampu
mandiri.
4. Mekanisme Koping.
a. Regresi
Kemunduran akibat sters terhadap perilaku dan merupakan ciri khas dari suatu
taraf perkembangan yang lebih dini
b. Penyangkalan (Denial)
Menyatakan ketidaksetujuan terhadap realitas dengan mengingkari realitas
tersebut. Mekanisme pertahanan ini adalah paling sederhana dan primitif.
c. Isolasi sosial,
menarik diriSikap mengelompokkan orang / keadaan hanya sebagai semuanya
baikatau semuanya buruk, kegagalan unutk memadukan nilai-nilai positif dan
negatif didalam diri sendiri
d. Intelektualisasi
Pengguna logika dan alasan yang berlebihan untuk menghindari pengalaman yang
mengganggu perasaannya.
5. Rentang Respon Kognitif
Asuhan yang dapat dilakukan keluarga bagi klien yng tidak dapat merawat diri
sendiri :
a. Meningkatkan kesadaran dan kepercayaan diri :
1) Bina hubungan saling percaya
2) Bicarakan tentang pentingnya kebersihan
3) Kuatkan kemampuan klien merawat diri
b. Membimbing dan menolong klien merawat diri :
1) Bantu klien merawat diri
2) Ajarkan keterampilan secara bertahap
3) Buatkan jadwal kegiatan setiap hari
c. Ciptakan lingkungan yang mendukunga :
1) Sediakan perlengkapan yang diperlukan untuk mandi
2) Dekatkan peralatan mandi biar mudah dijangkau oleh klien
3) Sediakan lingkungan yang aman dan nyaman bagi klien
6. Batasan karakteristik
Batasan karakteristik klien dengan defisit perawatan diri adalah :
a. Defisit perawatan diri : mandi
1) Ketidakmampuan untuk mengakses kamar mandi
2) Ketidakmampuan mengeringkan tubuh
3) Ketidakmampuan mengambil perlengkapan mandi
4) Ketidakmampuan menjangkau sumber air
5) Ketidakmampuan mengatur air mandi
6) Ketidakmampuan membasuh tubuh
b. Defisit perawatan diri : berpakaian
1) Ketidakmampuan mengancing pakaian
2) Ketidakmampuan mendapatkan pakaian
3) Ketidakmampuan mengenakan atribut pakaian
4) Ketidakmampuan mengenakan sepatu
5) Ketidakmampuan mengenakan kaus kaki
6) Ketidakmampuan melepaskan atribut pakaian
7) Ketidakmampuan melepas sepatu
8) Ketidakmampuan melepas kaus kaki
9) Hambatan memilih pakaian
10) Hambatan mempertahankan penampilan yang memuaskan
11) Hambatan mengambil pakaian
12) Hambatan mengenakan pakaian pada bagian tubuh bawah
13) Hambatan mengenakan pakaian pada bagian tubuh atas
14) Hambatan memasang sepatu
15) Hambatan memasang kaus kaki
16) Hambatan melapas pakaian
17) Hambatan melepas sepatu
18) Hambatan melepas kaus kaki
19) Hambatan menggunakan alat bantu
c. Defisit perawatan diri : makan
1) Ketidakmampuan mengambil makanan
2) Ketidakmampuan mengunyah makanan
3) Ketidakmampuan menghabiskan makanan
4) Ketidakmampuan menempatkan makanan ke perlengkapan makan
5) Ketidakmampuan menggunakan perlengkapan makan
6) Ketidakmampuan memakan makanan dalam cara yang dapat diterima secara
sosial
7) Ketidakmampuan memakan makanan yang aman
8) Ketidakmampuan memakan makanan dalam jumlah memadai
9) Ketidakmampuan memanipulasi makanan dalam mulut
10) Ketidakmampuan mengambil gelas dan cangkir
11) Ketidakmampuan menelan makanan
d. Defisit perawatan diri : toileting
1) Ketidakmampuan melakukan hygiene eliminasi yang tepat
2) Ketidakmampuan menyiram toilet atau kursi buang air (commode)
3) Ketidakmampuan naik ke toilet atau commode
4) Ketidakmampuan memanipulasi pakaian untuk eliminasi
5) Ketidakmampuan berdiri dari toilet atau commode
6) Ketidakmampuan untuk duduk ditoilet atau commode
Effect
Core problem
Causa
Klien Keluarga
SPIP SPIK
1. Menjelaskan pentingnya 1. Mendiskusikan masalah yang di rasakan
kebersihan diri keluarga dalam merawat pasien.
2. Menjelaskan cara menjaga
kebersihan diri 2. Menjelaskan pengertian, tanda dan gejala,
3. Membantu pasien mempraktikkan defisit perawatan diri yang di alami pasien
cara menjaga kebersihan diri beserta prosesterjadinya.
P untuk Keluarga
Memotivasi dan membimbing pasien
sesuai jadwal : mandi 2x sehari,
dilakukan sendiri, sikat gigi (2 kali per
hari), cuci rambut (2 kali per minngu),
potong kuku (1 kali perminggu),
berdandan dan mengganti pakaian dua
klai sehari sehabis mandi pagi dan sore,
makan 3 kali sehari, dan minum 6-8 gelas
sehari. BAB/BAK dikamar mandi
SOAP :
S : “selamat pagi, nama saya bapak X, panggil saja bapak X”, “saya merasa baik”, “saya
suka kejar-kejar orang dan keluyuran keluar rumah, jadi keluarga membawa saya kemari”,
“tidak apa, saya suka begini”, “iya boleh”, “iya disini sja”
O: - Pasien menjawab salam
- Membalas jaba tangan
- Pasien mau berbicara dan Menjawab setiap pertanyaan
A : BHSP Terbina
P : Lanjutkan SP1P
DAFTAR PUSTAKA
Damayanti, M., & Iskandar. 2019. Asuhan Keperawatan Jiwa. Bandung : Refika Aditama.
Keliat, B. A. 2020. Keperawatan Kesehatan Jiwa Komunitas. Jakarta : EGC
Keliat, B. A., Akemat, Helena, N., & Nurhaeni, H. 2018. Keperawatan Kesehatan Jiwa
Komunitas: CHMN (Basic Course). Jakarta : Buku Kedokteran EGC.
Munith, A. 2019. Pendidikan Keperawatan Jiwa. Yogyakarta : Andi.
Nurarif, A.H., & Kusuma, H. 2019. Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosa
Medis & NANDA (North Amercan Nursing Diagnosis Association) NIC-NOC
Jilid2.Jogjakarta : Medication.