Anda di halaman 1dari 5

RADIAL – juRnal perADaban saIns, rekayAsa dan teknoLogi

Sekolah Tinggi Teknik (STITEK) Bina Taruna Gorontalo


VOLUME 5 NO. 2

TINJAUAN PERENCANAAN GEOMETRIK


JALAN NASIONAL
“RUAS STRATEGIS NASIONAL
TOLINGGULA – MARISA IV”
Disusun Oleh
Djoko Sumarsono Masloman
1201401001

ABSTRAK
Jalan merupakan salah satu prasarana transportasi yang memiliki potensi untuk memacu
pertumbuhan ekonomi dan perkembangan daerah yang dilaluinya. Sebagai akses penghubung jalan
memegang peranan penting dalam sektor transportasi khususnya dalam pendistribusian barang.
Keberadaan jalan raya sangat diperlukan untuk menunjang laju pertumbuhan ekonomi seiring
dengan meningkatnya kebutuhan sarana transportasi yang dapat menjangkau daerah-daerah
terpencil yang merupakan sentra produksi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meninjau
perencanaan trase dan geometrik jalan sesuai kondisi kelayakan teknik perenncaana jalan
berdasarkan hasil pengukuran .

Metode analisis dilakukan dengan meninjau dua titik yang di anggap paling berbahaya (
Extream ) dengan tinjauan secara horizontal dan vertikal. Data pendukung yang digunakan
didapatkan dari hasil wawancara, obserasi / pengamatan dan studi lliteratur berupa data primer dan
sekunder.

Untuk ruas Marisa – Tolinggula tergolong jalan arteri kelas II dengan kecepatan rencana 80
Km/Jam dengan kelandaian alinemen vertical maksimum sebesar 4.5 % sehingga terbentuk PVI
sebanyak 7 buah dan alinemen horizontal di tinjau pada 4 tikungan (1 tikungan Circle – Circle dan
3 tikungan Spiral – Circle – Spiral).

Kata Kunci : Jalan, Geometrik, Alinyemen

perkembangan daerah. Sebagai akses


1. Pendahuluan penghubung jalan memegang peranan
Pertumbuhan ekonomi di Indonesia penting dalam sektor transportasi khususnya
yang terus berkembang menyebabkan dalam pendistribusian barang sehingga
peningkatan arus lalu lintas. Untuk itu eksistensi jalan raya sangat dibutuhkan demi
diperlukan sarana dan prasarana yang menunjang kelancaran arus lalu lintas yang
memadai agar pendistribusian barang dan menghubungkan kota, kabupaten dan antara
jasa antar daerah dapat berjalan lancar. provinsi.
Seiring dengan hal itu maka diperlukan Keberadaan jalan raya sangat
jaringan jalan yang baru dan perbaikan jalan diperlukan untuk menunjang laju
yang rusak. Untuk itu pemerintah perlu pertumbuhan ekonomi seiring dengan
mengalokasikan dana yang cukup besar meningkatnya kebutuhan sarana transportasi
untuk prasarana jalan. Agar jalan yang yang dapat menjangkau daerah-daerah
dibuat memberikan pelayanan yang terpencil yang merupakan sentra produksi.
optimum pada arus lalu lintas, maka dibuat Perkembangan kapasitas maupun kuantitas
perencanaan geometrik terlebih dahulu. kendaraan dan terbatasnya sumber dana
Pembangunan yang semakin meningkat untuk pembangunan jalan raya merupakan
menuntut adanya sarana transportasi yang persoalan utama yang sering dijumpai
memadai untuk menunjang mobilitas diseluruh wilayah Indonesia, demikian pula
penduduk dan kelancaran distribusi barang Provinsi Gorontalo sebagai daerah yang
dan jasa. Jalan merupakan salah satu sedang berkembang.
prasarana transportasi yang memiliki potensi Dasar dari perencanaan geometrik
untuk memacu pertumbuhan ekonomi dan jalan adalah sifat gerakan, ukuran kendaraan,

[Tinjauan Perancanaan Geometrik jalan Nasional Ruas Strategi........; Djoko S.Masloman] 131
RADIAL – juRnal perADaban saIns, rekayAsa dan teknoLogi
Sekolah Tinggi Teknik (STITEK) Bina Taruna Gorontalo
VOLUME 5 NO. 2

sifat pengemudi dalam mengendalikan gerak ditunjang nilai strukturalnya yang


kendaraannya dan karakteristik arus lalu baik..
lintas. Hal-hal tersebut haruslah menjadi 2. Tinjauan bentuk geometrik jalan yang
bahan pertimbangan perencana sehingga sesuai untuk Ruas Strategis Nasional
dihasilkan bentuk dan ukuran jalan serta Tolinggula – Marisa IV terutama
ruang gerak kendaraan yang memenuhi perencanaan Alinyemen Vertikal dan
tingkat kenyamanan dan keamanan yang Alinyemen Horizontal.
diharapkan. 3. Menghitung kelandaian berdasarkan
perbandingan elevasi tanah asli dan
Pada tahun 2009 atas usulan elevasi rencana.
Gubernur Pemerintah Provinsi Gorontalo
berhasil menjadikan jalan Marisa – 1.4 Batasan Masalah
Tolinggula yang tadinya merupakan jalan
Provinsi menjadi jalan jalur strategis Ruang lingkup pembahasan dari penelitian
nasional. Hal ini menarik untuk diteliti ini adalah :
dikarenakan Ruas Jalan Strategis Nasional
ini masih sangat minim akses untuk 1. Lokasi studi adalah Ruas Jalan
melewatinya. Belum adanya lapis Starategis Nasional Tolinggula
perkerasan disepanjang jalur ini menambah Kab.Gorontalo Utara – Marisa IV
daya tarik penelitian. Ruas Tolinggula – Kab.Pohuwato Provinsi Gorontalo.
Marisa yang menjadi Strategis Nasional Pun 2. Perencanaan geometrik jalan hanya
menjadi tantangan tersendiri Pemerintah mencakup perencanaan trase,
Provinsi Gorontalo. Hal ini dikarenakan alinyemen Vertikal dan
jalur ini menghubungkan antara sentra sentra Horizontal,Sudut Pandang dan
perdagangan dan produksi pertanian, kelandaian.
perkebunan, perikanan guna meningkatkan 3. Analisa tebal perkerasan, drainase
perekonomian daerah. Berdasarkan latar permukaan dan desain jembatan tidak
belakang masalah tersebut maka penelitian dilakukan.
akan mengkaji tentang: “Teknik 4. Dalam perencanaan geometrik ini
Perencanaan Geometrik Jalan Nasional “ menggunakan aturan perencanaan yang
dengan mengambil sampel Ruas Strategis sesuai metode spesifikasi bina marga
Nasional Tolinggula – Marisa IV” untuk jalan nasional.

1.2 Rumusan Masalah


1.5 Manfaat Penelitian.
Masalah yang perlu dirumuskan
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Dengan disusunnya penelitian ini
diharapkan memberikan manfaat antara lain
1. Bagaimana kriteria perencanaan jalan :
yang benar dengan memperhatikan A. Manfaat Teoritis
kenyamanan pengguna jalan ? 1. Penelitian ini diharapkan dapat
2. Bagaimana perencanaan geometrik mengajarkan pada kita tentang teknik
jalan (Alinyemen Vertikal dan perencanaan yang baik dan benar
Alinyemen Horizontal) pada Ruas dengan metode yang lebih praktis dan
Strategis Nasional Tolinggula – Marisa mudah dipahami..
IV ? 2. Sebagai acuan dalam mengembangkan
3. Berapakah Jumlah Kelandaian ilmu pengetahuan khususnya dalam
maksimum yang diizinkan dan jumlah bidang teknik sipil dan bahan kajian
PVI yang didapatkan berdasarkan hasil untuk penelitian yang berhubungan
desain?. dalam pengembangan desain di bidang
transportasi.
1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah : B. Manfaat Praktis


1. Penelitian ini dapat dijadikan sebagai
1. Menentukan bentuk trase yang ideal alat bantu dasar pendekatan
dengan mempertimbangkan sisi perencanaan jalan pada daerah tersebut.
ekonomis dan kenyamanan, dengan

[Tinjauan Perancanaan Geometrik jalan Nasional Ruas Strategi........; Djoko S.Masloman] 132
RADIAL – juRnal perADaban saIns, rekayAsa dan teknoLogi
Sekolah Tinggi Teknik (STITEK) Bina Taruna Gorontalo
VOLUME 5 NO. 2

2. Sebagai pertimbangan dan masukan menyajikan angka - angka perhitungan dan


bagi perusahaan (konsultan maupun syarat syarat tertentu sebagaimana diatur
kontraktor) terutama Perencanaan jalan dalam spesifikasi teknis perencanaan jalan
pada daerah marisa IV dalam dan jembatan.
percepatan pelaksanaan pekerjaan .
3.2 Lokasi Penelitian
II. TINJAUAN PUSTAKA Ruas jalan strategis Nasional
Tolinggula Marisa IV adalah merupakan
2.1 Klasifikasi Jalan salah satu dari banyak jalan nasional yang
Menurut fungsi jalan : Arteri, Kolektor, ada di Kabupaten Pohuwato dan Kabupaten
Lokal Gorontalo Utara, jalan ini berada di Desa
Menurut kelas Jalan : I,II,IIIA Polanbone wilayah Kecamatan Randangan,
Menurut medan Jalan : Datar, dengan panjang jalan yang direncanakan
Perbukitan, Pegunungan berdasarkan hasil pengukuran dalam bentuk
Menurut wewenang pembinaan jalan : peta situasi adalah 60 km dimulai dari Km
Nasional, Provinsi, Kabupaten, Kota, 194+000 sampai dengan Km 234+000
Desa dan 294 +000 sampai dengan 314+000
dari Kota Gorontalo.
2.2 Kriteria Perencanaaan Geometrik
Kendaraan Rencana, Volume Lalu 3.3 Metode Pengumpulan Data
Lintas, Kecepatan Rencana, Tingkat
Pelayanan Jalan - Observasi dan pengamatan
- Teknik wawancara
2.3 Trase Jalan - Studi Literatur
Secara sederhana pemilihan trase jalan
dipengaruhi oleh bebrapa factor berupa 3.4 Data Perencanaan
Faktor topografi, geologi, tata guna Meliputi data primer dan data sekunder
lahan, dan lingkungan.
3.5 Tahapan Penelitian
2.4 Penetapan Stasiun Adapun urutan langkah penelitian ini adalah
Untuk menentukan panjang suatu sebagai berikut :
lokasi jalan atau jarak dari suatu tempat 1. Tahap awal dalam penelitian ini adalah
sampai ketempat lainpada suatu lokasi pengumpulan data. Dalam hal ini
jalan perlu digunakan stationing. meliputi:
Yang dimaksud dengan stationing a. Dokumentasi Jalan Eksisting.
adalah penentuan jarak langsung yang b. Data Topografi (Buku Ukur).
diukur dari titik awal. c. Data Fungsi dan Kelas Jalan.
2. Merencanakan trase jalan sesuai syarat
2.5 Alinemen Horizontal. kecepatan dan kelandaian serta data
Bentuk Bagian Lengkung, perhitungan kontur yang tersedia.
Superelevasi , Perhitungan lengkung 3. Proses analisa data dilakukan yaitu
peralihan, perhitungan besaran analisa geometrik jalan untuk
tikungan, Pelebaran pada tikungan, menentukan parameter geometrik
kebebasan samping, Hasil perhitungan. seperti syarat kesesuaian terhadap Jarak
Pandang Pengemudi, Derajat Lengkung
2.6 Alinemen Vertikal Maksimum, pemilihan Alinyemen
Meliputi Perhitungan Kelandaian Horisontal dan Vertikal.
Memamnjang, Perhitungan Lengkung
Vertikal, Elevasi Tanah asli dan IV. HASIL PEMBAHASAN
rencana.
4.1 Perhitungan Trase Jalan
III . METODE PENELITIAN Meliputi perhitungan azimuth, sudut
PI, Jarak antaraPI, kelandaian
3.1 Jenis Penelitian melintang
Dalam pelaksanaan penelitian, jenis 4.2 Perhitungan Alinemen Horizontal
penelitian yang dipilih adalah metode Meliputi perhitungan superelevasi desain,
kauntitatif. Sisi penelitian kuantitatif dapat Perhitungan lengkung peralihan, besaran
dilihat dari bentuk penyajian data yang

[Tinjauan Perancanaan Geometrik jalan Nasional Ruas Strategi........; Djoko S.Masloman] 133
RADIAL – juRnal perADaban saIns, rekayAsa dan teknoLogi
Sekolah Tinggi Teknik (STITEK) Bina Taruna Gorontalo
VOLUME 5 NO. 2

tikungan, pelebaran tikungan, kebebasan = 3.9 %


samping

Data dan klasifikasi desain : 4.3 Perhitungan Stationing


Yang dimaksud dengan stationing
Peta yang di pakai adalah peta Gorontalo. adalah penentuan jarak langsung yang
diukur dari titik awal
Jalan rencana kelas II (arteri)
Data-data tikungan:
dengan muatan sumbu terberat 10
ton. Klasifikasi medan: PI – 1 : Circle – Circle
Vr = 80 km/jam Lc1 = 131,62 m
emax = 10 % Tc1 = 65,95 m
en =2%
Lebar perkerasan (W) = 2 x 3,5 m PI – 2 : Spiral – Circle – Spiral
Untuk emax = 10 %, maka fmax = 0,14 Ls2 = 72 m
Lc2 = 155,61 m
Fmax = ( - 0,00125 x V ) + 0,24 Tt2 = 152,90 m
= ( - 0,00125 x 80 ) + 0,24
= 0,14
PI – 3 : Spiral – Circle – Spiral
Menentukan Superelevasi desain Ls3 = 75 m
Vr 2 Lc3 = 202,61 m
f
e
tjd  max Tt3 = 184,49 m
127  Rr
80 2 PI – 4 : Spiral – Circle – Spiral
Ls4 = 75 m
  0,14
Lc4 = 246,61 m
127  950
Tt4 = 211,15 m
 0,08695
( tidak memenuhi syarat 4.4 Kontrol Overlapping
0 Syarat overlapping:
Dmaks = 6,822
1432,39 a = Vren x 3det ik
Dtjd = = 22,222 x 3
Rr = 66,666
1432,39 = 66,67 m
=
950
d>a Aman
= 1,508 0 d > 66,67 m Aman

4.5 Perhitungan Alinemen Vertikal


Etdj = 4.6 Rankuman Hasil Perhitungan

V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
=
1. Jenis jalan dari Marisa – Tolinggula
merupakan jalan arteri dengan
spesifikasi jalan kelas II, dengan
= 0.039 kendaraan rencana kecil, Satuan
Mobil Penumpang (SMP) 1, VLHR <

[Tinjauan Perancanaan Geometrik jalan Nasional Ruas Strategi........; Djoko S.Masloman] 134
RADIAL – juRnal perADaban saIns, rekayAsa dan teknoLogi
Sekolah Tinggi Teknik (STITEK) Bina Taruna Gorontalo
VOLUME 5 NO. 2

1000, lebar perkerasan 2 x3,5 m medan agar kelandaian yang didapat


dengan kelandaian bervariasi antara 0 tidak begitu besar dan diperoleh
% sampai 11 % kecepatan rencana perencanaan yang optimal.
80 Km Jam . b. Dengan adanya perencanaan ini
diharapkan dapat mejadi referensi bagi
2. Analisa geometrik jalan : pemerintah sebagai data pendukung
Alinyemen Horisontal awal dalam perencanaan paket pada
A. Direncanakan 4 tikungan (1 tikungan daerah yang dimaksud.
Circle – Circle dan 3 tikungan Spiral – Ruas Marisa – Tolinggula memiliki banyak
Circle – Spiral). daerah dengan kelandaian yang cukup
a. Pada PI1 dengan jari-jari lengkung tinggi dan tikungan yang sehingga bagi
rencana 950 m, sudut PI1 sebesar 70 56’ peneliti selanjutnya hal ini menjadi
32.78” gambaran dasar untuk perencanaan
b. Pada PI 2 dengan jari-jari lengkung geometrik pada daerah ini.
rencana 400 m, sudut PI 2 sebesar 320
32’56.35”
c. Pada PI3 dengan jari-jari lengkung DAFTAR PUSTAKA
rencana 350 m, sudut PI3 sebesar 450
28’ 7.89” Ansyori, A. 2001. Rekayasa Jalan Raya,
d. Pada PI3 dengan jari-jari lengkung UMM Press, Malang.
rencana 350 m, sudut PI 4 sebesar 520
40’ 28.13” Dirjen Bina Marga , 1997 Buku Tata Cara
B. Untuk daerah kebebasan samping di Perencanaan Geometrik Jalan Antar Kota
tikungan, bervariasi dari 2.19 m sampai No. 038/TBM/1997. Departemen Pekerjaan
dengan 5.93 m untuk semua tikungan. Umum , Jakarta
C. Pelebaran perkerasan jalan dengan
menggunakan kendaraan sedang sebagai Azwaruddin.2009. Geometrik Jalan Raya
kendaraan rencana, maka didapat lebar (Online).
perkerasan tambahan yang dibutuhkan (http://azwaruddin.blogspot.com/2009/09/ge
bervariasi di setiap tikungan dengan ometrik-jalan-raya.html, diakses 28 Maret
kisaran lebar 0.3 m sampai dengan 0.5 2011)
m.
Alinyemen Vertikal. Direktorat Jenderal Bina Marga Departemen
Alinyemen vertikal ruas jalan ini Pekerjaan Umum dan Tenaga Listrik, 1970,
direncanakan dengan kelandaian maksimum Peraturan Perencanaan Geometrik Jalan
sebesar 4.5 % sehingga terbentuk PVI Ray
sebanyak 7 buah, yang direncanakan No.13/1970, Badan Penerbit Pekerjaan
berdasarkan referensi jarak pandang yang Umum, Jakarta
berbeda-beda baik Jarak Pandang Henti
maupun Jarak Pandang Menyiap tergantung Shirley L. Hendarsin, 2000, Perencanaan
kondisi alinyemen horisontal, tata guna Teknik Jalan Raya, Politeknik Negeri
lahan dan kontur tanah yang tersedia. Bandung, Bandung
5.2 Saran
Silvia Sukirman, 1999, Dasar Dasar
a. Perencanaan geometrik jalan sebaiknya Perencanaan Geometrik Jalan , Bandung,
berdasarkan data hasil survey langsung Nova
di lapangan, dan pada perencanaan
trase harus memperhatikan kontur

[Tinjauan Perancanaan Geometrik jalan Nasional Ruas Strategi........; Djoko S.Masloman] 135

Anda mungkin juga menyukai