Anda di halaman 1dari 4

Sepeda itu melaju menuju warung makan diseberang jalan.

ketika hendak menyebrang pemuda itu


terhenti dikarekan sebuah ambulan yang hendak melewati jalur itu. dipikiran pemuda itu adalah
mengapa semakin banyak korban dari virus covid 19? bukankah sudah ditemukan vaksin nya?. pemuda
tampan itu pun melanjutkan kegiatannya, yaitu menyebrang jalan agar sampai di warung makan
tersebut.

kringgg kringgg

bunyi ponsel milik pemuda tampan bernama Alfi itupun membuat orang orang yang sedang mengantri
menatapnya. dengan cepat pemuda yang bernama Alfi itu mengangkat ponselnya dan mulai berbicara

“ halo,la? kenapa? ini aku sedang mengantri membeli makan sore.”

“hari ini sepertinya aku akan sibuk lagi dengan pasien pasien,jadi jika kau menelfonku dan tak kujawab
atau bahkan nomorku tidak akfit itu karena aku sedang bertugas ya,bukan selingkuh.”

balasan atau jawaban dari Laura membuat Alfi menarik pipinya,membuat senyuman kecil diwajahnya.

lalu membalas percakapan itu dengan tertawa singkat,dan melanjutkan pembicaraan.

“ hahaha,iya la. nanti kalau sudah selesai mengurus pasien pasien itu kau jangan lupa mengabariku ya.
yasudah, kau lanjutkan saja kegiatan tugasmu itu.selesai dari beli makan sore aku juga langsung pulang.”

“tentu saja akan ku kabari,lain kali kalau bisa masak jangan beli diluar ya. tidak baik dengan kondisi yang
saat ini sedang terserang virus covid-19,yasudah nanti kalau pulang jangan lupa apa?”’

“iya,nanti kalau sudah pulang cuci tangan cuci kaki,buang masker sekali pakai. dan tak lupa mandi”

“nah gitu,yaudah aku matikan ya.”

tutt

panggilan itupun terputus setelah laura mengatakan akan mematikan panggilan telfon.

---

“bu,beli nasi goreng 1 pake ekstra telur dibungkus”

“ngihh mas, lenggah riyen”

pemuda tampan bernama Alfi itupun mematuhi perintah ibu penjual warung makan dengan cara duduk
dikursi antri.

tak lama pesanannya pun sudah jadi dan membuat alfi berdiri dan berjalan menuju kasir lalu membayar
senilai 10.000 ribu rupiah. saat alfi berjalan dari kasir menuju parkiran sepedanya, ia masih memikirkan
apakah kondisi Indonesia saat ini sangatlah buruk? sampai sampai laura tak ada waktu lagi untuk
bersantai ataupun istirahat.
laura? benar, ia kekasih dari pemuda tampan bernama alfi putra prasetyo, laura bekerja sebagai dokter
umum. ia ditugaskan oleh rumah sakit untuk menangani kasus virus tersebut.laura dan dokter atau
bahkan bidan bidan yang lain yang justru bukan medis khusus virus corna harus ikut menjadi tenaga
kesehatan yang menangani pasien yang terinfeksi covid 19. mau tak mau alfi dan juga laura harus
terpisah dikarenakan kasus virus covid 19 yang menyerang Indonesia saat ini. dari data rumah sakit yang
menangani laura itu ada 78 dokter yang terkena virus mematikan itu, 11 dokter meninggal, dan 47
dokter dinyatakan sembuh. sejauh ini laura masih bisa menjaga dirinya. menjaga agar tak terjangkit virus
covid 19. itupun dikarekan laura mematuhi protokol kesehatan. bahkan pernah laura tertidur saat
bercerita hari harinya dirumah sakit pada alfi.

laura ananda dwibara. kekasih alfi dan juga seorang dokter umum yang sedang bertugas berjuang
melawan virus covid 19.

tak disadari ternyata alfi sudah sampai di rumah. ia segera melepas masker dan membuangnya di plastic
khusus. mencuci tangan dan kaki. lalu segera membuka pintu dan menaruh sebuah plastic berisikan nasi
goreng yang ia beli di warung makan seberang jalan di atas meja makan.

alfi berjalan menuju kamar mandi untuk mandi yakali untuk makan. selesai mandi dan memilih baju alfi
segera memakan nasi goreng yang dibungkusi plastic diatas meja makan.

---

seperti yang kita tau,virus corna SARS-CoV-2 cenderung mudah menyebar dan menular dengan medium
berupa droplet, sehingga kasus positif yang terjadi di suatu Negara terbilang tak sedikit.dengan
karakteristik mudah menular, membuat tenaga medis yang bersentuhan langsung dengan pasien
positif,harus sangat berhati hati dalam menangani pasien. padahl,begitu banyak pasien yang harus
mereka hadapi. kisah kisah sedih perihal perjuangan dan pengorbanan tenaga medis saat pandemic
virus corona,mungkin telah banyak kiat dengar atau bahkan kita lihat.

berbagai media,konvensional,daring,hingga media social ramai mengangkat kisah kisah itu. belum lama
ini ada tenaga medis justru diminta keluar dari kost-nya, karenaempunya khawatir penghuni kost lain
tertular.

ada pula kisah tenaga medis memperlihatkan “perjuangan” mereka untuk sekadar mengenakan alat
pelindung diri [ APD], yang sungguh hanya melihatnya saja sudah membuat kita merasa kepanasan
lantaran banyaknya lapisan yang harus mereka kenakan. semua itu seolah belum “ ada apa apanya ”,kita
juga sudah mengetahui,banyak tenaga medis gugur telah dinyatakan terpapar COVID - 19 atau hal lain
yang berkaitan dengan tugas mereka dalam melawan virus corona.

- berita itu muncul ditelevisi milik alfi yang membuatnya semakin khawatir akn pekerjaan
kekasihnya itu.

namun tiba tiba ada kurir mengantar paket datang kerumah alfi,jujur saja alfi tak pernah membeli atau
bahkan membuka lama jual beli online. karena menurutnya lebih baik membeli langsung ditokonya saja.
untuk mengetahui bagaimana model,warna juga ukuran baju, sepatu, celana atau apapun itu yang
dijual.

“permisi mas,atas nama alfi?” Tanya pak kurir pada alfi

“ oh iya mas, saya sendiri” jawab alfi dengan tegas

“ ini ada paket dari mbk laura untuk mas alfi dengan jalan merpati 2 nomor 56 betul ngihh?”

“ oh,iya mas betul”

“ yasudah ini ya mas paketnya ongkirnya sudah dibayar, saya tinggal dulu ya mas maksih”

“ iya mas, terima kasih juga” jawab alfi sambil menerima paket itu

‘ kasihan yo,kudu LDR karna virus corona ’ ucap lirih pak kurir saat berjalan menuju motornya dan pergi
begitu saja.

alfi berjalan menuju dalam rumah lagi,dan kebingungan apa isi paket itu. dengan cepat alfi membuka
dan terpampangkah sebuah bingkai foto yang bergambarkan fotonya dan juga kekasihnya,laura. terselip
sebuah surat yang isinya membuat alfi gak ruh

kamu gak usah khawatir,aku sudah memikirkannya secara matang matang, aku harus meninggalkan
rumah bahkan aku sangat butuh perjuangan untuk sekadar pulang ke rumah bahkan sampai sampai aku
membuat surat wasiat dan kuasa. karna aku takut jika saat aku sedang bertugas tiba tiba aku benar
benar terjangkit virus tersebut aku pun sering menjalani prosedur seperti pengecekan suhu pada awal
dan akhir shift serta tes setiap minggu untuk memastikan aku tidak menjadi perantara penularan virus
itu. bahkan aku melakukan isolasi ekstrim,hal itu aku lakukan untuk benar benar memastikan aku tidak
menjadi perantara penularan virus covid 19. aku pun juga harus merelakan waktu yang sangat lama agar
bisa melihat atau sekedar berjumpa dengan keluarga ataupun kau alfi,kekasihku.

“tidak ada yang benar benar berada didekatku sekarang”

bahkan tenaga medis sepertiku tidak lagi memiliki keistimewaan untuk sekadar datang ke minimarket
dan aku harus mengandalkan jasa pesan antar, karena aku bisa menjadi pembawa virus yang tanpa aku
sadari. aku bahkan berinteraksi dengan pasien covid 19. seperti yang kau tau alfi,pasien yang positif
terkena covid 19 tidak bisa menerima kunjungan dari siapa pun karena mereka harus berada diruang
isolasi. karna itulah aku sering mendampingi pasien pasein itu. untuk sekadar mengobrol atau bahkan
bermain puzzle.

“bahkan kau tak kan bisa membuka instagram tanpa melihat virus corona, meme atau bahkan lelucon
semua membicarakan hal itu”

bahkan aku pun sering lembur.

“ aku tak ingin melakukan ini sepanjang musim panas, jujur saja. tapi orang orang membutuhkan
bantuan, dan itulah sebabnya aku menjadi relawan disini”

Anda mungkin juga menyukai