Ukuran Jaring
Sesuai aturan FIBA, panjang jaring basket adalah 400-500 mm dengan 12 bagian jaring tergantung di ring.
Jaring pada permainan bola basket tidak boleh terbuat dari bahan yang kaku.
GERAK DASAR PERMAINAN BOLA
BASKET
1. Melempar dan menangkap
Melempar dan menangkap bola banyak dimanfaatkan untuk memberikan bola kepada teman seregu. Passing adalah
memberikan bola ke teman seregu. Prinsipnya harus mudah diterima dan tidak direbut lawan.
2. Menggiring
Menggiring bola adalah salah satu teknik mengontrol bola yang dilakukan dengan cara bola digiring dengan dipantul-
pantulkan ke tanah menggunakan satu tangan dari satu tempat ke tempat lain, atau digiring mendekati daerah lawan agar
bola tidak direbut lawan. Prinsip menggiring bola adalah bola selalu dekat dengan penggiring bola dan jauh dari lawan.
Untuk mempelajari cara menggiring bola dapat dilakukan kegiatan-kegiatan bermain secara sederhana atau tugas latihan
sebagai berikut. Menggiring bola dapat dibagi dua.
a. Menggiring bola tinggi
Gunanya untuk memperoleh posisi mendekati basket lawan secepat-cepatnya.
b. Menggiring Bola Rendah
Gunanya untuk menyusup, mengacaukan pertahanan lawan, dan mengecoh lawan.
GERAK DASAR MENEMBAK
Menembak bola (shooting) dengan Menembak (shooting) dengan satu
dua tangan tangan
1) Diawali dengan persiapan berdiri tegak menghadap arah gerakan 1) Diawali dengan persiapan berdiri tegak, sikap melangkah menghadap arah gerakan bola
dalam sikap melangkah, posisi kaki lurus ke depan. dan kedua lutut agak rendah.
2) Kedua lutut agak direndahkan. 2) Bola dipegang pada bagian bawahnya dengan telapak tangan dan Jari-jari.
3) Bola dipegang pada bagian samping bawah dengan kedua telapak 3) Satu tangan terbuka sedangkan tangan yang lainnya membantu menahan bagian
tangan dan jari-jari terbuka. samping bola
5) Mendorongkan bola ke depan atas hingga lengan lurus, bersamaan 5) Dilanjutkan dengan gerakan mendorong bola ke depan atas dengan menggunakan satu
dengan itu pinggul, lutut, dan tumit naik. lengan hingga lengan lurus. Bersama dengan itu pinggul, lutut dan tumit naik.
6) Lepaskan bola dari pegangan tangan saat lengan lurus dan gerakan 6) Lepaskan bola dari pegangan tangan saat lengan lurus.
pelepasan bola dibantu dengan mengaktifkan pergelangan tangan serta
jari-jarinya.
7) Gerakan pelepasan bola dibantu dengan mengaktifkan pergelangan tangan serta jari-jari.
7) Bentuk arah bola yang benar adalah menyerupai parabola atas
melengkung. 8) Arah bola yang benar adalah menyerupai parabola atau meleng-kung.
8) Akhir gerakan kedua lengan lurus ke depan, rileks dan arah 9) Akhir gerakan kedua lengan lurus ke depan, rileks dan arah pandangan mengikuti arah
pandangan mengikuti arah gerak bola. gerak bola.
MENGANALISIS POLA PENYERANGAN DAN PERTAHANAN
TAKTIK DAN STRATEGI DALAM PERMAINAN
BOLABASKET
POLA PENYERANGAN DALAM
PERMAINAN BOLABASKET
Pola penyerangan dalam permainan bolabasket adalah usaha yang dijalankan untuk menerobos daerah pertahanan lawan, sehingga dapat
membuahkan hasil atau angka. Pola-pola penyerangan adalah sebagai berikut:
1) Penyerangan Bebas (gerakan off the ball)
Penyerangan bebas adalah penyerangan tanpa bola yang sangat bergantung dari penguasaan teknik, taktik dan kesempurnaan fisik setiap anggota
tim yang baik. Meskipun bebas, namun penyerangan ini harus tetap ada koordinasi dan kerjasama antar pemain, sehingga terwujud adanya saling
pengertian tiap pemain.
2) Penyerangan Kilat (fastbreak)
Dasar penyerangan kilat adalah dengan 2 atau 3 operan harus sudah melakukan tembakan. Serangan kilat merupakan usaha untuk memperoleh
posisi tembakan, pada saat lawan belum sempat menempati posisi jaganya. Serangan kilat merupakan senjata yang sangat baik untuk
menghancurkan pertahanan lawan.
3) Penyerangan Kilat Berpola
Serangan kilat berpola dimulai dengan adanya situasi-situasi tertentu, misalnya; dari bola loncat, lemparan ke dalam, dll.
4) Penyerangan Berpola (patern)
Penyerangan berpola adalah penyerangan dengan mengatur setiap pemain yang mempunyai tugas-tugas tertentu dan menguasai jalur-jalur gerakan.
Pergerakan pemain dan bola ditentukan dengan pasti, sehingga tim memperoleh serangan-serangan yang teratur dan sangat menghemat tenaga.
Penyerangan berpola sangat baik dilakukan bila setiap pemain sukar menembus penjagaan lawan, serta usaha-usaha untuk memperlambat
permainan.
POLA PERTAHANAN DALAM
PERMAINAN BOLABASKET
Pola pertahanan adalah suatu usaha yang dijalankan oleh tim bertahan dalam rangka menghalau serangan lawan. Unsur-unsur
pelaksanaan pola pertahanan adalah sikap jaga, olah kaki untuk memenangkan langkah ketika melakukan pertahanan, dasar-dasar
umum dalam penjagaan, posisi jaga dan pembagian daerah, dan pertahanan bersama. Macam-macam bentuk pertahanan bersama
antara lain sebagai berikut:
1) Pertahanan daerah (zone deffence)
Pada pertahanan daerah, setiap pemain diberi tugas menjaga daerah tertentu. Mengingat susunannya, maka pertahanan daerah
disebut pertahanan daerah 2-1-2, 2-3, 3-2, 1-2-2, dan 2-2-1.
2) Pertahanan satu lawan satu (man to man)
Pertahanan satu lawan satu adalah pertahanan dengan menugaskan setiap orang untuk menjaga seorang lawan. Macam-macam
pertahanan satu lawan satu adalah sebagai berikut:
a). Pertahanan satu lawan satu dengan tetap
b). Pertahanan satu lawan satu dengan ganti jaga
c). Pertahanan satu lawan satu dengan penolong
PERATURAN PERMAINAN BOLA
BASKET
Bola dapat dilemparkan ke segala arah dengan menggunakan salah satu atau kedua tangan.
Bola dapat dipukul ke segala arah dengan menggunakan salah satu tangan, tetapi tidak boleh dipukul menggunakan kepalan tangan (meninju).
Pemain tidak diperbolehkan berlari sambil memegang bola. Pemain harus melemparkan bola tersebut dari titik tempat menerima bola, tetapi diperbolehkan apabila pemain tersebut berlari pada
kecepatan biasa.
Bola harus dipegang di dalam atau di antara telapak tangan. Lengan atau anggota tubuh lainnya tidak diperbolehkan memegang bola.
Pemain tidak diperbolehkan menyeruduk, menahan, mendorong, memukul, atau menjegal pemain lawan dengan cara bagaimanapun. Pelanggaran pertama terhadap peraturan ini akan dihitung
sebagai kesalahan, pelanggaran kedua akan diberi sanksi berupa diskualifikasi pemain pelanggar hingga keranjang timnya dimasuki oleh bola lawan, dan apabila pelanggaran tersebut dilakukan
dengan tujuan untuk mencederai lawan, maka pemain pelanggar akan dikenai hukuman tidak boleh ikut bermain sepanjang pertandingan. Pada masa ini, pergantian pemain tidak diperbolehkan.
Sebuah kesalahan dibuat pemain apabila memukul bola dengan kepalan tangan (meninju), melakukan pelanggaran terhadap aturan 3 dan 4, serta melanggar hal-hal yang disebutkan pada aturan 5.
Apabila salah satu pihak melakukan tiga kesalahan berturut-turut, maka kesalahan itu akan dihitung sebagai gol untuk lawannya (berturut-turut berarti tanpa adanya pelanggaran balik oleh lawan).
Gol terjadi apabila bola yang dilemparkan atau dipukul dari lapangan masuk ke dalam keranjang, dalam hal ini pemain yang menjaga keranjang tidak menyentuh atau mengganggu gol tersebut.
Apabila bola terhenti di pinggir keranjang atau pemain lawan menggerakkan keranjang, maka hal tersebut tidak akan dihitung sebagai sebuah gol.
Apabila bola keluar lapangan pertandingan, bola akan dilemparkan kembali ke dalam dan dimainkan oleh pemain pertama yang menyentuhnya. Apabila terjadi perbedaan pendapat tentang
kepemilikan bola, maka wasitlah yang akan melemparkannya ke dalam lapangan. Pelempar bola diberi waktu 5 detik untuk melemparkan bola dalam genggamannya. Apabila ia memegang lebih
lama dari waktu tersebut, maka kepemilikan bola akan berpindah. Apabila salah satu pihak melakukan hal yang dapat menunda pertandingan, maka wasit dapat memberi mereka sebuah peringatan
pelanggaran.
Wasit berhak untuk memperhatikan permainan para pemain dan mencatat jumlah pelanggaran dan memberi tahu wasit pembantu apabila terjadi pelanggaran berturut-turut. Wasit memiliki hak penuh
untuk memberikan diskualifikasi pemain yang melakukan pelanggaran sesuai dengan yang tercantum dalam aturan 5.
Wasit pembantu memperhatikan bola dan mengambil keputusan apabila bola dianggap telah keluar lapangan, pergantian kepemilikan bola, serta menghitung waktu. Wasit pembantu berhak
menentukan sah tidaknya suatu gol dan menghitung jumlah gol yang terjadi.