DOSEN PEMBIMBING :
Ns. Agustine Ramie, S.Kep., M.Kep.
OLEH :
KELOMPOK 1
2. Anatomi Fisiologi
a. Mulut
Makanan yang masuk ke mulut akan dicerna. Makanan akan dipotong-
potong digerus atau dikunyah oleh gigi, proses ini merupakan proses mekanik
pertama yang dialami makanan pada waktu melalui saluran pencernaan dengan
tujuan menghancurkan makanan, setelah itu dibasahi dengan air liur, dan
selanjutnya didorong masuk ke esofagus (kerongkongan) oleh lidah.
Air liur dihasilkan oleh tiga pasang kelenjar lidah, yaitu masing-masing
sepasang kelenjar di bawah lidah (glandula sublingualis), kelenjar di bawah
telinga (glandula parotis) , dan kelenjar di bawah rahang (glandula
submandibularis).
Pada mulut, selain terjadi pencernaan secara mekanik juga terjadi
pencernaan secara kimiawi, yaitu dengan bercampurnya makanan yang telah
dikunyah dengan air liur yang mengandung enzim ptialin, enzim ini berfungsi
mengubah amilum menjadi maltosa.
b. Faring dan Esofagus
Diujung faring terdapat saluran pernapasan dan saluran pencernaan.
Dipangkal saluran pernapasan terdapat epiglotis yang akan menutup lubang
saluran pernapasan pada saat menelan makanan sehingga makanan tidak masuk
ke dalam saluran tersebut.
Esofagus berfungsi sebagai saluran penghubung antara rongga mulut dan
lambung. Dinding esofagus dilapisi oleh jaringan epitel berlapis pipih. Sepertiga
bagian dari esofagus terdiri atas otot lurik, sedangkan dua pertiganya terdiri atas
otot polos.
Di dalam kerongkongan makanan didorong ke arah lambung dengan gerak
peristaltik, yaitu gerak memijit dan mendorong ke satu arah. Selain itu, di
kerongkongan makanan juga dibungkus oleh cairan yang di sebut mukus. Mukus
berfungsi seperti pelumas yang melicinkan saluran kerongkongan.
c. Lambung
Lambung adalah kantong yang terletak di dalam rongga perut sebelah kiri
atas. Dinding lambung bagian dalam dilapisi oleh mukus atau lendir untuk
melindunginya dari asam lambung. Di dalam lambung, makanan dari
kerongkongan dicampur dengan getah lambung yang mengandung :
1) Renin : berfungsi mengubah susu menjadi kasein
2) Pepsinogen : diaktifkan menjadi pepsin oleh HCL, pepsin berfungsi
mengubah protein menjadi pepton
3) Asam Klorida : berfungsi untuk membunuh kuman yang masuk bersama
makanan, membantu melunakkan makanan yang keras, dan mengaktifkan
pepsinogen menjadi pepsin.
Lambung terdiri atas tiga bagian, yaitu :
1) Kardia (bagian atas) : daerah pintu masuk makanan, berdekatan dengan hati,
dan berhubungan langsung dengan kerongkongan
2) Fundus (bagian tengah) : bentuknya membulat
3) Pilors (bagian bawah) : berhubungan langsung dengan usus dua belas jari.
Lambung memiliki dua otot melingkar, yaitu otot lingkar(spirotes) kardia
dan otot melingkar pilorus. Otot melingkar kardia terdapat di daerah kardia dan
berfungsi untuk mencegah makanan dari lambung kembali ke esofagus. Otot
lingkar pilorus dan hanya terbuka apabila makanan telah tercerna dilambung.
Dinding lambung tersusun dari tiga lapis otot, yaitu otot memanjang (bagian
luar) otot melingkar (bagian tengah), dan otot miring (bagian dalam).
d. Usus Halus
Usus halus berbentuk seperti tabung dan tersusun atas vili-vili, otot
melingkar otot membujur lapisan mukosa, dan epitelium, usus halus dibagi
tiga, yaitu usus dua belas jari (duodenum), usus kosong (jejunum), dan usus
penyerapan (ileum). Usus Halus memiliki panjang kira-kira 6 meter.
Usus dua belas jari merupakan muara pertemuan antara dua saluran yang
berasal dari kelenjar pankreas dan kantong empedu. Kantong empedu terletak
menempel pada hati. Kelenjar pankreas terletak di dekat usus dua belas jari dan
menghasilkan beberapa enzim sebagai berikut :
1) Amilase pankreas (amilopsin) yang mengubah amilum menjadi maltosa
2) Tripsinogen yang diaktifkan oleh enterokinase menjadi tripsin, tripsin
berfungsi mengubah protein dan pepton.
3) Lipase pankreas (steapsin) yang mengubah lemak menjadi asam lemak dan
gliserol.
e. Usus Besar
Usus besar merupakan saluran pencernaan berupa usus berpenampang luas
atau berdiameter besar dengan panjang kira-kira 1,5-1,7 meter dan penampang
5-6 cm.
Makanan yang tidak diserap atau tidak sempat diserap akan mengalami
pembusukan oleh bakteri, misalnya Escherichia coli, Enterobacter Aerogenes,
Clostridium pesfkiagnes, dan Lactobacillus Bifidus di dalam usus besar. Di
usus besar juga terjadi penyerapan air. Usus besar dapat dibagi menjadi enam
segmen, yaitu usus buntu (sekum), usus besar naik (kolon asenden), usus besar
mendatar (kolon transfersum), usus besar turun (kolon desenden), kolon
sigmoid, dan poros usus (rektum). Di ujung bawah usus buntu terdapat umbai
cacing (apendiks). Dari usus besar, sisa-sisa makanan masuk ke rektum,
kemudian dikeluarkan melalui anus.
f. Hati
Hati merupakan organ terbesar yang terdapat di dalam tubuh. Di sebelah
dalam organ hati terdapat kantong empedu (Vesika Felea) yang berisi cairan
empedu. Cairan empedu dihasilkan oleh hati dan dialirkan ke saluran
pencernaan untuk membantu pencernaan makanan. Misalnya:
1) Mencerna lemak karena garam empedu menurunkan tegangan butir lemak
sehingga mengubahnya menjadi butiran yang kecil.
2) Menghasilkan pigmen bilirubin dan biliverdin yang memberi warna
kecokelatan pada feses dan urine.
3) Memberi suasana basa (pH 7,6 – 8,6)
Sari-sari makanan yang diserap oleh usus penyerapan akan melewati hati
terlebih dahulu. Di dalam hati, kelebihan glukosa akan disimpan dalam bentuk
glikogen. Kelebihan asam amino akan diubah menjadi urea. Urea masuk ke
dalam sistem peredaran darah dan nantinya akan dikeluarkan bersama urine.
g. Rektum dan Anus
Rektum merupakan lanjutan dari kolon sigmoid yang menghubungkan
intestinum mayor dengan anus sepanjang 12 cm, dimulai dari pertengahan
sakrum dan berakhir pada kanalis anus. Rektum terletak dalam rongga pelvis,
di depan os sakrum dan koksigis
PENGKAJIAN
4 4
4 4
V. Data Penunjang
1. Laboratorium
Tanggal pemeriksaan : 7 November 2020 (Jam 19.40 WITA)
2. Terapi Pengobatan
ANALISIS DATA
HARI/TANGGAL DATA ETIOLOGI MASALAH
10 November 2021 DS : Kurangnya masukan Risiko
- Pasien merasakan mual dan makanan peroral Ketidakseimbangan
lemah. tidak ada keluar air- Nutrisi
air, tidak ada keluar lendir
dan keputihan, serta kurang
nafsu makan dan memiliki
alergi ayam dan telur.
DO :
- KU : Pasien terlihat lemas
- TD : 116/87
- N : 95
- R : 20
- T : 36
- SPO2 : 98
- TFU : 3 jari dibawah pusat
- HIS : tidak ada
- TBJ : 3255
- DJJ : 141
- Vt : OUE membuka 1 cm
- Turgor kulit: Baik
- BB : 67 KG
12 November 2021 DS: Pasien masih belum Ketidakcukupan Hambatan
merasakan nyeri operasi,
energi secara
mobilitas bd
belum bisa miring kanan dan fisiologis maupun
miring kiri secara mandiri psikologis untuk Intoleransi aktivitas
ataupun melakukan aktivitas meneruskan dan
seperti biasanya. menyelesaikan
aktivitas yang di
DO:Terlihat luka pasca operasi minta
yang masih baru saja di jahit
KU: BAIK
TD:110/78
N:105
P: 20
SPO2: 98%
TKU: 2 jari di bawah pusat
Kont: Baik
PPV: DBN
DC: Terpasang
UT: 600 CC
Turgor Kulit: baik
B. PRIORITAS MASALAH
1. Risiko ketidakseimbangan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh b.d. kurang
masukan makanan per oral
2. Hambatan mobilitas fisik berdsarkan dengan intoleransi aktivitas
CATATAN KEPERAWATAN
P : Intervensi dilanjutkan
3. Kamis, 11 Resiko ketidakseimbangan S : Intake oral <80%
November 2021 nutrisi : kurang dari Alergi ayam dan telur
Jam 18.00 kebutuhan tubuh b.d Mual (<)
WITA kurang masukan makanan Muntah (-)
per oral O:
- U = 29th
Hbs 13,9 g/dl
- Terlihat pasien
menghabiskan 1 porsi
dari makanan yang
disediakan dan 1 biji
pisang
- muntah (-)
- BAB 2x
- BAK 4x
- TTV :
Suhu : 36,5°C
Nadi : 100x/mnt
RR : 24x/mnt
Spo2 : 99%
- Turgor kulit kembali ±1
detik membran mukosa
bibir baik
A : NS 2.1 Intake oral
tidak adekuat
P:
- Terapi nutrisi : TKTP
- Kebutuhan energi : 2480
kkal
P = 80 gr L = 63,2 gr
Ka = 1385 gr
I : intervensi dihentikan,
pasien pulang.
E:
- Nafsu makan pasien
baik, turgor kulit normal
dan mukosa bibir baik
Hambatan mobilitas fisik b S:
d intoleransi aktivitas - Suami pasien
mengatakan bahwa
pasien beberapakali
mengeluh nyeri dan
belum bisa miring kanan
miring kiri dan duduk
O:
- Pasien belum bisa
duduk dan miring kanan
kiri
- Pasien tampak lemas
A : Masalah belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan
4. Jumat ,12 Resiko ketidakseimbangan S:
November 2021 nutrisi : kurang dari -Pasien mengatakan nafsu
jam 08. 00 kebutuhan tubuh b.d makan sudah meningkat
kurang masukan makanan - Mual(-), Muntah (-)
per oral lemas (+)
- pasien sudah bisa
menghabiskan makananya
sebanyak ¾ dalam porsi
yang di tentukan
O:
KU: BAIK
Td: 107/70
N:56
RR:21
T: 36,4
Spo2: 99
UT:300
UB: 1000
Mukosa bibir baik dan
turgor kulit baik
A: masalah teratasi
sebagian
P: lanjutkan intervensi
Hambatan mobilitas fisik b S:
d intoleransi aktivitas -Pasien mengatakan
bahwa sudah bisa miring
kanan miring kiri dan
duduk
O:
- Pasien sudah bisa duduk
dan miring kanan kiri
- Pasien tampak bugar
A : Masalah teratasi
P : Intervensi dihentikan
5. Sabtu, 13 Resiko ketidakseimbangan S:
November 2021 nutrisi : kurang dari - Nyeri luka op (-)
Jam 11.00 kebutuhan tubuh b.d - BAK )
WITA kurang masukan makanan - Nafsu makan sudah
per oral membaik
- pasien sudah mampu
menghabiskan 1 porsi
makanan yang di sajikan
O:
- KIE hasil pemeriksaan
- Observasi k/u, TTV, PPV
-Lanjutkan Intervensi
- Besok rencana boleh
pulang tanpa visite jika k/u
baik.
A : Masalah teratasi
P : Intervensi dihentikan