Anda di halaman 1dari 17

Jurnal KESMAS, Vol. 7 No.

6, 2018

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEPATUHAN


PERAWAT DALAM PELAKSANAAN STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
TRIAGE DI RUANG IGD RSUD UNDATA PROVINSI SULAWESI TENGAH
Ahmil *

*Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Widya Nusantara Palu

ABSTRAK
Pelayanan kesehatan yang dilakukan di instalasi gawat darurat harus sesuai dengan standar
prosedur operasional, salah satunya adalah standar prosedur operasional triage. Pelaksanaan
triage di ruang IGD RSUD Undata Provinsi Sulawesi Tengah tidak sesuai dengan standar
prosedur operasional yang telah ditetapkan oleh Rumah Sakit. Tujuan penelitian ini adalah untuk
mengidentifikasi faktor-faktor yang berhubungan dengan kepatuhan perawat dalam pelaksanaan
standar prosedur operasional triage di ruang IGD RSUD Undata Provinsi Sulawesi Tengah. Jenis
penelitian ini kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Jumlah populasi dalam penelitian ini
sebanyak 33 orang dan jumlah sampel sebanyak 30 orang (3 orang perawat cuti) dengan teknik
pengambilan sampel menggunakan total sampling. Analisis data menggunakan uji chi-square.
Hasil penelitian ini didapatkan ada hubungan tingkat pendidikan dengan kepatuhan perawat
dalam pelaksanaan standar prosedur operasional triage, nilai p=0,047 (p<0,05) dan ada
hubungan pelatihan gawat darurat dengan kepatuhan perawat dalam pelaksanaan standar
prosedur operasional triage, nilai p=0,041 (p<0,05). Variabel yang tidak bermakna yaitu
usia(p=0,417), jenis kelamin (p=0,72), status pekerjaan (p=0,259), lama bekerja (p=0,712), dan
pengetahuan (p=1.000). Kesimpulan dari penelitian ini adalah ada hubungan tingkat pendidikan
dan pelatihan gawat darurat dengan kepatuhan perawat dalam pelaksanaan standar prosedur
operasional triage di ruang IGD RSUD Undata Provinsi Sulawesi Tengah dan tidak ada
hubungan antara usia, jenis kelamin, status pekerjaan, lama bekerja dan pengetahuan dengan
kepatuhan perawat dalam pelaksanaan standar prosedur operasional triage di ruang IGD RSUD
Undata Provinsi Sulawesi Tengah.

Kata Kunci : Perawat, Kepatuhan, Triage.

ABSTRACT
Health services that done in emergency unit should based on operational prosedural standar, one
of it is triage operational prosedural standar. Implementation of triage operational prosedural
standar in emergency unit of Undata General Hospital still unproper implementation. This study
aims to identify the relationship factors of nurses obediance in implementation of triage
operational prosedural standar in Emergency unit of Undata General Hospital, Central Sulawesi
Province. This is quantitative study with cross sectional approaching. Population number were 33
staff nurses, but samples number were 30 staff nurses (3 of them in annual leave) and taken by
totally sampling technique. Data analyzed by chi-square test. The resul found that having
relationship of educational level with nurses obediance in implementation of triage operational
prosedural standar, with p value = 0,047 (p < 0,05). And having relationship of emergency
training with nurses obediance in implementation of triage operational prosedural standar, with P
value = 0,041 (p < 0,05). No significant variabels consist of age (p = 0,417), gender (p=0,72),
occupational status (p = 0,259), length of work (p = 0,712), and knowledge (p = 1,000).
Conclusion of this study that having relationship of educational level and emergency trainning
with nurses obediance in implementation of triage operational prosedural standar in Emergency
unit of Undata General Hospital, Central Sulawesi Province. And no relationship between age,
gender, occupational status, lenght of work and knowledge with nurses obediance in
implementation of triage operational prosedural standar in Emergency unit of Undata General
Hospital, Central Sulawesi Province.

Keywords: Nurses, Obedience, Triage.

Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kepatuhan Perawat dalam


Pelaksanaan Standar Prosedur Operasional Triage di Ruang IGD
RSUD Undata Provinsi Sulawesi Tengah
Jurnal KESMAS, Vol. 7 No. 6, 2018

PENDAHULUAN dan dapat memberikan motivasi


Rumah sakit khususnya instalasi gawat (Suprapto, 2015).
darurat (IGD) memiliki salah satu tujuan Pelaksanaan triage di IGD RS
yaitu tercapainya pelayanan kesehatan Puri Indah dapat dipengaruhi oleh
yang optimal bagi pasien secara cepat pengetahuan, sikap dan ketrampilan
dan tepat serta terpadu dalam perawat (Rini, 2011). Seorang petugas
penanganan tingkat kegawatdaruratan kesehatan di ruang instalasi gawat
sehingga mampu mencegah risiko darurat harus peka menggunakan
kematian dan kecacatan (to save life and kemampuan mata, telinga, indera peraba
limb) dengan respon time selama lima lebih peka, tanggap situasi, cepat dan
menit dan waktu definitif tidak lebih dua tepat dalam menilai perubahan
jam (Gurning, dkk, 2012). mendadak pasien yang berada di IGD,
Menurut Natasia (2013) sewaktu – waktu kondisi status triage
kepatuhan perawat dalam pelaksanaan bisa berubah (Hosnaniah, 2014).
standar prosedur operasional (SPO) Berdasarkan observasi yang
masih kurang, hal ini dapat disebabkan peneliti lakukan pada saat berdinas di
oleh beberapa faktor. Faktor yang Ruang IGD RSUD Undata Provinsi
mempengaruhi kinerja perawat terhadap Sulawesi Tengah sejak tanggal 04 -11
kepatuhan pelaksanaan SPO meliputi Maret 2017 peneliti menemukan bahwa
usia, lama kerja, tingkat pendidikan perawat sering tidak berada di ruang
(vokasional dan profesional), motivasi triage IGD, karena membantu perawat
dan persepsi (Natasia, dkk, 2013) lain dalam melakukan tindakan
Perilaku kepatuhan bersifat keperawatan kepada pasien. Peneliti
sementara karena pengetahuan, sikap juga menemukan pelaksanaan triage di
dan keterampilan akan bertahan bila ada IGD RSUD Undata Palu tidak sesuai
pengawasan. Jika pengawasan hilang dengan SPO yang telah ditetapkan,
atau mengendur maka akan timbul karena sering pasien dengan kategori III
perilaku ketidakpatuhan. Perilaku (warna hijau) ditempatkan di ruang
kepatuhan ini akan optimal jika perawat untuk kategori II (warna kuning) dan
itu sendiri mengganggap perilaku ini pasien dengan kategori III (warna hijau)
bernilai positif yang akan diintegrasikan di tempatkan di ruang untuk kategori I
melalui tindakan asuhan keperawatan. (warna Merah).
Perilaku keperawatan ini akan dapat Sesuai dengan latar belakang
dicapai jika manajer keperawatan seperti diuraikan di atas, penulis ingin
merupakan orang yang dapat dipercaya melakukan penelitian guna memperoleh

Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kepatuhan Perawat dalam


Pelaksanaan Standar Prosedur Operasional Triage di Ruang IGD
RSUD Undata Provinsi Sulawesi Tengah
Jurnal KESMAS, Vol. 7 No. 6, 2018

informasi mengenai hubungan antara bivariat dengan menggunakan uji chi-


faktor usia responden, jenis kelamin, square dengan nilai kemaknaan 5% dan
pendidikan, status pekerjaan, lama tingkat kepercayaan 95%.
bekerja, pelatihan gawat darurat yang
pernah diikuti responden, dan HASIL PENELITIAN
pengetahuan responden dengan Analisis Univariat
kepatuhan Perawat dalam pelaksanaan Tabel 1. Distribusi responden
SPO triage di ruang IGD RSUD Undata berdasarkan usia, jenis
Provinsi Sulawesi Tengah. Penelitian ini kelamin, tingkat pendidikan,
dilakukan dengan harapan triage dapat status pekerjaan, lama bekerja,
dilaksanakan sesuai dengan SPO triage pelatihan gawat darurat,
yang telah ditetapkan. pengetahuan dan kepatuhan.
Tujuan penelitian ini adalah untuk Variabel f %
Usia
mengidentifikasi faktor-faktor yang 26 – 35 tahun 22 73,3
berhubungan dengan kepatuhan perawat >35 tahun 8 26,7
Jenis Kelamin
dalam pelaksanaan SPO triage di ruang Laki-laki 14 46,7
Perempuan 16 53,3
IGD RSUD Undata Provinsi Sulawesi
Pendidikan
Tengah. Tinggi (S1&DIV 5 6,7
Kep.) 25 83,3
Rendah (DIII Kep.)
Status Pekerjaan
METODE
PNS 17 56,7
Jenis Penelitian ini adalah kuantitatif Kontrak 13 43,3
Lama Bekerja
dengan pendekatan cross sectional.  5 tahun 12 40,0
Penelitian ini dilakukan di ruang IGD > 5 tahun 18 60,0
Pelatihan Gawat
RSUD Undata Propinsi Sulawesi Darurat 27 90,0
Pernah 3 10,0
Tengah pada tanggal 31 Juli - 14
Tidak Pernah
Agustus 2017. Jumlah populasi Pengetahuan
Baik 28 93,3
sebanyak 33 orang. Sampel dalam Kurang 2 6,7
penelitian ini sebanyak 30 orang perawat Kepatuhan
Patuh 11 36,7
(3 orang perawat sedang cuti). Teknik Tidak Patuh 19 63,3
Total 30 100
pengambilan sampel dalam penelitian
ini menggunakan total sampling.
Berdasarkan data di atas,
Pengumpulan data dilakukan dengan
responden yang usianya antara 26 - 35
menggunakan kuesioner dan lembar
tahun lebih banyak yaitu 22 responden
obsevasi. Analisis data yang digunakan
(73,3 %) dibandingkan dengan
yaitu analisis univariat dan analisis
responden yang usianya > 35 tahun

Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kepatuhan Perawat dalam


Pelaksanaan Standar Prosedur Operasional Triage di Ruang IGD
RSUD Undata Provinsi Sulawesi Tengah
Jurnal KESMAS, Vol. 7 No. 6, 2018

sebanyak 8 responden (26,7%). Tabel 1 gawat darurat sebanyak 3 orang


dapat kita lihat bahwa lebih banyak (10,0%).
responden yang berjenis kelamin Data analisis univariat dapat
perempuan, dimana dari 30 responden diketahui bahwa hampir seluruhnya
sebanyak 16 responden (53,3%) berjenis responden menjawab kuesioner dengan
kelamin perempuan dan 14 responden benar. Seperti kita lihat tingkat
(46,7%) yang berjenis kelamin laki-laki. pengetahuan responden tentang SPO
Tingkat pendidikan responden triage sebanyak 28 orang (93,3%) yang
dikelompokkan menjadi 2 kategori tergolong baik, sedangkan yang tingkat
yaitu: Pendidikan tinggi (S1&DIV pengetahuan kurang sebanyak 2 orang
Keperawatan) dan pendidikan rendah (6,7%). Ditinjau dari Kepatuhan
(DIII Keperawatan). Tabel 1 terlihat perawat, dapat dilihat bahwa responden
bahwa sebagian besar responden yang tidak patuh dalam SPO triage
berpendidikan rendah (DIII sebanyak 19 orang (63,3%), sedangkan
Keperawatan), yaitu sebanyak 25 orang responden yang patuh dalam SPO triage
(83,3%), dan responden yang sebanyak 11 orang (36,7%).
berpendidikan tinggi (S1&DIV
Keperawatan) sebanyak 5 responden
(16,7%). Dilihat dari status pekerjaan
responden pada Tabel 1 dapat kita
ketahui bahwa lebih banyak responden
yang status pekerjaannya PNS, yaitu 17
orang (56,7%), sedangkan responden
yang bekerja sebagai tenaga kontrak
hanya 13 orang (43,3%).
Data di atas menunjukkan bahwa
responden yang bekerja  5 tahun
sebanyak 12 orang (40,0%), sedangkan
responden yang memiliki masa kerja >
5 tahun sebanyak 18 orang (60,0%).
Responden yang pernah mengikuti
pelatihan gawat darurat sebanyak 27
orang (90,0%), sedangkan responden
yang tidak pernah mengikuti pelatihan

Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kepatuhan Perawat dalam


Pelaksanaan Standar Prosedur Operasional Triage di Ruang IGD
RSUD Undata Provinsi Sulawesi Tengah
Jurnal KESMAS, Vol. 7 No. 6, 2018

Analisis Bivariat Hasil uji statistik menggunakan


Tabel 2. Hubungan usia, jenis kelamin, Fisher’s exact test diperoleh nilai p =
tingkat pendidikan, status 0,417 dimana p>0,05. Secara statistik
pekerjaan, lama bekerja, tidak ada hubungan yang bermakna
pelatihan gawat darurat, antara usia responden dengan kepatuhan
pengetahuan dan kepatuhan perawat dalam pelaksanaan SPO triage
dengan kepatuhan perawat di ruang IGD RSUD Undata Provinsi
dalam pelaksanaan spo triage Sulawesi Tengah.
di ruang IGD RSUD Undata Hasil statistik menggunakan uji
Provinsi Sulawesi Tengah. chi – square dengan didapatkan hasil p
Kepatuhan Perawat Terhadap Pelaksanaan value 0,072 (p > 0,05) menunjukkan
SPO Triage
Tidak tidak ada hubungan yang bermakna
Patuh p
Patuh Total antara jenis kelamin dengan kepatuhan
Value
f % f %
Usia perawat dalam pelaksanaan SPO triage
26–35 7 31,8 15 68,2 22
di ruang IGD RSUD Undata Provinsi
tahun
0,417
>35 tahun 4 50,0 4 50,0 8 Sulawesi Tengah.
Jumlah 11 36,7 19 63,3 30
Jenis Hasil uji statistik dengan Fisher’s
Kelamin exact test menunjukkan bahwa ada
Laki-laki 8 57,1 6 42,9 14 0,072
Perempuan 3 18,8 13 81,2 16 hubungan yang bermakna antara tingkat
Jumlah 11 36,7 19 63,3 30
Pendidikan pendidikan responden dengan kepatuhan
Tinggi 4 80,0 1 20,0 5 perawat dalam pelaksanaan SPO triage,
Rendah 7 28,0 18 72,0 25 0,047
Jumlah 11 36,7 19 63,3 30 karena diperolehnya nilai p = 0,047 (p <
Status
Pekerjaan 0,05).
8 47,1 9 52,9 17
PNS Dari hasil analisis pada data diatas
3 23,1 10 76,9 13
Kontrak 0,259
11 36,7 19 63,3 30 dapat kita lihat bahwa tidak ada
Jumlah
Lama
hubungan yang signifikan antara status
Bekerja
5 41,7 7 58,3 12
≤5 tahun pekerjaan responden dengan kepatuhan
6 33,3 12 66,7 18 0,712
>5 tahun
11 36,7 19 63,3 30 perawat dalam pelaksanaan SPO triage,
Jumlah
Pelatihan dimana p value 0,259 (p > 0,05).
Gawat
Darurat Hasil analisi menggunakan
Pernah 8 29,6 19 70,4 27
Tidak 3 100 0 0 3 0,041 Fisher’s exact test menunjukkan tidak
Pernah 11 36,7 19 63,3 30 ada hubungan yang bermakna antara
Jumlah
Pengetahuan lama bekerja responden dengan
Baik 10 35,7 18 64,3 28
Kurang 1 50,0 1 50,0 2 1.000 kepatuhan perawat dalam pelaksanaan
Jumlah 11 36,7 19 63,3 30 SPO triage di ruang IGD RSUD Undata,

Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kepatuhan Perawat dalam


Pelaksanaan Standar Prosedur Operasional Triage di Ruang IGD
RSUD Undata Provinsi Sulawesi Tengah
Jurnal KESMAS, Vol. 7 No. 6, 2018

karena diperoleh p value 0,712 menggunakan fisher’s exact test


dimana nilai p > 0,05. diperoleh nilai p=0,417 (p > 0,05).
Menurut hasil uji statistik dengan Terlihat dari hasil penelitian
menggunakan Fisher’s exact test di bahwa ketidakpatuhan responden usia
dapatkan p value 0.041 (p < 0,05). 26 - 35 tahun rata-rata memiliki masa
Jadi ada hubungan yang bermakna kerja ≤ 5 tahun, pengalaman yang
antara pelatihan gawat darurat dengan diperoleh dalam bekerja sangat kurang
kepatuhan perawat dalam pelaksanaan dan faktor kebiasaan yang ada di ruang
SPO triage di ruang IGD RSUD Undata IGD sehingga pada penelitian ini tidak
Provinsi Sulawesi Tengah. ditemukan adanya hubungan yang
Hasil uji statistik didapatkan tidak signifikan. Hasil wawancara dengan
ada hubungan yang signifikan antara responden yang mengatakan bahwa ada
tingkat Pengetahuan Responden dengan juga perawat yang usianya sudah cukup
kepatuhan perawat dalam pelaksanaan matang, dalam melakukan tindakan
SPO triage di ruang IGD RSUD Undata tidak sesuai dengan SPO atau peraturan
Provinsi Sulawesi Tengah. Seperti yang yang telah ditentukan oleh Rumah Sakit.
terlihat pada tabel 2 dimana p Value Berdasarkan observasi yang peneliti
1.000 (p > 0,05). lakukan pada saat penelitian, hampir
semua Perawat melakukan triage
PEMBAHASAN berdasarkan kebiasaan yang dilakukan
Analisis hubungan usia dengan di ruang IGD RSUD Undata dan
kepatuhan perawat dalam mengabaikan standar prosedur
pelaksanaan SPO triage operasional yang telah ditetapkan oleh
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Rumah Sakit. Seseorang mungkin
responden usia 26 - 35 tahun memiliki menganggap remeh hal-hal kecil yang
proporsi lebih besar (73,3%), tetapi yang dilakukannya, tapi apabila itu dilakukan
patuh terhadap pelaksanaan SPO triage terus-menerus, maka akan menjadi
hanya 31,8% dan sebagian besar kebiasaan. Hal yang sudah menjadi
(68,2%) responden tidak patuh. Tidak kebiasaan, akan sulit untuk diubah,
ada hubungan yang bermakna antara tetapi bukan berarti tidak mungkin untuk
usia responden dengan kepatuhan mengubahnya.
perawat dalam pelaksanaan SPO triage Seperti yang diungkapkan oleh
di ruang IGD RSUD Undata Palu, hal Sayid (2006) kebiasaan adalah
ini dibuktikan dengan hasil uji statistik pengulangan sesuatu secara terus-
menerus atau dalam sebagian besar

Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kepatuhan Perawat dalam


Pelaksanaan Standar Prosedur Operasional Triage di Ruang IGD
RSUD Undata Provinsi Sulawesi Tengah
Jurnal KESMAS, Vol. 7 No. 6, 2018

waktu dengan cara yang sama dan tanpa dalam melaksanakan SPO pemasangan
hubungan akal, atau dia adalah sesuatu kateter di RS PKU Muhammadiyah
yang tertanam di 10 dalam jiwa dari hal- Yogyakarta Unit II. Semakin
hal yang berulang kali terjadi dan bertambahnya usia perawat tidak
diterima tabiat. Manusia bisa menjamin bahwa seorang perawat akan
menyimpulkan bahwa manusia selalu patuh terhadap SPO atau
melakukan kebiasaan tanpa berpikir peraturan yang telah ditentukan oleh
karena hal tersebut telah tertanam dalam rumah sakit. Hasil penelitian Natasia et
jiwa manusia dan menjadi tabiat al. (2013), juga menyatakan tidak ada
manusia. hubungan yang signifikan antara usia
Asih (2010) juga menyatakan dengan kepatuhan dalam melaksanakan
kebiasaan adalah perbuatan sehari-hari SPO di ICU-ICCU RSUD Gambiran
yang dilakukan secara berulang-ulang Kota Kediri.
dalam hal yang sama, sehingga menjadi Menurut Notoatmodjo (2005)
adat kebiasaan dan ditaati oleh dalam Gurning et al. (2012), usia
masyarakat. Manusia dapat mempengaruhi terhadap daya tangkap
menyimpulkan hal baru bahwa dan pola pikir seseorang, semakin
kebiasaan bisa berbentuk pribadi karena bertambah usia akan semakin
dilakukan hanya oleh individu tersebut. berkembang pula daya tangkap dan pola
Perbuatan digolongkan menjadi pikirnya sehingga pengetahuan yang
kebiasaan ketika perbuatan tersebut diperolehnya semakin membaik. Usia
dilakukan secara berulang-ulang, tanpa dewasa awal petugas kesehatan yang
melalui proses berpikir, sebagai sudah terlatih dapat melakukan tindakan
tanggapan atau respon terhadap sesuatu, triage karena usia dewasa adalah waktu
dan umumnya adalah perbuatan sehari. pada saat seseorang mencapai puncak
Jadi kebiasaan adalah perilaku yang dari kemampuan intelektualnya.
dilakukan secara berulang-ulang tanpa Responden yang tidak patuh,
melalui proses berpikir karena perilaku ternyata tidak bisa menjawab pertanyaan
tersebut adalah respon terhadap sesuatu tentang pemilahan pasien yang
yang umumnya adalah perbuatan sehari- tergolong gawat, darurat dan
hari. gawatdarurat pada kuesioner yang
Penelitian ini sejalan dengan diberikan saat penelitian dilakukan.
penelitian Ulfa dan Sarzuli (2015) yang Diharapkan kepala ruangan memberikan
menyatakan bahwa usia tidak memiliki sosialisasi tentang SPO triage tentang
pengaruh terhadap kepatuhan perawat cara pemilahan pasien yang dilakukan

Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kepatuhan Perawat dalam


Pelaksanaan Standar Prosedur Operasional Triage di Ruang IGD
RSUD Undata Provinsi Sulawesi Tengah
Jurnal KESMAS, Vol. 7 No. 6, 2018

triage pada perawat saat dilakukan doa perempuan yaitu sebanyak 16 orang dari
bersama sebelum pergantian shif jaga 30 orang responden dan waktu
perawat yang dinas malam dengan penelitian sangat singkat.
perawat yang dinas pagi. Hasil pengamatan menunjukkan
bahwa Ketidakpatuhan perawat yang
Analisis hubungan jenis kelamin berjenis kelamin perempuan disebabkan
dengan kepatuhan perawat dalam karena perawat yang berjenis kelamin
pelaksanaan SPO triage perempuan lebih banyak menangani
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh pasien yang sudah di triage dan
responden yang berjenis kelamin laki - mencatat tindakan yang telah diberikan
laki sebanyak 14 orang, 8 orang (57,1%) ke pasien daripada menangani pasien
patuh dalam pelaksanaan SPO triage. yang baru masuk di IGD RSUD Undata
Sedangkan responden yang berjenis yang belum dilakukan triage. Hasil
kelamin perempuan sebanyak 16 orang, observasi yang peneliti dapatkan bahwa
hanya 3 orang (18,8%) yang patuh responden yang berjenis kelamin
dalam pelaksanaan SPO triage. perempuan sangat jarang melakukan
Berdasarkan data diatas dapat dilihat triage pada pasien, sehingga sering salah
responden yang dominan tidak patuh dalam memilah - milah pasien dan salah
dalam pelaksanaan SPO triage adalah dalam menempatkan pasein. Misalnya
responden yang berjenis kelamin pasien dengan kategori III (warna hijau)
perempuan yaitu sebanyak 13 orang ditempatkan di ruang untuk kategori II
(81,2%) dari total 16 orang responden (warna kuning) dan pasien dengan
yang berjenis kelamin perempuan. kategori III (warna hijau) ditempatkan di
Hasil uji statistik menyatakan ruang untuk kategori I (warna Merah).
tidak ada hubungan yang bermakna Sejalan dengan hasil penelitian
antara jenis kelamin dengan kepatuhan Ulfa dan Sarzuli (2015) yang
perawat dalam pelaksanaan SPO triage, menyatakan tidak ada hubungan yang
hal ini dibuktikan menggunakan hasil uji bermakna antara jenis kelamin dengan
chi-square diperoleh nilai p = 0,072 (p > kepatuhan perawat dalam melaksanakan
0,05). Tidak adanya hubungan yang SPO, perbedaan jenis kelamin tidak
bermakna antara jenis kelamin dengan dapat menentukan seorang perawat akan
kepatuhan perawat dalam pelaksanaan lebih patuh ataupun tidak dalam
SPO triage, karena lebih banyak melaksanakan SPO.
perawat yang bertugas di Ruang IGD Petugas kesehatan IGD yang
RSUD Undata berjenis kelamin berjenis kelamin laki – laki lebih banyak

Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kepatuhan Perawat dalam


Pelaksanaan Standar Prosedur Operasional Triage di Ruang IGD
RSUD Undata Provinsi Sulawesi Tengah
Jurnal KESMAS, Vol. 7 No. 6, 2018

dibutuhkan tenaganya untuk menangani melakukan triage pada setiap shif jaga
beberapa kasus yang cukup serius pagi, jaga sore dan jaga malam dapat
dibandingkan petugas kesehatan diatur secara bergantian agar semua
perempuan. Menurut pendapat Siagian perawat bisa melakukan triage.
(2004) dalam Gurning at al (2012), yang
menyatakan bahwa petugas kesehatan Analisis hubungan tingkat pendidikan
IGD berjenis kelamin laki-laki secara dengan kepatuhan perawat dalam
fisik lebih kuat dibandingkan perempuan pelaksanaan SPO triage
tetapi dalam hal ketanggapan memilah Hasil penelitian ini ditemukan bahwa
pasien tidak ada perbedaan dengan responden yang berpendidikan tinggi
petugas kesehatan yang berjenis kelamin (S1&DIV Keperawatan) dengan
perempuan. Menurut Hurlock dalam proporsi lebih besar yaitu 80,0% dan
Soetjiningsih (2012), jenis kelamin laki- cenderung lebih patuh dalam
laki atau anak perempuan sudah pelaksanaan SPO triage, dibandingkan
ditentukan pada saat konsepsi, dan dengan responden yang berpendidikan
sesudahnya tidak ada yang dapat rendah (DIII Keperawatan) (28,0%).
mengubah jenis kelamin anak. Efeknya Hasil uji statistik menggunakan Fisher’s
pada perkembangan selanjutnya/pra exact test didapatkan ada hubungan yang
lahir yaitu jenis kelamin akan bermakna antara tingkat pendidikan
mempengaruhi perbedaan dalam dengan kepatuhan perawat dalam
perkembangan fisik dan psikis anak laki- pelaksanaan SPO triage dimana nilai
laki dan perempuan. p=0,047 jadi nilai p<0,05.
Berdasarkan hasil analisis lebih Terlihat dari jawaban responden
banyak responden yang berjenis kelamin bahwa, ketidakpatuhan perawat yang
perempuan, dimana dari 30 responden berpendidikan rendah (DIII
sebanyak 16 responden (53,3%) berjenis Keperawatan) cukup tinggi dikarenakan
kelamin perempuan dan 14 responden jumlah perawat yang berpendidikan
(46,7%) yang berjenis kelamin laki-laki. rendah (DIII Keperawatan) yang
Hendaknya setiap perawat yang berdinas bekerja di ruang IGD RSUD Undata
di IGD, dibuatkan jadwal dinas yang Palu tersebut lebih dominan dan
seimbang antara yang laki-laki dan yang sebagian besar memiliki status pekerjan
perempuan. Misalnya dalam satu shif sebagai tenaga kontrak. Secara finansial
jaga jumlah perawat yang berdinas tentu sangat berbeda dengan responden
sebanyak 6 orang, jadi 3 orang laki-laki yang sudah berstatus PNS. Tingkat
dan 3 orang perempuan. Untuk pendidikan yang dimiliki oleh seseorang

Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kepatuhan Perawat dalam


Pelaksanaan Standar Prosedur Operasional Triage di Ruang IGD
RSUD Undata Provinsi Sulawesi Tengah
Jurnal KESMAS, Vol. 7 No. 6, 2018

tidaklah menjamin bahwa orang tersebut untuk berperan serta dalam


akan selalu patuh dalam melaksanakan pembangunan. Seperti dalam penelitian
SPO. Untuk mematuhi peraturan yang ini, tingkat pendidikan berhubungan
telah ditetapkan di Rumah Sakit seperti secara signifikan dengan kepatuhan
menjalankan SPO triage tidak harus perawat, hal ini terjadi karena tingkat
menunggu perawat menempuh pendidikan perawat yang menjadi
pendidikan formal yang lebih tinggi. responden penelitian sebagian besar DIII
Menurut teori yang diungkapkan oleh Keperawatan.
Ihsan (2007), kepatuhan melaksanakan Menurut Notoatmodjo (2007),
SPO harus dilakukan oleh semua tenaga mengatakan bahwa tingkat pendidikan
kesehatan tanpa melihat latar belakang seseorang akan mempengaruhi
penddikan terakhir yang telah dijalani. pengetahuannya. Semakin tinggi
Pendidikan responden semua pendidikan, maka seharusnya semakin
sudah tergolong dalam pendidikan banyak informasi yang akan diterima.
tinggi. Semakin tinggi tingkat Saat penelitian dilakukan rata – rata
pendidikan seorang perawat, semakin pendidikan responden minimal sudah
patuh terhadap pelaksanaan standar DIII, semakin tinggi tingkat pendidikan
prosedur operasional yang ada di Rumah tentu diharapkan semakin tinggi pula
Sakit. Sesuai dengan hasil penelitian ini tingkat kepatuhan pada perawat yang
ada hubungan yang bermakna antara melakukan tindakan triage yang sesuai
pendidikan dengan kepatuhan perawat SPO.
dalam melaksanakan standar prosedur Hendaknya kepala ruangan IGD
operasional triage. berkoordinasi dengan bagian Diklat
Berbeda dengan penelitian RSUD Undata Provinsi Sulawesi
Natasia et al. (2013), tidak ada Tengah tentang perlunya diberikan
hubungan yang signifikan antara pelatihan pada perawat IGD minimal 6
pendidikan dengan kepatuhan dalam bulan sekali atau satu tahun sekali
melaksanakan SPO di ICU-ICCU RSUD tentang triage dan bantuan hidup dasar
Gambiran Kota Kediri (p=0,729). (BHD). Agar pelaksanaa pelayanan
Sejalan dengan teori yang diungkapkan kesehatan di Rumah Sakit khususnya di
oleh Wawan dan Dewi (2010), ruang IGD sesuai standar prosedur
pendidikan dapat mempengaruhi operasional yang telah ditetapkan.
seseorang termasuk juga mempengaruhi
perilaku seseorang akan pola hidup
terutama dalam meningkatkan motivasi

Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kepatuhan Perawat dalam


Pelaksanaan Standar Prosedur Operasional Triage di Ruang IGD
RSUD Undata Provinsi Sulawesi Tengah
Jurnal KESMAS, Vol. 7 No. 6, 2018

Analisis hubungan status pekerjaan yang bekerja sebagai tenaga kontrak


dengan kepatuhan perawat dalam disebabkan karena upah/gaji yang
pelaksanaan SPO triage diperoleh tidak sebanding dengan beban
Hasil penelitian menunjukkan bahwa 9 kerja yang dipikul. Sehingga responden
orang (52,9%) PNS yang tidak patuh jadi malas atau enggan melakukan triage
dalam pelaksanaan SPO triage, sesuai SPO yang telah ditetapkan
sedangkan responden yang status Rumah Sakit.
pekerjaan sebagai tenaga kontrak Menurut Nofita (2010), status
sebanyak 10 orang (76,9%) tidak patuh pekerjaan adalah jenis kedudukan
dalam pelaksanaan SPO triage. Uji seseorang dalam melakukan pekerjaan
statistik menggunakan Fisher’s exact di suatu Instalasi usaha/kegiatan.
test didapatkan tidak ada hubungan yang Buruh/Karyawan/Pegawai, adalah
bermakna antara status pekerjaan seseorang yang bekerja pada orang lain
dengan kepatuhan perawat dalam atau instansi/kantor/perusahaan secara
pelaksanaan SPO triage, dimana hasil tetap dengan menerima upah/gaji baik
uji statistik didapatkan nilai p = 0,259 (p berupa uang maupun barang. Buruh
> 0,05). yang tidak mempunyai majikan tetap,
Peneliti belum menemukan jurnal tidak digolongkan sebagai
yang membahas tentang hubungan status buruh/karyawan, tetapi sebagai pekerja
pekerjaan dengan kepatuhan perawat bebas. Seseorang dianggap memiliki
dalam pelaksanaan SPO triage. majikan tetap jika memiliki 1 (satu)
Kedudukan seseorang di suatu instalasi majikan (orang/rumah tangga) yang
dalam melakukan tindakkan triage tidak sama dalam sebulan terakhir, khusus
mempengaruhi tingkat kepatuhan dalam pada sektor bangunan batasannya tiga
pelaksanaan SPO triage. bulan. Apabila majikannya
Berdasarkan penelitian instansi/lembaga, boleh lebih dari satu.
dilapangan, ditemukan bahwa dari 17 Kesenjangan status pekerjaan
responden yang bekerja sebagai PNS, tidak dapat dipungkiri, diharapakan
sebanyak 9 responden tidak patuh dalam kepala ruangan dapat melihat atau
pelaksanaan SPO triage dan dari 13 menilai perawat yang memiliki kinerja
responden yang bekerja sebagai tenaga bagus dan dapat memberikan insentif
kontrak, sebanyak 10 responden tid ak tambahan seperti menaikkan uang
patuh dalam pelaksanaan SPO triage. remunerasi dengan berkoordinasi pada
Hasil wawancara studi pendahuluan pihak yang terkait.
menyebutkan Ketidakpatuhan responden

Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kepatuhan Perawat dalam


Pelaksanaan Standar Prosedur Operasional Triage di Ruang IGD
RSUD Undata Provinsi Sulawesi Tengah
Jurnal KESMAS, Vol. 7 No. 6, 2018

Analisis hubungan lama kerja dengan lama kerja yang lebih lama kadang-
kepatuhan perawat dalam kadang produktivitasnya menurun
pelaksanaan SPO triage karena terjadi kebosanan.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Hasil wawancara salah satu
sebagian besar responden mempunyai responden saat penelitian dilaksanakan
lama bekerja > 5 tahun yaitu sebanyak mengatakan sudah lama ingin pindah ke
18 orang dan sebagian besar juga instalasi (ruangan) yang lain, tetapi tidak
responden yang mempunyai masa kerja disetujui oleh atasan (kepala bidang
> 5 tahun dengan proporsi 66,7% tidak Keperawatan). Penelitian lainnya yang
patuh dalam pelaksanaan SPO triage. sejalan dengan penelitian ini yang
Seperti kita lihat bahwa sebanyak 19 dilakukan oleh Natasia et al. (2013)
orang dengan proporsi 63,3% responden didapatkan tidak ada hubungan yang
tidak patuh dalam pelaksanaan SPO signifikan antara lama kerja dengan
triage, sedangkan responden yang patuh kepatuhan melaksanakan SPO (p =
dalam pelaksanaan SPO triage hanya 11 0,311).
orang (36,7%). Hasil analisis Menurut Sunaryo (2004) dalam
menunjukkan tidak ada hubungan yang Gurning et al. (2012) mengemukakan
bermakna antara lama bekerja responden bahwa tingkat kematangan dalam
dengan kepatuhan perawat dalam berpikir dan berperilaku dipengaruhi
pelaksanaan SPO triage di ruang IGD oleh pengalaman kehidupan sehari- hari.
RSUD Undata Palu. Hasil uji Hal ini menunjukkan bahwa semakin
menggunakan Fisher’s exact test lama masa kerja akan semakin tinggi
didapatkan nilai p value 0,712 dimana p tingkat kematangan seseorang dalam
> 0,05. berpikir sehingga lebih meningkatkan
Lama bekerja memang dapat pengetahuan yang dimiliki. Lama
memberikan pengalaman positif bekerja seorang petugas kesehatan IGD
terhadap pekerjaannya termasuk dapat melakukan triage minimal
kepatuhan perawat dalam melaksanakan memiliki masa kerja > 2 tahun.
SPO triage. Namun pada penelitian ini, Perawat yang memiliki lama
ketidakpatuhan perawat yang bekerja >5 bekerja > 5 tahun perlu dilakukan rotasi
tahun disebabkan karena adanya ke ruangan lain secara bertahap agar
kejenuhan dalam bekerja. Penelitian ini tidak jenuh dengan situasi dan pekerjaan
dikuatkan oleh pendapat Mulyaningsih yang dilakukan setiap hari. Perlunya
(2013) dalam Wibowo (2013) yang koordinasi kepala ruangan dengan
mengatakan bahwa orang yang memiliki Kepala Bidang Keperawatan untuk

Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kepatuhan Perawat dalam


Pelaksanaan Standar Prosedur Operasional Triage di Ruang IGD
RSUD Undata Provinsi Sulawesi Tengah
Jurnal KESMAS, Vol. 7 No. 6, 2018

dilakukan pengkajian tentang rotasi pernah dilakukan sosialisasi tentang


perawat antar ruangan IGD dan ruangan SPO triage, sehingga pelaksanaan triage
perawatan. tidak sesuai standar prosedur
operasional yang ada.
Analisis hubungan pelatihan gawat Hasil penelitian ini sesuai dengan
darurat dengan kepatuhan perawat pendapat Joeharno (2008) dalam
dalam pelaksanaan SPO triage Gurning et al. (2012) bahwa pelatihan
Berdasarkan hasil penelitian didapatkan yang diselenggarakan kepada petugas
bahwa responden yang pernah kesehatan IGD memberi pengaruh
mengikuti pelatihan gawat darurat terhadap peningkatan pengetahuan
sebanyak 27 orang, dimana 19 orang dalam memberikan pelayanan kepada
(70,4%) tidak patuh dalam pelaksanaan pasien di Rumah Sakit. Petugas
SPO triage. Sedangkan responden yang kesehatan IGD yang dapat melakukan
tidak pernah mengikuti pelatihan gawat tindakan triage minimal pernah
darurat hanya 3 orang. Sebagian besar mengikuti pelatihan kegawatdaruratan.
petugas kesehatan IGD telah mengikuti Pelatihan yang didapatkan
pelatihan gawat darurat yaitu sebanyak seseorang akan menambah pengetahuan
90,0%, dan yang tidak patuh dalam dan skill seseorang dalam membantu
pelaksanaan SPO triage sebanyak pasien yang dalam keadaan gawat
70,4%. Hasil uji statistik menunjukkan darurat. Hampir semua perawat telah
ada hubungan yang bermakna antara mengikuti pelatihan kegawatdaruratan
pelatihan gawat darurat dengan dan dianggap telah memiliki
kepatuhan perawat dalam pelaksanaan pengetahuan tentang triage.
SPO triage di ruang IGD RSUD Undata Keikutsertaan dalam pelatihan
Provinsi Sulawesi Tengah. Hasil statistik kegawatdaruratan ini juga menunjukkan
menggunakan Fisher’s exact test di tingkat kemampuan dari pembelajaran
dapatkan nilai p value 0.041 (p < 0,05). responden, sehingga pelatihan ini selain
Sebagian besar responden yang dianggap sebagai cara pembelajaran
pernah mengikuti pelatihan gawat juga tingkat pengalaman responden.
darurat tidak patuh dalam pelaksanaan Setiap perawat IGD yang
SPO triage. Hasil wawancara studi mendapat pelatihan kegawatdaruratan
pendahuluan didapatkan bahwa atau pelatihan lain yang berkaitan
responden tidak menerapkan hasil dengan pelayanan di IGD, hendaknya
pelatihan sesuai dengan SPO triage yang melakukan sosialisasi hasil pelatihan
telah ditetapkan rumah sakit, tidak yang didapatnya, hal ini dapat dilakukan

Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kepatuhan Perawat dalam


Pelaksanaan Standar Prosedur Operasional Triage di Ruang IGD
RSUD Undata Provinsi Sulawesi Tengah
Jurnal KESMAS, Vol. 7 No. 6, 2018

pada saat selessai doa bersama sebelum beberapa keluarga pasien yang marah-
operan shif jaga malam dengan shif jaga marah agar pasien cepat diberikan obat,
pagi. padahal kondisi pasien tidak gawat
darurat. Sehingga menyebabkan perawat
Analisis hubungan pengetahuan cenderung untuk tidak patuh dalam
dengan kepatuhan perawat dalam melaksanakan SPO triage.
pelaksanaan SPO triage Pengetahuan responden sangat
Hasil penelitian tentang pengetahuan berkaitan dengan pendidikan responden,
diketahui bahwa sebagian besar hasil penelitian ini menunjukkan
responden berpengetahuan baik yaitu pendidikan minimal responden DIII
sebanyak 28 orang (93,3%). Secara Keperawatan dan masa kerja responden
keseluruhan responden memiliki lebih banyak yang di atas 5 tahun serta
pengetahuan sangat baik tentang SPO usia responden sudah di atas 26 tahun
triage dan hanya 35,7% yang berprilaku yang sudah tergolong dewasa. Sesuai
patuh dalam pelaksanaan SPO triage. dengan teori yang dikemukakan oleh
Sedangkan responden yang Hendra (2008) bahwa faktor-faktor yang
berpengetahuan kurang hanya 2 orang, mempengaruhi pengetahuan yaitu usia,
dimana 1 orang patuh dalam pendidikan dan pengalaman. Namun
pelaksanaan SPO triage dan 1 orang pada penelitian ini dapat kita lihat
tidak patuh terhadap pelaksanaan SPO bahwa tingkat pengetahuan responden
triage. Hasil uji statistik menggunakan yang tergolong baik tidak
Fisher’s exact test didapatkan tidak ada mempengaruhi kepatuhan perawat
hubungan yang signifikan antara dalam pelaksanaan SPO triage di ruang
pengetahuan responden dengan IGD RSUD Undata Provinsi Sulawesi
kepatuhan perawat dalam pelaksanaan Tengah atau dalam kata lain tidak ada
SPO triage di ruang IGD RSUD Undata hubungan antara pengetahuan responden
dimana nilai p=1.000 (p > 0,05). dengan kepatuhan.
Berdasarkan hasil observasi saat Bertentangan dengan hasil
dilakukan penelitian, ketidakpatuhan penelitian yang dilakukan oleh
perawat yang memiliki pengetahuan Oktaviani (2015) yang menyatakan ada
yang baik dikarenakan setiap perawat hubungan yang positif (signifikan)
melakukan tindakan triage selalu antara pengetahuan dan kepatuhan
tergesa-gesa memindahkan pasien ke perawat dalam pelaksanaan standar
ruang tindakan untuk diberikan prosedur operasional pencegahan risiko
pelayanan kesehatan. Hal ini karena ada jatuh pasien di Rumah Sakit Panti

Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kepatuhan Perawat dalam


Pelaksanaan Standar Prosedur Operasional Triage di Ruang IGD
RSUD Undata Provinsi Sulawesi Tengah
Jurnal KESMAS, Vol. 7 No. 6, 2018

Waluyo Surakarta. Gurning et al. perempuan, tingkat pendidikan


(2012), juga mengatakan terdapat tergolong rendah, sebagian besar
hubungan antara tingkat pengetahuan pekerjaan responden PNS, lama
petugas kesehatan IGD terhadap bekerja dominan > 5 tahun lebih
tindakan triage berdasarkan prioritas. banyak responden pernah mengikuti
Hasil penelitian ini tidak sejalan pelatihan gawat darurat.
dengan teori Notoatmodjo (2007) 2. Sebagian besar responden memiliki
dimana pengetahuan atau kognitif pengetahuan tentang SPO triage
merupakan domain yang sangat penting tergolong cukup baik.
untuk terbentuknya suatu tindakan. 3. Terdapat hubungan yang signifikan
Perilaku yang didasari pengetahuan akan antara tingkat pendidikan dengan
lebih langgeng dari pada yang tidak kepatuhan perawat dalam
didasari pengetahuan. Penginderaan pelaksanaan SPO triage di ruang
terjadi melalui pancaindera manusia, IGD RSUD Undata Provinsi
yakni indera penglihatan, pendengaran, Sulawesi Tengah.
penciuman, rasa dan raba. Sebagian 4. Ada hubungan yang signifikan antara
besar, pengetahuan manusia diperoleh pelatihan gawat darurat dengan
dari mata dan telinga. kepatuhan perawat dalam
Sosialisasi tentang standar pelaksanaan SPO triage di ruang
prosedur operasional dapat dilakukan IGD RSUD Undata Provinsi
setiap pagi hari sebelum dilakukan Sulawesi Tengah.
pergantian shif jaga malam ke shif jaga
pagi. Hendaknya sosialisasi ini SARAN
dilakukan oleh kepala ruangan atau 1. Diharapkan kepala ruangan atau
perawat pelaksana yang telah mendapat perawat pelaksana yang telah
pelatihan sebelumnya. mendapat pelatihan sebelumnya
dapat melakukan sosialisasi atau
KESIMPULAN pelatihan singkat tentang triage pada
Berdasarkan hasil analisis dan pagi hari saat pergantian shif jaga
pembahasan dapat disimpulkan beberapa malam ke shif jaga pagi dan
hal sebagai berikut : mengevaluasi pelaksanaan SPO
1. Dilihat dari karakteristik responden triage secara kontinyu.
diketahui sebagian besar responden 2. Diharapkan dapat meneliti faktor –
berusia antara 26 – 35 tahun, faktor yang berhubungan dengan
sebagian besar berjenis kelamin kepatuhan perawat dalam

Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kepatuhan Perawat dalam


Pelaksanaan Standar Prosedur Operasional Triage di Ruang IGD
RSUD Undata Provinsi Sulawesi Tengah
Jurnal KESMAS, Vol. 7 No. 6, 2018

pelaksanaan standar prosedur dan-informal-apakah-ciri-ciri-


pekerjaan-formal-dan-informal/
operasional triage, serta menambah
jumlah sampel dan variabel agar Notoatmodjo S. 2007. Promosi
Kesehatan dan Ilmu Perilaku.
memperoleh hasil yang lebih baik. Jakarta : Rineka Cipta
Notoatmodjo S. 2010. Metodologi
DAFTAR PUSTAKA Penelitian Kesehatan. Jakarta
(ID): Rineka Cipta.
Asih, Pratiwi 2010. Perilaku prososial
ditinjau dari empati dan Oktaviani. 2015. Hubungan pengetahuan
kematangan emosi. Jurnal dengan kepatuhan perawat dalam
Psikologi. I (1) : 38. pelaksanaan standar prosedur
operasional pencegahan resiko
Gurning Y., Karim D., Misrawati. 2012. jatuh pasien di rumah sakit panti
Hubungan tingkat pengetahuan waluyo surakarta [skripsi].
dan sikap petugas kesehatan IGD Surakarta (ID): Program Studi S-1
terhadap tindakan triage Keperawatan STIKES Kusuma
berdasarkan prioritas di RSU Eka Husada Surakarta.
Hospital Riau [skripsi]. Riau (ID):
Program Studi Ilmu Keperawatan Rini S. 2011. Faktor-faktor yang
Universitas Riau. mempengaruhi perawat dalam
pelaksanaan triage di instalasi
Hendra AW. 2008. Faktor-faktor yang gawat darurat Rumah Sakit Puri
Mempengaruhi Pengetahuan. Indah Jakarta Barat [skripsi].
Jakarta (ID): Pustaka Sinar Jakarta Barat (ID): Program Studi
Harapan. Iimu KePerawatan Fakultas Iimu
o naniah 2014. Pelaksanaan triage di Kesehatan Universitas Esa
instalasi gawat darurat Rumah Unggul.
Sakit Reksa Waluya Kota Sayid. 2006 . Hubungan antara
Mojokerto [skripsi]. Mojokerto komunikasi interpersonal,
(ID): POLTEKKES Majapahit. pengembangan karis dengan
Ihsan F. 2007. Dasar – dasar kualitas pelayanan di dinas
Kependidikan. Jakarta (ID): PT. pendidikan kabupaten indramayu
Rineka Cipta Jakarta. [tesis]. Bogor (ID): Program
Pascasarjana Universitas Pakuan.
Natasia N., Loekqijana A., Kurniawati J.
2013 . Faktor yang mempengaruhi Soetjiningsih. 2012. Perkembangan
kepatuhan pelaksanaan SOP Anak dan Permasalahannya
asuhan keperawatan di ICU-ICCU Dalam Buku Ajar I Ilmu
RSUD Gambiran kota Kediri Perkembangan Anak dan Remaja.
[skripsi]. Malang (ID): Fakultas Jakarta (ID): Sagungseto .
Kedokteran Universitas Brawijaya Suprapto. 2015. Hubungan antara
Malang. tingkat pengetahuan perawat
Nofita. 2010. Pekerjaan Formal dan tentang pemasangan infus dengan
Informal. ID [Internet]. diunduh kepatuhan pelaksanaan protap
2017 Mei 17. Tersedia pada: pemasangan infus di instalasi
https://nofitaistiana.wordpress.co gawat darurat RS TK II
m/2010/10/13/ berdasarkan- Pelamonia Makassar [skripsi].
status-pekerjaan-pada-pertanyaan- Makasar (ID): Akademi
sakernas-2009-blok-v-c-r-10-a- Keperawatan Sandi Karsa
manakah-yang-termasuk-formal- Makassar.

Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kepatuhan Perawat dalam


Pelaksanaan Standar Prosedur Operasional Triage di Ruang IGD
RSUD Undata Provinsi Sulawesi Tengah
Jurnal KESMAS, Vol. 7 No. 6, 2018

Ulfa M., Sarzuli T. 2015. Pengaruh Wawan dan Dewi. 2010. Pengetahuan,
faktor internal dan eksternal Sikap dan Perilaku Manusia.
terhadap kepatuhan perawat Yogyakarta (ID): nuha medika.
dalam melaksanakan standar
prosedur operasional pemasangan Wibowo AS., Suryani M., Sayono.
kateter di Rumah Sakit PKU 2013. Hubungan karakteristik
Muhammadiyah Yogyakarta Unit perawat dengan penggunaan
II [skripsi]. Yogyakarta (ID): sarung tangan pada tindakan
Magister Manajemen Rumah invasif di ruang rawat inap RSUD
Sakit Universitas Muhammadiyah Dr. H. Soewondo Kendal. Jurnal
Yogyakarta. Ilmu Keperawatan dan
Kebidanan. I (1) : 8

Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kepatuhan Perawat dalam


Pelaksanaan Standar Prosedur Operasional Triage di Ruang IGD
RSUD Undata Provinsi Sulawesi Tengah

Anda mungkin juga menyukai