Usulan SK Restrukturisasi Komite Etik RSIB
Usulan SK Restrukturisasi Komite Etik RSIB
USULAN
SURAT KEPUTUSAN DIREKTUR
TENTANG
RESTRUKTURISASI SEKALIGUS TATA KERJA KOMITE ETIK DAN HUKUM
RUMAH SAKIT ISLAM BANJARNEGARA
18 Februari 2019
Assalamualaikum Wr Wb
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Alloh SWT yang telah memberikan rahmat dan
karuniaNya kepada kita semua, sholawat serta salam kita sampaikan kepada Nabi
Muhammad SAW, keluarga dan sahabatnya sampai akhir zaman.
Menindaklanjuti hasil telusur Pokja TKRS pada hari Sabtu tanggal 16 Februari 2019,
bersama ini kami usulkan SK Direktur Tentang Restrukturisasi dan Tata Kerja Komite
Etik dan Hukum RSI Banjarnegara. Perlu kami sampaikan beberapa hal terkait usulan
kami tersebut sebagai berikut:
1. Restrukturisasi dan Tata Kerja Komite Etik RSI Banjarnegara tersebut diatas
bertujuan untuk membentuk lagi Komite Etik RSI Banjarnegara yang yang terjadi
kekosongan Ketua karena Dr Kartiko Sumartoyo., Sp. U mengundurkan diri sebagai
Kabid Pelayanan sekaligus semua Jabatan Non Struktural yang diamanahkan kepadanya
semasa Direktur lama;
2. Restrukturisasi Komite Etik menjadi Komite Etik dan Hukum RSI Banjarnegara
tersebut diatas pada butir 1 (satu) disusun mengacu kepada hasil kesepakatan pada
saat telusur Bab TKRS Standar Akreditasi Rumah Sakit Versi SNARS Edisi 1
sebagaimana tersebut diatas;
3. Komite Etik dan Hukum RSI Banjarnegara terdiri atas personel perwakilan
Pejabat Struktural, Non Struktural terkait dan staf yang memiliki kualifikasi
pendidikan Hukum yang ada di RSI Banjarnegara;
4. Dalam melaksanakan tugasnya, Komite tersebut diatas pada butir 3 (tiga)
bertanggung jawab kepada Direktur serta berkoordinasi dengan Unit Kerja
Struktural, Non Struktural dan / atau Komite, Panitia atau Komite Fungsional lain
yang ada di rumah sakit baik secara berkala maupun sewaktu-waktu selama
dibutuhkan;
Mohon masukan dan saran Direktur terkait Restrukturisasi dan Tata Kerja Komite Etik
dan Hukum RSI Banjarnegara yang kami usulkan (Usulan SK selengkapnya
terlampir).
Atas perhatian dan perkenan Direktur memberikan masukan dan saran , sebelumnya
diucapkan terima kasih.
Wassalamualaikum Wr Wb
RSI Banjarnegara
13 Jumadil Tsaniyah 1440 H
18 Februari 2019
Kabag. Umum dan Keuangan:
SURAT KEPUTUSAN
DIREKTUR RUMAH SAKIT ISLAM BANJARNEGARA
Nomor : / SK / RSIB / II /2019
TENTANG
RESTRUKTURISASI SEKALIGUS TATA KERJA
KOMITE ETIK DAN HUKUM
RSI BANJARNEGARA
Bismillahirrohmanirrohiim
Menimbang : a. bahwa mengacu kepada Bab TKRS butir 12 (dua belas) Standar Akreditasi Versi
SNARS Edisi 1, rumah sakit menetapkan tata kelola untuk manajemen etis dan
etika pegawai agar menjamin bahwa asuhan pasien diberikan di dalam norma-
norma bisnis, finansial, etis, dan hukum yang melindungi pasien dan hak mereka;
b. bahwa untuk menerapkan hal tersebut diatas pada butir a., perlu dibentuk dan
disusun tata kerja Komite Etik dan Hukum RSI Banjarnegara;
b. bahwa untuk maksud tersebut di atas perlu ditetapkan dengan Surat
Keputusan Direktur Rumah Sakit Islam Banjarnegara.
Mengingat : 1. Undang-Undang Kesehatan Nomor : 36 tahun 2009 tentang Kesehatan;
2. Undang-Undang Nomor : 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit;
3. Surat Keputusan Bupati Banjarnegara Nomor : 445/3125 tentang Surat Ijin
operasional Rumah Sakit Umum Kelas D;
4. Surat Keputusan Yayasan Rumah Sakit Islam Banjarnegara Nomor :
010.A/SK/YRSIB/IV/2016 tentang Struktur Organisasi dan tata Kerja Rumah
Sakit Islam Banjarnegara;
5. Surat Keputusan Rumah Sakit Islam Banjarnegara Nomor :
223.A/SK/RSIB/IV/2016 tentang Pemberlakuan Struktur Organisasi dan Tata
Kerja Rumah Sakit Islam Banjarnegara;
6. Surat Pengajuan Pengunduran Diri Dr Kartiko Sumartoyo., Sp. U.
Tangal.........sebagai Kepala Bidang Pelayanan sekaligus selaku Ketua Komite
PMKP, Komite Etik dan Ketua Komite K3RS RSI Banjarnegara;
7. Surat Keputusan Yayasan RSI Banjarnegara Nomor:............tentang Pengangkatan
Dr Agus Ujianto., Msi Med. Sp.B selaku Direktur RSI Banjarnegara periode
2019-2022.
MEMUTUSKAN
Menetapkan : SURAT KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT ISLAM
BANJARNEGARA TENTANG RESTRUKTURISASI SEKALIGUS TATA
KERJA KOMITE ETIK DAN HUKUM RSI BANJARNEGARA.
Pertama : Mengesahkan Struktur Organisasi dan Tata Kerja Komite Etik dan Hukum
Rumah Sakit Islam Banjarnegara dengan Tugas Pokok, Fungsi dan Uraian Tugas
selengkapnya terlampir dalam lampiran surat keputusan ini.
Kedua Mencabut SK Nomore:.........tentang Pembentukan Komite Etik Rumah Sakit
Islam Banjarnegara;
Ketiga : Komite Etik dan Hukum Rumah Sakit Islam Banjarnegara menjalankan masa
bhaktinya selama Direktur Rumah Sakit Islam Banjarnegara masih dijabat oleh
Dr Agus Ujianto., Msi. Med. Sp.B;
Keempat : Segala biaya yang timbul akibat diterbitkannya keputusan ini menjadi tanggung
jawab Anggaran Belanja Rumah Sakit Islam Banjarnegara.
Kelima : Surat ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila dikemudian hari ternyata
terdapat kekeliruan dalam keputusan ini maka akan diadakan perbaikan dan
perubahan sebagaimana mestinya.
SUSUNAN ORGANISASI
KOMITE ETIK DAN HUKUM
RUMAH SAKIT ISLAM BANJARNEGARA
Ditetapkan di : Banjarnegara
Pada Tanggal : Februari 2019
Direktur
TATA KERJA
KOMITE KOMITE ETIK DAN HUKUM
RUMAH SAKIT ISLAM BANJARNEGARA
I. Pengertian:
a. Komite Etik dan Hukum Rumah Sakit Islam Banjarnegara adalah satuan kerja fungsional
berupa Komite yang berkedudukan langsung dibawah Direktur terdiri atas personel perwakilan
Pejabat Struktural, Non Struktural terkait dan staf yang memiliki kualifikasi pendidikan Hukum yang
ada di RSI Banjarnegara;
b. Komite Etik dan Hukum Rumah Sakit Islam Banjarnegara terdiri atas seorang seorang Ketua,
seorang Sekretaris, serta 3 (tiga) orang Anggota merangkap Koordinator Bidang yang masing-
masing bertanggung jawab kepada Ketua Komite.
Ditetapkan di : Banjarnegara
Pada tanggal : Februari 2019
Direktur,
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang:
1. Persaingan bisnis global yang sangat kompetitif di era digital;
2. RSI memiliki kekuatan dan kelemahan untuk menjawab peluang dan tantangan persaingan bisnis
jasa pelayanan kesehatan;
3. Pemilik RSI merupakan representasi jamaah haji Kab. Banjarnegara.
B. Permasalahan:
1. RSI memiliki Layanan Spesialis Urologi dan Dr SpOG Wanita yang tidak dimiliki pesaing RS
di Kab. Banjarnegara dan Wonosobo;
2. Jumlah kunjungan pasien rata-rata perbulan mengalami penurunan (2017: 5600=>2018: 5500),
BOR juga turun (2017: 62% (112 TT) => 2018: 55% (133 TT));
3. Kunjungan baru hanya 12 % dibandingkan kunjungan lama 88%;
4. RSI belum mengimplementasikan Sertifikasi RS Syariah dari MUI dan MUKISI.
RUMUSAN MASALAH
“Bagaimana cara RSI meningkatakan daya saing menghadapi tantangan global bisnis pelayanan
kesehatan di era digital, khususnya di Kabupaten Banjarnegara dan sekitarnya?”
ANALISIS SWOT
I. Faktor Internal:
A. Kekuatan / Strength (S)
1. Pemilik RS merupakan representasi Jamaah Haji Kab . Banjarnegara yang mayoritas
penduduknya adalah muslim;
2. Komunikasi dan koordinasi yang baik antara Yayasan dengan Direktur serta antara Direktur
dengan jajaran Direksi dan sebaliknya;
3. Pasien umum memberikan kontribusi yang cukup besar dalam pembiayaan operasional Rumah
Sakit secara fee for services (53% umum, 47% JKN);
4. Rumah Sakit sudah terakreditasi tingkat Utama Versi 2012 ;
5. RS memiliki Layanan Sp. Urologi dan Dr Obsgyn Wanita yang tidak dimiliki pesaing RS di
Kab. Banjarnegara dan Kab.Wonosobo;
6. RSI memiliki SIM RS berbasis Teknologi Informasi.
B. Kelemahan /(W)
1. Klasifikasi RS tipe D, klaim pembiayaan pelayanan BPJS lebih rendah dibandingkan dengan RS
Tipe C;
2. RSI belum memiliki Genset Sentral dan Instalasi Listrik yang memadai;
3. Anggaran Biaya RS yang terbatas hanya mengandalkan pendapatan RS;
4. RSI belum lulus Akreditasi Versi SNARS Edisi 1. dan Sertifikasi RS Syariah dari MUI dan
MUKISI.
II. Faktor eksternal:
C. Peluang /Opportunity (O)
1. Adanya JKN dan asuransi kesehatan lainnya.
2. Kemajuan tekhnologi kedokteran dan peluang KSO alat kesehatan.
3. Adanya Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah, Paru, Rehabilitasi Medik, Mata, di
RSUD Banjarnegara.
4. Adanya Dokter Spesialis Orthopedi dan Obsgyn yang mendapatkan rekomendasi sekolah
spesialis dari RSI Banjarnegara;
5. Penawaran MoU / Kerjasama dari BRI dan BSM.
D. Ancaman /Threat (T)
1. Tersertifikasinya RS PKU Muhammadiyah Wonososobo sebagai RS Syariah;
2. Berkembangnya Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Merden sebagai pesaing baru;
3. Meningkatnya jenis dan kualitas pelayanan RSUD dan RS Emanuel Banjarnegara;
4. Beberapa Puskesmas berkembang menjadi Puskesmas Rawat Inap dan akan menjadi BLUD.
KEBIJAKAN / SASARAN ISU STRATEGIS
I. Penentuan Isu-Isu Strategis
Perumusan isu strategis didasarkan analisis terhadap lingkungan internal dan eksternal di RSI
didapatkan bahwa jumlah S>W dan O>T, sehingga selain konsolidasi internal RSIB bisa melakukan
strategi perluasan sebagai berkut :
A. STRATEGI S-O
1. Terwujudnya pelayanan Rumah Sakit Yang terstandarisasi melalui pengadaan Gen Set Sentral
dan Instalasi Listrik yang memadai dengan memanfaatkan peluang KSO / MoU dengan pihak
ketiga;
2. Peningkatan kunjungan pelayanan medis spesialistik baru (Mata, Rehabilitasi Medik, Paru,
Jantung dan Pembuluh Darah serta Ortophaedi) baik pasien umum maupun askes dengan
promosi melalui Teknologi Informasi;
3. Upaya Lulus Akreditasi RS Paripurna Versi SNARS Edisi 1 sekaligus peningkatan Kelas RS
menjadi Tipe C dengan memenuhi SDM, Sarana dan Prasarana mengacu kepada Permenkes
Nomor 56 Tahun 2014 serta standar Akreditasi RS Versi SNARS Edisi 1 dengan memanfaatkan
komunikasi dan koordinasi yang baik antara Yayasan dengan Direktur serta antara Direktur
dengan jajaran Direksi dan sebaliknya melalui opKomitealisasi pembiayaan KSO / MoU dengan
pihak ketiga.
B. STRATEGI W-O
1. Mengupayakan RSI lulus Akreditasi Versi SNARS Edisi 1 dan Tersertifikasi sebagai RS Syariah
dengan memanfaatkan pembiayaan MoU pihak ketiga;
2. Meminimalisir gap komunikasi antara Direktur dengan Yayasan dan Direktur dengan Direksi
untuk membahas perlunya Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah, Paru, Rehabilitasi
Medik, Mata yang ada di RSUD Banjarnegara.
C. STRATEGI S-T
1. Peningkatan kunjungan pasien umum kasus rujukan spesialistik melalui peningkatan kerjasama
dengan Puskesmas, RSUD dan Klinik PKU Merden / RS PKU Banjarnegara;
2. Peningkatan promosi dan pemasaran RS melalui Teknologi Informasi dan jejaring Puskesmas
serta Klinik PKU Merden / RS PKU Banjarnegara.
D. STRATEGI W-T
1. Meminimalisisr gap komunikasi antara Direktur dengan Yayasan dan antara Direktur dengan
Direksi melalui isu tersertifikasinya RS PKU Wonosobo sebagai RS Syariah, munculnya Rumah
Sakit PKU Muhammadiyah Banjarnegara sebagai pesaing baru, meningkatnya kualitas
pelayanan RSUD dan RSU Emanuel Banjarnegara serta Puskesmas yang berkembang menjadi
Puskesmas Rawat Inap dan akan menjadi BLUD;
2. Mengupayakan RSI lulus Akreditasi Paripurna Versi SNARS Edisi 1 dan Studi Banding RS
Syariah ke PKU Wonosobo sebagai upaya persaingan secara sehat dengan Rumah Sakit PKU
Muhammadiyah Banjarnegara sebagai pesaing baru;, meningkatnya kualitas pelayanan RSUD
dan RSU Emanuel Banjarnegara serta Puskesmas yang berkembang menjadi Puskesmas Rawat
Inap dan akan menjadi BLUD.
VISI : Menjadi Rumah Sakit Umum Syariah Tipe C terkemuka di Banjarnegara dan sekitarnya pada
tahun 2025 yang memberikan pelayanan islami.
MISI :
1. Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan yang terstandarisasi;
2. Mewujudkan Pelayanan Rumah Sakit yang Islami.
3. Mengembangkan Pelayanan Unggulan PONEK, Penyakit Dalam, Urologi dan Bedah.
4. Mengembangkan Manajemen yang efektif & dinamis;
5. Meningkatkan Kesejahteraan Karyawan secara opKomiteal;
6. Melaksanakan Promosi dan Pemasaran secara masif.
Motto :
Pada tahun-tahun sebelumnya dengan motto “Berlomba dalam kebajikan dengan keramahan yang
islami”, sebagian visi dan misi rumah sakit sudah tercapai, sehingga untuk meningkatkan kinerja guna
mencapai visi dan misi rumah sakit dengan moto baru yaitu: “ Brayan waras, brayan mulya,
Rahmatan lil ‘Alamiin”.