Anda di halaman 1dari 11

Kekacauan di Kota

Cater

Ditulis oleh : Andrew Santoso


30-september-2021
Daftar isi

1. Negeri Kurson
2. Lahirnya Aderio Sang Penyelamat Dunia
3. Munculnya Keanehan di Kota
4. Kemunculan monster
5. Penyerangan Terhadap Monster
6. Monster di kalahkan

1
1
Negeri Kurson

Pada suatu malam, kakek menceritakan sebuah cerita kepada cucunya tentang sebuah negeri.
Negeri yang belum cucunya ketahui. Negeri itu bernama Kurson. Negeri ini memiliki sebuah kota.
Kota tersebut bernama “Cater”. Negeri itu dikelilingi oleh banyak gunung dan memiliki 3 laut.
Negeri ini juga negeri yang damai, di saat pagi hari, matahari yang terbit terlihat sangat indah,
embun di pagi hari yang sejuk dan menyegarkan, rasanya setiap pagi daun daun bernyanyi
dengan gembira. Saat tiba di siang hari anak-anak sering terlihat bermain di lapangan, dan
bungapun bermekaran. Di saat malam hari negeri ini terlihat sangat indah, lampu lampu
menyinari jalan, bintang-bintang menghiasi langit, bangunan-bangunan tinggi mengeluarkan sinar
yang terang dan indah. Negeri Ini juga sangat maju teknologinya. Sungguh negeri yang indah.

Istana presiden terlihat sangat indah. Di dalamnya ada banyak sekali ruangan, benda-benda
tertata rapi, Ruangan presiden yang indah, ruangan presiden terlihat seperti diselimuti emas. Di
dalam ruangan presiden, tertera beberapa kursi dan dan satu buah meja besar yang biasanya
digunakan untuk rapat para anggota dewan/petinggi negara. Negeri ini dipimpin oleh presiden
yang bernama “Robert”. Robert adalah orang yang sangat baik. Dia memimpin Negaranya
dengan baik dan adil. Robert memiliki seorang wakil yang akan menggantikan dia jika dia sedang
memiliki urusan, wakilnya bernama “Rei”. Rei sebagai seorang wakil dia pernah menggantikan
sang presiden memimpin selama 1 minggu, tentu dia juga memimpin dengan baik dan adil.

Suatu saat presiden ingin mendata harta milik masyarakatnya. Presiden melakukan ini untuk
mencegah masyarakatnya miskin, jika terlihat ada masyarakat yang memiliki harta terlalu
sedikit/tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup maka presiden akan memberikan dana
kepada orang itu. Presiden mengeluarkan sebuah surat yang akan dikirimkan ke setiap rumah
orang. Surat itu meminta masyarakat untuk menuliskan harta mereka.

Dalam pendataan tersebut presiden melihat bahwa ada 1 keluarga yang uangnya tidak cukup
untuk membiayai hidupnya. Presiden memutuskan untuk memberikan bantuan dana kepada
keluarga tersebut. Ibu dari keluarga tersebut sedang hamil, sang ayah berusaha keras mencari
uang untuk membiayai hidup keluarganya. Pada saat malam hari presiden mengunjungi rumah
keluarga tersebut.

2
2
Lahirnya Aderio Sang Penyelamat Dunia

Ketika presiden tiba di rumah keluarga tersebut. Presiden melihat istrinya kesakitan, seakan
sudah ingin melahirkan. Setelah presiden melihat kondisi istri , presiden menanyakan “Kapan istri
anda akan melahirkan?”. Suami itu menjawab “Istri saya akan melahirkan besok”. Presiden
bertanya lagi “Kenapa sekarang tidak kamu bawa istrimu ke rumah sakit?”. Suami itu menjawab
“Saya sebagai suaminya masih belum memiliki cukup dana untuk membawa istri saya ke rumah
sakit”. Setelah presiden mendengar ucapan si suami, hati presiden tergerak. Presiden menyuruh
bodyguardnya membawa kedua pasangan ini ke rumah sakit dan presiden memberikan
tambahan dana kepada si suami untuk membiayai istrinya melahirkan. Sang suami mengucapkan
“Terima kasih pak presiden”. Presiden menjawab “Sama-sama,, lekaslah pergi dengan istrimu ke
rumah sakit”. Sang suami menjawab “Baik pak”. Kedua pasangan telah pergi ke rumah sakit,
presiden juga telah pulang ke istana.

Saat kedua pasangan tiba di rumah sakit. Sang bodyguard memesan kamar VIP kepada kedua
pasangan tersebut, setelah memesankan kamar dan mengantarkan kedua pasangan itu ke
kamar mereka, sang bodyguard pergi meninggalkan mereka. Saat pukul 07.00 pagi, sang istri
menuju ke ruang operasi untuk melahirkan. Pada pukul 08.00 pagi, pintu ruangan operasi
terbuka dan seorang perawat keluar untuk memanggil sang suami untuk memberitahukan bahwa
anak dari keluarga tersebut adalah laki-laki dan meminta sang suami masuk ke dalam. Tak lama
dari itu, sang istri akan didorong masuk ke dalam kamarnya lagi. Setelah tiba di kamar itu, sang
suami memberitahukan kepada istrinya apa nama yang bagus untuk nama anak itu. Sang suami
memberitahukan kepada istrinya bahwa nama anak ini yang bagus adalah “Aderio” yang berarti,
orang yang baik, pemberani, dan bukan orang yang malas. Sang istri mengucapkan “Wah, nama
yang bagus”. Setelah sang istri mengucapkan kalimat itu, kedua pasangan memberi nama
kepada anak tersebut “Aderio”.

3
3
Munculnya Keanehan di Kota

Hari-hari berlalu, tahun-tahun dan minggu-minggu juga berlalu. Aderio semakin dewasa,
sekarang Aderio telah berumur 18 tahun, Aderio menjadi anak yang baik dan bertanggung jawab.
Dia sangat rajin untuk membantu orang tua, biarpun orang tuanya tidak memiliki uang untuk
membiayai dia sekolah, Aderio tetap bersemangat, Aderio juga dapat mempelajari banyak hal
ketika dia membantu orang tuanya. Pada saat Aderio, sedang membantu orang tuanya di ladang
untuk bertani. Tiba-tiba rasanya dia merasakan ada suatu getaran dari bawah tanah. Saat Aderio
dan kedua orang tuanya dalam perjalanan pulang dia melihat di jalan banyak sekali orang yang
menempelkan poster mengenai legenda zaman dahulu.

Saat Aderio tiba di rumah, dia meminta izin kepada orang tuanya karena, Aderio ingin pergi
menanyakan sesuatu kepada teman-temannya. Aderio memiliki 4 orang teman. Teman-temannya
bernama Yusuf, Azka, Daniel, dan Rokuta. Aderio telah berjanji dengan mereka kalau ada sesuatu
yang tampak aneh maka mereka semua akan berkumpul di lapangan yang biasanya menjadi
tempat bermain mereka. Saat ini mereka semua berkumpul di lapangan tersebut. Mereka
bertemu satu sama lain dan saling menanyakan mengenai hal yang mereka semua lihat di
jalanan. Mereka saling bercakap-cakap dan memutuskan untuk menuju ke bukit belakang
sekolah mereka. Mereka semua pernah menemukan suatu rumah di sana. Rumah tersebut
adalah rumah yang biasanya di tinggal oleh orang yang mengetahui legenda pada zaman dahulu.

Saat mereka tiba di rumah tersebut, mereka menanyakan pertanyaan mengenai keanehan di
kota tersebut kepada seorang bapak yang pernah mereka ajak bicara saat pertama kali
menemukan rumah tersebut. Mereka menanyakan “Apakah bapak tahu mengenai keanehan di
kota sekarang”. Bapak itu menjawab “Apakah mengenai penempelan poster- poster legenda di
jalanan?”. Mereka menjawab “Iya”. bapak itu pun memberitahu mereka bahwa, poster-poster
yang di tempelkan di jalanan adalah poster mengenai legenda zaman dahulu yang berjudul
“Pembantaian terhadap umat manusia”. Dalam legenda tersebut, ular-ular yang besar pada
tengah malam sekitar jam 12.00 malam mereka keluar dari bawah tanah, ujar bapak itu. Bapak itu
memberitahu kepada remaja-remaja itu bahwa, mereka menempelkan poster-poster mengenai
legenda tersebut karena, seorang ilmuwan berhasil mendeteksi bahwa dari bawah tanah yang
sangat jauh ada getaran yang sangat kuat, dan getaran tersebut dapat dirasakan hingga ke
jalanan. Orang-orang yang menempelkan poster-poster tersebut adalah orang-orang yang
percaya bahwa, penelitian ilmuwan tersebut benar. Ujar bapak itu. Setelah mendengar itu
anak-anak kembali ke rumah mereka masing-masing dan istirahat. Aderio tak bisa tidur karena
memikirkan hal yang diucapkan bapak itu tadi. Sekitar jam 12.00 malam, Aderio sudah tertidur,

4
4
Kemunculan Monster

Pada jam 01.00 subuh, getaran terasa sangat kuat sehingga membangunkan Aderio. Aderio
merasa sangat ketakutan. Pada pagi hari sekitar pukul 08.00, Aderio dan keluarganya
mendengar berita bahwa, saat tengah malam kemarin presiden telah di makan oleh monster.
Dalam berita tersebut kasur pak presiden juga telah hilang dimakan monster tersebut. Monster
tersebut berbentuk bulat, mereka mengukur diameter bulatan yang telah monster tersebut buat.
Setelah diukur, monster tersebut mencetak diameter sebesar 15 meter dan pembawa berita
memberitahu bahwa monster ini berbentuk ular. Setelah Aderio mendengar berita tersebut
Aderio merasa bahwa, pendeteksian ilmuwan tersebut benar, bahwa monster tersebut akan
segera bangkit dari hibernasinya dan akan segera menyerang kota.

Sekarang para pengurus istana bergerak menuju ke tempat ilmuwan yang berhasil mendeteksi
bahwa, di bawah tanah yang jauh ada sebuah monster yang sedang hibernasi dan akan segera
bangun. Bukan hanya menuju ke tempat ilmuwan tersebut, para pengurus istana juga
menurunkan beberapa tentara untuk mengecek kondisi di bawah tanah yang jauh itu. Saat
pengurus istana tiba di kediaman ilmuwan tersebut. Ilmuwan tersebut menanyakan “Apakah
kalian telah menurunkan para tentara ke bawah tanah tersebut?” tanya ilmuwan itu kepada
pengurus istana. Para pengurus istana itu menjawab “Iya, kami telah menurunkan beberapa
tentara ke bawah tanah”. Lalu ilmuwan itu menyuruh mereka berhenti menurunkan tentara ke
bawah sana dan tarik kembali tentara yang sudah diturunkan, karena monster ular tersebut akan
memakan mereka. Setelah para pengurus istana mendengar suruhan ilmuwan tersebut, mereka
menerima telepon bahwa para tentara di bawah yang telah diturunkan sudah dimakan oleh
monster dan darah-darah tentara tersebut tersebar ke semua sisi-sisi kamar presiden.

Setelah para pengurus istana yang ada di kediaman profesor mendengar kabar tersebut, mereka
menyuruh para pengurus istana yang ada di kamar presiden berhenti menurunkan tentara ke
bawah sana. Para pengurus istana yang ada di kamar presiden pun menuruti apa yang disuruh
oleh pengurus istana yang ada di kediaman profesor tersebut. Tak lama kemudian dari halaman
istana presiden sang monster ular keluar dan memakan semua orang yang ada di istana presiden
tersebut. Tidak ada satupun orang yang berhasil memotret wujud monster ular tersebut. Setelah
ular tersebut memakan habis semua orang yang ada di istana, ular tersebut kembali masuk ke
dalam tanah dan kembali mencetak diameter sebesar 15 meter lagi.

5
5
Penyerangan Terhadap Monster

Saat para pengurus istana yang pergi bertemu dengan Ilmuwan pulang, para pengurus istana itu
sangat terkejut melihat bahwa istana tersebut telah hancur. Tetapi setelah para pengurus istana
yang baru kembali ke istana masuk ke dalam istana dia melihat ada seseorang yang masih hidup.
Orang yang masih hidup itu ternyata sang wakil presiden. Setelah melihat wakil presiden masih
hidup, mereka memanggil para petugas medis untuk membawa wakil presiden ke rumah sakit.
Setelah para pengurus istana yang baru kembali ke istana melihat keadaan istana yang hancur
dan dipenuhi darah, mereka semua sangat ingin untuk membunuh monster ular tersebut.

Setelah memiliki perasaan tersebut, para pengurus istana yang tersisa langsung berangkat
menuju ke kediaman kapten perang yang sudah dibuat sekitar 3 tahun lalu. Kapten yang ingin
mereka temui bernama “Anderson”. Saat mereka sampai ke kediaman kapten tersebut, mereka
langsung mengajak si kapten untuk membuat strategi. Setelah sang kapten mendengar ajakan
tersebut beliau langsung mengeluarkan surat untuk para masyarakat. Sang kapten juga menjadi
kapten dalam wajib militer, maka dari itu sang kapten mengeluarkan surat yang berisi, suruhan
kepada orang tua masing-masing keluarga untuk memberikan anak laki-laki mereka yang sudah
pernah mengikuti wajib militer untuk mengikuti perang ini dalam misi membunuh monster ular.

Setelah surat yang diberikan kapten dikirim kembali kepada kapten. Kapten telah melihat
hasilnya, semua orang tua setuju untuk memberikan anak laki-laki mereka berperang demi
negara. Setelah kapten mengetahui berapa orang yang akan ikut berperang, sang kapten
langsung memberitahu presiden bahwa ada 300 orang yang akan ikut peperangan. Diantara 300
orang itu ada Aderio dan 4 temannya. Setelah presiden mendengar ada 300 orang yang akan
ikut, sang presiden langsung menyiapkan peralatan perang,berupa sekitar 400 pistol, 400 handy
talky, 100 tank, 12 bom, 1.000 lusin peluru, 50 pesawat tempur, 50 kapal selam yang dapat
menembak bom. Setelah sang presiden telah selesai menyiapkan peralatan perang, sang
presiden mengeluarkan surat yang berisi, bahwa 2 hari lagi sudah akan memulai peperangan,
besok sudah akan memulai untuk mengevakuasi masyarakat kota, dan besok juga kapten
perang akan menjemput semua anak laki-laki kalian.

Keesokan harinya, pada pukul 08.00 kapten peperangan datang menjemput Aderio, setelah
menjemput Aderio mereka langsung berangkat menjemput 4 teman Aderio dan yang lain. Sekitar
pukul 10.00 semua orang yang akan mengikuti peperangan telah berkumpul. Saat semua orang
yang akan mengikuti peperangan sudah berkumpul, mereka semua diminta melakukan kembali
apa yang sudah diajarkan saat wajib militer agar badan mereka saat peperangan besok tidak

6
kaku dan jika mereka melakukan ini, kemungkinan nantinya dapat mengurangi tingkat kematian
tentara saat perang. Saat mereka melakukan ulang apa yang sudah diajarkan waktu wajib militer,
Wakil kapten peperangan mengevakuasi rakyat dan presiden menuju ke negeri sebelah. Sekitar
pukul 13.00 siang rakyat dan presiden telah di evakuasi. Saat pukul 13.00 siang semua orang
yang akan mengikuti peperangan sedang membagi tugas bahwa siapa yang akan melakukan
penyerangan melalui udara, darat, dan laut. Dalam pembagian tugas Aderio dan keempat
temannya mendapat bagian menyerang lewat darat. Dan militer/tentara yang lain akan bertugas
sesuai tugas yang telah dibagi oleh kapten. Keesokan harinya, mereka mengambil senjata sesuai
bagian tugas yang telah di bagi. Aderio dan keempat temannya pergi mengambil pistol.
Sedangkan teman-teman lain yang akan menyerang melewati darat juga, mereka mengambil
senjata yaitu tank. Semua anggota yang akan ikut peperangan telah mengambil senjata,
sekarang mereka semua akan menuju ke posisi masing-masing. Saat Aderio dan
teman-temannya tiba di posisi mereka masing-masing mereka mengambil handy talky mereka
masing-masing dan melapor ke kapten bahwa mereka telah tiba di posisi masing-masing. Aderio
dan teman-temannya akan menyerang di posisi depan istana presiden. Mereka akan
menggunakan daging-daging yang telah mereka ikat dengan tali sepanjang 50 meter dan
dipasang kamera untuk mengintai apakah ularnya telah datang kemarin untuk memancing
monster tersebut keluar dari dalam tanah. Saat mereka semua telah menurunkan tali sepanjang
50 meter ke bawah tanah, mereka mengaktifkan kamera yang telah dipasang. Sekitar 30 menit
setelah tali tersebut dimasukkan, dari kamera tersebut terlihat ada sesuatu yang besar datang
menghampiri daging tersebut. Rupanya yang datang menghampiri daging tersebut adalah
monster ular. Monster ular semakin dekat dengan daging tersebut mereka semua pelan-pelan
menarik daging itu ke atas dan ular tersebut pun akan mengikuti daging tersebut ke atas.

Saat daging telah ditarik sekitar 45 meter ke atas permukaan ular tersebut masih tetap mengikuti
daging itu. Saat daging itu sudah berada di permukaan kepala ular itu juga telah keluar dari
bawah tanah tetapi mereka tidak langsung menembak ular tersebut. Mereka harus menunggu
aba-aba dari kapten terlebih dahulu baru lah mereka boleh memulai menembak. Saat kepala
monster ular dan badannya yang panjang itu telah keluar semua ke permukaan mereka berhenti
menarik daging tersebut. Saat itu mereka mendapat aba-aba dari kapten bahwa “Kalian sudah
harus bersiap untuk menembak dan isi tank dengan bom” ujar kapten. Mereka menjawab “Baik”.
Kapten juga mengucapkan “Saat monster ular membuka mulut untuk memakan daging tersebut
kalian tembaklah peluru dari pistol dan bom satu buah ke arah mulut monster tersebut” ujar
kapten. Mereka menjawab “Baik kapten”. Sekitar 15 menit setelah aba-aba dari kapten monster
ular tersebut membuka mulutnya dan mereka semua menembakkan peluru dan bom satu buah
ke dalam mulut monster ular tersebut. Setelah tertembak monster ular tersebut tampak seperti

sudah mati, akan tetapi ledakkan bom tidak menghancurkan kepalanya.

7
6
Monster Di kalahkan

Beberapa jam kemudian, sang monster bangkit kembali dan memakan daging yang digunakan
untuk memancing dia. Sang monster sangat marah mereka ingin membunuh dia dengan
menembakkan bom ke dalam tubuhnya, dia sangat marah dan mengeluarkan semburan api dari
mulutnya, semburan api tersebut disemburkan ke istana presiden. Aderio dan teman-temannya
sedang melakukan pesta karena mereka semua mengira bahwa monster ular tersebut telah mati.
Saat mereka melakukan pesta Aderio dan 4 temannya merasa monster ular tersebut masih
hidup. Tak lama setelah mereka selesai melakukan pesta tiba-tiba di depan kediaman mereka
terlihat ada api yang baru saja di turunkan. Aderio dan 4 temanya langsung melihat keluar
jendela, ternyata temat di atas mata mereka ada monster ular. Mereka berlima langsung keluar
dari kediaman tersebut. Sang kapten dan beberapa temannya juga telah keluar dari kediaman
mereka. Tak lama setelah mereka keluar mereka kediaman tersebut terbakar di penuhi api. Saat
kediaman tersebut terbakar api-api tersebut terlihat seperti membuka jalan untuk sang monster
ular, mereka melihat kepala monster ular tersebut dengan mata mereka sendiri. Kepala monster
ular itu terlihat sangat seram dan terlihat bahwa monster ular itu marah. Mereka semua melarikan
diri sejauh-jauhnya. Mereka berhasil melarikan diri, tetapi yang tersisa hanya 30 orang dan
kapten, sedangkan wakil kapten berada di negeri sebelah. Teman- teman Aderio yang lain telah
mati terbakar di kediaman tersebut. Aderio dan 4 temannya termasuk ke dalam 30 orang yang
tersisa.

Ketika sang kapten melihat tersisa 30 anggota perang kapten mulai berpikir bahwa ingin
mengajak mereka menuju ke gudang senjata untuk mengambil senjata, tetapi sang kapten masih
pertimbangkan ajakan itu untuk diomongkan kepada anggota perang yang tersisa, kapten masih
mempertimbangkan untuk diomongkan karena jika mereka semua berangkat ke gudang senjata,
kemungkinan mereka akan mati dibakar/dimakan oleh ular tersebut, gudang tersebut cukup
dekat dengan kediaman mereka. Tetapi setelah sang kapten pertimbangkan lagi, sang kapten
memutuskan untuk memberitahu ajakan itu kepada 30 orang yang tersisa. Setelah kapten
memberitahu mereka mengenai ajakan itu, mereka memutuskan untuk menuju ke gudang
senjata.

Dalam perjalanan tersebut, saat mereka sudah dekat dengan gudang itu, rupanya monster ular
itu masih berada di kediaman mereka untuk memakan sisa-sisa daging teman-teman Aderio.
Mereka berjalan perlahan ke arah gudang tersebut, mereka semua tiba di gudang itu dengan
selamat. Untungnya sang monster tidak melihat ke arah gudang karena gudang berada di depan
kediaman mereka. Pada saat mereka tiba di gudang tersebut masih tersisa 100 pistol, 100 handy

8
talky,50 tank, 11 bom, 800 lusin peluru, 20 pesawat tempur, 40 kapal selam. Mereka masing
masing mengambil 2 pistol, 1 lusin peluru. Dan ada 2 orang yang mengendarai 2 tank,
masing-masing mengendarai 1 tank. Masing-masing tank telah diisi sebanyak 5 buah bom.
Setelah mengambil senjata mereka semua melemparkan sebuah bom ke tempat kediaman
mereka dan bom itu pun meledak. Tetapi sang monster ular masih belum hancur, melainkan sang
monster ular melihat ke arah gudang itu. Monster ular itu menembak api ke gudang itu tetapi
Aderio dan sang kapten berhasil melompat keluar dari gudang tersebut. Teman-teman Aderio
yang lain telah habis terbakar di gudang. Sekarang yang bisa melakukan penyerangan terhadap
monster ular itu hanya Aderio dan sang kapten.

Senjata-senjata semua telah terbakar habis, hanya tersisa 2 buah pistol 2 lusin peluru yang di
pegang oleh Aderio dan sang kapten. Tetapi sang kapten melihat sebuat tank yang terletak di
samping gudang. Kapten mengajak Aderio untuk mengecek tank tersebut apakah masih memiliki
bom. Aderio dan kapten menuju tank tersebut, rupanya tank tersebut masih memiliki 3 buah
bom. Sang monster masih sibuk mencari sisa daging anggota yang terbakar. Aderio mendapat
ide, bagaimana kalau saya masuk ke gudang itu dan kapten mengunci gudangnya, setelah itu
saya akan menembak monster ular tersebut di dalam gudang, tetapi jika masih gagal saya akan
duduk di atas bom itu dan monster ular akan memakan saya begitu juga bom itu akan
dimakannya? Tanya Aderio terhadap kapten mengenai idenya. Kapten menjawab “Apakah kau
gila?, dengan begitu kau akan mati”. Aderio menjawab “Tidak apa-apa saya mati, asalkan negeri
ini selamat”. Sang kapten dengan sedih menjawab “Baiklah, jika itu pilihanmu”. Tak lama
kemudian Aderio membawa tank itu menuju ke gudang, setelah sampai di gudang sang kapten
secepatnya menutup pintu. Sang kapten sambil menangis pun menutup pintu, sekarang mereka
hanya dapat berkomunikasi melalui handy talky. Aderio berbicara lewat handy talky ke kapten
“Kapten, terima kasih atas bimbinganmu kepada saya selama ini, tolong sampaikan pesan saya,
pesan saya adalah terima kasih ayah ibu telah merawat saya selama ini”. Sang kapten menjawab
“Baik, akan saya sampaikan” jawab kapten sambil menangis. Tak lama setelah itu sang kapten
menjauhi gudang dan terdengar suara ledakan dari gudang. Suara ledakan itu membuktikan
bahwa monster ular telah mati. Sang kapten berjalan menuju negeri sebelah sambil menangis
memikirkan kematian Aderio. Setelah kapten sampai di negeri sebelah kapten langsung
memberitahu kepada orang tua Aderio bahwa Aderio telah meninggal dan kapten juga
memberitahu pesan terakhir Aderio Kepada orang tuanya.

9
Sekian Cerita Fantasi Dari Saya
Terima Kasih

10

Anda mungkin juga menyukai