Anda di halaman 1dari 3

LKPD

(LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK)


TUGAS NU SMK KARYA NUGRAHA
MATERI UKHUWAH

NAMA :RIZQI NOVIANTO


NO :26
KLS :XII TKR 5
Pengertian Ukhuwah Islamiyah,
Wathaniyah, dan Insaniyah dalam
Islam
Islam mengenal konsep persaudaraan yang dikenal dengan
ukhuwah. Secara bahasa, ukhuwah berasal dari kata akha yang
makna dasarnya berarti “memberi perhatian”. Arti akha kemudian
berkembang menjadi saudara atau kawan.
Karena adanya arti dasar "memperhatikan", maka ukhuwah dapat
dimaknai sebagai konsep yang mengajarkan bahwa setiap orang
yang bersaudara mengharuskan ada perhatian di antara mereka.
Secara umum, ukhuwah dibedakan menjadi tiga, yakni Ukhuwah
Islamiyah, Ukhuwah Insaniyah, dan Ukhuwah Wathaniyah. Berikut
ini adalah penjelasannya:
Ukhuwah Islamiyah
Ukhuwwah islâmiyyah mengandung arti persaudaraan yang bersifat
keislaman atau persaudaraan antar sesama pemeluk Islam. Konsep
ini mengajarkan bahwa setiap muslim merupakan saudara bagi
muslim lainnya.
Seorang muslim harus menganggap muslim lainnya sebagai
saudaranya tanpa memandang latar belakang keturunan,
kebangsaan, atau pertimbangan-pertimbangan lainnya.
Ukhwah Wathaniyah
Wathan artinya tanah air, tempat kelahiran, tanah tumpah darah,
atau kampung halaman. Sehingga ukhuwah wathaniyah yakni
saudara dalam arti sebangsa walaupun tidak seagama atau satu
suku.
Menurut M. Quraish Shihab dalam Wawasan Al-Quran, untuk
memantapkan ukhuwah kebangsaan, Al-Quran menggarisbawahi
bahwa perbedaan merupakaan keniscayaan. Seperti yang tercantum
dalam Surat Al-Maidah ayat 48.
“Sekiranya Allah menghendaki, niscaya kamu dijadikan-Nya satu
umat (saja), tetapi Allah hendak menguji kamu terhadap
pemberian-Nya kepadamu, maka berlomba-lombalah berbuat
kebajikan".
Adanya Piagam Madinah juga menjadi cerminan
ukhuwahwathaniyah.
Ukhuwah Insaniyah
Insan berarti manusia. Maka, ukhuwah insâniyah merupakan
persaudaraan yang cakupannya lebih luas, yaitu antarsesama umat
manusia di seluruh dunia.
Salah satu ayat yang menjadi dasar ukhuwah insaniyah adalah surat
al-Hujurat ayat 11. Allah berfirman:
“Hai orang-orang yang beriman janganlah suatu kaum mengolok-
olok kaum yang lain (karena) boleh jadi mereka (yang diolok-olok)
lebih baik dari mereka (yang mengolok-olok) dan jangan pula
wanita-wanita (mengolok-olok) wanita-wanita lain (karena) boleh
jadi wanita-wanita (yang diperolok-olokkan) lebih baik dari wanita
(yang mengolok-olok) dan janganlah kamu mencela dirimu sendiri
dan janganlah kamu panggil memanggil dengan gelar-gelar yang
buruk. Seburuk-buruk panggilan ialah (panggilan) yang buruk
sesudah iman dan barangsiapa yang tidak bertaubat, maka mereka
itulah orang-orang yang zalim”.
Ayat ini menekankan bahwa setiap manusia hendaknya tidak saling
berburuk sangka dan membenci untuk memantapkan solidaritas
kemanusiaan.

Anda mungkin juga menyukai