Diri
Ditulis olehberkahnurilham21 Januari 2016
Diposkan padaTanpa kategori
Man arafa nafsahu bilfana fakad arafa rabbahu bilangan baqa. Artinya : Barang siapa yang mengenal dirinya yang fana; maka ia akan mengenal
TUHANNYA yang kekal :
Al. Innsanu sirrihii wa’anaa simuhu. Artinya : Manusia itu adalah Rahasiaku. Dan AKU ini adalah rahasianya manusia.
Artinya : “Allah “ itu beserta kamu. Dimana saja kamu berada dan “Allahj, tetap melihat apa yang kamu kerjakan.
Tatkala bumi dan langit belum ada aras dan kursi belum ada Surga dan Neraka belum ada TUHAN pun belum dinamai : ALLAH . pada waktu itu disebut
dirinya ( ) menilik dirinya lalu disebut KUNTA, lalu ia menyebut dirinya ZAT NUUR, kemudian disebutnya payakun. Dan setelah itu lalu dinamai
dirinya “ALLAH TA’ ala”. Kemudian ; sifat Allah” dinamai NUR MUHAMMAD” . “NUR MUHAMAD “lalu berkata “ Kutilik diriku. Siapakah ;
TUHAN dan siapa; HAMBA?”
“ ALLAH SWT” berkata = Jika engkau adalah TUHAN” bersembunyilah dan “ AKU” akan mencarimu.
Lalu “ NUR MUHAMMAD” berdiri dan bersembunyi. Namun “ ALLAH SWT” bisa mendapatkan dirinya NUR MUHAMMAD” lalu NUR
MUHAMMAD berkata = Jika engkau adalah TUHAN bersembunyilah dan aku pula akan mencarimu. Dan “ ALLAH TA’ALA pun bersembunyi. Dia
bersembunyi didalam tubuh NUR MUHAMMAD”. Sehingga NUR MUHAMMAD” tak mampu mendapatkanya”
Demikianlah “ NUR MUHAMMAD” mengakui ALLA TA ‘ ALA” sebagai TUHANNYA”. Sebagaimana dalam Al-Qur’an “ ALLAH swt” berfirman :
Alastubi Rabbikum artinya Siapakah TUHANMU” = NUR MUHAMMAD” menjawab qalu balaq. Artinya “ Ya Engkaulah TUHANKU” = kemudian
ALLAH SWT” bersaksi : Syahidallahu anhu lailaha illaa anaa, artinya : Saksi bagi Diriku tiada TUHAN selain AKU”.
“ NUR MUHAMMAD” bersaksi : Syahidallahu anhu lailaha illallah, artinya : Saksi bagi “ Diriku tiada TUHAN selaian ALLAH”.
Maka sujudlah “ NUR MUHAMMAD” selama lima ribu tahun. Setelah bangkit lalu ia zahir disebut “ ADAM” yang berdiri mutlak seperti “ Alif”dan
kemudian dinamai “ INSAN” jadi menurut syariat . ADAM” adalah manusia yang pertama. Hakikat adalah “ asma Allah” ma’rifat adalah Allah Ta’ ala .
jadi untuk mengenal Allah maka ke Nallah “ ADAM”. Sebab dalamnya itulah “NUR MUHAMMAD”.
* ASAL MANUSIA *
* Pendengaran * Penglihat * Pengrasa pencium * Bersuara * Kepala Subuh * Dada Duhur * Pusat Ashar * Kaki Magrib * Isya meliputi seluruh raga atau
lahir dan batin.
Jadi kejadian diri itu adalahj asalnya shalat. Tanpa adanya shalat maka diripun tidak akan ada sebab rukun shalat ada 13 hal tersebut sesuai kejadian diri
yang ada pada kita.
* ALLAH MENCIPTAKAN MANUSIA *
Sebelum manusia diciptkan TUHAN masih bernama ( ) terbit pada Bapak ( ) namanya. Terbit pada Ibu “ HALQAH” namanya. Setelah menjadi
Darah “ AHMAD” namanya. Setelah menjadi daging “ MUHAMMAD” namanya, setelah bergerak “ INSAN” namanya. Dan setelah lahir kedunia “
Oranglah” (MANUSIA) namanya. Manusia terdiri dari 4
TUBUH ( Syariat)
HATI ( Tarikat)
NYAWA ( Hakikat)
RAHASIA ( Ma’rifat)
1. API = Terbit pada bathin berhuruf “ A “ bernama “ ZAT “ menjadi rahasia darah pada kita
2. ANGIN = Terbit pada bathin berhuruf “ L “ bernama sifat menjadi “ NYAWA “ hurufnya Nafas pada kita.
3. AIR = Terbit pada bathin berhuruf “ LA” bernama Asma menjadi “ HATI” hurufnya Liur pada kita.
4. TANAH = Terbit pada bathin berhuruf “ H” bernama Af al menjadi “ TUBUH “ hurufnya daging pada kita.
Yaitu :
Dari “ Allah “ , Mendengar , Melihat, Mencium, Mengrasa , Bersuara Jumlah = 5 + 4 + 4 = 13 ( Inilah RUKUN 13)
Yaitu :
* Orang yang mendirikan sholat tiap gerakkannya yang berhubungan dengan 13 ia akan melihat balasannya didalam Kuburnya nanti, Yaitu :
Oleh karena itu namanya manusia tidak ada jalan lain untuk tidak sembahyang. Harus *
Kiblat Tubuh = Syariat ialah ; Af al Allah”
Kiblat Hati = Tarikat ialah; Asma Allah”
Kiblat Nyawa = Hakikat ialah; Sifat Allah”
Kiblat Rahasia = Marifat ialah; Dzat Allah”
Tubuh Muhammad itulah yang bernama alam Insan yakni Syariat.
Hati Muhammad itulah yang bernama alam Jisin yakni Tarikat
Nyawa Muhammad itulah yang bernama alam Misal yakni Hakikat
Rahasia Muhammad itulah yang bernama alam Roh yakni Ma’rifat
Zat Allah batin pada Muhammad rahasia pada kita
Sifat Allah awal pada Muhammad nyawa pada kita
Asma Allah ahir pada Muhammad hati pada kita
Af-al Allah lahir pada Muhammad tubuh pada kita.
* Rahasia Muhammad = ialah kezahiran 5 sifat “ Allah ” yang berkalimat “ LAA” yaitu ; Ada – Kekal – Dahulu- Berbeda – Berdiri Sendiri
* Nyawa Muhammad = ialah Kezahiran 6 sifat “ Allah “ yang berkalimat ; ILAHA” Yaitu; Mendengar-Melihat- Berfirman-Sempurna-Penyayang-
Berkehendak
* Hati Muhammad = ialah Kezahiran 4 sifat “ Allah” yang berkalimat “ ILLA” yaitu; Suci-Esa-Pemberi-Penghalang.
* Tubuh Muhammad = ialah Kezahiran 5 sifat “ Allah” yang berkalimat “ ALLAH” yaitu; Hidup-Kuasa-Mulia-Pencipta-Mengetahui.
Jadi kita yang lahir itu terbit pada bayang-bayang kita yang batin berhuruf dan berkalimat “ ALLAH” maka untuk mengenal diri kita yang batin ialah =
Antal Mautu Kablal Mautu ( Matikan diri sebelum Mati). Jadi kalau diri kita yang batin sudah fana atau lupa dirinya, maka nyatalah dalam diri kita yang
batin itu jugalah “ MUHAMMAD” yang mempunyai “ TUBUH”-HATI-NYAWA_RAHASIA”. Min adaami illaa ujuudin-wamin ujuuding illaa
adaaming. Artinya; Dan tiada menjadi ada dari pada ada kembali menjadi tiada”.
“ MUHAMMAD” jadi batin dan Zikir “ MUHAMMAD” itulah yang bernama “ ALLAH TA’ALA: dan ada pun yang terkandung dalam emapt sifat yaitu
:
Dan apabila telah lenyap (pana) sifatnya HAMBA maka nyatalah sifat “Allah”. Dan apabila telah lenyap (pana) sifat ‘ Allah” maka nyatalah “ ALLAH”
inilah yang disebut Fanaa fillahi wahda nul ujuudi laamaujuudillah. Artinya; Tiada yang kekal hanyalah “Allah” karena lenyapnya rahasia kepada yang
punya Rahasia atau lenyapnya sifat kepada Zatnya”. Maka orang yang demikian itulah sampai kepada “Allah swt”. Inilah yang dimaksud dalam hadis
kudsi tafsirnya berbunyi:
Apabila “ AKU” cinta pada “ Hamba Ku” maka “ AKU” akan ambil dia. Dan apabila “ AKU” mengambil dia, maka “ AKU” ini adalah gantinya.”
* KALIMAT SYAHADAT *
* Ashadu anla ilha illallah Aku bersaksi Tida Tuhan selain “ Allah” ini pengakuan “ Roh” kepada “ Allah Swt”
* Wa asyhadu anna Muhammaddarrasulullah. Aku bersaksi Muhammad adalah rasul Allah. Ini pengakuan Tubuh kepada “ ROH: karena Tubuh
diperintah oleh “ ROH”. Nah kira-kira beginilah isi kalimat syahadat “
* KALIMAT RAHASIA*
* HU = Puji nyawa zikir waktu naik nyawa masuk.
* ALAM GAIB *
* HARI TUJUH *
Alam Arwah : Alam Arwah berasal dari Zat Hak Ta’ala . pengertian al Arwah (Alam Roh) karena semua Arwah terjadi dari padanya. Dimana
wujudnya masih dalam bentuk kejamakan. Dan alam ini belum ada tersendiri kehidupann bagi mahluk. Oleh karena itu segala bentuk kehidupan
baik Malaikat, manusia, hewan dan tumbuh-tumbuhan berasal dari alam al Arwah. Di dalam sifat al Arwah yang digolongkan dalam 4 kelompok
yaitu “.
1. Ruh Namiya adalah membentuk kehidupan manusia, hewan, dan tumbuh-tumbuhan. Pekerjaannya memelihara, menumbuhkan.
2. Ruh Mutaharrika yang kelak bersemayam dalam diri manusia dan hewan, juga disebut sebagai Ruh hewani sebab semua namanya hewan bergerak
karenannya.
3. Ruh Natika yang disebut juga sebagai Ruh Insani dia adalah pencipta dan penggerak kehidupan manusia. Ruh Natika berasal dari alam Amr
tempat asalnya Ruh dan Nafsu yang merupakan pralambang Adam dan Hawa.
4. Ruh Kuddus yaitu “ Faid Nur Zat Allah”. Ruh dimana merupakan penggerak bagi semua Nabi dan Rasul yang bersifat Mu’jizat dan keramat.
Mereka paham akan semua lahir maupun yang batin. Dan kesemuanya ini dari La’thin Ruh Kuddus disebut “ Faid Nur Zat Allah”. Karena Ruh
tersebut dari cahaya pilihan. Maka manusia tersebut paham dan mengetahui berbagai hal yang tersembunyi yang bersifat batin. Sebab jiwanya
tidak terpengaruh dari hal-hal yang bersifat BATIL.
ALAM MISAL
Alam misal wujud Adam. Terjadinya alam jagad raya yang bersifat kalam. Meski pengucap dan pencium pendengar penglihatan belum berbentuk
semuanya. Calon terbentuknya cerminan mulut. Wujud mata rasa kuping dan penciuman yang ada dalam hidung. Dalam hadis tertulis KANDIL : artinya
lampu tanpa api berupa permata yang cahayanya berkilau tergantung tanpa kaitan. Itulah keadaan “NUR MU-MD”. Dan tempatnya semua ruh adalah
hakikat angan-angan yang diakui sebagai bayangan zat, yang menjadi bingkai atma, dan menjadi tempatnya alam mitsal. Alam mitsal dalam perencanaan
tentang perkembanan manusia, dimana tiap diri insan ada ilmu Allah didalamnya. Alam ini adalah merupakan perbatasan antara alam arwah dan alam
jasmani dan alam mitsal adalah awal wujudnya fisik manusia dan makhluk lainnya. Walau keadaannya sudah mempunyai sifat bentuk dan warna tapi
belum bisa dikenali baik secara lahir maupun batin.
LAAILAHA ILLALLAH
Dada dinamakan khalifah karena terbitnya cahaya Islamdan jadi ia Hati karena adalah tempat iman. Dan jadi ia kuat karena tempat terbitnya ma’rifat. Dan
jadi dinamai “SIRR” karena tempat “TAJALLI”.
– API = Cahayanya merah. Keluar masuk melalui telinga. Tempatnya jantung. Nafsu Amarah.
– ANGIN = Cahanya putih. Keluar masuk melalui hidung. Tempatnya di hati. Nafsu Mutmainnah.
– AIR = Cahayanya kuning. Keluar masuk melalui mata. Tempatnya di paru-paru. Nafsu Musawwilah.
– TANAH = Cahayanya hitam. Keluar masuk melalui mulut. Tempatnya di empedu. Nafsu Lauwamah.
“NABI MUHAMAD memiliki dua rupa. Rupa yang pertama disebut dengan Qadim, dan yang kedua adalah Azali. Rupa Qadim adalah yang terawal dari
adanya segala zat. Zat ini tak terpengaruh oleh masa. Dia terjadi sebelum terjadinya semua yang ada. Rupanya yang qadim itulah sumber terciptanya
segala nabi-nabi dan rasul-rasul dan aulia. Cahayanya menyinari segala kehidupan. Dan tak ada cahaya yang lebih terang daripada “Nur Muhammad”.
Rupa kedua adalah bersifat Azali. Adalah rupa dari muhamad yang berwujud sebagai manusia yang terikat oleh masa dan mengalami pemunahan.ia juga
mengalami suka duka dan kecewa dan ia juga bercita-cita serta bergaul dengan manusia lainnya. “NUR MUHAMAD” adalah tajjali “Allah” yang kedua.
Setelah Allah bertajjali dalam alam Ahadiyah. Kemudian dijadikan “NUR MUHAMMAD”.
“Allah berfirman dalam kitabnya yang berbunyi : Tubuh manusia itu, nafas dan hatinya, nyawa dan pendengarannya, penglihatan dan pencium tangan
serta kakinya sekalian. Itu adalah bekas “DIRIKU”. Jadi dirinya itu tiada lain “AKULAH” dari padanya. Hendaklah engkau perhatikan dan diketahui,
tiap-tiap sesuatu dari pada alam semesta ini serta “AKULAH (ALLAHLAH)” didalamnya.
Rasulullah SAW bersabda : Barang siapa memperhatikan sesuatu dan tiada dilihat “ALLAH” didalamnya. Maka penglihatannya itu adalah batak (sia-sia)
sebab karena “ALLAH SWT” tiada bercerai dan tidak terhimpun. Tiada jauh dan tiada dekat yaitu maksudnya sangat “MESRA”
à Renungkalah ß
* Qadim = Martabat ketuhanan ada tiga macam sebutannya yakni : “AHADIYAH= WAHDAH = WAHADYYAH”
* Bermula martabat kehambaan yang 4 macam itu dan martabat ketuhanan yang 3 macam itu juga tapi tiada berbunyi pada orang arif ataupun dengan kata
lain mengenal. Karena adalah martabat yang 4 adalah nyata bayang-bayang manrabat yang tiga itu juga, maka bayang-bayang itu tinggalnya dan cerainya
dengan bayang-bayang masih wujud. Hakikat rupa kita itulah kita kembalikan kepada yang empunya rupa. Dan hakikat rupa kita itu pulalah yang diakui
Allah SWT (rahasia). Rupa Allah itu rupa kita dan hakikat zat rupa itulah Allah yang wujud yang Muhdiaf. Dan sebenarnya diri adalah nyawa itulah
hamba dan tuhan itulah yang kita perwujudi segala yang ada di alam semesta ini besar ataupun kecildan sebagainya. Pandang lahir ataupun batin dan yang
sebenarnya rupa itulah yang tiada bertulang dan tiada berdaging. Dan singgih rupa itu berbagai dan berwarna. Hanya “ESA”. Juga na’rifat kita hilanglah
penglihatan yang batin juga rupa yang “ESA”. Inilah pengakuan kita yang wajib kita ketahui supaya kita jangan menjadi orang SYIRIK ataupun orang
KAFIR.
Penjelasan = Hanya AKULAH ALLAH. Allahpun AKU dan Muhammad adalah Diriku (Melihat Diriku).