Anda di halaman 1dari 9

ALAT PERMAINAN EDUKATIF MELAUI PENGENALAN HURUF

HIJAIYAH PADA ANAK USIA DINI (PAUD)

DiSusun Guna Memenuhi Sebagian Tugas


Mata Kuliah Pengembangan APE Program PAUD
Oleh :
Nama : Sakdiah
Npm : A1J018013
Prodi : PNF /6A

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN NON-FORMAL


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS BENGKULU
2021

1
PENGENALAN HURUF HIJAIYAH PADA ANAK USIA DINI (PAUD)

A. Latar Belakang Pembuatan Alat Permainan Edukatif

Pengenalan huruf hijaiyah pada anak usia dini sangatlah penting, karena merupakan
landasan dalam membaca Al-Qur’an sebagai pedoman hidup umat Islam. Pengenalan huruf
hijaiyah pada anak-anak memerlukan metode pembelajaran yang efektif dan menyenangkan,
agar anak tidak merasa bosan sehingga anak tetap fokus pada pelajaran. Dengan demikian,
suatu tujuan pembelajaran akan tercapai dengan baik.Model pembelajaran konvensional
adalah metode pembelajaran tradisional yang salah satu diantaranya adalah metode ceramah.
Menurut Djamrah (2010: 97), metode ceramah adalah metode yang boleh dikatakan
tradisional karena sejak dulu metode ini telah digunakan sebagai alat komunilasi lisan antara
guru dengan anak didik dalam proses belajar dan mengajar. Pembelajaran model
konvensional ditandai dengan ceramah yang diiringi dengan penjelasan, serta pembagian
tugas dan latihan. Kemampuan belajar anak dapat ditingkatkan dengan melakukan aktivitas
yang melatih visual anak. Salah satu aktivitas yang melatih visual adalah dengan Gim.
Gim adalah aktivitas yang kompetitif dibuat secara artifisial dengan tujuan, aturan dan
batasan yang terletak dalam konteks tertentu Salah satu usaha dalam meningkatkan kualitas
pendidikan TK adalah dengan memperkenalkan lingkungan sekitar, pendekatan yang baik,
menarik dan mudah untuk dipahami. Saat ini pada TK (taman kanak-kanak) fajar harapan
mengajarkan huruf hijaiyah masih dengan menggunakan poster dan Iqro’. Untuk menambah
ketertarikan anak dalam mempelajari huruf hijaiyah, maka peneliti akan mengembangkan
gim Alat Bantu Ajar Huruf Hijaiyah Untuk Pendidikan Anak Usia Dini. Seiring
berkembangnya teknologi saat ini Gim sangat umum bagi anak-anak. Gim tidak hanya untuk
mencari kesenangan, tapi Gim juga dapat dimanfaatkan sebagai media pembelajaran yang
sangat menarik untuk anak-anak.

Gim edukasi dirancang untuk pembelajaran yang serius dengan Gim sebagai hiburan
yang menyenangkan. Dengan konten Gim yang beredukasi anak-anak akan terhibur namun
tanpa sadar mereka juga belajar dalam Gim tersebut. Maka dibuatlah “Alat Bantu Ajar
Pengenalan Huruf Hijaiyah Untuk Anak Usia Dini” untuk TK( Taman Kanak-kanak ) fajar
harapan.Alat bantu ajar pengenalan huruf hijaiyah akan membantu anak-anak untuk lebih
peka mengenali huruf-huruf hijaiyah. Kemampuan mengenali huruf hijaiyah yang anak

2
peroleh melalui kegiatan menyenangkan ini, dapat menjadi bekal yang sangat berguna dalam
belajar membaca Al Qur’an nantinya

B. Tujuan Pembuatan Alat permainan Edukatif

Dengan adanya pengenalan huruf Hijaiyah pada anak usia dini ini bertujuan agar memperoleh
pelajaran agama.karena selain anak mengenal huruf abjad,menulis dan membaca. Anak juga
wajib di didik dalam pembelajaran huruf Hijaiyah baik itu dalam cara menulis ataupun
membaca.

C. Landasan Teori

Definisi kemampuan adalah adalah daya seseorang untuk melakukan sesuatu.Sedangkan


bahasa adalah penguasaan alat komunikasi, baik secara lisan, tertulis,maupun menggunakan
tanda-tanda dan isyarat. Bahasa merupakan alat komunikasi utama bagi anak untuk
mengungkapkan berbagai keinginannya maupun kebutuhannya. Jadi kemampuan huruf
adalah daya yang dimiliki anak dari sebuah proses belajar mengajar dalam hal kemampuan
berkomunikasi.

Menurut Carol Seefelt dan Barbara A.Wasik, bahwa pengertian kemampuan mengenal huruf
adalah kesanggupan melakukan sesuatu dengan mengenali tanda-tanda/ciri-ciri dari tanda
aksara dalam tata tulis yang merupakan anggota abjad yang melambangkan bunyi bahasa.

Pendapat Ehri dan Mc. Cormack belajar huruf adalah komponen hakiki dari perkembangan
baca tulis.Anak bisa membaca beberapa kata dan mengenal huruf cetak
dilingkungan/environmental print sebelum mereka mengetahui abjad.Anak menyebut huruf
pada daftar abjad, dalam belajar membaca tidak memiliki kesulitan dari pada anak yang tidak
mengenal huruf.

Burnett menyatakan bahwa mengenal huruf merupakan hal penting bagi anak usia dini yang
didengar dari lingkungannya baik huruf latin, huruf Arab dan lainnya. Berbagai huruf yang
dikenal anak menumbuhkan kemampuan untuk memilih dan memilah berbagai jenis
huruf.Melatih anak untuk mengenal huruf dan mengucapkannya mesti harus diulang-
ulang.Selain pendapat di atas.

3
menurut Slamet Suyanto, bagi anak mengenal huruf bukanlah hal yang mudah. Salah satu
penyebabnya adalah karena banyak huruf yangbentuknya mirip tetapi bacaannya berbeda,
seperti D dan B, M dengan W, maka diperlukan permainan membaca untuk mengenal huruf.

D. Karakteristik Alat Permainan Edukatif


1. Bahan
 Karton
 Spidol
 Penggaris
 Kertas origami
 Kardus
 Lem
 Gunting
 Pensil

2. Langkah- langkah pengembangan

Melalui pengenalan huruf Hijaiyah dengan cara membuat alat permainan edukatif “susunan
puzzle”adalah pengembangan yang berisi tentang huruf Hijaiyah mulai dari Alif sampai yah,
hanya saja puzzle ini telah dikembangkan menjadi alat permainan edukataif karena telah
disisipkan dengan materi pembelajran. Seperti yang telah dijelaskan di atas bahwa yang
dimaksud dengan alat permainan edukatif adalah segala sesuatu yang dapat digunakan
sebagai sarana atau peralatan untuk bermain yang mengandung nilai edukatif (pendidikan)
dan dapat mengembangkan seluruh kemampuan anak. Peneliti bukanlah yang pertama kali
mengembangkan alat permainan edukatif yang ide awalnya dari puzle namun sejauh
penelusuran peneliti belum ada yang mengembangkan sebagai media belajar membaca dan
mengaji. Rata-rata sebagai media belajar matematika seperti perkalian, pembagian,
pengurangan,penjumlahan, pecahan dan lain-lain.Media Pembelajaran Untuk menghasilkan
suatu produk “puzle” yang dapat dijadikan sebagai media belajar bagi anak usia dini,
dilakukan tahapan-tahapan sebagai berikut:

1. Perencanaan

Pada tahap perencanaan ini langkah-langkah pengembangan yang dilakukan adalah:

4
 Mendefinisikan ruang lingkup materi

Ruang lingkup pembelajaran anak usia di TK fajar harapan Kecamatan Sindang dataran
Kabupaten rejang lebong adalah materi baca, walau tidak menjadi materi tersendiri.
Sebagaimana kita ketahui dalam kurikulum tingkat TK, membaca bukanlah materi yang
wajib disampaikan, namun baru sebatas pengenalan aksara. Di samping membaca ada materi
plus yang disampaikan yaitu mengaji.dalam penyampaian ngaji masih dengan cara klasikal
yakni privat atau satu persatu.Berdasarkan gambaran materi tersebut maka mulai dapat
ditentukan materi yang akan peneliti masukkan pada produk peneliti, yaitu materi haruslah
kata sederhana, maksimal terdiri dari tiga suku kata, karena tingkat perkembangan baca di
TK fajar harapan Kecamatan Sindang dataran Kabupaten rejang Lebong masih sebatas
pengenalan huruf. Pengembangan Pada tahap pengembangan ini langkah-langkah yang
dilakukan di antaranya yaitu: Menyiapkan bahan (kertas) dan materi Bahan dan materi yang
telah ditetapkan dalam dokumen perencanaan, kemudian disiapkan dilakukan penempatan
atau pendesainan. Pada tahap ini dibutuhkan pemilihan dan perhitungan yang cukup cermat
agar bahan dan materi yang digunakan benar-benar sesuai dengan konsep permainan

1) Menyiapkan dan mendesain permainan “puzle” sebagaimana telah dijelaskan


sebelum membuat permainan maka disini saya mendesain dan membuat
puzzle tersebut dari bahan yang sudah di jelaskan diatas.
2) Menyiapkan dan membuat pedoman permainan Sebagai pelengkap dalam
pengembangan permainan “puzzle” ini, langkah selanjutnya membuat
pedoman/panduan permainan. Hal tersebut bertujuan agar pemain mendapat
gambaran yang jelas bagaimana dan seperti apa permainan

3. Tata cara penggunaan


Adapun syarat dan petunjuk permainan dalam “Puzzle” adalah sebagai berikut:
Syarat Bermain
 Baca Bismillah/berdoa sebelum belajar
 Berjanji untuk mengikuti aturan permainan
 Menang atau kalah tetap tersenyum
 Boleh membantu teman karena “sainganku adalah temanku”

5
DAFTAR PUSTAKA

Harun Rasyid dkk.Asesmen Perkembangan Anak Usia Dini. (Yogyakarta:

Multi Pressindo. 2009), h. 241.

Slamet Suyanto. Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini. (Yogyakarta:

Universitas Negeri Yogyakarta. 2005), h. 165.

6
LAMPIRAN

7
8
9

Anda mungkin juga menyukai