Anda di halaman 1dari 12

XIII.

1
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
Lab.Teknik Elektro Semester : 3
NO. JOB
Jurusan Teknik 13 Waktu : 8 Jam
Elektro
KARAKTERISTIK THYRISTOR DAN DIAC

1. Tujuan Percobaan.
Setelah melakukan percobaan diharapkan mahasiswa dapat :
- Menggambarkan karakteristik dimamic arus/tegangan gerbang (gate) Thyristor IG = f(VG)
- Mengambarkan karakteristik dynamic arus/tegangan maju (forward) thyristor dimana IF =
f(VG).
- Menentukan type nilai yang diperlukan untuk mentrigger sebuah thyristor
- Mengukur arus minimum yang dibutuhkan untuk pengoperasian thyristor.
- Menjelaskan prinsip kerja thyristor saat di-trigger.
- Mengambarkan karakteristik arus/tegangan DIAC dimana I =f(V)
- Menentukan tegangan balik (breakdown) positip (V(BR) p) dan negatif (V(BR) n) pada DIAC
- Membangkitkan pulsa trigger untuk memicu TRIAC
- Menjelaskan prinsip kerja DIAC saat di trigger
2. Teori Dasar
2.1. Thyristor
Thyristor yang dulu disebut penyearah terkendali silicon (SCR) merupakan piranti
semikonduktor yang berperan sebagai penyambung daya berkecepatan tinggi. Piranti ini
dijumpai dapat beroperasi pada tegangan beberapa ratus volt dan dapat membawa arus
sampai ratusan amper. Thyristor memiliki struktur yang tersusun atas empat lapisan
silicon p-n/p-n seperti yang terlihat pada gambar 1.
Simbolnya merupakan symbol penyearah dengan terminal tambahan disebut gerbang
(gate). Gerbang inilah yang mengendalikan atas aksi penyambungan.
XIII.2
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
Lab.Teknik Elektro Semester : 3
NO. JOB
Jurusan Teknik 13 Waktu : 8 Jam
Elektro
KARAKTERISTIK THYRISTOR DAN DIAC

P P
N N N
P P P
N N

Gambar 1. Struktur SCR


Simbol skematik dan ramgkaian ekivalenThyristor seperti yang terlihat pada gambar 2.

Anoda (A)

Anoda (A)
PNP

A
K
Gerbang (G)
G
Gerbang (G) NPN

Katoda (K)
Katoda (K)
(a) (b)
Gambar 2. SCR
a. Rangkaian Ekivalen
b. Simbol skematik
XIII.3
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
Lab.Teknik Elektro Semester : 3
NO. JOB
Jurusan Teknik 13 Waktu : 8 Jam
Elektro
KARAKTERISTIK THYRISTOR DAN DIAC

Cara kerjanya dapat diuraikan menjadi beberapa bagian :


1. Panjaran mundur.
Kondisi dimana anoda lebih negatif terhadap katoda sehingga hanya arus bocor kecil
yang mengalir.
2. Panjaran Maju.
Kondisi dimana anoda lebih positif terhadap katoda namun tidak ada sinyal yang
diberikan pada gerbang disebut dengan kondisi Thyristor tertahan maju dan
berfungsu sebagai resistansi tinggi. Hanya arus bocor kecil yang mengalir. Dengan
mengacu pada rangkaian ekivalen penahan maju terjadi karena gerbang tidak
mendapat sinyal sehingga Tr2 tersumbat.
Bila tegangan anoda diperbesar melebihi tegangan break over (VF(BO) =tegangan
forwart break over pada IG = 0 ), maka Thyristor akan mengalami konduksi.
3. Panjaran maju dengan memberi sinyal gerbang.
Bila pulsa panjaran maju diberikan diantara gerbang dan katoda, sedangkan katoda
positif terhadap katoda maka Thyristor dipaksa untuk menghantar. Waktu saklar ON
begitu cepat (mikro detik) dan arus besar yang dapat dilewatkan oleh piranti ini hanya
dibatasi oleh resistansi luar saja. Tegangan anoda menuju katoda turun sehingga
nilainya rendah, pada khususnya 1 Volt.
Aksi ini dapat dijelaskan menggunakan rangkaian ekivalen dengan memperhatikan
bahwa pulsa panjaran maju menyebabkan Tr2 menghantar. Tr2 menghantar maka
Tr1 menghantar pula karena rangkaian dua transistor ini memiliki lup umpanbalik
positif, dimana masing-masing kolektornya dikawati pada basis yang lain..

Dengan demikian untuk sumber suplay anoda-katoda tegangan DC kedua transistor akan
tersambung ON dengan segera dan akan tetap ON meskipun sinyal gerbang diingkirkan.
Piranti hanya akan tersambung OFF bila mana arus anoda diperkecil nilainya sehingga
dibawah arus genggam (IH).
XIII.4
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
Lab.Teknik Elektro Semester : 3
NO. JOB
Jurusan Teknik 13 Waktu : 8 Jam
Elektro
KARAKTERISTIK THYRISTOR DAN DIAC

Sebagai contoh 2N4444 mempunyai tegangan penghalang (forward blocking voltage)


sebesar 600V, arus penyuklut 30 mA dan arus Holding 10 mA. Ini berarti Thyristor dapat
menahan tegangan sebesar 600 V tanpa terjadi break over, sedangkan untuk
penyambungan (switching) diperlukan arus gerbang minimal 30 mA dan membuka
penyambungan arus antara anoda dan katoda dikurangi hingga mencapai 10 mA.
Karakteristik Thyristor seperti yang terlihat pada gambar 3. dibawah ini

Arus maju
Amper
e Hantaran maju

Tegangan purtus maju


Arus genggam IH
Tegangan balik
Arus bocor

Tegangan maju (VBO)


Penahan maju

Daerah Break
down terbalik

Arus balik

Gambar 3. Karakteristik SCR

Pada kondisi switching (ON) terjadi tegangan jatuh antara anoda dan katoda sekitar 1
Volt. Pada kondisi terbuka (off) ternyata ada arus bocor beberapa mili ampere. Waktu
yang diperlukan dari kondisi ON menjadi OFF disebut waktu komutasi (tg) dimana
besarnya beberapa mikrodetik.

2.2. DIAC
Diac merupakan komponen yang berkelakuan seperti dua buah thyristor yang
dihubungkan saling bertolak belakang . oleh karena itu diac mempunyai 2 buah tegangan
XIII.5
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
Lab.Teknik Elektro Semester : 3
NO. JOB
Jurusan Teknik 13 Waktu : 8 Jam
Elektro
KARAKTERISTIK THYRISTOR DAN DIAC

penyalaan yaitu satu pihak tegangan maju (+VBO) dan dipihak lain tegangan balik (-VBO).
Dengan demikian Diac dapat mengalirkan arus dua arah dan mempunyai penahan arus 2
arah. Rangkaian ekivalen diac adalah sepasang dioda empat lapis yang terpasang parallel,
eperti pada gambar 4 a, ysng idealnya sama dengan seperti penahan gambar 4 b. Diac tak
akan menghantar sampai tegangan kedua arahnya hampir melebihi tegangan penyalaan.
Misalnya bila tegangan V mempunyai polaritas seperti ditunjukan pada gambar 4 a, maka
dioda yang sebelah kiri menghantar bila V hampir melebihi tegangan penyalaan. Pada
saat ini penahan yang sebelah kiri menutup, seperti pada gambar 4 c. Sebaliknya bila
polaritas tegangan V berlawanan dengan polaritas yang tampak pada pada gambar 4a,
maka penahan yang sebelah kanan menutup bila tegagan V hampir melebihi tegagan
penyalaan .
Bila Diac sedang menutup, satu-satunya cara untuk membukanya adalah dengan cara
membuka mengecilkan arus. Artinya arus dikurangi sampai dibawah arus penahan khas
dari Diac. Pada gambar 4d memperlihatkan lambing skematik untuk diac.

(a) (b) (c) (d)


Gambar 4. DIAC
(a). Susunan ekivalen dengan sepasang dioda empat lapis terpasang parallel dan
saling membelakangi
(b). Rangkaian ekivalen
(c). Penahan sebelah kiri tertutup
(d). Lambang skematik
3. Alat dan Bahan
- Osiloskop 2 saluran 1 buah
- Kabel Probe Osiloskop 2 buah
- Multimeter Analog 2 buah
XIII.6
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
Lab.Teknik Elektro Semester : 3
NO. JOB
Jurusan Teknik 13 Waktu : 8 Jam
Elektro
KARAKTERISTIK THYRISTOR DAN DIAC

- Transformator 220 V/ 12 V 1 buah


- Catu daya DC 1 unit
- Resistor 100 Ohm,/2 W 1 buah
- Resistor 330 Ohm,/2 W 1 buah
- Resistor 1 K Ohm,/2 W 1 buah
- Resistor 2,2 K Ohm,/2 W 1 buah
- Resistor 10 K Ohm,/2 W 1 buah
- Potensiometer 4,7 KOhm 1 buah
- Potensiometer 1 KOhm 1 buah
- Potensiometer 100 KOhm 1 buah
- Kapasitor 1 uF 1 buah
- Dioda 1N 4007 1 buah
- Lampu 12 V/3W 2 buah
- Thyristor 2N4443 1 buah
- Diac D3202Y 1 buah
- Papan percobaan 1 buah
- Penghubung papan percobaan 1 set
- Kabel penghubung 1 set

4. Langkah Percobaan
Percobaan I. Switching Thyristor dengan sumber DC
1. Buat rangkaian seperti pada gambar 5 dibawah ini dengan sumber tegangan suplay DC
sebesar 12 V.

12 V

LI
S1
12 V/3W

100 OHM
2N4443

Gambar 5.
XIII.7
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
Lab.Teknik Elektro Semester : 3
NO. JOB
Jurusan Teknik 13 Waktu : 8 Jam
Elektro
KARAKTERISTIK THYRISTOR DAN DIAC

2. Amati kondisi lampu untuk setiap perlakuan pada rangkaian seperti yang terlihat pada
tabel 1.
Tabel 1
Kondisi terminal Saklar S1 open Saklar S1 Close
Gerbang VG = 0 V VG < 0 V VG > 0 V
Kodisi tegangan 0V 12 V 0V 12 V
sumber
Kondisi lampu
indicator
3. Amati apa yang terjadi saat perlakuan terakhir pada kondisi saklar ditekan sesaat
kemudian dilepas. Berikan alasan mengapa lampu tetap menyala walaupun tegangan
gate dihilangkan.
4. Tindakan apa yang dilakukan untuk mematikan lampu indicator tersebut.

4.2. Percobaan 2. Karakteristik switching Thyristor dengan sumber tegangan AC.


1. Buat rangkaian seperti pada gambar 6. dibawah ini.
12 V AC

V1

1
LI
1N4007
12 V/3W

R1 2
4,7K/2W 2N4443
R2
100 OHM

Ch Y Ch X

Gambar 6.
XIII.8
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
Lab.Teknik Elektro Semester : 3
NO. JOB
Jurusan Teknik 13 Waktu : 8 Jam
Elektro
KARAKTERISTIK THYRISTOR DAN DIAC

2. Atur tegangan sumber jala-jala menggunakan transformator 12 V AC/50 Hz untuk


mensuplai rangkaian tersebut. Kemudian Atur osiloskop pada selector sweep time/div
pada posisi X-Y dan atur selector Volt/Div pada 5 Volt/div dc pada channel Y dan
0,5 Volt/div dc untuk channel X .
3. Tampilkan karakteristik arus-tegangan dimana IG = f(VG) pada saat tanpa beban
(terminal 1 dan 2 terbuka) dengan memberikan arus gate yang bervariasi
menggunakan potensiometer R1.
4. Gambar hasil tampilan pada layar osiloskop menggunakan millimeter blok pada skala
volt/div dan time/div yang digunakan.
5. Ulangi percobaan dengan menggunakan beban lampu 12 V/3W. Gambar hasil
tampilan tersebut pada skala yang digunakan. Bandingkan hasil tampilan tersebut
dengan tampilan tanpa beban.
6. Bandingkan karakteristik Thyristor saat menggunakan sumber suplay tegangan DC
dengan sumber suplay tegangan AC. Jelaskan perbedaan karakteristik unjuk kerja
pada kedua kondisi tersebut.

4.3. Percobaan 3. Karakteristik panjaran maju Thyristor menggunakan sumber supply


AC
1. Buat rangkaian seperti pada gambar 7
XIII.9
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
Lab.Teknik Elektro Semester : 3
NO. JOB
Jurusan Teknik 13 Waktu : 8 Jam
Elektro
KARAKTERISTIK THYRISTOR DAN DIAC

12 V AC

V1
Ch Y

LI
1N4007
12 V/3W
gnd
R1
4,7 K/2W 2N4443
R2
100 OHM A Ch X

2. Besar tegangan sumber untuk rangkaian diatas adalah 12 V AC/50 Hz.


3. Atur osiloskop pada selector sweep time/div pada posisi X-Y dan atur selector
Volt/Div pada 5 Volt/div dc pada channel Y dan 5 Volt/div dc untuk channel X .
4. Hubungkan channel osiloskop sesuai dengan titik terminal yang terdapat pada
rangkaian diatas.
5. Atur arus gerbang mengunakan potensiometer R1 sesuai dengan tabel 2. ukur arus
komponen ac IG~ arus gerbang pada komponen arus d.c. IG- terdapat pada tabel 2
sesuai dengan yang dinginkan mengunakan multimeter. Masukan nilai pengukuran
pada tabel tersebut dan gambarkan dengan benar karakteristik perubahan arus
forward terhadap fungsi perubahan tegangan forward ( IF = f(VF) ). Bandingkan hasil
pengukuran yang ditampilan osiloskop yang telah saudara gambar.
6. Hitung nilai puncak arus gate IG dari nilai pengukuran dengan menjumlahkan
komponen arus a.c dan arus d.c.
XIII.10
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
Lab.Teknik Elektro Semester : 3
NO. JOB
Jurusan Teknik 13 Waktu : 8 Jam
Elektro
KARAKTERISTIK THYRISTOR DAN DIAC

Tabel 2
. IG- IG~ IG V (BO)
( mA ) ( mA ) ( mA ) (V)
3.0
6.5
15.5
46.0

4.4. Percobaan 4. Menampilkan karakteristik fungsi tegangan (V) terhadap arus (I)
DIAG (I = f (V) )
24 V a.c.
+V

R1
100 k

D3202 Y

R2
10 k R3
2.2 k

.
1. Buat rangkaian seperti pada gambar diatas dan berikan tegangan ac 24 V, f = 50 Hz
pada inputnya.
2. Atur osiloskop pada selector sweep time/div pada posisi X-Y dan atur selector
Volt/Div pada 10 Volt/div dc pada channel x dan 10 Volt/div dc (invert) untuk
channel y.
3. gunakan potensiometer R1, atur tegangan Va pada pembagi tegangan, amati tampilan
keluaran tegangan Va pada layar monitor osiloskop dan gambar karakteristik
perubahan arus terhadap fungsi tegangan I = f(V) tersebut pada skala yang benar di
millimeter blok. Bandingkan perubahan puncak tegangan breakdown positif dan
negatif terhadap tegangan Va.
5. Tentukan tegangan breakdown positif (V(BR)F ) dan tegangan breakdown negatif ( V(BR0
R) dengan melihat hasil tampilan dari osiloskop dan catat nilainya.
XIII.11
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
Lab.Teknik Elektro Semester : 3
NO. JOB
Jurusan Teknik 13 Waktu : 8 Jam
Elektro
KARAKTERISTIK THYRISTOR DAN DIAC

6. Tentukan arus maksimum arah forward dan reverse dengan melihat karakteristik
tampilan pada osiloskop.
7. Tentukan tegangan residu (sisa) VF , VR dan tegangan retur ∆ VF , ∆ VR, dimana
tegangan residu adalah tegangan sisa yang melewati DIAG pada arus IF atau IR
sesudahDIAG dihubungkan, baik positif maupun negatif. Sedangakan tegangan retur
adalah beda antara tegangan breakdown dan tegangan residu.
∆VF = V(BR)F – VF , ∆VR = V(BR)R – VR
8. Tentukan tegangan residu VF dan VR untuk arus maksimum percobaan diatas.dan
hitung tegangan retur saat forward dan revers

4.5. Percobaan 5. pembangkit pulsa trigger untuk kontrol Triac.

24 V a.c.
+V

R2
10 k

R1
100 k
R3
2.2 k
C1
1uF

1. Buat rangkaian seperti pada gambar diatas . Gunakan channel x osiloskop dengan
setting 5 volt/div pada t = 5 ms/div, di set swicht trigger pada ‘ line’.
2. Tentukan tegangan trigger yang melewati resistasi beban ( resistasi yang sama pada
gate anoda 1 pada diag) pada terminal 1 dan 2.
3. Atur resistansi pada potensiometer R1 dan deskripsikan bagaimana pengaruh
pengaturan potensiometer untuk tegangan trigger.
4. Gunakan potensiometer R2 , pilih tegangan trigger yang mana hasilnya
memungkinkan pulsa yang tinggi (curam).
XIII.12
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
Lab.Teknik Elektro Semester : 3
NO. JOB
Jurusan Teknik 13 Waktu : 8 Jam
Elektro
KARAKTERISTIK THYRISTOR DAN DIAC

5. Gambar hasil tampilan osiloskop pada millimeter blok, dan tentukan harga puncak
tegangan trigger.
6. hitung arus maksimum Diag . IF = ……….mA
7. Deskripsikan langkah kerja rangkaian .
8. set waktu difleksi osiloskop pada 1 ms/div dan ukur durasi pulsa (τ) untuk puncak-
puncak pulsa curam yang mungkin didapat.
9. Hitung drop tegangan yang melewati DIAG dan hitung pula rugi-rugi daya DIAG
pada rangkaian tersebut.
VF = Vp – Vpt Vp = tegangan puncak pada tegangan input.
Vpt = tegangan puncak trigger

PV < VF . IF . 2. (τ)/T
T = 1/f, f = 50 Hz
PV = ………….

= Selamat Bekerja =

Anda mungkin juga menyukai