Anda di halaman 1dari 53

`

DAFTAR ISI

BAB 1 .................................................................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang ................................................................................................... 1
1.2 Dasar Hukum ..................................................................................................... 2
1.3 Tujuan................................................................................................................. 2
1.4 Luaran................................................................................................................. 3
BAB 2 .................................................................................................................................. 4
2.1 Luaran................................................................................................................. 4
2.2 Pengertian ......................................................................................................... 4
2.3 Bidang Fokus ..................................................................................................... 4
2.4 Organisasional dan Tata Laksana Unit Inkubator Bisnis .............................. 5
2.5 Fasilitas Mesin ................................................................................................... 6
2.6 Layanan Unit Inkubator Bisnis ......................................................................... 9
2.7 Rencana Kegiatan Unit Inkubator Bisnis Tahun 2021 ................................ 10
BAB 3 ................................................................................................................................ 11
3.1 Pelaksanaan Seleksi Calon Tenant................................................................ 11
3.2 Pelaksanaan Seleksi Calon Pendamping/Instruktur ................................... 14
BAB 4 ................................................................................................................................ 16
4.1 Pelaksanaan Pelatihan.................................................................................... 16
4.2 Pelaksanaan Temu Bisnis .................................................................................. 16
4.3 Pelaksanaan Pemagangan dan Pendampingan ................................................ 17
BAB 5 ................................................................................................................................ 18
5.1 Ruang Lingkup Kegiatan................................................................................ 18
5.2 Tujuan............................................................................................................... 18
5.3 Prosedur Monitoring dan Evaluasi ............................................................... 18
5.4 Rencana Jadwal Kegiatan (jadwal disepakati) ............................................. 19
`

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Untuk meningkatkan daya saing suatu bangsa dan negara salah satu upaya
yang bisa dilakukan adalah mengembangkan Industri Kecil dan Menengah (IKM) yang
inovatif. Pengembangan IKM merupakan strategi untuk menumbuh kembangkan
kegiatan ekonomi produktif dalam rangka meningkatkan produktivitas, volume
usaha, nilai tambah dan penyerapan tenaga kerja yang menjadi indikator penting
dalam pemulihan perekonomian nasional.
Persaingan usaha yang makin ketat menuntut kemampuan bersaing yang
tinggi oleh para pelaku ekonomi atau wirausaha yang sebagian besar lebih dari 99%
merupakan Pengusaha Mikro, Kecil dan Menengah. Salah satu alternatif dalam
menumbuh kembangkan wirausaha handal tersebut adalah melalui inkubasi yang
pada umumnya dikembangkan oleh Perguruan Tinggi melalui Lembaga Unit
Inkubator Bisnis.
Peranan Unit Inkubator Bisnis menjadi sangat penting dan strategis untuk
melahirkan IKM-IKM inovatif, karena melalui inkubator calon-calon wirausaha baru
berbasis IPTEK dapat dikembangkan. Hal ini sudah banyak dilakukan negara-negara
maju seperti: Amerika Serikat, Jepang, Taiwan, Jerman, Korea, China, dan negara maju
lainnya.
Sejalan dengan program Direktorat Jenderal Industri Kecil Menengah dan
Aneka (IKMA) Kementerian Perindustrian dalam mengembangkan wirausaha baru,
dimana Indonesia jauh tertinggal dalam memiliki wirausaha, yang hanya 4% dari
jumlah penduduk. Dari jumlah 4% tersebut usaha yang dikelola sarjana jumlahnya
sangat kecil, sehingga tujuan Unit Inkubator Bisnis ini untuk menambah sumber daya
yang mengelola usaha dari tingkat sarjana.
Penumbuhan industri yang inovatif atau perusahaan pemula berbasis
teknologi di Indonesia tentu akan memberikan manfaat dan berkontribusi pada
penumbuhan industri secara keseluruhan dan juga akan berkontibusi terhadap
penyerapan tenaga kerja. Perguruan Tinggi sebagai lembaga pendidikan mempunyai
potensi untuk dapat ikut menumbuhkan perusahaan perusahaan pemula yang
inovatif berbasiskan iptek yang dikembangkannya.
Unit Inkubator Bisnis di Politeknik STMI Jakarta merupakan salah satu
kegiatan yang dimaksudkan, untuk menumbuh kembangkan wirausaha pada
mahasiswa dan alumni dalam rangka ikut mengembangkan dunia industri yang lebih
mampu bersaing terutama di era pandemic COVID 19 saat ini. Politeknik STMI Jakarta
yang memiliki dasar pendidikan berorientasi dan berfokuskan pada otomotif memiliki
kesempatan yang sangat besar untuk mencetak wirausahawan baru yang mampu
mengembangkan inovasi di bidang otomotif.

1
`

Sumber daya manusia yang dihasilkan oleh Politeknik STMI Jakarta banyak
yang bekerja di dalam dunia industri otomotif, bahkan ada mahasiswa yang belum
menyelesaikan studi atau telah lulus dan sudah ada yang bekerja di industri otomotif.
Akan tetapi, di masa pandemi covid-19 yang dihadapi saat ini banyak pelaku usaha
di bidang otomotif mengalami kesulitan dalam perkembangannya. Maka
diperkirakan serapan sumber daya manusia di masa pandemi ini akan susah. Oleh
karenanya pertumbuhan IKM yang sudah ada perlu didukung dengan
dikembangkannya Unit Inkubator Bisnis, dan salah satu tujuan dikembangkannya Unit
Inkubator Bisnis ini pula untuk mendukung mahasiswa dan alumni untuk menjadi
wirausahawan baru yang tujuan ini selaras dengan salah satu tugas pokok Direktorat
Jenderal Industri Kecil Menengah dan Aneka yang mendukung terciptanya
wirausahawan baru.
Kegiatan ditunjang dengan terbentuknya kerjasama dalam pelaksanaan Unit
Inkubator Bisnis ini dengan:
 Ditjen IKMA dalam hal bantuan peralatan dan pelatihan.
 BPSDMI dalam hal tempat melakukan kerja produksi dan pelatihan
kewirausahaan maupun teknis melalui Politeknik STMI Jakarta dan BDI
Jakarta
 PIKKO dalam hal dukungan dari pelaku usaha
 Lembaga keuangan dalam hal pendanaan

1.2 Dasar Hukum


Dasar hukum dikembangkannya Unit Inkubator Bisnis STMI Jakarta ini sesuai
dengan peraturan:
a. Undang-Undang No 3 Tahun Tahun 2014 tentang Perindustrian
b. Undang-Undang nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah
c. Undang-Undang nomor 20 Tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional
d. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 27 Tahun 2013 tentang
Pengembangan Unit Inkubator Bisnis;
e. Peraturan Menteri Perindustrian Republik Indonesia Nomor 01/M-IND/PER/1/2015
tentang Organisasi Dan Tata Kerja Politeknik STMI Jakarta;
f. Peraturan Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Nomor
24/Per/M.KUKM/IX/2015 tentang Norma, Standar, Prosedur, dan Kriteria
Penyelenggaraan Inkubator Wirausaha
g. Peraturan Menteri Perindustrian Republik Indonesia Nomor 33/M-
IND/PER/Kep/3/2011 tentang statuta Politeknik STMI Jakarta

1.3 Tujuan

Panduan ini bertujuan:


a. Sebagai panduan bagi pengelola dalam melaksanakan kegiatan Unit Inkubator
Bisnis mulai dari penjaringan, pelaksanaan sampai pelaporan.

2
`

b. Sebagai panduan bagi pendamping/instruktur dalam membimbing dan


mengarahkan tenant
c. Sebagai panduan bagi calon tenant/ tenant dalam mengikuti kegiatan inkubasi
Wirausaha Baru bidang Otomotif melalui Politeknik STMI Jakarta.

1.4 Luaran

Luaran yang diinginkan adalah menghasilkan wirausaha dengan bisnis yang stabil,
market share yang jelas dan bisa menjadi contoh untuk penumbuhan IKM inovatif
lainnya dalam bisnis yang sejenis di bidang otomotif.
Rangkaian proses ini akan mampu mengubah penemuan-penemuan baru
menjadi inovasi, sehingga terjadi proses penciptaan nilai (value creation) yang akan
memberikan dampak positif pada munculnya komersialisasi produk yang inovatif dan
mampu mendorong penciptaan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat (social
wealth creation and social wealth improvement).

3
`

BAB 2
RUANG LINGKUP LAYANAN(UNIT INKUBATOR BISNIS STMI)

2.1 Legalitas
Unit Inkubator Bisnis Politeknik STMI Jakarta berdiri sejak tahun 2014, kemudian
pada tahun 2020 Direktur Politeknik STMI Jakarta mengangkat Kepala Unit Inkubator
Bisnis melalui Keputusan Direktur Nomor B/2441/BPSDMI/STMI/V/2020.

2.2 Pengertian
a. Pengelola Unit Inkubator Bisnis adalah sumber daya manusia yang ditunjuk
oleh Direktur Politeknik STMI Jakarta dan bertanggung jawab dalam pengelolaan
Unit Inkubator Bisnis serta bertanggung jawab dalam kordinasi dari seluruh
komponen inkubator.

b. Instruktur adalah orang yang ditunjuk oleh Direktur Politeknik STMI Jakarta
melalui Kepala Unit Inkubator Bisnis yang bertugas untuk memberikan pelatihan
dalam membentuk skill wirausaha dan kemampuan teknis tenant.

c. Pendamping Unit Inkubator Bisnis adalah orang yang ditunjuk oleh Direktur
Politeknik STMI Jakarta melalui Kepala Unit Inkubator Bisnis yang bertugas untuk
pendampingan tenant baik dalam aspek wirausaha maupun teknis berupa
pendampingan terkait bisnis, pengurusan legal, hingga kegiatan administratif.

d. Tenant adalah seseorang atau sekelompok orang yang membangun perusahaan


rintisan yang baru tumbuh yang menjalani proses inkubasi dan menghasilkan
produk yang berkaitan dengan otomotif.

e. Proposal Bisnis adalah dokumen tertulis yang menjelaskan mengenai rencana


bisnis, penjualan dan pemasaran, strategi, finansial, dan berisi proyeksi
keuntungan dan kerugian perusahaan.

2.3 Bidang Fokus


Bentuk wirausaha fokus pada menghasilkan produk:
1. Asesoris sepeda motor atau mobil
2. Spare parts sepeda motor atau mobil
3. Perbengkelan sepeda motor dan mobil
4. Mold Maker
5. Pemesinan

4
`

2.4 Organisasional dan Tata Laksana Unit Inkubator Bisnis


Organisasional dalam Unit Inkubator Bisnis Politeknik STMI Jakarta dapat dilihat

pada Gambar Berikut:

Dalam pelaksanaan kegiatannya, Unit Inkubator Bisnis ditunjang oleh Standar


Operasional Prosedur atau SOP AP Unit Inkubator Bisnis, yang terdiri atas:

1. SOP AP Perencanaan Unit Inkubator Bisnis, terdiri atas:

Nomor SOP Nama SOP

Pembentukan Tim Kegiatan Unit


3.3.1.1/BPSDMI/STMI/SOP/III/2021
Inkubator Bisnis
Penyusunan Program Kerja Tahunan
3.3.1.2/BPSDMI/STMI/SOP/III/2021
Unit Inkubator Bisnis

3.3.1.3/BPSDMI/STMI/SOP/III/2021 Persiapan Seleksi Tenant

Persiapan Seleksi
3.3.1.4/BPSDMI/STMI/SOP/III/2021
Pendamping/Instruktur

2. Pelaksanaan Seleksi

Nomor SOP Nama SOP

3.3.2.1/BPSDMI/STMI/SOP/III/2021 Pelaksanaan Seleksi Tenant

Pelaksanaan Seleksi
3.3.2.2/BPSDMI/STMI/SOP/III/2021
Pendamping/Instruktur

3. Pelaksanaan Inkubasi Tenant

Nomor SOP Nama SOP

3.3.3/BPSDMI/STMI/SOP/IV/2021 Pelaksanaan Inkubasi

5
`

3.3.3.1/BPSDMI/STMI/SOP/IV/2021 Penyelenggaraan Workshop

3.3.3.2/BPSDMI/STMI/SOP/IV/2021 Pelaksanaan Temu Bisnis

3.3.3.3/BPSDMI/STMI/SOP/IV/2021 Pelaksanaan Pendampingan Tenant

4. Evaluasi

Nomor SOP Nama SOP

Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan


3.3.5.1/BPSDMI/STMI/SOP/IV/2021
Inkubasi
Dokumen SOP AP Unit Inkubator Bisnis dapat dilihat pada Lampiran A.

2.5 Fasilitas Mesin

Daftar Fasilitas mesin yang dipergunakan untuk inkubasi tenan adalah sebagai berikut:

No Mesin Jumlah
1 Mesin CNC Milling 5 Axis 1 unit

2 Mesin CNC Milling 3 Axis 2 unit

6
`

3 Mesin CNC EDM 1 unit

4 Mesin CNC Lathe C - Y Axis 1 unit

5 Mesin CNC lathe C Axis 1 unit

6 Mesin CMM 1 unit

7
`

7 Mesin Surface Grinding 1 unit

8 Mesin Tool Grinder 1 unit

9 Mesin Bubut Konvensional 5 unit

10 Mesin Milling Konvensional 2 unit

8
`

11 Mesin Band Saw 1 unit

12 Mesin Compounder 1 unit

13 Mesin Injection Mold 1 unit

2.6 Layanan Unit Inkubator Bisnis


1. Rekrutmen
a. Pemetaan, penjaringan dan pengkapasitasan awal calon tenant Politeknik
STMI Jakarta
b. Standarisasi rekrutmen
1. Dalam proses rekrutmen politeknik stmi Jakarta menetapkan syarat
calon tenant adalah alumni Politeknik STMI Jakarta maksimum lulusan
7 tahun terakhir dan/atau mahasiswa Politeknik STMI Jakarta minimal
semester VI yang memiliki ide bisnis sesuai bidang fokus Unit
Inkubator Bisnis Politeknik STMI Jakarta
2. Memiliki produk yang diproduksi sendiri yang memiliki
daya saing/berbasis bidang otomotif
3. Kontrak inkubasi antara tenant dengan Politeknik STMI Jakarta yang
memuat hak dan kewajiban bagi para pihak dalam pelaksanaan proses
inkubasi

9
`

2. Kegiatan Inkubasi
a. Pengukuran dan Penetapan indikator awal sebelum diinkubasi
b. Penetapan indikator pencapaian setiap aktivitas inkubasi
c. Pelatihan
d. Pendampingan meliputi (mentoring, coaching, expo, mediasi perbankan)
e. Bussines Matching (Industri, pemda, perbankan, BUMN)
f. Mengikutsertakan dalam asosiasi tenant dan eks tenant
g. Pengukuran dan penetapan keberhasilan indikator pasca inkubasi

3. Monitoring dan Evaluasi.


a. Melakukan monev secara berkala atas kemajuan tenant dalam
mengembangkan usahanya untuk mengevaluasi pencapaian indikator.
b. Memberikan masukan kepada tenant atas langkah-langkah yang akan
diambil tenant dalam pengembangan usahanya pada masa berikutnya atau
melakukan penghentian proses inkubasi bagi tenant yang dinilai tidak
kompeten atau kegagalan produk dalam menembus pasar atau ternyata
bisnis tenant tidak menguntungkan.

2.7 Rencana Kegiatan Unit Inkubator Bisnis Tahun 2021


Berikut ini adalah time line Kegiatan Unit Inkubator Bisnis di Tahun 2021.

10
`

BAB 3
PELAKSANAAN SELEKSI

3.1 Pelaksanaan Seleksi Calon Tenant


3.1.1 Persyaratan Calon Tenant
Persyaratan yang harus dipenuhi oleh calon tenant dalam mengajukan diri untuk
menjadi tenant adalah sebagai berikut:
1. Calon Tenant adalah alumni Politeknik STMI Jakarta maksimum lulusan 7 tahun
terakhir dan/atau mahasiswa Politeknik STMI Jakarta minimal semester VI yang
memiliki ide bisnis sesuai bidang fokus Unit Inkubator Bisnis Politeknik STMI
Jakarta.
2. Calon Tenant sudah memiliki dokumen proposal bisnis yang nanti akan
disampaikan pada saat Seleksi Calon Tenant.
3. Membuat surat pernyataan mengikuti peraturan yang berlaku dalam menjalani
proses inkubasi di Politeknik STMI Jakarta.

3.1.2 Prosedur Seleksi Calon Tenant


Pelaksanaan seleksi calon tenant memiliki prosedur sebagai berikut:
1. Unit Inkubator Bisnis menyampaikan pengumuman penerimaan calon tenant.
2. Calon tenant mendaftar dengan menyampaikan surat lamaran.
3. Calon tenant menyerahkan proposal bisnis sesuai dengan outline proposal bisnis.
Dapat dilihat pada Sub sub Bab 3.1.3.
4. Unit Inkubator Bisnis melakukan seleksi berkas calon tenant dan menentukan calon
tenant yang memenuhi syarat administrasi.
5. Unit Inkubator Bisnis melaksanakan seminar proposal bisnis dan wawancara calon
tenant.
6. Unit Inkubator Bisnis melaksanakan rapat penentuan hasil seleksi calon tenant dan
mengumumkannya.

Prosedur pelaksanaan seleksi Tenant dapat dilihat pada Gambar berikut ini dan
pada SOP AP Nomor 3.3.1.1 tentang Pelaksanaan Seleksi Tenant yang terdapat pada
Lampiran A.

11
`

12
`

3.1.3 Outline Proposal Bisnis


Proposal bisnis dibuat dalam format naratif yang menceritakan hal-hal yang
disebutkan pada outline di bawah ini:
Sampul
Daftar Isi
Latar Belakang
Berisi latar belakang calon tenant memilih bisnisnya saat ini, keunggulan, dan potensi
yang mungkin bisa berkembang di masa depan.

Visi dan Misi


Visi dan misi disusun sesuai dengan bisnis yang akan dikembangkan. Untuk visi
umumnya dimulai dengan kata “Menciptakan” atau “Menghasilkan” sebagai contoh
“Menghasilkan sparepart komponen otomotif yang handal dan mampu bersaing di
pasar lokal/global”.
Untuk misi menyatakan layanan-layanan yang akan diberikan kepada Pelanggan.
Umumnya menggunakan kata “Memberikan”. Sebagai contoh: “Memberikan produk
yang sesuai dengan quality, cost, dan delivery yang sesuai dengan harapan
pelanggan”

Gambaran Produk
Berisikan deskripsi produk bisnis dengan jelas dan mudah untuk dimengerti.

Rencana Usaha
Bagian terakhir ini memuat informasi teknis yang cukup detail terkait bisnis yang akan
dikelola, diantaranya meliputi:
- Persiapan
- Strategi Pemasaran: Segmen pasar, target pasar, serta positioning produk agar
mampu bersaing dengan jenis usaha yang sama.
- Rencana Anggaran
Berisi kebutuhan anggaran dalam merealisasikan bisnis, mulai harga, bahan baku
yang digunakan secara detail dan terperinci.
- Sumber Anggaran
Sumber anggaran bisa berasal dari dana pribadi, pinjaman, atau investor. Tuliskan
keterangan informasi dari sumber dana tersebut secara rinci. Misalnya:
Modal pribadi Rp. XX.XXX.XXX
Dana pinjaman Rp. XX.XXX.XXX
Investor Rp. XX.XXX.XXX

Struktur Organisasi
Dalam menjalankan bisnis perlu memiliki struktur organisasi yang jelas dan bisa
dipertanggungjawabkan. Adapun untuk ukuran bisnis rintisan/awalan tidak perlu
memiliki struktur bisnis hingga level direktur, yang penting ada batasan yang jelas
antara manajemen dan pengurus harian/pelaksana.

13
`

3.2 Pelaksanaan Seleksi Calon Pendamping/Instruktur


3.2.1 Persyaratan Calon Pendamping/Instruktur
1. Persyaratan Calon Pendamping:
a. Dosen atau praktisi yang memiliki pengalaman wirausaha.
b. Memiliki pengalaman menjadi mentor bisnis (business coaching)

2. Persyaratan Calon Instruktur:


Dosen atau instruktur yang memiliki kemampuan teknis dan non teknis sesuai
bidang yang dibutuhkan oleh Tenant.

3.2.2 Prosedur Seleksi Calon Pendamping/Instruktur


Pelaksanaan seleksi calon pendamping/instruktur memiliki prosedur sebagai
berikut:
1. Unit Inkubator Bisnis menyampaikan pengumuman penerimaan calon
pendamping/ instruktur.
2. Calon pendamping/ instruktur mendaftar dengan menyampaikan surat lamaran
menjadi pendamping/ instruktur.
3. Unit Inkubator Bisnis melakukan seleksi berkas calon pendamping/instruktur.
4. Unit Inkubator Bisnis melaksanakan rapat penentuan hasil seleksi calon
pendamping/ instruktur dan menyampaikan hasil seleksi.

Prosedur pelaksanaan seleksi pendamping/instruktur dapat dilihat pada Gambar


berikut dan pada SOP AP Nomor 3.3.2.2 tentang SOP AP Pelaksanaan Seleksi
Pendamping/Instruktur yang terdapat pada Lampiran A.

14
`

15
`

BAB 4

PELAKSANAAN INKUBASI

Proses inkubasi Unit Inkubator Bisnis Politeknik STMI Jakarta terdiri dari tiga tahap yaitu
pelaksanaan pelatihan, pelaksanaan temu bisnis, dan pelaksanaan pemagangan dan
pendampingan. Kegiatan pelaksanaan pelatihan meliputi pelatihan kewirausahaan dan
pelatihan teknis. Kegiatan pelasanaan temu bisnis meliputi mempertemukan antara tenant
dan pelaku bisnis, calon investor dan calon pembeli.

4.1 Pelaksanaan Pelatihan


Pada tahap pelaksanaan inkubasi tenant diharapkan melaksanakan kegiatan
sesuai dengan proposal bisnis yang disusun bersama pendamping dengan baik dan
tepat. Dalam mendukung hal tersebut tenant akan dibekali dengan pelatihan
kewirausahaan dan penyusunan rencana bisnis serta pelatihan teknis produksi sesuai
dengan yang ditetapkan.

4.1.1 Ruang Lingkup Kegiatan


1. Pelatihan kewirausahaan:
a. Pemberian materi kewirausahaan dan penyusunan perencanaan bisnis
b. Praktik penyusunan dan bimbingan perencanaan bisnis
c. Presentasi perencanaan bisnis

2. Pelatihan teknis:
a. Pemberian materi proses permesinan
b. Praktikum proses permesinan sesuai produk perencanaan bisnis dan
perhitungan biaya pokok produksi

4.1.2 Luaran
1. Luaran dari kegiatan pelatihan kewirausahaan dan perencanaan bisnis adalah
terbentuknya jiwa kewirausaahan dan memiliki kemampuan dalam menyusun
rencana bisnis.
2. Luaran dari kegiatan pelatihan teknis adalah memiliki kemampuan dalam
mengoperasikan mesin dan peralatan, menghasilkan produk serta menghitung
biaya produksi.

4.2 Pelaksanaan Temu Bisnis


Ruang lingkup pelaksanaan temu bisnis adalah kegiatan mempertemukan antara
tenant dan pelaku bisnis, calon investor dan calon pembeli yang sesuai dengan produk
yang dibuat tenant serta kegiatan pameran.

16
`

4.2.1 Ruang Lingkup


1. Pameran
2. Sharing pengalaman
3. Temu bisnis

4.2.2 Tujuan
1. Tenant mendapatkan sharing pengalaman dari pelaku bisnis
2. Tenant mendapatkan perluasan jejaring/ peluang kerjasama
3. Tenant mendapatkan calon investor
4. Tenant mendapatkan calon pembeli

4.3 Pelaksanaan Pendampingan


Pendampingan adalah pemberian konsultasi oleh pendamping tentang aspek-
aspek:
a. Pasar dan pemasaran
b. Manajemen dan organisasi
c. Legalitas dan lingkungan
d. Teknik dan teknologi
e. Keuangan dan finansial

4.3.1 Ruang Lingkup


1. Bimbingan manajemen dan teknis
2. Konsultasi untuk penyelesaian masalah

4.3.2 Luaran
Luaran dari kegiatan ini adalah tenant yang dipandang mempunyai kapasitas
minimum untuk dapat menjalankan kegiatan usahanya secara mandiri tanpa dukungan
Unit Inkubator Bisnis, dengan indikator keberhasilan antara lain pertumbuhan omset
penjualan, jumlah karyawan, profitabilitas dan permodalan.

17
`

BAB 5
MONITORING DAN EVALUASI

5.1 Tujuan
Tujuan dilaksanakannya monitoring dan evaluasi adalah untuk mengetahui
efektivitas layanan Unit Inkubator Bisnis terhadap tenant, menentukan kebutuhan
layanan inkubator pada periode berikutnya, dan evaluasi keberlanjutan penggunaan
jasa Unit Inkubator Bisnis Politeknik STMI Jakarta.

5.2 Ruang Lingkup Kegiatan


1. Monitoring Pelaksanaan Kegiatan Inkubasi, meliputi:
a. Monitoring pelaksanaan pelatihan:
- Pelatihan kewirausahaan dan penyusunan rencana bisnis
- Pelatihan teknis produksi.
b. Monitoring pelaksanaan temu bisnis
c. Monitoring pelaksanaan pendampingan

2. Evaluasi Perkembangan Tenant


Evaluasi perkembangan tenant dilaksanakan untuk mengetahui
perkembangan kegiatan usaha tenant setelah mendapatkan pelatihan, temu
bisnis, dan fasilitas mesin produksi, serta pendampingan.

3. Evaluasi Kelulusan Tenant


Tenant Unit Inkubator Bisnis Politeknik STMI Jakarta diharapkan bisa lulus dari
Proses Inkubasi apabila memenuhi kriteria sebagai berikut:
Tenant dipandang mempunyai kapasitas minimum untuk dapat menjalankan
kegiatan usahanya secara mandiri tanpa dukungan Unit Inkubator Bisnis.
Kriteria tingkat kemandirian tenant tersebut dapat dilihat dari beberapa
indikator antara lain:
- Pertumbuhan omset penjualan
- Jumlah karyawan
- Profitabilitas
- Permodalan

5.3 Prosedur Monitoring dan Evaluasi


Pelaksanaan monitoring dan evaluasi pelaksanaan Unit Inkubator Bisnis diatur
dalam SOP AP Nomor 3.3.5.1 tentang SOP AP Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan
Inkubasi, pada Lampiran A.

18
`

5.4 Rencana Jadwal Kegiatan


1. Monitoring Kegiatan Inkubasi, yang terdiri atas:
a. Monitoring Pelatihan kewirausahaan dan penyusunan rencana bisnis
b. Monitoring Pelatihan Teknis Produksi.
c. Monitoring Pelaksanaan Temu Bisnis
d. Monitoring Pelaksanaan pendampingan

Kegiatan monitoring dilaksanakan sepanjang kegiatan inkubasi berlangsung


dan diakhiri dengan kuesioner kepuasan dari para Tenant terkait
pelaksanaan/penyelenggaraan kegiatan inkubasi.

2. Evaluasi Perkembangan Tenant


Kegiatan dilaksanakan di setiap minggu terakhir pada bulan berjalan,
terhitung mulai saat pelaksanaan pendampingan tenant. Kegiatan ini
dimaksudkan untuk mengetahui perkembangan tenant dan capaian kegiatan
usaha tenant pada bulan sebelumnya dibandingkan dengan rencana yang telah
ditetapkan dan membahas rencana serta jenis inkubasi yang diperlukan pada
bulan berikutnya. Evaluasi ini juga berguna untuk memberikan gambaran
kelayakan keberlanjutan tenant di Unit Inkubator Bisnis Politeknik STMI Jakarta.

3. Evaluasi Kelulusan Tenant


Evaluasi kelulusan tenant dilaksanakan pada akhir tahun anggaran kegiatan
Unit Inkubator Bisnis Politeknik STMI Jakarta.

19

Anda mungkin juga menyukai