Skripsi
Diajukan ke Fakultas Kedokteran Universitas Andalas sebagai
Pemenuhan Salah Satu Syarat untuk Mendapatkan
Gelar Sarjana Kedokteran
Oleh
Pembimbing:
1. Dr. dr. Hendriati, Sp.M(K)
2. dr. Rini Rustini, Sp.An
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ANDALAS
PADANG
2021
HUBUNGAN LAMA PENGGUNAAN KOMPUTER DENGAN KEJADIAN
ASTENOPIA PADA TENAGA KEPENDIDIKAN FAKULTAS
KEDOKTERAN UNIVERSITAS ANDALAS
Skripsi
Diajukan ke Fakultas Kedokteran Universitas Andalas sebagai
Pemenuhan Salah Satu Syarat untuk Mendapatkan
Gelar Sarjana Kedokteran
Oleh
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ANDALAS
PADANG
2021
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI
TUGAS AKHIR UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
beserta perangkat yang ada (jika diperlukan). Universitas Andalas juga berhak
untuk menyimpan, mengalihmedia/formatkan, mengelola, merawat, dan
mempublikasikan karya saya tersebut di atas selama tetap mencantumkan nama
saya sebagai penulis/pencipta dan sebagai pemilik Hak Cipta. Demikian
pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Padang,
Pada tanggal 13 Juli 2021
Yang menyatakan,
Puji syukur bagi Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat, nikmat, dan
karuniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul
“Hubungan Lama Penggunaan Komputer Dengan Kejadian Astenopia Pada
Tenaga Kependidikan Fakultas Kedokteran Universitas Andalas” ini dengan baik.
Skripsi ini ditujukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan program sarjana
di Jurusan Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Andalas.
Peneliti sangat menyadari tanpa bantuan, doa, dan bimbingan dari semua
pihak akan sangat sulit dalam menyelesaikan skripsi ini. Oleh karena itu penulis
mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Dr. dr. Afriwardi, Sp.KO, MA, SH selaku Dekan bersama Wakil Dekan
Fakultas Kedokteran Universitas Andalas.
2. Dr. dr. Hendriati, SpM(K) dan dr. Rini Rustini, SpAn selaku dosen
pembimbing yang telah sabar membimbing dalam penyusunan skripsi ini.
3. Dr. dr. Fitratul Ilahi, SpM(K), Drs. Julizar, Apt, M.Kes, dan dr. Selfi Renita
Rusjdi, M.Biomed selaku penguji yang sudah banyak memberi masukan dalam
penyusunan skripsi penulis.
4. Seluruh dosen pengajar di Fakultas Kedokteran Universitas Andalas yang telah
memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis.
5. Orang tua, saudara dan sahabat yang telah memberikan dukungan moral dan
materil.
Penulis
By
Timothy Isa Pranata Siregar
Oleh
Timothy Isa Pranata Siregar
Sampul Depan i
Pernyataan Orisinalitas
Erro
r! Bookmark not defined.
Persetujuan Skripsi
Erro
r! Bookmark not defined.
Pengesahan Penguji
Erro
r! Bookmark not defined.
Kata Pengantar vi
Abstract vi
Abstrak viii
Daftar Tabel xi
Daftar Gambar xii
Daftar Istilah xiii
Daftar Lampiran xiv
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1.Latar Belakang 1
1.2.Rumusan Masalah 5
1.3.Tujuan Penelitian 5
1.3.1.Tujuan Umum 5
1.3.2.Tujuan Khusus 5
1.4.Manfaat Penelitian 6
1.4.1 Bagi penulis 6
1.4.2 Bagi Masyarakat 6
1.4.3 Bagi Perkembangan Ilmu Pengetahuan 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 7
2.1 Landasan Teori 7
2.1.1 Anatomi Mata 7
2.1.2 Fisiologi Penglihatan 11
2.2Astenopia 13
2.2.1 Definisi 13
2.2.2 Epidemiologi 13
2.2.3 Faktor risiko 14
2.2.4Etiologi 18
2.2.5Gejala 19
2.3 Dampak aktivitas penggunaan komputer 21
2.4 Penanganan Astenopia 23
2.5 Kerangka teori 26
BAB III KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS PENELITIAN 27
3.1.Kerangka Konsep 27
3.2.Hipotesis 28
BAB IV METODE PENELITIAN 29
4.1Jenis dan Rancangan Penelitian 29
4.2 Lokasi dan Waktu Penelitian 29
Fakultas Kedokteran Universitas Andalas ix
4.3 Populasi, Sampel, Besar Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel 29
4.3.1 Populasi 29
4.3.2 Sampel 29
4.3.3 Kriteria Sampel 29
4.3.4 Teknik Pengambilan Sampel 30
Halaman
Tabel 1 : Gejala – gejala pada kondisi kelelahan mata 23
Tabel 5.1 : Gambaran Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis 34
Kelamin
Tabel 5.2 : Distribusi frekuensi lama penggunaan komputer oleh 35
responden
Tabel 5.3 : Distribusi frekuensi kejadian astenopia oleh responden 35
Tabel 5.4 : Distribusi frekuensi keluhan subjektif astenopia oleh 36
responden
Tabel 5.5 : Hubungan Lama Penggunaan Komputer dengan Kejadian 36
Astenopia
Halaman
Gambar 2.1 : Anatomi Mata 7
Gambar 2.3 : Jaras Penglihatan 12
Gambar 2.4 : Kelainan Refraksi 15
Gambar 2.5 : Computer Working Position 21
Gambar 2.6 : Kerangka Teori 26
Gambar 3.1 : Kerangka konseptual penelitian 27
Menjadi data dasar bagi peneliti lain untuk melakukan penelitian yang
berkaitan dengan topik ini.
Pupil merupakan elemen optik yang mengatur jumlah cahaya yang masuk
retina. Pupil tampak seperti suatu lubang hitam dimana cahaya masuk ke dalam
mata20. Pupil tampak seperti suatu daerah hitam karena bagian dalam mata yang
gelap, bukan karena pupil memiliki permukaan yang hitam. Lebar pupil sendiri
diatur oleh pergerakan iris. Ukuran pupil berakomodasi sesuai dengan intensitas
cahaya yang masuk ke mata, dimana pupil akan mengecil bila intensitas cahaya
tinggi , dan melebar bila intensitas cahaya rendah. Diameter pupil normalnya
berada pada rentang 2-8 mm.21
2.1.1.4 Sklera
Sklera adalah lapisan bagian luar mata yang opak, berserat, kuat, yang
biasa dikenal sebagai "bagian putih pada mata". Sklera merupakan lapisan
jaringan ikat padat yang menutupi seluruh permukaan bola mata, kecuali kornea.
Sklera memberikan bentuk bola mata, menjadikannya kaku, dan melindungi
dalaman mata. Pada permukaan posteriornya terdapat foramen optikum, yang
mengelilingi nervus optikus (nervus kranialis II). Sklera berfungsi sebagai
pembungkus dan pelindung isi bola mata.22
2.1.1.5 Lensa
Seperti halnya lensa kamera, fungsi dasar lensa mata adalah memancarkan
dan memfokuskan cahaya ke retina. Lensa bersifat fleksibel dan elastis yang
2.1.1.6 Koroid
Koroid adalah bagian dari saluran uveal yang tervaskularisasi dan juga
mengandung jaringan ikat dan pigmen melanin. Koroid membentang dari ora
serrata hingga ke serabut saraf optik.25
Koroid terdiri atas empat lapisan yaitu lapisan stroma, lapisan kapiler,
lamina Fusca, dan membran Bruch. Fungsi koroid adalah sebagai pemasok nutrisi
dan oksigen ke lapisan luar retina, khususnya sel batang, sel kerucut, dan epitel
pigmen retina. Koroid sebagian besar terdiri dari pembuluh darah, dan bertugas
memasok nutrisi retina luar khusunya sel kerucut dan sel batang, namun
dikatakan bahwa koroid memiliki setidaknya tiga fungsi lain seperti
termoregulasi, pengatur posisi retina ketika perubahan ketebalan koroid, dan
sekresi faktor pertumbuhan.27
Nervus optikus merupakan bagian dari sistem saraf pusat yang memiliki
lebih sedikit sel neuron dan terisolasi dari sel lain yang umumnya berada di otak.
Nervus optikus terdiri dari akson sel ganglion retina dan sel glia. Jumlah akson
cenderung tetap, sedangkan jumlah sel glia dan myelin relatif bervariasi di
berbagai tempat dibandingkan akson. Pada bagian tengah kaput nervus optikus
tersebut keluar cabang-cabang dari arteri centralis retina yang merupakan cabang
dari arteri oftalmika. Nervus optikus membentang dari retina melewati foramen
sklera posterior hingga ganglion genikulatum lateral di thalamus.28
A. Faktor instrinsik
Faktor instrinsik adalah faktor yang berasal dari tubuh, beberapa faktor
yang termasuk faktor risiko seperti :
1. Usia
2. Kelainan refraksi
2. Frekuensi berkedip
3. Intensitas paparan
Terdapat perbedaan dari segi ergonomis di antara aktivitas membaca pada
kertas dengan membaca atau melihat dari layar monitor. Membaca dari buku
biasanya dilakukan sambil melihat ke bawah. Hal ini menyebabkan kelopak mata
menutupi sebagian besar permukaan depan mata, sehingga meminimalisir
penguapan air mata. Sebaliknya, pengguna komputer biasanya menatap monitor
mereka dalam pandangan horizontal. Hal ini mengakibatkan fisura palpebral yang
lebih luas dan area permukaan yang meningkat yang terkena efek penguapan.46
4. Kesilauan
6. Durasi
2.2.4 Etiologi
Astenopia dikatakan dapat disebabkan oleh stress yang terjadi pada sistem
2.2.5 Gejala
Saat ini efek jangka panjang terhadap fungsi okular dari penggunaan
beragam perangkat komputer memang masih belum diketahui secara pasti.
Namun, berbagai keluhan pada kesehatan mata sehari-harinya seperti rasa tidak
nyaman pada mata, kelelahan dalam melihat, dan gejala astenopia sangat umum
ditemui pada para pekerja yang menggunakan komputer.
Strategi okuler
Strategi lingkungan
Gejala
Gejala Visual Gejala Okuler Muskuloskeletal
Astenopia
Lama penggunaan
Kesilauan
Lingkungan kerja
Astenopia
3.2. Hipotesis
Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data primer yang
diperoleh dari survei kepada tenaga kependidikan fakultas kedokteran Universitas
Andalas dengan membagikan kuisioner. Penelitian ini bertujuan untuk meneliti
hubungan lama penggunaan komputer dengan kejadian astenopia pada tenaga
kependidikan fakultas kedokteran universitas andalas.
4.2 Lokasi dan Waktu Penelitian
4.3.1 Populasi
4.3.2 Sampel
3. Tenaga kependidikan yang tidak mengalami infeksi mata ataupun kelainan mata
mayor, seperti katarak dan glaukoma.
B. Kriteria Ekslusi
1. Variabel Independen
2. ≥ 4 jam
2. Variabel Dependen
Pembagian kuesioner
Pengolahan data
1. Analisis Univariat
2. Analisis Bivariat
7.1 Kesimpulan
1. Sebagian besar tenaga kependidikan di fakultas kedokteran Universitas Andalas
menggunakan komputer lebih dari 4 jam setiap hari yaitu 90 %, sedangkan tenaga
kependidikan yang menggunakan komputer kurang dari 4 jam setiap hari hanya
sebesar 10 %.
2. Keluhan astenopia yang paling banyak ditemukan pada tenaga kependidikan di
fakultas kedokteran Universitas Andalas adalah sakit kepala, mata perih, dan nyeri
disekitar mata.
3. Sebagian besar tenaga kependidikan di fakultas kedokteran Universitas Andalas
tidak mengalami kejadian astenopia yaitu 80 %, sedangkan tenaga kependidikan
yang mengalami kejadian astenopia hanya sebesar 20 %.
4. Tidak terdapat hubungan antara lama penggunaan komputer dengan kejadian
astenopia pada tenaga kependidikan fakultas kedokteran Universitas Andalas.
7.2 Saran
1. Annisa Rachmah Tri Utami, Ari Suwondo SJ, Bagian Keselamatan dan
Kesehatan Kerja FKM, Diponegoro U. Faktor Risiko Yang Berhubungan
Dengan Kelelahan Mata Pada Pekerja Home Industry Batik Tulis Lasem. J
Kesehat Masy. 2018;6(5):469-475.
7. Buchari. Penyakit akibat kerja dan penyakit terkait kerja. Penyakit Akibat
Kerja Dan Penyakit Terkait Kerja. Published online 2007.
12. Cahyanti U. Hubungan antara umur, lama istirahat mata, durasi kerja dan
jarak monitor komputer dengan kelelahan mata pada pekerja administrasi
pengguna komputer di rsup dr. M.djamil padang tahun 2018. Published
online 2018.
14. Atchison DA, Thibos LN. Optical models of the human eye. Clin Exp
Optom. 2016;99(2):99-106. doi:10.1111/cxo.12352
15. Rehman I, Hazhirkarzar B, Patel BC, Hopkins J. Anatomy , Head and Neck
, Eye. Published online 2020.
19. Elisa Y. Anatomi Bola Mata. Univ Indones Libr. Published online 2015:9-
35. www.digilib.ui.ac.id
20. Taufiq Rohman, S.Pd.I MP. BAB II Tinjauan Pustaka ESI. Psikol Perkemb.
2019;(October 2013):1-224. doi:10.1017/CBO9781107415324.004
21. McDougal DH, Gamlin PD. Autonomic control of the eye. Compr Physiol.
2015;5(1):439-473. doi:10.1002/cphy.c140014.Autonomic
24. Hejtmancik JF, Shiels A. Overview of the Lens. Prog Mol Biol Transl Sci.
2015;134:119-127. doi:10.1016/bs.pmbts.2015.04.006
25. Goharian I, Sehi M. Is There Any Role for the Choroid in Glaucoma?
Published online 2017. doi:10.1097/IJG.0000000000000166
27. Nickla DL, Wallman J. The multifunctional choroid. Prog Retin Eye Res.
2010;29(2):144-168. doi:10.1016/j.preteyeres.2009.12.002
29. Mescher AL. Junqueira’s Basic Histology Text and Atlas 13th Edition.;
316AD.
30. Suhardjo. Ilmu Kesehatan Mata, Bagian Ilmu Penyakit Mata FK UGM.
Bagian Ilmu Penyakit Mata FK UGM; 2013. http://mitrahukum.org/wp-
content/uploads/2012/09/Jurnal-2.pdf
31. Hall G dan. Guyton dan Hall Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Elsevier,
Singapore. 2017;8(1):275. doi:10.4103/sni.sni_327_17
33. Barret KE, Barman SM, Boitano S, Brooks HL. Buku Ajar Fisiologi
Kedokteran Ganong.; 2014.
35. Randolph SA. Computer Vision Syndrome. Workplace Health and Safety.
doi:10.1177/2165079917712727
37. Sheppard AL, Wolffsohn JS. Digital eye strain: Prevalence, measurement
and amelioration. BMJ Open Ophthalmol. 2018;3(1).
doi:10.1136/bmjophth-2018-000146
38. Gupta MP, Herzlich AA, Sauer T, Chan CC. Retinal anatomy and
pathology. Dev Ophthalmol. 2015;55:7-17. doi:10.1159/000431128
39. Irving EL, Machan CM, Lam S, Hrynchak PK, Lillakas L. Refractive error
magnitude and variability: Relation to age. J Optom. 2019;12(1):55-63.
doi:10.1016/j.optom.2018.02.002
40. Ulrich Schiefer, Christina Kraus, Peter Baumbach, Judith Ungewiß RM.
Refractive errors—epidemiology, effects and treatment options. Published
online 2016:693–702. doi:10.3238/arztebl.2016.0693
42. Morgan IG, French AN, Ashby RS, et al. The epidemics of myopia:
Aetiology and prevention. Prog Retin Eye Res. 2018;62:134-149.
doi:10.1016/j.preteyeres.2017.09.004
44. Harb EN, Wildsoet CF. Origins of Refractive Errors: Environmental and
Genetic Factors. Annu Rev Vis Sci. 2019;5:47-72. doi:10.1146/annurev-
vision-091718-015027
45. Randolph SA. Computer Vision Syndrome short review. Work Heal Saf.
2017;65(7):328. doi:10.1177/2165079917712727
48. Firdani F. Faktor yang Berhubungan dengan Keluhan Kelelahan Mata pada
Pekerja Operator Komputer. J Endur. 2020;5(1):64.
doi:10.22216/jen.v5i1.4576
49. Celia Vimont. Eye Strain: How to Prevent Tired Eyes - American Academy
of Ophthalmology. Published online 2020:10-11. https://www.aao.org/eye-
health/diseases/what-is-eye-strain
53. Woo EHC, White P, Lai CWK. Ergonomics standards and guidelines for
computer workstation design and the impact on users’ health – a review.
Ergonomics. 2016;59(3):464-475. doi:10.1080/00140139.2015.1076528
54. Parihar JKS, Jain VK, Chaturvedi P, Kaushik J, Jain G, Parihar AKS.
Computer and visual display terminals (VDT) vision syndrome (CVDTS).
Med J Armed Forces India. 2016;72(3):270-276.
doi:10.1016/j.mjafi.2016.03.016
57. Vaz FT, Henriques SP, Silva DS, Roque J, Lopes AS. Digital Asthenopia :
Portuguese Group of Ergophthalmology Survey Astenopia Digital : Estudo
do Grupo Português de Ergoftalmologia. Published online 2019:260-265.
58. Harahap WR. Hubungan perilaku dan durasi penggunaan komputer dengan
keluhan computer vision syndrome (cvs) pada mahasiswa fakultas
kedokteran universitas sumatera utara. Published online 2020.
63. Aakre BM, Doughty MJ. Are there differences between “visual symptoms”
and specific ocular symptoms associated with video display terminal
(VDT) use? Contact Lens Anterior Eye. 2007;30(3):174-182.
doi:10.1016/j.clae.2007.01.001
64. Reddy SC, Low CK, Lim YP, Low LL, Mardina F, Nursaleha MP.
Computer vision syndrome: a study of knowledge and practices in
university students. Nepal J Ophthalmol. 2013;5(2):161-168.
doi:10.3126/nepjoph.v5i2.8707
67. Astuti RY. Hubungan lama paparan radiasi monitor komputer dengan
astenopia pada pekerja administrasi di cv. cakra nusantara karanganyar
skripsi. Published online 2012.
NO KEGIATAN BULAN
2 3 4 5 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7
1 PENGESAHAN
JUDUL
2 PEMBUATAN
PROPOSAL
3 REVISI
PROPOSAL
4 UJIAN
PROPOSAL
5 PENGUMPULAN
DAN ANALISIS
DATA
6 UJIAN SKRIPSI
7 REVISI SKRIPSI
8 PUBLIKASI
Lampiran 2 Lembar Informasi Penelitian
Dengan hormat,
Saya yang bertanda tangan di bawah ini :
Hormat saya,
Jenis Kelamin :
Alamat :
Nomor Telepon :
Demikianlah surat persetujuan ini saya tanda tangani tanpa adanya paksaan
dari pihak manapun. Saya menyadari bahwa penelitian ini tidak akan
merugikan saya sebagai responden.
Padang,_________2021
Responden
Lampiran 4 Lembar Kuesioner Responden
Kuesioner Penelitian
Hubungan lama penggunaan komputer dengan kejadian astenopia pada
tenaga kependidikan fakultas kedokteran universitas andalas
I. Karakteristik Responden
1. Nomor Responden :
2. Nama Responden :
3. Jenis Kelamin :
4. Tanggal lahir :
5. Divisi kerja :
Berilah tanda ceklis ( ) dari tabel dibawah ini sesuai dengan gejala yang anda