Anda di halaman 1dari 3

KEKURANGAN ENERGI KRONIK PADA WANITA USIA SUBUR

(KEK WUS)
PENDAHULUAN
Kekurangan Energi Kronik (KEK) adalah keadaan dimana remaja putri/wanita baik yang sedang
hamil ataupun tidak mengalami kekurangan gizi (kalori dan protein) yang berlangsung lama
atau menahun (Paramata & Sandalayuk, 2019). Di indonesia banyak terjadi kasus kekurangan
energi kronik, penyebab utamanya karena kurangnya keseimbangan asupan gizi energi dan
protein pada tubuh sehingga zat gizi yang dibutuhkan tubuh tidak tercukupi (Muliawati, 2013).
Terutama pada wanita usia subur yang sedang hamil (WUS). Status gizi WUS dalam meghadapi
beban ganda, disatu pihak mengahadapi KEK pada WUS muda yang dapat mengakibatkan berat
badan lahir rendah (BBLR) pada bayi nantinya. Komplikasi yang terjadi pada persalinan yang
berdampak pada kematian maternal dan bayi. Di sisi lain WUS yang lebih tua akan menghadapi
obesitas yang akan mempertinggi faktor risiko terjadinya penyakit degeneratif (65995-ID-
Status-Gizi-Wanita-Usia-Subur-Wus-Dan-Ba.Pdf, n.d.). Beberapa riset seperti kekurangan energi
kronik di Puskesmas Patuk 1 Kabupaten Gunung Kidul Tahun 2018, menunjukkan dari 43 ibu
hamil yang mengalami KEK mayoritasberusia 20-35 tahunse banyak 39 orang (90,7%),
berpendidikan SMA sebanyak 29 orang (67,4%), status bekerjasebagai IRT sebanyak 26 orang
(60,5%), paritasprimi para sebanyak 24 orang (55,8%), dan memiliki status tidak anemia
sebanyak 39 orang (90,7%)(Reza Resita Hakim, 2019). Departemen Kesehatan menggambarkan
bahwa masalah gizi di Indonesia ternyata lebih serius dari perkiraan selama ini . Bahkan
masalah gizi pada kelompok terrtentu memengaruhi status gizi pada periode siklus kehidupan
berikutnya (intergenation impact), (Hamid et al., 2014). Ada juga Prevalensi KEK di Provinsi
Lampung pada tahun 2013 adalah sebesar 21,3% pada wanita hamil dan 17,5% pada wanita
tidak hamil. Keadaan ini adalah masalah kesehatan dunia yang belum pernah tuntas dan dapat
mempengaruhi status gizi pada generasi selanjutnya (Putri et al., 2019). Prevalensi KEK tertinggi
berdasarkan proporsi kelompok umur yaitu pada WUS yang berusia 15-19 tahun sebanyak
33,5% pada WUS hamil dan 36,3% pada yang tidak hamil. Prevalensi KEK provinsi Sulawesi
Selatan masih diatas angka rata-rata nasional yaitu 34,59% dengan prevalensi KEK pada WUS
yang hamil sebanyak 16,87% pada 17,72% pada WUS yang tidak hamil (Alam et al., 2020).
Diharapkan kepada ibu hamil untuk lebih memperhatikan asupan gizi selama hamil dengan
mengonsumsi makanan yang kaya akan zat besi dan zat gizi lain yang membantu pembentukan
sel darah merah(Syarfaini, Alam, et al., 2019)Penyaranan bagi masyarakat agar dapat
melakukan diversifikasi pangan seperti roti rumput laut lawi-lawi subtitusi tempe serta
diperlukan penelitian lebih lanjut tentang zat gizi lain yang terkandung dalam roti rumput laut
lawi-lawi (Ceulerpa racemosa) subtitusi tempe sebagai makanan tambahan guna memenuhi
kebutuhan zat gizi masyarakat(Syarfaini, Damayati, et al., 2019). Pada Penelitian, diharapkan
dapat memberi masukan agar dapat mengambil langkah-langkah yang lebih efektif dalam
penyuluhan dan promosi kesehatan lainnya sehingga nantinya dapat meningkatkan
pengetahuan wanita usia subur mengenai makanan seimbang, pemilihan makanan, frekuensi
makan, porsi makan dan dampak KEK serta dengan meningkatnya pengetahuan diharapkan
perilaku WUS menjadi lebih baik dalam menentukan pola makan dan frekuensi
makan(Stephanie & Kartika, 2016).
DAFTAR PUSTAKA
1. 65995-ID-status-gizi-wanita-usia-subur-wus-dan-ba.pdf. (n.d.).
2. Alam, S., Ansyar, D. I., & Satrianegara, M. F. (2020). Eating pattern and educational
history in women of childbearing age. Al-Sihah: The Public Health Science Journal, 12(1),
81. https://doi.org/10.24252/as.v12i1.14185
3. Hamid, F., Thaha, A. R., & Salam, A. (2014). Analisis Faktor Risiko Kekurangan Energi
Kronik (KEK) Pada Wanita Prakonsepsi Di Kota Makassar. Bagian Gizi Fakultas Kesehatan
Masyarakat Universitas Hasanuddin.
4. Muliawati, S. (2013). Faktor Penyebab Ibu Hamil Kurang Energi Kronis Di Puskesmas
Sambi Kecamatan Sambi Kabupaten Boyolali Tahun 2012. Jurnal Iifokes Apikes Citra
Medika Semarang, 3(3), 40–50.
https://www.ejurnalinfokes.apikescm.ac.id/index.php/infokes/article/view/115/112
5. Paramata, Y., & Sandalayuk, M. (2019). Kurang Energi Kronis pada Wanita Usia Subur di
Wilayah Kecamatan Limboto Kabupaten Gorontalo. Gorontalo Journal of Public Health.
https://doi.org/10.32662/gjph.v2i1.390
6. Putri, M. C., Angraini, D. I., & Hanriko, R. (2019). Hubungan asupan makan dengan
kejadian kurang energi kronis (kek) pada wanita usia subur (wus) di kecamatan
terbanggi besar kabupaten lampung tengah. Journal Agromedicine.
7. Reza Resita Hakim. (2019). Karakteristik Ibu Hamil Dengan Kekurangan Karakteristik Ibu
Hamil Dengan Kekurangan Energi Kronik ( Kek ) Di Puskesmas Patuk I.
8. Stephanie, P., & Kartika, S. (2016). GAMBARAN KEJADIAN KURANG ENERGI KRONIK DAN
POLA MAKAN WANITA USIA SUBUR DI DESA PESINGGAHAN KECAMATAN DAWAN
KLUNGKUNG BALI 2014. E-Jurnal Medika Udayana.
9. Syarfaini, Alam, S., Aeni, S., Habibi, & Noviani, N. A. (2019). Faktor Risiko Kejadian
Anemia pada Ibu Hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Sudiang Raya Kota Makassar. Al-
Sihah: Public Health Science Journal, 11(2), 143–155.
10. Syarfaini, Damayati, D. S., Susilawaty, A., Alam, S., & Humaerah, A. M. (2019). Analisis
Kandungan Zat Gizi Roti Rumput Laut Lawi-Lawi (Ceulerpa racemosa) Substitusi Tempe
Sebagai Alternatif Perbaikan Gizi Masyarakat. Al-Sihah : Public Health Science Journal,
11(1), 95.

Anda mungkin juga menyukai