Anda di halaman 1dari 3

PENERAPAN BUDAYA POSITIF DI SEKOLAH

Pada pembahasan ini menekankan pentingnya pembentukan budaya positif di


sekolah untuk menjadi dasar bagi pembentukan karakter murid. Seorang guru dalan
menjalankan perannya membangun budaya positif di sekolah hendaknya
menggunakan pendekatan disiplin positif, yaitu murid diajarkan disiplin tanpa
ancaman dan kekerasan, murid diajarkan untuk bertanggung jawab dan memahami
konsekuensi (akibat)dari setiap perbuatan yang mereka lakukan. Guru harus
membuang asumsi lama bahwa hukuman diperlukan untuk mempertahankan kontrol
di kelas. Terdapat perbedaan antara hukuman dan disiplin positif, Disiplin positif
bertujuan untuk bekerjasama dengan siswa dan tidak menentang mereka.
Penekanannya adalah membangun kekuatan peserta didik daripada
mengkritikkelemahan mereka dan menggunakan penguatan positif (positive
reinforcement) untuk mempromosikan perilaku yang baik. Sedangkan hukuman lebih
bersifat mengontrol, mempermalukan murid, mereka mengikuti aturan karena
mereka diancam atau disuap, yang kelak dikhawatirkan dapat mempengaruhi
psikologi anak. Panduan interaksi guru dan murid dalam membangun budaya positif,
guru harus berperan sebagai manager dan teladan dalam penerapan budaya positif
di sekolah. Budaya positif di kelas bisa dikembangkan dengan membuat
kesepakatan kelas dengan melibatkan murid. Langkah-langkah membuat
kesepakatan kelas antara lain tanya pendapat murid secara individu, berkelompok
atau survey kelas mengenai kelas impiannya, tanyakan ide dari murid untuk
mencapai kelas impiannya, ambil kesimpulan dari ide murid, ubah ide menjadi
kesepakatan kelas, tandatangani kontra kkesepakatan, lihat dan refleksi bersama
poster kesepakatan kelas. Guru dalam membangun budaya positif harus mampu
melakukan refleksi diri dan analisa tentang kelebihan dirinya,tantangan yang
dihadapi, dan juga rencana pengembangan diri untuk dapat menerapkan budaya
positif di kelas.

Perubahan yang saya dan murid rasakan selama mempraktikkan budaya positif
sekolah antara lain murid merasa lebih nyaman saat belajar karena guru tidak lagi
menerapkan hukuman, namunpendekatan disiplin positif, guru sekarang lebih
berhati-hati dalam berkata dan bertindak, karena harus mengendalikan diri agar
menjadi pribadi yang layak dicontoh dalam penerapan budaya positif, murid menjadi
lebih bertanggung  jawab mematuhi kesepakatan kelas yang dibuat bersama karena
mereka terlibat dalam proses membuat kesepakatan kelas tersebut, dan mereka
menyadari kesepakatan kelas yang dibuat merupakan curahan hati dari pribadi
mereka dan teman-teman mereka sendiri demi kenyamanan bersama dalam proses
belajar. Murid-murid jadi memiliki kesadaran bahwa ada hak orang lain yang harus
dihormati pada saat proses belajar berlangsung.

Kesulitan ketika mencoba membangun budaya positif di kelas adalah berusaha


sebaik mungkin menghindari hukuman pada saat terjadi pelanggaran budaya positif
yang telah disepakati bersama, walaupun pelanggaran yang sama dilakukan
berulang-ulang.

Tantangan yang dialami ketika menerapkan Budaya Positif di kelas adalah guru
harus bisa menjadi teladan untuk penerapan budaya positif di kelas dan di sekolah,
guru harus mampu memunculkan sisi tegas dari diri namun tetap menjadi pribadi
yang penuh kasih sayang secara bersamaan, dan menumbuhkan motivasi intrinsik
pada diri siswa.

Strategi yang dapat dilakukan guru untuk menerapkan budaya positif di sekolah
dengan memanfaatkan berbagai sumber yang dimiliki, antara lain:
a. Membuat kesepakatan kelas.
b. Jadikan diri sebagai contoh atau teladan dalam berprilaku penerapan budaya
positif.
c. Jadilah guru yang mengapresiasi usaha murid. Hargai semua kebaikan atau
budaya positif yang  telah dilakukan murid misalnya dengan memberikan pujian atau
ucapan terimakasih.
d. Bersikap jujur pada diri sendiri dan terbuka pada kesalahan atau pelanggaran.
Guru sebaiknya mau mengakui kesalahan yang dibuat sekecil apapun, dari situ
murid bisa bagaimana cara untuk memperbaiki kesalahan dan berani bertanggung
jawab atas kesalahan yang diperbuat.
e. Berbagi pengalaman sebagai cerita inspiratif.
f. Beri kesempatan murid untuk menyampaikan dan didengarkan pendapatnya.
g. Terapkan disiplin positif pada murid.
h. Beri kesempatan murid untuk belajar memimpin.
i. Bangun komunikasi yang baik dengan murid.
j. Lakukan refleksi berkala dan dengan melibatkan murid yaitu mengajak murid
berdiskusi.

Analisa studi kasus:

Langkah-langkah yang saya lakukanmenghadapi studi kasus tersebut adalah:

Berusaha menjadi pendengar yang baik. Saya akan berkomunikasi dengan guru lain
yang masih memberlakukan hukuman tersebut dengan mendengarkan semua
keluhannya, kesulitan yang dihadapinya, dan mencoba memahami posisinya.

Saya mencoba menawarkan solusi dengan bahasa yang santun dan tidak terkesan
menggurui. Seperti " bagaimana kalau kitacoba dengan membuat kesepakatan
kelas,mungkin bisa diterapkan di kelas ibu...."
Kemudian saya menceritakan pengalaman saya dalam membangun budaya positif
di  kelas yang dapat dilihat melalui perubahan interaksi antara guru dan murid.
Dalam diskusi tersebut, saya akan
membangun komunikasi dua arah, saya akan memberi kesempatan pada teman
atau guru tersebut untuk menyampaikan pendapatnya dan menanggapi pernyataan
saya.

Setelah teman sejawat saya tersebut merasa tertarik dengan solusi yang saya
sarankan, maka saya akan menjelaskan langkah-langkah membuat kesepakatan
kelas dalam membangun budaya positif dan penerapan disiplin positif di kelas.

Saya akan turut melakukan refleksi atas penerapan budaya positif di kelas teman
saya tersebut, dengan menanyakan kendala yang dihadapi, tingkat keberhasilan,
dan perubahan yang terjadi. Kemudian kembali melakukan diskusi kolaboratif untuk
menemukan solusi pemecahan masalah.

Selanjutnya, saya akan menyampaikan kepada kepala sekolah tentang pentingnya


merancang program khusus untuk pembentukan budaya positif di sekolah, saya
akan menyampaikan ilmu yang saya peroleh melalui pelatihan guru penggerak.

Setelah mendapat dukungan kepala sekolah, saya akan mencoba mensosialisasikan


kepada seluruh rekan, yaitu guru dan tenaga kependidikan tentang pembentukan
budaya positif di sekolah beserta langkah-langkahnya penerapannya.
Saya juga akan memfasilitasi kepala sekolah, majelis guru, dan tenaga kependidikan
untuk menyampaikan tanggapannya baik pendapat, masukan, saran agar
pembentukan budaya positif di sekolah dapat terlaksana dengan baik.

Anda mungkin juga menyukai