Budaya Positif
Budaya Positif
Perubahan yang saya dan murid rasakan selama mempraktikkan budaya positif
sekolah antara lain murid merasa lebih nyaman saat belajar karena guru tidak lagi
menerapkan hukuman, namunpendekatan disiplin positif, guru sekarang lebih
berhati-hati dalam berkata dan bertindak, karena harus mengendalikan diri agar
menjadi pribadi yang layak dicontoh dalam penerapan budaya positif, murid menjadi
lebih bertanggung jawab mematuhi kesepakatan kelas yang dibuat bersama karena
mereka terlibat dalam proses membuat kesepakatan kelas tersebut, dan mereka
menyadari kesepakatan kelas yang dibuat merupakan curahan hati dari pribadi
mereka dan teman-teman mereka sendiri demi kenyamanan bersama dalam proses
belajar. Murid-murid jadi memiliki kesadaran bahwa ada hak orang lain yang harus
dihormati pada saat proses belajar berlangsung.
Tantangan yang dialami ketika menerapkan Budaya Positif di kelas adalah guru
harus bisa menjadi teladan untuk penerapan budaya positif di kelas dan di sekolah,
guru harus mampu memunculkan sisi tegas dari diri namun tetap menjadi pribadi
yang penuh kasih sayang secara bersamaan, dan menumbuhkan motivasi intrinsik
pada diri siswa.
Strategi yang dapat dilakukan guru untuk menerapkan budaya positif di sekolah
dengan memanfaatkan berbagai sumber yang dimiliki, antara lain:
a. Membuat kesepakatan kelas.
b. Jadikan diri sebagai contoh atau teladan dalam berprilaku penerapan budaya
positif.
c. Jadilah guru yang mengapresiasi usaha murid. Hargai semua kebaikan atau
budaya positif yang telah dilakukan murid misalnya dengan memberikan pujian atau
ucapan terimakasih.
d. Bersikap jujur pada diri sendiri dan terbuka pada kesalahan atau pelanggaran.
Guru sebaiknya mau mengakui kesalahan yang dibuat sekecil apapun, dari situ
murid bisa bagaimana cara untuk memperbaiki kesalahan dan berani bertanggung
jawab atas kesalahan yang diperbuat.
e. Berbagi pengalaman sebagai cerita inspiratif.
f. Beri kesempatan murid untuk menyampaikan dan didengarkan pendapatnya.
g. Terapkan disiplin positif pada murid.
h. Beri kesempatan murid untuk belajar memimpin.
i. Bangun komunikasi yang baik dengan murid.
j. Lakukan refleksi berkala dan dengan melibatkan murid yaitu mengajak murid
berdiskusi.
Berusaha menjadi pendengar yang baik. Saya akan berkomunikasi dengan guru lain
yang masih memberlakukan hukuman tersebut dengan mendengarkan semua
keluhannya, kesulitan yang dihadapinya, dan mencoba memahami posisinya.
Saya mencoba menawarkan solusi dengan bahasa yang santun dan tidak terkesan
menggurui. Seperti " bagaimana kalau kitacoba dengan membuat kesepakatan
kelas,mungkin bisa diterapkan di kelas ibu...."
Kemudian saya menceritakan pengalaman saya dalam membangun budaya positif
di kelas yang dapat dilihat melalui perubahan interaksi antara guru dan murid.
Dalam diskusi tersebut, saya akan
membangun komunikasi dua arah, saya akan memberi kesempatan pada teman
atau guru tersebut untuk menyampaikan pendapatnya dan menanggapi pernyataan
saya.
Setelah teman sejawat saya tersebut merasa tertarik dengan solusi yang saya
sarankan, maka saya akan menjelaskan langkah-langkah membuat kesepakatan
kelas dalam membangun budaya positif dan penerapan disiplin positif di kelas.
Saya akan turut melakukan refleksi atas penerapan budaya positif di kelas teman
saya tersebut, dengan menanyakan kendala yang dihadapi, tingkat keberhasilan,
dan perubahan yang terjadi. Kemudian kembali melakukan diskusi kolaboratif untuk
menemukan solusi pemecahan masalah.