Sebagai solusi dari kebutuhan akan ruang ekspresi seni dan media edukasi bagi masyarakat tentang bagaimana cara mengapresiasi suatu karya seni di Daerah Istimewa Yogyakarta, maka dibuatlah LOKASI K Museum Seni Kontemporer. Museum akan berlokasi di Kabupaten Kulon Museum seni kontemporer yang bangunannya merupakan bagian Progo, agar menjadi bagian dari era baru dari seni kontemporer dan galeri seni yang mengaplikasikan nilai Yogyakarta dimana di Kulon Progo juga berada istimewa dari Yogyakarta. Museum seni kontemporer tentang Yogyakarta International Airport. Museum akan “ekspresi jiwa”. menjadi landmark baru di kemudian hari.
INTERIOR
Interior bangunan didesain memiliki pencahayaan alami dengan
perlindungan ganda agar cahaya matahari tidak merusak karya seni, dan sehingga bangunan menjadi low maintenance.
EKSTERIOR
Bangunan termasuk karya seni kontemporer
yang merepresentasikan nilai istimewa Yogyakarta seperti sederhana, penuh makna, dan berbudaya.
PENGELOLAAN
Museum akan dikelola oleh komunitas seni
Yogyakarta dalam hal perencanaan pengembangan dan bekerjasama dengan pemerintah dalam hal kepemilikan dan pendanaan.
Pendanaan Museum akan bersumber dari Dana
Keistimewaan DIY (DANAIS) dan hasil program FLEKSIBLE lelang pameran. Terdapat ruang kosong dalam museum yang berfungsi sebagai galeri seni temporer dengan penataan yang berubah-ubah disuaikan tema dan waktu yang sedang berlangsung, sehingga pengunjung akan memiliki pengalaman ruang yang berbeda setiap kali datang mengunjungi museum. STORYLINE
Pengunjung di awal akan dipertemukan dengan ruang kosong
yang monumental sebagai prolog, kemudian galeri seni berbentuk lorong, ruang-ruang galeri, dan ruang kosong yang luas sebagai epilog.
Ruang kosong adalah ruang dimana kurator museum akan dapat
PENGALAMAN RUANG mengekspresikan desain galeri atau pameran dengan bebas dan fleksibel, dimana museum akan memiliki suasana yang berbeda- Pengunjung di awal akan dipertemukan dengan beda tergantung konteks waktu dan event yang berlangsung. ruang kosong yang monumental (tinggi) sebagai prolog, sehingga dapat dipamerkan karya seni yang merepresentasikan daya tarik untuk memulai menjelajah museum.
kemudian ruang galeri seni berbentuk lorong,
yang dapat dipasang partisi dinding panjang untuk memamerkan karya seni atau menggunkan partisi-partisi ringan.
Kemudian pengunjung akan bertemu ruang-
ruang galeri, yang saling terhubung secara sepotong, sehingga memancing keingintahuan pengunjung terhadap ruang selanjutnya
Dan di akhir kunjungan terdapat ruang kosong
yang luas sebagai epilog, dimana terdapat karya seni yang memorable dan juga ruang dapat dijadikan tempat menunggu berkumpul.
SUSTAINABILITY
Pendekatan berkelanjutan dalam desain
diterapkan dalam desain eksterior bangunan yang menjadi karya seni, menjadi landmark dan identitas dari Yogyakarta
Dan dengan cara membuat pameran seni temporer sehingga
pengunjung memiliki pengalaman ruang yang berbeda setiap kali datang mengunjungi museum.