Anda di halaman 1dari 2

M. Mursyidul Umam R.

Contemporaray Art Museum 17/413454/TK/45894

Special Region of Yogyakarta


Sebagai solusi dari kebutuhan akan ruang ekspresi seni dan media
edukasi bagi masyarakat tentang bagaimana cara mengapresiasi
suatu karya seni di Daerah Istimewa Yogyakarta, maka dibuatlah LOKASI
K
Museum Seni Kontemporer.
Museum akan berlokasi di Kabupaten Kulon
Museum seni kontemporer yang bangunannya merupakan bagian Progo, agar menjadi bagian dari era baru
dari seni kontemporer dan galeri seni yang mengaplikasikan nilai Yogyakarta dimana di Kulon Progo juga berada
istimewa dari Yogyakarta. Museum seni kontemporer tentang Yogyakarta International Airport. Museum akan
“ekspresi jiwa”. menjadi landmark baru di kemudian hari.

INTERIOR

Interior bangunan didesain memiliki pencahayaan alami dengan


perlindungan ganda agar cahaya matahari tidak merusak karya
seni, dan sehingga bangunan menjadi low maintenance.

EKSTERIOR

Bangunan termasuk karya seni kontemporer


yang merepresentasikan nilai istimewa
Yogyakarta seperti sederhana, penuh makna, dan
berbudaya.

PENGELOLAAN

Museum akan dikelola oleh komunitas seni


Yogyakarta dalam hal perencanaan
pengembangan dan bekerjasama dengan
pemerintah dalam hal kepemilikan dan
pendanaan.

Pendanaan Museum akan bersumber dari Dana


Keistimewaan DIY (DANAIS) dan hasil program
FLEKSIBLE lelang pameran.
Terdapat ruang kosong dalam museum yang berfungsi sebagai
galeri seni temporer dengan penataan yang berubah-ubah
disuaikan tema dan waktu yang sedang berlangsung, sehingga
pengunjung akan memiliki pengalaman ruang yang berbeda
setiap kali datang mengunjungi museum.
STORYLINE

Pengunjung di awal akan dipertemukan dengan ruang kosong


yang monumental sebagai prolog, kemudian galeri seni
berbentuk lorong, ruang-ruang galeri, dan ruang kosong yang
luas sebagai epilog.

Ruang kosong adalah ruang dimana kurator museum akan dapat


PENGALAMAN RUANG mengekspresikan desain galeri atau pameran dengan bebas dan
fleksibel, dimana museum akan memiliki suasana yang berbeda-
Pengunjung di awal akan dipertemukan dengan beda tergantung konteks waktu dan event yang berlangsung.
ruang kosong yang monumental (tinggi) sebagai
prolog, sehingga dapat dipamerkan karya seni
yang merepresentasikan daya tarik untuk
memulai menjelajah museum.

kemudian ruang galeri seni berbentuk lorong,


yang dapat dipasang partisi dinding panjang
untuk memamerkan karya seni atau
menggunkan partisi-partisi ringan.

Kemudian pengunjung akan bertemu ruang-


ruang galeri, yang saling terhubung secara
sepotong, sehingga memancing keingintahuan
pengunjung terhadap ruang selanjutnya

Dan di akhir kunjungan terdapat ruang kosong


yang luas sebagai epilog, dimana terdapat karya
seni yang memorable dan juga ruang dapat
dijadikan tempat menunggu berkumpul.

SUSTAINABILITY

Pendekatan berkelanjutan dalam desain


diterapkan dalam desain eksterior bangunan
yang menjadi karya seni, menjadi landmark dan
identitas dari Yogyakarta

Dan dengan cara membuat pameran seni temporer sehingga


pengunjung memiliki pengalaman ruang yang berbeda setiap kali
datang mengunjungi museum.

Anda mungkin juga menyukai