Anda di halaman 1dari 28

LAPORAN SURVEY

TUGAS 2

GALERI SENI

STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR 2

RTA 2314 SEMESTER 4 – 2019/2020

OLEH

ISHAK YEDIJA DAELI

180406134

DOSEN : ANDALUCIA, ST., MSC

DEPARTEMEN ARSITEKTUR

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

FEBRUARI 2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
limpahan Rahmat dan Karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan
Tugas Survey Analisa Tapak dengan baik. Laporan ini disusun berdasarkan hasil
pengamatan yang telah dilakukan di lapangan dan dibahas dengan didukung oleh
literatur-literatur yang relevan dengan analisa yang dilakukan.

Laporan ini dibuat karena merupakan salah satu tugas mata kuliah Perancangan
Arsitektur 2 di program studi Arsitektur pada Universitas Sumatera Utara. Laporan ini
diharap dapat menjadi acuan untuk tugas berikutnya. Selanjutnya penulis
mengucapkan terima kasih kepada segenap pihak yang sudah memberikan bimbingan
serta arahan selama proses penulisan laporan ini.

Penulis menyadari jika terdapat banyak kekurangan didalam penulisan laporan


ini, maka dari itu penulis mengharapkan sebuah kritik dan saran yang membangun dari
para pembaca demi kesempurnaan laporan ini.

Medan, Februari 2020

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i

DAFTAR ISI ii

BAB I PENDAHALUAN

PENGERTIAN UMUM GALERI SENI 1

FUNGSI GALERI SENI 2

JENIS-JENIS GALERI SENI 2

MACAM-MACAM GALERI SENI 4

PENGERTIAN GALERI SENI BUSANA 6

PENGGUNA GALERI BUSANA 6

CONTOH GALERI SENI BUSANA 7

BAB II LOKASI GALERI

LOKASI DIDALAM KOTA 10

KONDISI TAPAK 12

BAB III ANALISA TAPAK

ANALISA MATAHARI, ANGIN DAN VEGETASI 19

ANALISA AKSES MENUJU SITE DAN

AKSES KEDALAM BANGUNAN 20

ANALISA VIEW DAN KEBISINGAN 21

ANALISA UTILITAS 22

ii
ANALISA KDB/KLB, GSB DAN ASPEK POSITIF

NEGATIF SITE 23

DAFTAR PUSTAKA 24

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 PENGERTIAN UMUM GALERI


Menurut arti bahasanya, pengertian galeri dapat dijelaskan sebagai berikut
:

1. Menurut Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, (2003) :


Galeri adalah selasar atau tempat; dapat pula diartikan sebagai tempat yang
memamerkan karya seni tiga dimensional karya seorang atau sekelompok
seniman atau bisa juga didefinisikan sebagai ruangan atau gedung tempat
untuk memamerkan benda atau karya seni.

2. Menurut Oxford Advanced Learner’s Dictionary, A.S Hornby, edisi


kelima, Great Britain: Oxford University Press, (1995) : “Gallery: A room
or building for showing works of art”.
3. Menurut Kamus Inggris - Indonesia, An English-Indonesian Dictionary,
(1990) : “Galeri: Serambi, balkon, balai atau gedung kesenian”.

Menurut Encyclopedia of American Architecture (1975), Galeri


diterjemahkan sebagai suatu wadah untuk menggelar karya seni rupa. Galeri
juga dapat diartikan sebagai tempat menampung kegiatan komunikasi visual di
dalam suatu ruangan antara kolektor atau seniman dengan masyarakat luas
melalui kegiatan pameran. Sebuah ruang yang digunakan untuk menyajikan
hasil karya seni, sebuah area memajang aktifitas publik, area publik yang
kadangkala digunakan untuk keperluan khusus (Dictionary of Architecture and
Construction, 2005).

Menurut Djulianto Susilo seorang arkeolog, Galeri berbeda dengan


museum. Galeri adalah tempat untuk menjual benda / karya seni, sedangkan
Museum tidak boleh melakukan transaksi karena museum hanya merupakan

1
tempat atau wadah untuk memamerkan koleksi benda-benda yang memiliki
nilai sejarah dan langka (Koran Tempo, 2013).

1.2 FUNGSI GALERI

Galeri memiliki fungsi utama sebagai wadah / alat komunikasi antara


konsumen dengan produsen. Pihak produsen yang dimaksud adalah para
seniman sedangkan konsumen adalah kolektor dan masyarakat. Fungsi galeri
menurut Kakanwil Perdagangan antara lain :

1. Sebagai tempat promosi barang-barang seni.


2. Sebagai tempat mengembangkan pasar bagi para seniman.
3. Sebagai tempat melestarikan dan memperkenalkan karya seni dan budaya
dari seluruh Indonesia.
4. Sebagai tempat pembinaan usaha dan organisasi usaha antara seniman
dan pengelola.
5. Sebagai jembatan dalam rangka eksistensi pengembangan
kewirausahaan.
6. Sebagai salah satu obyek pengembangan pariwisata nasional.

1.3 JENIS-JENIS GALERI

Jenis-jenis galeri dapat dibedakan sebagai berikut :

1. Galeri di dalam museum


Galeri ini merupakan galeri khusus untuk memamerkan benda-benda yang
dianggap memiliki nilai sejarah ataupun kelangkaan.

Gambar 1.1 Museum Galeri Jakarta

2
2. Galeri Kontemporer
Galeri yang memiliki fungsi komersial dan dimiliki oleh perorangan.

Gambar 1.2 Galeri Seni Kontemporer

3. Vanity Gallery
Galeri seni artistik yang dapat diubah menjadi suatu kegiatan didalamnya,
seperti pendidikan dan pekerjaan.

Gambar 1.3 Vanity Gallery

4. Galeri Arsitektur
Galeri untuk memamerkan hasil karya-karya di bidang arsitektur yang
memiliki perbedaan antara 4 jenis galeri menurut karakter masing-masing.

Gambar 1.4 Galeri Arsitektur

3
5. Galeri Komersil
Galeri untuk mencari keuntungan, bisnis secara pribadi untuk menjual
hasil karya. Tidak berorientasi mencari keuntungan kolektif dari
pemerintah nasional atau lokal.

Gambar 1.5 Galeri Komersial

1.4 MACAM-MACAM GALERI


1.4.1 Galeri Berdasarkan Bentuk
 Tradisional art gallery yaitu suatu galeri yang aktifitasnya
diselenggarakan pada selasar-selasar atau lorong-lorong panjang.
Walaupun bentuk galeri ini yang tradisional tetapi belum tentu juga
karya seni yang dipamerkan berupa karya-karya yang dinilai sebagai
karya seni yang lama atau kuno sehingga berkesan tradisional.

Gambar 1.6 Traditional Art Gallery


 Modern art gallery, yaitu suatu galeri dengan perencanaan ruang
secara modern atau merupakan kompleks bangunan. Kompleks
bangunan ini biasanya terdiri dari beberapa ruang pameran. Karya-
karya yang dipamerkan pada modern art gallery biasanya adalah
sebuah karya seni yang modern atau kontemporer.

4
Gambar 1.7 Modern Art Gallery

1.4.2 Galeri Berdasarkan Sifat Kepemilikan

 Private art gallery, merupakan suatu galeri yang merupakan milik


perseorangan atau sekelompok orang. Pada galeri ini biasanya
karya-karya yang dipamerkan berasal dari pemilik galeri itu sendiri
yang merupakan seniman. Seniman ini sudah tentu adalah seorang
seniman yang sudah terkenal, sehingga mereka berani untuk
membuka galeri sendiri yang karyanya juga hasil karya mereka
sendiri tanpa takut galeri tersebut akan dikunjungi banyak orang atau
tidak, karena setiap orang memiliki pandangan masing-masing
terhadap karya mereka. Pemilik lain privat galeri ini biasanya
merupakan sebuah institusi dimana karya-karya yang dipamerkan
berasal dari institusi itu sendiri, baik dari siswa maupun staf-staf
pengajarnya.

 Public art gallery, yaitu suatu galeri yang merupakan milik


pemerintah dan terbuka untuk umum. Untuk galeri ini karya-karya
yang dipamerkan bermacam-macam sesuai sesuai dengan
keinginanseniman untuk membuat suatu karya seni. Sehingga karya
yang dipamerkan biasanya sesuai dengan kondisi atau trend yang
pada waktu itu sedang muncul. Pengguna dari galeri berasal dari
bermacam-macam seniman baik yang sudah terkenal maupun yang

5
belum terkenal, tua atau muda dan dengan berbagai macam bentuk
aliran yang dianutnya.

1.5 PENGERTIAN GALERI SENI BUSANA

Galeri Seni Busana adalah suatu wadah untuk menampung produk busana
untuk dipamerkan serta diperjual belikan kepada masyarakat, serta menampung
semua aktifitas seni busana yang ada guna meningkatkan apresiasi masyarakat
terhadap seni busana.

1.6 PENGGUNA GALERI BUSANA


Dalam perencanaan sebuah bangunan tentu memiliki proyeksi pengguna
yang akan menggunakan bangunan tersebut. Proyeksi tersebut tentu akan berguna
untuk mengidentifikasikan kegiatan-kegiatan yang direncanakan dalam
banguanan tersebut. Begitu juga dalam perencanaan gedung Galeri Busana ini.
Penggunaan gedung Galeri Busana ini terdiri dari (Pengelola, pengguna jasa,
pelaku busana, masyerakat umum).
1.6.1 Pengelola
Pengelola merupakan orang – orang yang mengelola dan bertanggung
jawab pada kelancaran kegiatan yang berlangsung di dalam area galeri
busana, serta bertanggung jawab pada perawatan bangunan gedung galeri
busana.
1. Owner, pemimpin,direktur dalam hal inni pelaku yang ditunjuk sebagai
pemimpin dalam mengelola galeri busana ini.
2. Manager
3. Administrasi dan informasi
4. Marketing
1.6.2 Pengelola dan pemeliharaan
1. Teknis
2. Mechanical engginering
3. Petugas perlengkapan dan alat

6
4. Security
5. Cleaning service
6. Petugas parkir
1.6.3 Pelaku Busana
Orang – orang yang merupakan penggemar busana baik itu yang tergabung
dalam sebuah club ataupun yang tidak tergabung (datang untuk mengikuti
seminar dan melihat karya busana yang di pamerkan)
1.6.4 Masyarakat Umum
Orang – orang awam, yang datang hanya dengan tujuan untuk melihat
karya – karya busana yang di pamerkan didalam galeri.

1.7 CONTOH GALERI SENI BUSANA


1.7.1 Museum Batik Danar Hadi - Solo

Gambar 1.8 Eksterior Museum Batik Danar Hadi

7
Gambar 1.9 Interior Museum Batik Danar Hadi

Gambar 1.10 Interior Museum Batik Danar Hadi

1.7.2 Alleira Batik – Medan

Gambar 1.11 Eksterior Alleira Batik

8
Gambar 1.12 Interior Alleira Batik

1.7.3 Bridal Rogue Gallery - London

Gambar 1.13 Eksterior Bridal Rogue Gallery

Gambar 1.14 Interior Bridal Rogue Gallery

9
BAB II
LOKASI GALERI

2.1 LOKASI DIDALAM KOTA


2.1.1 Peta Kota

Gambar 2.1 Peta Kota Medan


sumber: google.com/intl/id/earth/

Site yang disurvey berlokasi di Jl. Mongonsidi No.72, Anggrung, Kec. Medan
Polonia, Kota Medan, Sumatera Utara 20157.

2.1.2 Peta Wilayah Kota

Gambar 2.2 Peta lokasi site dalam wilayah kota


sumber: google.com/intl/id/earth/

10
2.1.3 Peta Kecamatan Medan Polonia

Gambar 2.3 Peta Kecamatan Medan Polonia


sumber: google.com/intl/id/earth/

2.1.4 Peta Lingkungan Sekitar

Gambar 2.4 Peta lingkungan sekitar site


sumber: google.com/intl/id/earth/

11
2.1.5 Peta Akses Utama Lokasi Site

Gambar 2.5 Peta Akses Utama Lokasi Site


sumber: google.com/intl/id/earth/

2.2 KONDISI TAPAK


2.2.1 Ukuran Tapak

Gambar 2.6 Ukuran Tapak


sumber: google.com/intl/id/earth/

12
2.2.2 Batas-batas Site
Batas Utara : Bangunan Private
Batas Selatan : Jalan Mongonsidi
Batas Timur : Bangunan Private
Batas Barat : Jalan Mongonsidi Baru 1

Batas Barat Batas Utara

Batas Selatan Batas Timur


Gambar 2.7 Batas-batas site

2.2.3 Topografi
Dikarenakan site berdekatan dengan Sungai Deli maka topografi di site
adalah relatif landai dengan kemiringan sekitar 1%.
2.2.4 Orientasi Angin
Angin bertiup dari arah barat daya menuju dan sebaliknya sesuai dengan
arah angin muson. Angin yang bertiup dari utara menuju selatan relatif
kencang karena berdekatan dengan sungai.

13
2.2.5 Orientasi Matahari
Matahari terbit pada kanan site ( timur) dan terbenam pada bagian kiri site
(barat).

Gambar 2.8 Arah Matahari


2.2.6 Jalan Masuk
Lokasi site terletak di ujung persimpangan. Jalan utama untuk menuju site
adalah melalui jalan Mongonsidi yang merupakan jalan 2 arah. Bila datang
dari arah jembatan (kiri site) maka site dapat langsung diakses di sebelah
kiri, sedangkan jika diakses dari arah Hermes (kanan site) maka harus
melakukan U-turn terlebih dahulu. Site juga dapat diakses dari Jl.
Mongonsidi Baru 1 (warna biru).

Gambar 2.9 Peta akses ke lokasi site

14
Gambar 2.10 Jalan Mongonsidi
Jika mengakses lokasi dari arah jembatan, maka site dapat langsung
dicapai dibagian kiri jalan.

Gambar 2.11 Jalan Mongonsidi


Jika mengakses lokasi dari arah Hermes, maka harus melakukan U-turn
terlebih dahulu untuk mencapai site.

Gambar 2.12 Jalan Mongonsidi Baru 1


Jika mengakses lokasi dari Jl. Mongonsidi Baru 1, maka site dapat
langsung dicapai di bagian kiri jalan.

2.2.7 GSB/KDB/KLB
GSB pada site seharusnya ½ dari lebar jalan raya, namun hasil dari hasil
pengukuran GSB pada site hanyalah 6m. Berdasarkan ketentuan di Kota
Medan, KDB maksimum 70% untuk bangunan single unit skala besar dan

15
90% untuk bangunan ruko, dan KLB yang ditentukan tidak boleh melewati
4,5.

2.2.8 Infrastruktur Sekitar


 Telepon
Terdapat 3 tiang telepon pada site. 1 terletak di samping site dan 2 lagi
terdapat di depan kiri dan kanan site.

Gambar 2.13 Tiang telepon didepan dan samping site

 Air Kotor
Terdapat parit pada bagian barat dan selatan site. Kedua parit tersebut
terhubung dan tertutup.

Gambar 2.14 Saluran air kotor

16
 View
View dari site hanya bisa didapatkan dari sisi selatan dan barat. Pada sisi
selatan, view yang didapat adalah jejeran toko dan sekolah. Sementara
pada sisi barat, view yang didapatkan adalah jejeran warung.

Gambar 2.15 View dari site ke arah selatan

Gambar 2.16 View dari site kearah barat

17
BAB III
ANALISA TAPAK

18
3.1 ANALISA MATAHARI, ANGIN, VEGETASI

Matahari terbit dibagian kanan site dan terbenam dibagian kiri site. Posisi
bangunan yang menghadap ke Jl. Mongonsidi Baru 1 cenderung lebih panas
karena kurangnya vegetasi yang mencegah sinar matahari.
Angin bertiup dari barat daya ke timur laut dan sebaliknya. Sementara
angin dari utara menuju selatan cukup kencang juga karena berdekatan dengan
sungai. Untuk itu diperlukan cross ventilation nantinya pada bangunan agar
penghawaan alami maksimal sehingga memimalisir penggunaan energi.
Vegetasi pada site sangat sedikit. Hanya terdapat 5 vegetasi pada site
dengan jenis yang berbeda beda dan tidak teratur, bahkan salah satu vegetasi
berhimpitan dengan tiang listrik yang sangat tidak rapi.

19
3.2 ANALISA AKSES MENUJU SITE DAN AKSES KEDALAM BANGUNAN

Akses utama menuju site yaitu Jl. Mongonsidi, yang dapat dicapai dalam
dua arah. Sementara itu terdapat akses sekunder yaitu melalui Jl. Mongonsidi
Baru 1.
Untuk akses kedalam bangunannya sendiri, nantinya akan dibagi menjadi
akses utama ( ) dan akses service ( )

20
3.3 ANALISA VIEW DAN KEBISINGAN

View dari site hanya dapat diakses dari dua sisi yaitu sisi barat dan selatan.
Namun dari kedua sisi ini, tidak ada view yang menarik. View kearah barat
terdapat jejeran warung yang tidak tersusun rapi. Sedangkan diarah selatan
terdapat ruko ruko tak beraturan, sekolah, dan vegetasi yang kurang rapi.
Kebisingan utama pada site berasal dari Jl. Monginsidi, terutama pada jam
jam kemacetan dan tingginya pengguna arus lalu lintas.

21
3.4 ANALISA UTILITAS

Untuk sarana listrik dan telepon, terdapat 3 tiang listrik dan telepon yang
berada disebelah kiri site, dan dua buah dibagian depan site.
Untuk saluran air, terdapat jalur parit pada site. Mengingat topografi atau
kemiringan site ini yaitu 1% karena dekat dengan sungai, maka aliran air
mengalir kearah kiri site.

22
3.5 KDB/KLB, GSB & ASPEK POSITIF NEGATIF SITE

GSB pada site seharusnya ½ dari lebar jalan raya, namun hasil dari hasil
pengukuran GSB pada site hanyalah 6 meter (kurang dari yang seharusnya yaitu
8 meter). Berdasarkan ketentuan di Kota Medan, KDB maksimum 70% untuk
bangunan single unit skala besar dan 90% untuk bangunan ruko, dan KLB yang
ditentukan tidak boleh melewati 4,5.
Aspek positif site yaitu site berada dipersimpangan sehingga mudah
diakses dari berbagai arah, dan site berada dibagian kota yang ramai sehingga
cocok untuk dijadikan area komersial.
Aspek negatif site yaitu kurangnya view yang menarik, minimnya
vegetasi, kurang terawatnya infrastruktur yang ada seperti tiang listrik, parit.
Serta penempatan parkir yang saat ini masih kurang teratur.

23
DAFTAR PUSTAKA

http://e-journal.uajy.ac.id/10795/3/2TA14020.pdf

https://elib.unikom.ac.id/files/disk1/698/jbptunikompp-gdl-trinugroho-34896-9-
07bab2.1.pdf

http://eprints.undip.ac.id/25241/
https://id.scribd.com/document/362115957/pengertian-galeri

24

Anda mungkin juga menyukai