Anda di halaman 1dari 13

BAB II

PROYEKSI PETA

Proyeksi peta adalah metode untuk menggambarkan seluruh atau sebagian permukaan
bumi (bola dan sferoid) pada bidang datar

Macam-macam proyeksi peta


1. Proyeksi pada bidang silinder
2. Proyeksi pada bidang datar
3. Proyeksi pada bidang kerucut

Bidang silinder Bidang datar bidang kerucut

Gambar 6

A.Skala Peta

Skala ialah perbandingan satu satuan panjang di Peta dengan panjang yang

sesungguhnya. Untuk menyatakan skala ada beberapa macam skala yang di pakai :

1. Skala umum ( natural scale ), misalnya 1 : 80.000 artinya

Keadaan sebenarnya = 80.000 kali jarak di peta

2. Skala angka ( numerical scale ) misalnya 1 cm = 10 km artinya

1 cm di peta = 10 km keadaan sesungguhnya.


3. Skala grafik = ( graphical scale ) . di peta sering terdapat sebuah

garis yang mempunyai pembagian dalam mil, yard, km atau m.

Jarak-jarak di peta dapat kita ukur memakai skala tadi.

Pembagian peta menurut kegunaan dan skalanya.

Peta Ichtiar ; Skala 1 : 600.000 atau lebih

o Skala kecil, meliputi daerah luas

o Detail tak perlu

o Memberi keterangan tentang vareasi. Dapat dipakai untuk menentukan track dari

suatu tempat ke tempat lainya sebelum di pindahkan ke peta-peta yang skala

lebih besar.

Peta Samudra (Sailing chart )

o Skala 1 : 600.000 atau lebih kecil

o Dipakai untuk penyebrangan samudera

o Detail peta tak perlu, karena perairan tidak sesulit perairan antar pulau.

o Meliputi daerah yang luas

Peta antar pulau ( Peta haluan, peta perantau, general chart)

o Skala kira-kira antara 1 : 100.000 - 1 : 600.000

o Dipakai untuk pelayaran antar pulau.

o Detail peta sudah harus ditunjukan walaupun tidak seteliti peta pantai atau

pelabuhan.

Peta pantai (coast chart) :

o Skala kira-kira antara 1 : 50.000 - 1 : 100.000


o Dipakai pada waktu mendekati/menjauhi teluk, pelabuhan.

o Detail peta mutlak diperlukan demi keselamatan pelayaran.

Peta penjelas :

o Skala kira-kira 1 : 50.000 atau lebih.

o Dipakai untuk memperjelas navigasi di daerah sempit, daerah berbahaya atau

daerah yang ramai dilayari.

o Detail peta mutlak diperlukan.

Peta Pelabuhan ( harbour chart, peta rencana ).

o Skala kira-kira 1: 50.000 atau lebih kecil.

o Dipakai waktu mendekati/meninggalkan pelabuhan atau dermaga, juga untuk

merencanakan tempat berlabuh.

o Detail peta sangat ( mutlak ) diperlukan. Kalau perlu lebih detail lagi.

Syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh peta laut

Agar bekerja di dalam peta dapat berlangsung sesederhana mungkin, seharusnya peta

laut memenuhi syarat-syarat sebagai berikut :

1. Loksodrom harus digambarkan sebagai garis lurus sehubungan dengan

kepentingan menarik garis haluan-haluan dan baringan-baringan.

2. Lingkaran besar harus digambarkan sebagai garis lurus sehingga

perjalanan menurut lingkaran besar dapat mudah ditarik dan

baringan- baringan pada jarak jauh dapat di kerjakan lebih mudah.

3. Skala harus konstan ( tetap), sehingga jarak-jarak dapat diukur dengan


seksama.

4. Peta ini harus conform ( sama sudut ), sehubungan dengan pengukuran

dan

pelukisan arah-arah.

Syarat 1 dan 2 tidak pernah dapat dihadirkan bersama-sama dalam satu peta,

sedangkan syarat 3 tidak dapat dipenuhi. Maka dari itu harus ditentukan prioritas dan

kompromi antara syarat-syarat yang harus dipenuhi tersebut.

Syarat-syarat peta untuk bernavigasi

Untuk kepentingan navigasi (berlayar) “ sehari-hari” sebuah peta harus memenuhi

syarat-syarat sebagai berikut :

a. Harus conform ( sama sudut ).

b. Loksodrom harus terlukis sebagai garis lurus.

c. perubahan skala sekecil mungkin.

Peta-peta dalam konstruksi mercator lengkap memenuhi syarat a. dan b. dan untuk

lintang yang tidak terlampau tinggi dan lebar lintang tidak terlampau luas juga

memenuhi syarat pada c.

B.Peta Mercator
Diketemukan oleh Mr Gerdhard Kremer atau didalam bahasa latimnya disebut

Gerardus Mercator. Bentuk proyeksi yang di buat oleh Mr Mercator ini, sama dengan

bentuk proyeksi silinder, dimana silindernya menyinggung bola bumi di Katulistiwa dan

titik pusat bumi adalah titik pusat proyeksi. Oleh karena bentuk bola bumi itu tidaklah

bulat benar maka hasil proyeksi ini tidak memberikan menggambarkan bumi yang

mendekati bentuk yang sebenarnya. Kesalahan-kesalahan yang paling jelas dan besar

terdapat di sekitar kutub.

Peta mercator yang kita pakai sekarang ini bukanlah hasil proyeksi silinder semata-

mata, tetapi hasil perhitungan matematika untuk lintang bertumbuh yang dilakukan oleh

Mr Edward Wright.

80o
L
i
KU Loks. (dipeta) n
80o 60o t
a
60o n
Loks (dibumi) 40o
40o g
20 20o

00 K 00 I
o

Garis-garis bujur

KS

Gambar 7
Beberapa kelebihan peta mercator
 Garis lintang dan garis bujur adalah garis-garis lurus yang saling tegak lurus
 Garis loksodrom ( garis haluan ) merupakan garis lurus yang memotong bujur-
bujur atas sudut yang sama. Dalam keadaan sebenarnya ( di Bumi ), loksodrom
merupakan spiral yang menuju ke kutub.
 Sudut di bumi sama dengan di peta.
 Katulistiwa dan lintang sejajar satu sama lain.
 Bujur-bujur sejajar satu sama lain.
 Skala bujur tetap, tetapi skala lintang bertumbuh sebesar secans lintang tempat
itu.

Lintang bertumbuh

Lintang bertumbuh = Pengukuran lintang di dalam peta bertumbuh, diukur dengan


menit-menit katulistiwa.

LiB = { sec 0o1’ + sec 0o1’+ sec 0o1’ + sec 0o1’ + . . . + sec  } x 1’ kat

Peta bertumbuh = Peta lintang bertumbuh = peta mercator.

( lihat gambar 7 )

1’kat x sec sec 0o4’

1’kat x sec sec 0o3’

1’kat x sec sec 0o2’

1’kat x sec sec 0o1’

E 1’ kat 1’ kat 1’ kat 1’ kat Q

Gambar 8
Konform pada peta bertumbuh.

Sebuah lingkaran kecil di bumi ( dengan jari-jari beberapa mil )mempunyai gambaran di

peta berupa lingkaran pula. Semua jari-jarinya dikalikan dengan sec  (Li)

1’sec
1’

gambar 9

Loksodrom pada peta bertumbuh

Loksodrom (loks) adalah garis di bumi yang membentuk sudut-sudut yang sama

dengan semua derajah.

Loksodrom istimewa = derajah-derajah, jajar-jajar, dan katulistiwa.

Garis Haluan ialah garis lurus di peta yang ditarik oleh nakhoda dan diharapkan dapat

diikutinya.

Garis haluan merupakan sebuah loksodrom.


Loks. (dipeta)
Loks (dibumi)
KU
80o
60o
40o

KS
gambar 10

Lingkaran besar pada peta bertumbuh.

Gambaran lingkaran besar (lingk. Br ) di dalam peta bertumbuh terlukis sebagai garis

lengkung dengan sisi cekungnya kearah katulistiwa. Hal ini dapat dilihat dalam

gambar 11
Peta bertumbuh

Bumi

KU
Lingk. Br
80o
60o Loks.
40o Lingk. Br
Loks

KS

Gambar 11

Di permukaan bumi, selalu jarak Lingk. Br < Jarak Loksodrom, Namun di dalam peta
laut nampak bahwa jarak lingkaran besar > Jarak loksodrom.

C. Katalog Peta
Katalog peta: Sebuah buku khusus mengenai peta laut, dimana didalamnya index-

index peta A s/d W.

Tujuannya : Untuk mencari peta-peta yang dibutuhkan untuk suatu pelayaran

Katalog British Admiralty (BA) meliputi seluruh dunia dan Katalog Indonesia meliputi

Indonesia saja.Katalog British Admiralty terbit setiap tahun berisi nama, seri nomor dll,

Harga dari Segala macam peta & berisi publikasi navigasi lainnya.

Menggunakan Katalog Peta (BRITISH ADMIRALTY).


a. Tentukan Pelabuhan Asal (Origin) dan Pelabuhan Tujuan (Destination)
b. Pilih Route Yang akan dilalui dengan mempertimbangkan jarak, Cuaca, Daerah
berbahaya dll (Routing Chart, Pilot Chart, Admiralty Ocean Passage, Ship
Routing, Great Circle Route etc ).
c. Buka Halaman Part 1 (Limit Admiraty Chart Indexes) untuk menentukan Index
Pelabuhan Asal dan Pelabuhan Tujuan, Misalnya : Makassar –Surabaya berada
pada index J1 ( lihat lampiran 1)
d. Buka Halaman Index Tersebut dan Tentukan nomor-nomor peta yang dilalui
sesuai route yang dipilih. Misalnya Makassar – Surabaya, Menggunakan Peta-
peta sbb : ( lihat lampiran 2)
1). 2638 (Pelabuhan Makassar)
2). 1293
3). 3012
4). 1066
5). 945
6). 921 ( Pelabuhan Surabaya )
f. Tarik Garis Haluan di peta sesuai Route Yang di Pilih
g. Susun Peta sesuai urutan penggunaanya (peta yang pertama digunakan (peta
pelabuhan asal) paling atas menyusul selanjutnya sampai paling bawah peta
pelabuhan tujuan.
D. Mengoreksi Peta Dengan BPI, NTM
Kumpulan berita berita dalam satu minggu dan diterbitkan perminggu ( No. 1 s/d

52 ). Di Indonesia dikeluarkan oleh : Hidral dengan nama Berita Pelaut Indonesia

( BPI ).Di luar negeri khususnya Negara-negara maritime yang sudah maju diterbitkan

oleh badan hidrographi negaranya masing-masing. al : Admiralty Notice To Mariner

dari inggris dan Amerika NTM nya identik dengan Inggris.

Pada dasarnya NTM mempunyai isi yang sama dengan dengan BPI tetapi NTM lebih

luas dan up to date sesuai peta-peta laut mereka yang meliputi seluruh dunia. Isinya :

Perubahan-perubahan, koreksi-koreksi dan tambahan-tambahan yang ada

sangkut pautnya dengan Peta laut dan publikasi navigasi yg lain

NTM dimaksudkan agar :

Peta Laut, Pilot Book, List of Light, ALRS dan publikasi navigasi lainnya

“UP TO DATE”. Mengingat keamanan pelayaran.

Cara mengoreksi Peta dengan menggunakan NTM

1. Baca NTM dengan teliti


2. Berita yang bersifat sementara dan pendahuluan dikerjakan dengan pensil
dan diberi hurup T & P
3. Berita yang bersifat tetap dikerjakan dengan tinta “UNGU”
4. Pakailah tanda-tanda / singkatan-singkatan dari peta laut No.1( USA dan
Indonesia ) atau No.5011(BA)
5. Peta dengan skala besar dikerjakan lebih dahulu.
6. Untuk penerangan pakai urutan sbb : Jenis peyinaran, Nomor dalam
kelompok, Periode, Tinggi suar dan Jarak tampak.

TRACING
Merupakan alat bantu dalam mengoreksi peta yang berhubungan koreksi yang bersifat
tetap dan dilengkapi keterangan tentang :
 Nomor peta.
 Nomor berita koreksi tersebut.
 Nomor berita koreksi sebelumnya.
 Nomor polio peta tersebut.

Contoh penggunaannya.

Contoh tracing.
Cara Penggunaan Tracing :

1. Letakkan tracing di peta.


2. Pastikan garis bujur dan garis lintang di tracing berimpit dengan di peta
3. Untuk memastikan bahwa tracing dalam posisi benar, simbol dan singkatan lain
di tracing juga dalam posisi berimpit dengan yang ada di peta.
4. Tulis (Ciplak) koreksi di tracing dengan menggunakan pensil yang tajam agar
meninggalkan bekas tulisan di peta.
5. Tulis kembali bekas tulisan di peta dengan tinta warna ungu.

Anda mungkin juga menyukai