PROYEKSI PETA
Proyeksi peta adalah metode untuk menggambarkan seluruh atau sebagian permukaan
bumi (bola dan sferoid) pada bidang datar
Gambar 6
A.Skala Peta
Skala ialah perbandingan satu satuan panjang di Peta dengan panjang yang
sesungguhnya. Untuk menyatakan skala ada beberapa macam skala yang di pakai :
o Memberi keterangan tentang vareasi. Dapat dipakai untuk menentukan track dari
lebih besar.
o Detail peta tak perlu, karena perairan tidak sesulit perairan antar pulau.
o Detail peta sudah harus ditunjukan walaupun tidak seteliti peta pantai atau
pelabuhan.
Peta penjelas :
o Detail peta sangat ( mutlak ) diperlukan. Kalau perlu lebih detail lagi.
Agar bekerja di dalam peta dapat berlangsung sesederhana mungkin, seharusnya peta
dan
pelukisan arah-arah.
Syarat 1 dan 2 tidak pernah dapat dihadirkan bersama-sama dalam satu peta,
sedangkan syarat 3 tidak dapat dipenuhi. Maka dari itu harus ditentukan prioritas dan
Peta-peta dalam konstruksi mercator lengkap memenuhi syarat a. dan b. dan untuk
lintang yang tidak terlampau tinggi dan lebar lintang tidak terlampau luas juga
B.Peta Mercator
Diketemukan oleh Mr Gerdhard Kremer atau didalam bahasa latimnya disebut
Gerardus Mercator. Bentuk proyeksi yang di buat oleh Mr Mercator ini, sama dengan
bentuk proyeksi silinder, dimana silindernya menyinggung bola bumi di Katulistiwa dan
titik pusat bumi adalah titik pusat proyeksi. Oleh karena bentuk bola bumi itu tidaklah
bulat benar maka hasil proyeksi ini tidak memberikan menggambarkan bumi yang
mendekati bentuk yang sebenarnya. Kesalahan-kesalahan yang paling jelas dan besar
Peta mercator yang kita pakai sekarang ini bukanlah hasil proyeksi silinder semata-
mata, tetapi hasil perhitungan matematika untuk lintang bertumbuh yang dilakukan oleh
Mr Edward Wright.
80o
L
i
KU Loks. (dipeta) n
80o 60o t
a
60o n
Loks (dibumi) 40o
40o g
20 20o
00 K 00 I
o
Garis-garis bujur
KS
Gambar 7
Beberapa kelebihan peta mercator
Garis lintang dan garis bujur adalah garis-garis lurus yang saling tegak lurus
Garis loksodrom ( garis haluan ) merupakan garis lurus yang memotong bujur-
bujur atas sudut yang sama. Dalam keadaan sebenarnya ( di Bumi ), loksodrom
merupakan spiral yang menuju ke kutub.
Sudut di bumi sama dengan di peta.
Katulistiwa dan lintang sejajar satu sama lain.
Bujur-bujur sejajar satu sama lain.
Skala bujur tetap, tetapi skala lintang bertumbuh sebesar secans lintang tempat
itu.
Lintang bertumbuh
LiB = { sec 0o1’ + sec 0o1’+ sec 0o1’ + sec 0o1’ + . . . + sec } x 1’ kat
( lihat gambar 7 )
Gambar 8
Konform pada peta bertumbuh.
Sebuah lingkaran kecil di bumi ( dengan jari-jari beberapa mil )mempunyai gambaran di
peta berupa lingkaran pula. Semua jari-jarinya dikalikan dengan sec (Li)
1’sec
1’
gambar 9
Loksodrom (loks) adalah garis di bumi yang membentuk sudut-sudut yang sama
Garis Haluan ialah garis lurus di peta yang ditarik oleh nakhoda dan diharapkan dapat
diikutinya.
KS
gambar 10
Gambaran lingkaran besar (lingk. Br ) di dalam peta bertumbuh terlukis sebagai garis
lengkung dengan sisi cekungnya kearah katulistiwa. Hal ini dapat dilihat dalam
gambar 11
Peta bertumbuh
Bumi
KU
Lingk. Br
80o
60o Loks.
40o Lingk. Br
Loks
KS
Gambar 11
Di permukaan bumi, selalu jarak Lingk. Br < Jarak Loksodrom, Namun di dalam peta
laut nampak bahwa jarak lingkaran besar > Jarak loksodrom.
C. Katalog Peta
Katalog peta: Sebuah buku khusus mengenai peta laut, dimana didalamnya index-
Katalog British Admiralty (BA) meliputi seluruh dunia dan Katalog Indonesia meliputi
Indonesia saja.Katalog British Admiralty terbit setiap tahun berisi nama, seri nomor dll,
Harga dari Segala macam peta & berisi publikasi navigasi lainnya.
( BPI ).Di luar negeri khususnya Negara-negara maritime yang sudah maju diterbitkan
Pada dasarnya NTM mempunyai isi yang sama dengan dengan BPI tetapi NTM lebih
luas dan up to date sesuai peta-peta laut mereka yang meliputi seluruh dunia. Isinya :
Peta Laut, Pilot Book, List of Light, ALRS dan publikasi navigasi lainnya
TRACING
Merupakan alat bantu dalam mengoreksi peta yang berhubungan koreksi yang bersifat
tetap dan dilengkapi keterangan tentang :
Nomor peta.
Nomor berita koreksi tersebut.
Nomor berita koreksi sebelumnya.
Nomor polio peta tersebut.
Contoh penggunaannya.
Contoh tracing.
Cara Penggunaan Tracing :