PEMBELAJARANNYA
Menganalisis Materi
Keanekaragaman Hayati,
Ekologi dan Pembelajarannya
INDIKATOR
* Menentukan pemecahan masalah biologi dengan kerja
ilmiah
*Mengemukakan daur hidup makhluk hidup invertebrata
*Mengemukakan daur hidup makhluk hidup tumbuhan
tingkat rendah
* Mengemukakan aliran energi dan daur materi pada
ekosistem
*Meramalkan dampak perubahan lingkungan dan tindakan
perbaikannya
* Menganalisis dampak interaksi makhluk hidup dalam
ekosistem terhadap keseimbangan lingkungan
* Menentukan model/metode, media, dan penilaian
pembelajaran yang tepat untuk materi keanekaragaman
hayati dan ekolog
MATERI POKOK
• Keanekaragaman hayati Ekologi
• Model/Metode Pembelajaran Biologi Materi
Keanekaragaman hayati dan ekologii
PEMECAHAN MASALAH BIOLOGI
DENGAN KERJA ILMIAH
Metode Ilmiah
Metode ilmiah merupakan cara atau
tahapan tertentu yang harus dikerjakan
oleh seorang ilmuan dalam melakukan
suatu penelitian.
METODE ILMIAH TERDIRI DARI BEBERAPA TAHAPAN YAITU :
Menemukan masalah
Mengajukan hipotesis
Melakukan percobaan
Menentukan alat dan bahan
Menentukan variabel
Menarik kesimpulan
Sikap ilmiah
“Allah, Dialah yang mengirim angin, lalu angin itu menggerakkan awan dan Allah
membentangkannya di langit menurut yang dikehendaki-Nya, dan menjadikannya
bergumpal-gumpal; ….” (QS. Ar-Rum:48).
Allah telah menurunkan air (hujan) dari langit, maka mengalirlah air di lembah
lembah menurut ukurannya…” (QS. Ar-Ra’d:17).
E kologi berasal dari Bahasa Yunani, oikos yang berarti rumah, dan logos yag berarti
mempelajari.
Semuanya tersusun menjadi satu kesatuan dalam sebuah ekosistem yang masing-
masing tidak dapat berdiri sendiri, melainkan harus saling berinteraksi, saling
mempengaruhi, sehingga tidak dapat dipisah-pisahkan.
Komponen ekosistem
* Faktor-faktor biotik
semua organisme yang ada di satu daerah, menyusun komponen hidup pada
lingkungan.
memiliki tingkatan organisasi di dalam ekologi
- ekologi organisme,
- ekologi populasi
- ekologi komunitas,
- ekologi ekosistem.
• Faktor-faktor abiotik
komponen tak hidup pada lingkungan dan mencakup faktor kimiawi dan fisik.
• Habitat
organisme, lingkungan spesifik tempat organisme hidup, mencakup faktor biotik dan
abiotik.
1.Organisme
Organisme adalah satu makhluk hidup individual.
Ekologi organisme (organismal ecology) berurusan dengan
adaptasi evolusioner yang memungkinkan organisme
menghadapi tantangan yang diberikan oleh lingkungan
abiotiknya.
Sebaran organisme dibatasi oleh kondisi abiotik yang
bisa ditoleransi olehnya.
Makhluk hidup beradaptasi terhadap
lingkungannya melalui :
- adaptasi morfologi
- adaptasi fisiologi
- adaptasi perilaku.
a. Adaptasi Morfologi
b.Adaptasi fisiologi
Penyesuaian fungsi fisiologi tubuh untuk mempertahankan
hidupnya.
Contohnya :
- Kelenjar bau yang disekresikan musang dengan
cara menyemprotkan cairan melalui sisi lubang
dubur.
- Cairan hitam yang disemprotkan dari kantong tinta
pada cumi atau gurita, juga perubahan warna
pada pigmen kulit kadal karena pengaruh hormon
dan faktor luar berupa suhu.
Adaptasi Perilaku
Contohnya
* Pura-pura mati atau tidur (thanatosis atau imobilitas tonik) pada
tupai virginia. Hewan ini sering berbaring dengan mata tertutup jika didekati
anjing.
• Migrasi pada ikan salmon (Salmo salar) juga merupakan salah satu
bentuk adaptasi perilaku. Migrasi melintasi air tawar dan ain sejauh 3.800
kilometer ini bertujuan untuk mencari tempat yang sesuai untuk bertelur.
• Migrasi terjauh dilakukan oleh burung Arctic Tern (Sterna paradisaea).
Burung seberat 113 gram ini bisa membuat migrasi sepanjang 71.000
kilometer, terpanjang di dunia. Selama migrasi per tahunnya, mereka
melakukan perjalanan dari Arktik ke wilayah Antartika dan pulang kembali.
Dengan migrasi, mereka bisa melihat lebih banyak cahaya siang daripada
makhluk lain di bumi. Selain itu, mereka juga bisa melihat dua musim panas
per tahun.
2. POPULASI
Keterbatasan sumber daya yang ada pada satu relung akan diperebutkan oleh
spesies-spesies yang ada, sehingga terjadi kompetisi.
Spesies yang kuat mendesak spesies yang lemah untuk pergi mencari relung baru,
bahkan spesies yang lemah dapat mati.
Tumpang tindih relung (niche overlap) terjadi apabila dua atau lebih spesies
memanfaatkan sumber daya yang sama secara bersamaan.
ORGANISME HETEROTROF
organisme yang memanfaatkan bahan organik yang terdapat pada organisme lain
sebagai makanannya.
Komponen heterotrof berfungsi sebagai konsumen.
Dekomposer
organisme heterotrof yang menguraikan bahan organik yang berasal dari organisme
mati (bahan organik kompleks).
menyerap Sebagian hasil penguraian tersebut dan melepaskan bahan-bahan yang
sederhana untuk dapat digunakan kembali oleh produsen.
Organisme yang masuk ke dalam kelompok dekomposer adalah bakteri dan jamur.
Detritivor
organisme heterotrof yang memanfaatkan serpihan organik padat (detritus) sebagai
sumber makanan. Contoh organisme detritivor adalah cacing tanah luing, dan
sebagian Echinodermata.
Bentang Alam
mosaik ekosistem-ekosistem yang saling terkait.
Ekologi bentang alam (landscape ecology) berfokus pada faktor-faktor
yang mengontrol pertukaran energi, material, dan organisme di berbagai
ekosistem.
Biosfer
ekosistem global, total dari semua ekosistem dan bentang alam di planet
bumi.
Ekologi global (global ecology) mengkaji bagaimana pertukaran regional
energi dan material memengaruhi fungsi dan distribusi organisme di seluruh
biosfer.
Laut merupakan reservoir air. Sekitar 97% air ada di lautan, 2% terikat dalam gletser
dan es di kutub, 1% berada di danau, sungai, dan air tanah, dengan jumlah yang
sangat sedikit di atmosfer.
Proses siklus air yang berulang-ulang ini merupakan salah satu tanda kebesaran Allah
yang wajib kita syukuri.
Namun akhir-akhir ini, kita telah merasakan terjadinya krisis air di lingkungan kita dan krisis
ini pun melanda tanah air dan negara-negara di berbagai dunia.
Siklus Fosfor
Organisme memerlukan fosfor sebagai penyusun utama asam
nukleat, fosfolipid, dan ATP serta molekul penyimpanan energi
lainnya, dan sebagai penyusun tulang dan gigi. Bentuk anorganik
fosfor yang paling penting adalah fosfat (PO43-), yang diabsopsi dan
digunakan oleh tumbuhan dalam sintesis